""Stop,,,stop Jo! gue rasa preman-preman itu udah nggak ngejar kita lagi, sebaiknya kita beristirahat dulu Jo! gue capek sekali haaa haaa haaa" Keluh Diro dengan nafas yang terengah-engah, sambil memegangi lutut yang sudah terasa lemas yang sudah tak mampu untuk berlari lagi.
""Lo yakin bro preman-preman itu sudah nggak mengejar kita lagi?"" tanya Paijo yang belum merasa yakin akan preman-preman yang telah mengejar nya, dan dia mulai clangak-clinguk melihat ke sekeliling untuk memastikan bahwa sudah tidak ada lagi satu orang preman pun yang masih mengejar nya.
""Mudah-mudahan saja lah Jo! oh iya, Riki mana yah Jo...? kok dia belum nongol juga"" Ucap Diro yang seakan pasrah dengan rasa letih nya, sambil clangak-clinguk mencari batang hidung dari teman nya yaitu Riki.
"Iya yah,,, ? kemana tuh bocah cemen ntuh? eh gue inget bukan nya tadi Riki bareng elo bro? lo tinggalin di mana tu si Riki?" tanya Paijo seraya menolakkan kedua tangan nya di pinggang, seperti seorang mandor bangunan yang sedang mengawasi anak buah nya yang sedang bekerja.
"Wah gawat nih! apa jangan-jangan Riki ketangkap ama tuh preman Jo? soal nya pas gue nengok ke arah belakang si Riki tercebur dan masuk ke dalam got!"
Mendengar itu sontak saja Paijo langsung terkejut dan kaget, sehingga diri nya terlihat begitu panik, saat mendengar teman yang bernama Riki tercebur dan masuk ke dalam got.
"Apa...? terus lo tinggalin dia begitu saja di dalam got itu? kenapa elo nggak mencoba menolong nya bro? masa lo tega ninggalin dia sih! kalau dia nanti mati gimana coba bro? kita juga yang nanti nya kena masalah""
Paijo yang terlihat sedikit marah kepada Diro, karena meskipun Diro tau Riki terjatuh kedalam got. Diro hanya meninggalkan nya begitu saja si Riki di dalam got, tanpa terlebih dahulu untuk menolong nya dulu.
"Sory Jo, sory! gue panik semoga saja Riki tidak kenapa-napa Jo!"" Diro yang terlihat begitu menyesal, setelah diri nya hanya melihat dan tidak menolong si Riki yang jatuh masuk got itu.
Disaat mereka begitu sangat mengkhawtir keadaan Riki, dan di saat itu juga Riki datang dengan secara tiba-tiba dan sengaja membuat dua rekan itu kaget akan kemunculan nya.
"Hayo sedang mikirin gue yah?" Riki yang mengagetkan dua teman nya, dengan wajah dan tubuh yang di penuh lumpur dari got, dan di sertai dengan bau yang menyengat seperti bau tokai.
Kelakuan Riki yang konyol itu membuat Paijo dan juga Diro langsung lari terbirit-birit, karena merasa kaget dengan penampilan yang menyerupai seperti orang gila yang mengagetkan nya itu.
"Loh kok malah pada kabur sih?" keluh Riki seakan seperti orang bego, hanya bisa melongo melihat dua rekan nya kocar kacir.
"Wooooi ini gue si Riki! ngapain lo pada kabur lagi, apa lo pada kaggak capek napa dari tadi berlari terus?" Teriak Riki seraya melambaikan tangan nya yang memanggil-manggil dua teman nya, yang lari ketakutan setelah dikagetkan oleh nya.
Mendengar itu sejurus kemudian Diro dan juga Paijo, langsung terhenti ketika mereka mendengar dan mengenali suara yang memanggil nya.
"Jo tunggu dulu Jo! kayak nya tadi suara Riki deh?" Ucap Diro, yang terlihat menarik tangan dari Paijo untuk berhenti sesaat dari lari nya itu.
"Benar bro, gue juga mendengar nya! ayo kita lekas kembali" pinta Paijo yang langsung membalikan badan nya, yang ingin kembali ke tempat tadi.
"Woi tungguin gue!" teriak Riki dari arah belakang yang terus berlari menghampiri dua teman nya itu, dan terlihat Riki seakan mengalami jatuh bangun dalam mengejar Diro dan juga Paijo.
"Aduh sial pake acara jatuh segala lagi!" keluh Riki yang sudah mulai terbangun dari jatuh nya itu, yang langsung melanjutkan lari nya untuk mengejar teman nya.
Tak berselang lama Diro dan juga Paijo sudah bisa melihat Riki, dan mereka berdua pun langsung menghampiri nya. Dan begitu pun Riki dia pun langsung menghampiri dua rekan nya itu.
""Tega sekali sih lo lo pada ninggalin gue, sampai gue jatuh di got pun elo kagak nolongin gue!" Riki yang mengungkapkan rasa kekecewaan nya, terhadap dua teman nya yang sedang berdiri tepat di hadapan nya itu.
"Sory Rik, gue kagak tahu kalau itu lo! gue kira lo tuh orang gila, maka nya gue dan Diro langsung kabur begitu lo muncul dengan keadaan seperti itu. Lagian lo nongol bikin kaget kita saja sih! jadinya beginikan?" Paijo yang menjelaskan alasan nya kabur bersama dengan Diro, agar Riki bisa mengerti dan tidak merasa kecewa lagi.
"Lo lagi Dir, gue panggil-panggil di saat gue jatuh ke got, lo malah nggak memperdulikan nasib gue sama sekali. Dimana sih hati lo sebagai temen? untung nya gue bisa lolos dari kejaran preman-preman itu kalau nggak, mungkin gue sudah babak belur di kroyok oleh preman-preman itu" keluh Riki pada dua teman nya, seakan sedang mengungkapkan rasa kecewa nya.
"Sory Rik, gue panik! gue bingung apa yang akan gue perbuat ketika melihat lo jatuh ke lubang got. Karena preman-preman itu hanya fokus mengejar gue saja, maafin gue yah Rik! gue janji kagak akan ngulangin kesalahan ntuh lagi" Diro yang sadar akan kesalahan sehingga membuat nya harus meminta maaf kepada Riki, dan Diro pun berharap agar Riki mau memaafkan diri nya.
"Yasudah gue maafin lo berdua! tapi gue punya syarat untuk itu" ucap Riki.
"Syarat apaan...?" Paijo dan juga Diro dengan bersamaan.
"Lo, lo pada harus memeluk gue! bagaimana kalian berdua mau?" syarat yang di berikan Riki kepada Paijo dan juga Diro, agar dirinya bisa memaafkan dua orang teman nya itu.
"Yasudah...!" Paijo dan juga Diro menerima syarat yang di berikan oleh Riki, dan tanpa pikir panjang lagi mereka bertiga pun langsung berpelukan. Sebagai tanda mereka bertiga saling maaf dan memaafkan satu sama lain nya, agar persahabatan mereka tidak terpecah belah akibat kesalah pahaman itu. Namun
alangkah terkejutnya Diro dan juga Paijo ketika mereka berdua memeluk Riki, mereka mencium aroma tak sedap dari tubuh Riki.
"Heemmm, bau apaan yah? rasa-rasa nya seperti bau tokai!" ucap Paijo sambil mengusap-ngusap kedua lubang hidung nya dengan jari telunjuk nya.
"Iya Jo, gue juga mencium aroma yang sama!" Diro yang merasakan hal sama seperti Paijo.
Melihat dua teman nya mencium aroma tokai setelah memeluk dirinya, tanpa di sengaja Riki pun langsung memasukan tangan kanan nya itu di kantong samping jaket nya. Dan dia pun langsung menyentuh benda lembek itu, dan langsung mencoba mengeluarkan dari dalam kantong nya itu.
"Apa ini kok lembek-lembek gitu yah?" Riki yang langsung mencium benda yang telah di ambil dari dalam kantong nya itu.
"Hoowweek, bro ternyata bau itu dari benda yang sedang aku pegang ini!" ucap Riki sambil mengerutkan wajah dan menunjukan benda itu kedua rekan nya.
"Sial gue mempunyai perasaan tidak enak mengenai benda itu bro!" bisik Paijo kepada Diro.
"Sama gue juga merasakan nya Jo! jangan-jangan benda itu adalah tok..tok...tokai bro, kaburrrrr!" Diro yang menyerukan untuk langsung kabur, sebelum Riki melemparkan tokai itu kepada dirinya, dan juga Paijo.
Bersambung...
Bantu dukung yah...
vote like hadiah komen favorite n rate bintang 5😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Your name
Dari situ aku tau, Riki orangnya tenang dalam menghadapi masalah. Buktinya dalam kondisi seperti itu dia tetap tenang.
2022-02-28
1
Yanti Azha
🤣🤣🤣
2022-02-13
1
Hana Sumiyawati
lari sampe tercebur ke got ditambah lagi tokai nempel di celana. 🤣🤣🤣🤣🤣
2022-02-13
1