PERSELISIHAN

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN, VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏🤗

Alvaro berhasil menarik tangan Lethicia masuk ke kamar tamu yang ada di sebelah ruang kerja Montana.

Lethicia yang diperlakukan seperti itu, terkejut saat mengetahui Alvaro menarik tangannya. Dan saat ini mengunci pintu kamar yang ada hanya ia dan laki-laki itu saja.

"A-pa mau mu, lepaskan aku. Buka! berikan kunci pintu itu!", ucap Lethicia sambil mengusap air matanya.

"Dengarkan aku, setelah ini aku akan membuka pintu itu. Apa yang laki-laki itu ucapkan benar adanya. Leonardo akan mengambil perus..."

"Persetan dengan perusahaan kalian, tidak ada urusannya dengan ku. Aku tidak mau menikah dengan mu. Tadi kau sudah menuduh ku yang tidak-tidak tanpa mencari tahu kebenarannya", ketus Lethicia dengan keras.

Alvaro yang masih mencengkram lengan Lethicia, laki laki itu menatap lekat wajah cantik Lethicia. Kedua matanya masih memerah dan berkaca-kaca Dengan bibir bergetar Lethicia meluapkan emosinya.

"Aku mencintai suami ku Assensio. Aku tidak akan pernah melupakannya. Disaat kau sudah menuduh ku yang tidak-tidak itu artinya kau adalah orang yang paling aku benci. Kau dengar itu tuan Alvaro atau siapa pun nama mu. AKU MEMBENCI MU ...

Alvaro menggelapkan matanya. Lethicia benar-benar membuat emosi Alvaro memuncak. Ia hentakkan tubuh Lethicia hingga terdesak ke dinding.

"A-Apa mau mu...

Lethicia mendorong kuat-kuat tubuh Alvaro, namun apalah dayanya tenaga yang ia miliki tidak sebanding dengan tenaga Alvaro yang memiliki tubuh tinggi dan berotot keras dengan tonjolan di setiap detail tubuhnya.

Alvaro memangkas jarak keduanya, tubuh Lethicia menempel sempurna ke tubuhnya. Entahlah apa yang sudah merasuki diri Alvaro, tiba-tiba tangan Alvaro menarik tengkuk Lethicia dan menyatukan bibirnya pada bibir Lethicia.

Sementara tangan satunya menarik pinggang Lethicia supaya lebih merapat ke tubuhnya.

Tentu saja tindakan Alvaro membuat Lethicia terkejut dan dinilai lancang oleh Lethicia. Dengan spontan Lethicia ingin memukul wajah Alvaro, tetapi ternyata Alvaro lebih sigap, ia tarik tangan Lethicia ke atas kepalanya dan ditahannya menggunakan tangan yang terbebas. Saat Lethicia merasakan sesak ia terpaksa membuka mulutnya menghirup oksigen di sekitar. Ternyata Alvaro tidak menyiakan kesempatan bibirnya menjelajahi setiap jengkal mulut Lethicia yang sekuat tenaga berusaha menutupnya kembali, sehingga ia merasakan bibirnya terasa perih karena hisapan kuat Alvaro yang memaksa Lethicia untuk membuka bibirnya.

Tentu saja Lethicia menolak nya sekuat tenaga . "L-Lepas-kan...!" geram Lethicia, memaksakan dirinya lepas dari kungkungan tubuh atletis Alvaro.

"K-Kau bajingan brengsek!" teriak Lethicia berhasil melepaskan diri dari Alvaro, ia mendorong kuat dada Alvaro dan lari menjauh dari laki-laki itu.

Lethicia terduduk di tepi tempat tidur dengan terisak. "Maafkan aku Assensio. A-ku mencintai mu. Kau akan selalu ada di hatiku", ucap Lethicia dengan tubuh bergetar hebat. Tangisannya pecah. Ia menangis sejadi-jadinya.

Sementara Alvaro, masih terdiam di depan dinding tempat Lethicia saat ia dorongnya tadi. "shitt, apa yang sudah aku lakukan kepada perempuan milik adiknya itu. Alvaro mengusap wajahnya kasar dan berkacak pinggang sambil berpikir.