""Oh iya gini aja bro! untuk yang kalah dalam tantangan ini, mereka harus membelikan sesuatu barang yang di inginkan oleh sang pemenang. Tentu nya barang itu bukan asal barang saja. Bagaimana apa kalian mau?"" Ucap Diro dengan sangat serius, sambil mengangkat gelas kopi kemudian menyeruput nya.
Terlihat Riki dan juga Paijo mengangguk-ngangguk kan kepala nya, sebelum akhirnya mereka menyatakan kesanggupan dalam tantangan itu.
"Bagaimana Jo? elo mau ikut dalam tantangan ini?" Riki yang sambil menatap dalam-dalam wajah dari Paijo, sementara Paijo masih terlihat bingung akan tantangan itu. Sebab seumur hidup Paijo belum pernah sekali merasakan memacari seorang janda, sehingga diri nya merasa bingung untuk itu.
""Oke bro gue mau ikut tapi?" Ucap Paijo yang terputus, entah apa yang akan di ucapkan nya lagi sehingga membuat Diro dan juga Riki penasaran.
""Tapi apa bro?"" tanya Diro sekaligus mewakili Riki juga yang ikut penasaran mendengar nya.
""Gue harap tantangan ini hanya kita bertiga saja yang mengetahui nya, dan orang lain tidak boleh ada yang tahu soal tantangan gila ini. Terutama orang tua gue kalian paham kan?"" Ucap Paijo yang merasa sangat khawatir, akan nama baik kedua orang tua nya akan ke ikut serta'an diri nya dalam tantangan gila yang mereka mainkan.
""Kalau gue sih setuju! nggak tahu kalau menurut si Riki"" Diro yang langsung melemparkan pertanyaan itu ke Riki.
"Oke lah gue setuju!" Jawab Riki, yang langsung menyodorkan tangan nya untuk melakukan tos kompak bersama dengan Diro dan juga Paijo, tos yang di lakukan nya mereka itu, sebagai tanda kesepakatan mereka dalam melakukan tantangan itu.
"Untuk KOLEKTOR JANDA...!" ucap Paijo yang memimpin yel, yel nya kepada dua rekan nya itu.
"Yes yes yes...!" Jawab mereka bertiga dengan kompak nya, dalam melakukan yel yel itu.
Kini tercetus sudah kesepakatan mereka bertiga dalam menjalankan tantangan gila nya itu, tantangan untuk tiga pria brondong dalam mengoleksi seorang wanita Janda, yang masih muda untuk bisa di jadikan pacar sementara bagi nya itu.
""Ayo bro kita langsung pulang saja yuk! hari sudah mau soreh" Pinta Paijo yang mengajak dua rekan nya itu.
""Oke boss! tapi elo yang bayaran kopi kita-kita ini yah Jo!" pinta Diro yang juga mewakili Riki, untuk Paijo membayar kopi yang mereka Nikmati.
"Urusan kecil itu mah, Mas...mas, sini mas!" Panggil Paijo kepada pelayan Cafe itu seraya melambaikan tangan nya ke arah pelayan.
"Bisa saya bantu pak?" tanya seorang pelayan kepada Paijo yang telah memanggil nya itu.
""Pak,,,pak, emang nya gue ini bapak elo! gue masih muda bro! panggil gue bro saja, karena gue masih seumuran dengan elo. Lo paham kan...?"" Paijo yang melayangkan protes nya kepada pelayan itu, karena dirinya tidak terima di panggil bapak oleh pegawai cafe itu.
""Maaf pak eh salah, maaf bro! apa yang bisa saya bantu bro?"" Sang pelayan yang merasa canggung menyebut atau memanggil bro, sehingga diri nya merasa lucu sendiri, dan ingin tertawa namun dia berusaha menahan nya karena takut salah lagi di depan paijo.
"Gue minta bill!" Jawab Paijo dengan singkat, kepada pelayan itu.
Mendengar hal itu tanpa berlama-lama lagi seorang pelayan itu, langsung memberikan bill yang di minta oleh Paijo. Dan Paijo pun langsung mengambil dan melihat bill nya, kemudian dia pun langsung merogoh dompet yang ada di dalam saku celana jeans bagian belakang.
"Nih mas, kembaliannya buat lo aja anggap itu tip dari gue!" Ucap Paijo yang sekalian memberikan tip kepada pelayan itu.
""Makasih bro atas tip nya!"" Jawab pelayan itu sambil menahan rasa ingin tertawa nya, karena harus memanggil bro kepada Paijo.
Setelah itu Paijo dan dua orang teman nya itu langsung melangkah pergi keluar dari dalam cafe itu, dan mereka bertiga langsung menghampiri parkiran tempat mereka memarkirkan kendaraan roda dua merek Ninj* nya itu.
Namun alangkah kaget nya mereka bertiga setelah beberapa orang pria datang dan menghampiri nya, Terlihat juga orang-orang itu langsung mengelilingi dan mengurung Paijo, Riki dan juga Diro. Sehingga terlihat mereka bertiga berada di tengah-tengah lingkaran itu, Paijo yang heran pun langsung menanyakan alasan orang-orang itu.
"Ada apa ini? apa salah kami bertiga, sehingga kalian semua mengelilingi kami?"" Paijo yang merasa heran, melihat segerombolan preman jalan sedang mengelilingi.
Disaat Paijo dan juga dua teman nya itu sedang kebingungan, oleh segerombolan preman yang sedang mengelilingi nya itu. Dengan secara tiba-tiba saja muncul seorang gadis dari belakang tubuh pria ketua dari preman-preman itu.
Seakan kemunculan gadis itu memberikan jawaban atas, kebingungan yang sedang melanda tiga orang pria brondong itu.
""Astaga!!! bukankah wanita itu yang sudah menampar kedua pipi elo Jo? apa jangan-jangan mereka semua sengaja mengelilingi kita, untuk memberikan pelajaran atas perbuatan elo terhadap gadis itu?"" tanya Diro di sela-sela kepanikan yang sedang mereka hadapi.
""Sial!!! ternyata gadis itu masih belum puas juga, sudah menampar kedua pipi gue. Sehingga gadis itu menyuruh preman-preman itu untuk, memberikan pelajaran kepada kita bro!"" pendapat Paijo mengenai preman-preman itu.
""Terus apa yang harus kita lakukan bro? sedangkan gue nggak bisa berantem sama sekali! gue takut bro menghadapi orang-orang yang kebanyakan berbadan kekar itu!"" Riki yang merasa takut, karena diri nya orang yang paling lemah di antara Diro dan juga paijo.
"Kalian tentu nya merasa bingung dengan apa yang sedang kami lakukan ini benarkan? untuk itu kenalin dulu nih gue Alex, ketua preman yang menguasai daerah ini. Dan gadis ini nama nya Sasa! dia adalah adik perempuan gue!" Alex ketua dari preman dan sekaligus seorang kakak bagi Sasa, Sasa adalah seorang gadis yang telah menampar kedua pipi dari Paijo di depan umum. Karena Paijo sudah melakukan tindakan kurang ajar terhadap diri Sasa, untuk itu Sasa pun langsung memberitahukan tentang perlakuan yang di dapat oleh tiga pria yang sedang berdiri panik di tengah-tengah itu kepada kaka nya Yaitu Alex.
"Mati kita bro bagaimana ini? sudah sangat jelas bro, kita akan di buat babak belur oleh mereka semua!"" Riki yang merasa sangat panik sekaligus gemetar, ketika mendengar kalau gadis itu adik dari ketua preman itu.
""Issh jangan ngomong seperti itu dulu bro! belum tentu kita akan babak belur oleh mereka bro, elo tenangkan diri dan jangan panik oke. kita harus bisa melawan nya bro!" Ucap Paijo yang mencoba menenangkan diri Riki yang sudah ketakutan oleh preman-preman itu.
Bersambung...
Bantu dukung dong Vote like gift komen favorit rate bintang 5 yah gues😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Dedi Dedi
rasain maka nya jgn resek
2022-02-13
1
Alzahrah Alzahrah
hayo loh
2022-02-12
1
HiaTus
waihh, taruhan nih
2022-02-05
1