BAB 12 Kamu kenapa?

"Aku mau kak Rio pakai kostum itu hari ini dan kak Rio jadi bonekaku!"

"Tapi"

"Nggak ada tapi-tapian!"

Angel menunjukan wajah cemberutnya dan mau tidak mau Rio harus menuruti permintaan istri mungilnya. Dengan langkah malas Rio berjalan menuju lemari tempatnya menaruh kostum boneka beruang cokelat.

Angel tersenyum senang saat Rio menuruti permintaanya. Rio melirik kearah Angel saat dirinya ingin memasuki kamar mandi dan Angel membalas lirikan itu dengan senyuman kemenangan.

15 menit berlalu. Rio keluar dari kamar mandi dengan kostum boneka beruang. Entah kenapa Rio merasa menyesal pernah memberikan hadiah ini.

Angel langsung menarik tangan Rio keluar kamar. Rio hanya menurut dan menurut saja apa yang diinginkan Angel.

"Kak Rio duduk disini!"

Angel menyuruh Rio duduk lesehan dipojok ruangan.

"Iya"

Dengan kostum ini Rio kesulitan untuk duduk dengan posisi yang disuruh Angel. Setelah Rio duduk, Angel langsung menghempaskan tubuhnya ke tubuh Rio.

"Empuknya!"

"Empuk sih empuk tapi pelan kek? sakit tau!" kesal Rio namun tangannya langsung mendekap tubuh mungil Angel.

"Biarin"

"Kamu yah?!" ucap Rio dengan nada geregetan. Angel tidak perduli dengan Rio yang mungkin marah kepadanya tapi yang jelas Angel ingin seharian ini terus bersama suaminya ini.

"Tangan kamu berat, singkirin!"

"Kan ini lagi disayang!"

Angel langsung menatap Rio dengan tatapan yang tidak enak dilihat membuat Rio menuruti permintaan Angel.

"Gitu kek dari tadi!" kesal Angel dan membuat Rio gemas kepadanya. Rio langsung mencubit kedua pipi Angel membuat Angel mengaduh.

"Aww.. haaaa.. kamu mah!"

Angel langsung mengelus -elus pipinya yang tadi di cubit oleh Rio.

"Biar tambah tembem!"

"Dasar nyebelin! Boneka nakal!"

Angel langsung memalingkan wajahnya dengan pipi yang menggembung. Rio terkekeh pelan langsung membuka topeng atau kepala boneka. Sekarang lebih jelas melihat wajah cemberut Angel.

"Ngambek lagi? dasar kamu ini!"

cup

cup

cup

"Riiioooo" teriak Angel sesal setelah Rio mengecup bibirnya tiga kali.

"Ya ampun, aku harus apa supaya kamu senang? istriku yang paling imut suka ngambek!"

Angel malah semakin menggembungkan pipinya. Rio yang sudah kehabian kata-kata langsung menarik Angel kedalam pelukannya.

"Jangan tidur lagi mending kamu mandi" suruh Rio yang takut Angel tertidur di pelukannya terlebih dengan kostum ini Rio tidak bisa mengangkat tubuh Angel ke tempat tidur.

"Sebentar saja" pinta Angel yang mulai menutup matanya. Rio membelai lembut kepala Angel, membiarkan Angel yang mulai terbawa ke alam mimpi.

...

Rio tengah rebahan di sofa dengan Angel yang tengah menutupi wajah Rio dengan potongan tipis timun. Rio hanya bisa pasrah menjadi bahan eksperimen Angel.

"Jangan dimakanin!" kesal Angel saat Rio beberapa kali memakan potongan timun.

"Timunkan untuk dimakan sayang!"

"Haaahh jangan dimakan! aku malas potong lagi!"

Angel menggembungkan pipinya dengan tangan yang masih menempel potongan timun didahi Rio.

Angel menemukan sebuah artikel yang mengatakan bahwa mentimun bisa mencetahkan wajah plus menghilangkan kantong mata dan Angel ingin sekali menghilangkan kantong mata hitam diwajah Rio.

"Jangan bergerak ntar timunnya copot semua!"

"Sampai kapan aku seperti ini?"

"30 menit" jawab Angel singkat membuat Rio terkejut.

"Apa? sayang kamu lagi bercanda yah?"

"Nggak!"

"Buat apasih ini?"

"Biar wajah kamu cerahan dikit! wajah kamu itu kek panda sekarat tau nggak!"

"Aku yakin kamu belum pernah lihat panda apa lagi lihat panda sekarat"

"Udah"

"Di mana?"

"Didepanku sekarang!" jawab Angel dengan cepat langsung berlari keluar kamar takut Rio akan ngamuk karena telah mengatainya panda sekarat.

"Dasar Bocil!"

Rio hanya bisa mendengus kesal mendengar clotehan Angel yang mengatainya panda sekarat.

Rio mulai memejamkan matanya dan berharap dirinya bisa tertidur walau sesaat.

17:00

Angel memasuki kamar. Senyum manis Angel terukir saat melihat Rio tertidur pulas.

"Jadi orang kaya ternyata cukup melelahkan" gumah Angel pelan sembari menghampiri Rio yang tengah tertidur.

"Kamu pasti sangat lelah"

Angel menatap Rio dengan tatapan kasihan dan sekarang Angel lebih bersyukur tentang apa yang Angel punya didalam hidupnya ini walau pun cuma pas-pasan dan terkadang kekurangan namun semua itu tidak menjadi masalah yang besar dan dimalam hari bisa tidur nyenyak tidak seperti Rio yang setiap harinya seperti robot yang harus berkerja 24 jam yang sangat menyiksa tubuhnya.

Angel menggambil potongan timun di wajah Rio dengan pelan supaya Rio tidak terbangun. Setelah semua timun diambil, Angel lantas mengambil selimut untuk Rio.

Angel langsung menyelimuti tubuh Rio. Kecupan hangat mendarat di kening Rio. Senyum Angel terukir dengan lebarnya saat melihat wajah Rio yang begitu tenang seakan beben yang mengganggu itu telah hilang.

Angel membelai lembut wajah Rio dengan penuh kasih sayang.

Angel pov

Kamu tampan dan kamu terlalu sempurna untukku. Aku ingin sekali bertanya apa arti diriku untukmu, apa aku bisa menanyakan langsung padamu?. Rasa ini semakin terrasa saat kamu perhatian kepadaku. Aku sadar diriku ini siapa dan aku sadar kalau aku tidak mungkin pantas bersanding denganmu yang telah beristri. Aku? aku ini istrimu juga kan? atau hanya aku yang terlalu berharap?.

Aku tahu betul pernikahan ini hanya sementara tapi entah kapan pernikahan ini akan berakhir. Apa aku boleh mencintaimu walau sesaat? sebelum pernikahan ini berakhir?. Ahhh.. cinta? apa itu sebenarnya? aku tidak tahu apa itu cinta dan kapan cinta itu tumbuh. Kapan dan dimana perasaan cinta itu hadir. Rasa ini muncul dengan begitu saja tanpa permisi membuat batinku tersiksa, rasa yang tidak pasti mendapatkan balasan.

Pikiranku kacau membayangkan hari perpisaah kita dan juga anakku nanti. Apa aku bisa melewati itu semua? saat perasaan sayang dan cinta ini telah tumbuh dihatiku yang rapuh ini. Sejak awal aku terlalu gegabah dalam mengambil keputusan andai waktu itu aku berbicara dengan Ibu pasti ibu melarang dan aku tidak menikah dengan Rio tapi berarti aku kehilangan malaikat penjagaku dan Ibu pasti sangat sedih. Kenapa Tuhan menempatkanku dalam situasi yang pelik. Mungkin ini semua sudah takdirku. Takdir dari yang maha kuasa, aku bisa apa saat semuanya telah terjadi. Aku hanya berharap "Tuhan jaga aku dan kedua orang tuaku, aku sangat menyayangi mereka".

pov end

Angel menghapus air matanya yang tak terasa telah membasahi kedua pipinya.

"Tidur yang nyenyak yah, sayang"

Angel yang tidak ingin menganggu Rio memutuskan untuk menonton TV di ruang tengah.

...

18:30

Kelopak mata Rio perlahan membuka dan ia merasakan hangat di tubuhnya.

"Selimut?"

Rio langsung terduduk dan mengumpulkan kesadaranya. Rio menguap lalu merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku akibat tidur disofa dengan posisi yang kuang nyama.

"Tuh bocil kemana?"

Rio melihat kesekeliling sudut kamar namun tidak menemukan sosok Angel.

"Kemana sih?"

Rio menalihkan pandangannya ke jam dinding dan terkejut ternyata sudah pukul setengah tujuh malam.

"Aku tidurnya lama banget, mending aku cari El, ajak makan diluar"

Rio menuruni tangga. Dari tangga ini dapat terlihat Angel tengah menyantap sesuatu dimangkok.

"Makan diluar yuk!"

Suara Rio membuat Angel tersontak kaget langsung menoleh.

"Ngagetin saja kamu!" semprot Angel langsung. Rio hanya melihatkan deretan giginya.

"Mau nggak?"

"Telat! aku udah bikin mi instan"

"Ck. Udah kurus makan mi instan ntar badan kamu kek lidi!"

"Biarin!" ucap Angel singkat lalu meneruskan lagi memakan mi instan.

Rio duduk di depan Angel. Melihat Angel yang lahap seperti itu membuat Rio meneguk ludah.

"Emang enak?"

"Kalau mau buat sendiri!"

"Masih ada?"

"Masih, dilemari kaca"

Rio bergegas menuju lemari kaca dan benar saja didalam sini penuh dengan mi instan.

"Sayang, enakan yang kuah apa goreng?"

"Semuanya enak"

Jawaba dari Angel tak membantu sama sekali. Rio mendengus kesal.

"Goreng aja deh"

Angel menoleh kearah Rio. Memperhatikan semua yang Rio lakukan. lekuk senyum kini terukir manis dibibir Angel.

"Bisa nggak?"

"Bisa dong, kecil ini mah"

5 menit berlalu. Akhirnya mi instan Rio siap untuk di makan. Rio menuju meja makan dan sepertinya Angel telah menghabiskan semangkuk mi instan.

"Udah habis? temani aku makan"

"Iya"

Rio langsung melahap mi instan ini. Aroma dari bumbu mi instan ini membuat cacing-cacing di perut Rio kelaparan.

"Pelan-pelan makannya ntar tersedak loh!"

Rio hanya mengangguk pelan. Baru beberapa suap ponsel Rio berbunyi dengan nyaringnya. Rio langsung melihat siapa yang menelfonnya.

"Aku angkat telefon dulu yah"

"Iya"

Rio berjalan menjauh dari Angel agar Angel tidak mendengar apa yang nanti dibicarakan.

Setelah merasa sudah aman. Rio langsung mengangkat telefon dari Sena.

"Halo sayang"

"Aku ingin pulang, aku bosan disini" ucap Sena dengan nada lesu.

Mendengar ucapa Sena barusan membuat wajah Rio berseri-seri karena senangnya.

"Kamu mau aku pesankan tiket pesawat?" tawar Rio yang ingin sekali istrinya pulang.

"Tapi kalau aku pulang, mama kamu terus nanya kapan aku hamil"

Terdengar suara Sena nampak sedih. Sena takut kalau ibu mertuanya ini akan menyuruh anaknya untuk menceraikannya.

"Terus mau kamu apa?"

"Emmm.. kamu aja Angel kemana kek atau honyemoon gitu biar cepat hamil!"

Jatung Rio seakan berhenti berdetak setelah mendengar ucapan Sena barusan. Permintaan Sena ini seakan menyuruh Rio untuk berpaling darinya. Rio yang tidak percaya Sena mengatakan itu mempertanyakan kesungguhan ucapa Sena barusan.

"Kamu yakin? sayang kamu jangan bercanda! aku tidak mungkin melakukannya!

"Kamu tidak sayang kepadaku? kamu sudah tidak mencintai ku lagi ?"

"Karena aku sangat mencintai mu dan menyayangimu aku menolak permintaanmu! Kamu jangan membuatku dalam posisi seperti ini aku mohon, hanya kamu lah istriku bukan wanita lain!"

Rio tidak habis pikir dan sebenarnya apa isi kepala Sena sebenarnya. Semua wanita pasti tidak mau berbagi suami dengan wanita lain tapi Sena malah menyuruh suaminya menikah lagi dan mempunyai anak dengan wanita lain.

"Aku tahu kamu sangat mencintaiku tapi aku mohon! aku tidak mau berpisah denganmu"

"Maksud kamu apa? aku tidak mengerti apa yang kamu pikirkan itu dan aku tidak akan berpisah denganmu! kamu itu hidup dan matiku, aku tidak bisa hidup tanpamu"

Rio mendengar isakan Sena melalui ponselnya. Isakan Sena semakin terdengar jelas menandakan kalau dirinya juga tidak mau seperti ini. Ketakutan Sena tentang berpisah dengan Rio membuat Sena rela melakukan apa pun termasuk menyuruh Rio menikah lagi dengan wanita lain dan mendapatkan keturunan dari wanita itu setelahnya Sena akan menganggap anak yang lahir itu anak kandungnya untuk menyenangkan ibu mertuanya. Demi apa pun Sena tidak rela berbagi suami dan dalam perjanjian itu tertera dengan jelas semuanya tanpa bisa dirubah atau dibatalkan.

"Aa..aku ta..takut ibu kamu menyuruhmu menceraikanku karena aku belum bisa memberikannya cucu dan kesibukanku ini? aku tahu kamu berpikir aku ini egois tapi ini impianku dari kecil. Aku tidak mau melepas semua ini begitu saja, seperti kamu sekarang"

Rio tersenyum getir. Rio paham betul apa yang Sena alami. Rio juga tidak memaksa Sena untuk berhenti jadi model karena Rio tahu rasa sakit hati saat apa yang kita inginkan tidak bisa dicapai.

"Nanti kalau Angel hamil, kamu mau apa?"

"Aku akan pulang dan berpura-pura hamil didepan semuanya karena itu aku perlu dukunganmu"

Mendengar penjelasan Sena barusan Rio sekarang tahu kenapa Sena ingin sekali Angel hamil.

"Iya, aku juga ingin kamu cepat pulang. Aku mau kamu ingat ini dalam pikiranmu dan juga hatimu "walau kamu tidak ada disisihku hatiku ini cuma milikmu dan tanpa berucap kata yakinlah bahwa aku selalu mencintaimu" kamu mengerti itu kan?"

"Aku percaya dan aku ingin segera memelukmu lagi, sayang"

"Kamu jaga dirimu disana yah? kalau butuh apa-apa kamu telefon saja"

"Kamu tidak usah khawatir di sini ada saudaraku"

"Iya sayang"

"Sudahyah, aku ada acara setelah ini"

"Iya"

Sena menutup sambungan telefonnya. Rio mendesah kasar terlebih Rio dapat merasakan cinta yang tumbuh dihati Angel untuknya.

"Apa aku terlalu perduli? ayolah Rio jangan membuat gadis itu semakin tersiksa"

Mulai detik ini Rio akan mengurangi perhatian untuk Angel agar Angel tidak menaruh hati kepadanya.

Rio memasuki kamar dan melihat Angel yang asik bermain game di ponselnya. Melihat wajah Angel yang terlihat tanpa beban membuat Rio merasa ada sedikit amarah dihatinya.

"El kamu mau cokelat hangat nggak?"

"Mau" jawab Angel tanpa menoleh kearah Rio. Rio keluar kamar berjalan menuju dapur.

Sesampainya didapur langsung mencari minuman cokelat bubuk didalam lemari kaca. Rio menyeduh cokelat bubuk itu dengan air yang ada diteremos.

Rio meninggalkan gelas cokelat panas itu berjalan ketempat kotak p3k,Rio mengambil obat tidur dari dalam kotak p3k.

Rio memasukan tiga obat sekaligus kedalam minuman untuk Angel ini. Rio mengaduk cokelat panas itu dengan sendok berulang kali sampai obat tidur itu larut dengan sempurna.

"Aku ingin kamu cepat hamil dan aku tidak perlu berpura-pura perduli denganmu lagi, kamu bukan siapa-siapa dan kehadiranmu membuat aku berpisah dengan istri yang sangat aku cintai. Kamu cuma boneka dan rahim pengganti setelah tugasmu selesai hubungan kita juga selesai"

Rio tersenyum sinis dan meraih gelas minuman cokelat panas yang telah di campur obat tidur.

kamar 10 menit sebelum kedatangan Rio.

Angel tengah menelfon orang tuanya dan air matanya terus mengalir.

"Ibu, El mau pulang! El kangen sama kalian"

"Sayang jangan menangis! kami disini sedang mencari pinjaman untuk melunasi semuanya, kamu yang sabar yah"

"Tapi El mau pulang, capek!"

Terdengar suara tawa dari sebrang sana yang membuat Angel cemberut.

"Namanya kerja ya capek kamu ini! gini aja kamu ketempat ibu"

"Kalau El disuruh belanja"

"Iya ibu tahu, El walau Ibu dan Ayah tidak bersamamu tapi yakinlah setiap hembusan napas mu selalu ada kami yang berdoa untuk kesehatanmu. Ibu selalu menyayangimu"

"Kan harus, aku kan anak ibu satu-satunya!"

"Iya. Anak ibu yang paling manja"

Angel mendengar suara langkah kaki dari luar, Angel tahu kalau itu Rio.

"Bu sudah dulu yah"

"Iya. Cepat tidur sudah malam!"

"Ia ibuku"

Angel buru-buru memutus sambungan telepon lalu membuka aplikasi game.

....

Rio memasuki kamar dengan segelas coklat panas. Angel asih bermain dengan ponselnya.

"Nih minum!"

Angel menoleh langsung meraih gelas yang ada di tangan Rio. Baru ujung jari Angel yang terkena gelas Angel merasakan panas digelas itu dan anehnya Rio terlihat biasa-biasa saja"

"Panas"

"Jangan cengeng cepat minum!"

Angel menatap kearah Rio. Wajah Rio yang terlihat sedang marah membuat Angel merasa takut. Angel lalu meraih gelas ditangan Rio dengan kedua tangannya.

Namun baru sedetik ditangan Angel, Angel langsung menjatuhkannya karena kulit tangannya tidak bisa menahan panas dari gelas.

Pyaarrrr

Gelas itu jatuh dan pecah di hadapan Rio dan cipratan coklat panas itu mengenai jari kaki Rio.

"Kamu ini!"

"Panas gelasnya kak!"

"Alasan saja kamu!" bentak Rio langsung keluar kemar.

brakk

Rio menutup pintu kamar dengan keras membuat Angel menangis.

"Maaf"

Angel terisak lalu turun dari tempat tidur membersihkan pecahan gelas yang berserekakan dengan air mata yang mengalir dikedua pipinya.

"Kak Rio kenapa? apa aku berbuat kesalahan? aww"

Karena tidak fokus jari telunjuk tangan kanan Angel tergores pecahan gelas kaca.

"Sakit"

Darah segar mengalir menetes ke lantai bersama air mata yang berlinang.

"El jangan cengeng!"

Angel bangkit dari posisinya sekarang. Angel mencari tisu untuk membersihkan darah yang menetes dari jarinya.

..

Jam dinding menunjukan pukul 12:00 malam namun mata Angel masih terbuka sedangkan Rio sudah tertidur di sampingnya.

Sejak Rio marah barusan membuat Angel tidak bisa tidur dan merasa tidak enak berbaring di samping Rio sekarang. Terlebih Rio seperti muak dan marah kepadanya tapi Angel tidak tahu apa yang

Angel mendudukkan tubuhnya, dilihatnya Rio yang tertidur di sampingnya.

"Aku seharusnya tidak tidur disini"

Angel turun dari tempat tidur, berjalan keluar kamar.

Angel berjalan menuruni tangga. Saat di tengah tangga Angel melihat ke arah kamar.

"Tidur yang nyenyak yah"

Angel melanjutkan jalannya menuju sofa. Angel merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya walau sulit tapi dirinya harus bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan baju dan sarapan Rio.

...

06:30 pagi

Angel memasuki kamar dengan baju Rio yang sudah disetrika. Kedua mata Angel mendapati kasur yang kosong tanpa Rio berbaring diatasnya.

"Kak Rio kemana?"

Angel melihat ke arah kamar mandi yang pintunya menutup. Angel mengira kalau Rio berada di dalam kamar mandi.

Angel meletakan baju Rio diatas kasur lalu keluar kamar lagi untuk menyiapkan sarapan.

Setelah Angel menutup pintu kamar, Rio keluar dari kamar mandi. Rio membanting pintu kamar mandi saat melihat baju yang ada diatas kasur.

Rio pov

Apa lagi ini? kamu merasa kalau aku suami kamu ? nggak! aku nggak akan pernah menganggapmu sebagai istriku! istriku cuma Sena.

Dari awal aku sudah membencimu tapi aku tahu kalau kebencian ku ini tidak akan mengubah apapun dan maaf aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan dari dulu. Aku tidak kan memberikan senyum dan perhatian lagi untukmu.

pov end.

Rio langsung membuka lemari bajunya dan mengambil kemeja dan jasnya. Rio tidak mau memakai baju yang telah Angel siapkan.

....

Rio menuruni tangga dengan terburu- buru, berjalan tanpa menoleh kearah meja makan langsung menuju kearah pintu rumah.

"Kak Rio nggak sarapan dulu?" tanya Angel yang tengah berdiri didekat meja makan.

Rio memberhentikan langkahnya lalu menoleh kearah Angel. Angel bergidik ngeri saat melihat tatapan menyeramkan dari Rio.

"Kamu makan saja sana sendiri, aku sibuk!" jawab Rio dengan nada dingin.

Rio kembali melangkahkan kakinya tanpa memperdulikan Angel yang ketakutan karena ucapan dan tatapan ketidak sukaan dari dirinya.

Angel menggigit bibir bawahnya dan perlahan air matanya mengalir di pipinya.

Angel menatap makanan yang diatas meja. Perlahan tangan Angel memindahkan semua makanan yang telah ia buat ke dalam kulkas. Perubahan Rio setelah mengangkat telefon tadi malam membuat Angel takut sekaligus tidak nyaman berada dirumah ini.

"Kak Rio kenapa?"

Angel memilih membereskan rumah tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu.

..

Angel pov

Kak Rio kenapa? aku salah apa? apa karena tadi malam aku pecahin gelasnya? entahlah, aku bingung harus apa. Perubahan kak Rio membuatku tidak nyaman apa aku pergi saja dari rumah ini? tapi kalau aku pergi, keluargaku akan kena masalah.

"Haaahhh.. Tuhan tolong aku! aku mohon!"

Apa Tuhan akan membantuku? entahlah aku cuma berharap. Masih terbayang tatapan kak Rio yang penuh dengan kebencian dan juga amarah kalau aku berpapasan dengannya membuatku takut sebaiknya aku menjauh darinya dulu hingga kak Rio seperti biasa tapi akukan sekamar dengannya pastinya sulit untuk tidak bertatap muka. Apa aku tidur di kamar yang seharusnya aku tempati?.

"Iya kamar itu!"

pov end

Angel berjalan kearah belakang rumah lebih tepatnya menuju kamar yang sempit dekat gudang.

Angel membuka pintu kamar dan dirinya juga membawa sapu dan juga pel.

Angel langsung membersihkan debu-debu yang menempel di lemari kecil dan juga sarang laba-laba di sudut tembok. Setelah itu Angel langsung menyapu dan mengepel lantainya.

Keringat yang membasahi wajah tidak dihiraukan Angel. Senyum dibibirnya tak hilang meski tubuhnya merasa lelah.

"Akhirnya!"

Angel bernapas lega setelah semuanya telah bersih. Angel menyingkirkan plastik yang menutupi kasur lalu mengcopot seprai yang lama untuk dicuci.

"Disini cukup nyaman"

Angel yang penasaran dengan isi lemari kayu kecil itu pun langsung membukanya. Didalam lemari itu hanya berisi lap dan beberapa seprai.

"Ini bersih nggak yah?"

Angel mengambil seprai yang terbungkus plastik. Seprai itu terlihat bersih dan baunya harum.

"Langsung di pasang aja lah"

Angel memasangkan seprai itu kekasur, setelah selesai Angel langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Empuk juga, kak Rio kenapa? apa dia benci kepadaku? kalau iya kenapa dia tidak menyuruhku pergi dari sini? apa dia mau uangnya kembali atau dia marah karena aku belum hamil? aaahhh tauaaahhh pusinggg!!!"

Angel berteriak frustasi. Angel terdiam sesaat, kedua mata Angel fokus melihat ke langit-langit kamar.

"Sebaiknya aku beresin kamar"

Angel bangkit dari tidur lalu berjalan menuju kamar utama.

Angel memasuki kamar dan langsung melihat baju yang ia siapkan masih diatas kasur.

"Dia nggak suka? terserah dia lah"

Angel tidak memusingkan ini semua, Angel hanya melakukan apa yang dia bisa, terserah Rio menyukainya atau tidak. Angel lebih memilih membereskan kamar ini.

...

19:30

Angel tengah menunggu Rio pulang di teras, sudah dua jam Angel menunggu Rio di luar dengan perasaan cemas terlebih Rio tidak memberi kabar sama sekali.

"Apa kamu masih dikantor?"

Angel khawatir namun dirinya tidak berani menelfon Rio, Angel takut menggangu Rio yang sedang bekerja dan juga kalau Rio malah mengomelinya.

Kantor Rio / ruang kerja Rio

Laptop didepan Rio sudah ditutup dari tadi dan kantor juga sudah sepi tapi Rio masih setia diruang kerjanya. Pikiran Rio terasa sangat kacau semua ini membuatnya lelah.

"Aku pulang nggak yah?"

Rio ragu untuk pulang kerumah yang ditempati Angel tapi Rio menduga kalau dirumah itu Angel tengah menunggu ke pulangannya.

Rio melihat kesekeliling. Ruangan kerjanya cukup nyaman dan mempunyai semua yang Rio butuhkan namun sepertinya Rio memilih untuk pulang kerumah yang ditempati Angel.

Rio membereskan semua barang-barang miliknya untuk dibawa pulang.

...

Rumah

Angel mendesah kasar saat dirinya mulai merasa mengantuk tetapi Rio belum juga pulang bahkan Rio tidak menelfonya untuk memberi kabar dirinya pulang atau tidak.

Angel melihat keponselnya ternyata ini sudah pukul sepuluh malam.

"Kak Rio"

Wajah Angel penuh kecemasan. Saat Angel ingin menelfon Rio, saptam membuka pintu gerbang dan sedetik itu mobil Rio memasuki halaman Rumah.

Melihat mobil Rio semua kekhawatirannya sirna. Senyum Angel mereka saat melihat Rio turun dari mobil berjalan menuju pintu rumah.

Angel berjalan menghampiri Rio.

"Sinih aku bawain tasnya" tawar Angel seperti biasa.

"Aku bisa bawa sendiri" ucap Rio datar sembari berjalan melewati Angel begitu saja. Senyum dibibir Angel seketika sirna namun Angel tidak menyerah, Angel mengikuti Rio kedalam rumah.

"Kakak mau makan? aku panasin sayurnya"

Rio yang capek dan ingin istirahat terganggu oleh pertanyaan Angel. Rio menoleh kearah Angel.

"Mau makan sekarang atau mau mandi dulu?"

"Nggak usah sok perduli seperti itu! kamu bukan istriku jadi berhentilah menggangguku!"

Rio mengucapkan semua itu dengan nada serius dan tatapan mata elang Rio membuat Angel ketakukan.

"Camkan baik-baik ini, istriku cuma Sena kamu cuma duri yang menganggu!"

"...."

Terpopuler

Comments

Sondangcesilia Siregar

Sondangcesilia Siregar

😥😥😥

2020-10-28

1

Ridho Talita

Ridho Talita

sakit thoor...😭😭

2020-10-16

1

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

ko jd gitu Rio ,

2020-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PERJANJIAN DI ATAS KERTAS
2 BAB 2 Aku seorang istri
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10 KAMU HAMIL?
11 BAB 11 Rindu Sena
12 BAB 12 Kamu kenapa?
13 BAB 13 Pisah ranjang
14 BAB 14 Rumah sakit
15 BAB 15 Honyemoon
16 BAB 16 Malam yang sempurna
17 BAB 17 Hadiah istimewa
18 BAB 18 Ngidam makan terus
19 BAB 19 Kenyataan itu pahit
20 BAB 20 KECEWA dan PELAMPIASAN
21 BAB 21 Aku benci padamu
22 BAB 22 Keributan
23 BAB 23 Kembali keawal
24 BAB 24 Kamu?
25 BAB 25 Masih terluka
26 BAB 26 Rencana Rio
27 BAB 27 Melamarmu
28 BAB 28 Maafin Rio, Ma
29 BAB 29 PAMIT
30 BAB 30 Terpaksa kembali
31 BAB 31 Hufff
32 BAB 32 Loh kok aku sih?
33 BAB 33 Aku tidak mau dicerai!!
34 BAB 34
35 Bab 35 Tak lagi sama
36 BAB 36 FLASHBACK
37 BAB 37 Mulai ada kecurigaan
38 Bab 38 Oow
39 BAB 39 Suara hati
40 BAB 40 Rencana Arfan
41 BAB 41 Hadiah untuk istriku
42 BAB 42 Ular (artian yang berbeda)
43 BAB 43 Dilema
44 BAB 44 Pilihan sulit
45 BAB 45 Keputusan
46 BAB 46 Angel sakit
47 BAB 47 Kejutan!!!
48 BAB 48 Beli baju bayi
49 BAB 49 Kecemburuan Rio
50 BAB 50 Selamat datang didunia
51 Bab 51 Apa ini akhir?
52 BAB 52 Semua untuk putraku
53 BAB 53 keinginan Amanda
54 Bab 54 Lupakan Rio, menikahlah dengan ku!
55 BAB 55 Selamat tinggal luka
56 BAB 56 Kembalinya Rey
57 BAB 57 stay with you, Angel
58 BAB 58 Jangan meninggalkan ku, Angel!
59 Bab 59
60 Bab 60 Terbongkarnya rahasia.
61 Bab 61 Keluarga kecil
62 Bab 62
63 BAB 63
64 Bab 64
65 BAB 65 MAMA jangan pergi!
66 BAB 66 Kita keluarga
67 BAB 67 TEROR
68 BAB 68 SORYY
69 Bab 69 perubahan
70 BAB 70
71 Bab 71
72 Bab 72 Angel. pulang lah!
73 BAB 73. Dua Sisi.
74 BAB 74
75 Bab 75 My Angel.
76 ...
77 77
78 78
79 79 Kevin kabur.
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
BAB 1 PERJANJIAN DI ATAS KERTAS
2
BAB 2 Aku seorang istri
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10 KAMU HAMIL?
11
BAB 11 Rindu Sena
12
BAB 12 Kamu kenapa?
13
BAB 13 Pisah ranjang
14
BAB 14 Rumah sakit
15
BAB 15 Honyemoon
16
BAB 16 Malam yang sempurna
17
BAB 17 Hadiah istimewa
18
BAB 18 Ngidam makan terus
19
BAB 19 Kenyataan itu pahit
20
BAB 20 KECEWA dan PELAMPIASAN
21
BAB 21 Aku benci padamu
22
BAB 22 Keributan
23
BAB 23 Kembali keawal
24
BAB 24 Kamu?
25
BAB 25 Masih terluka
26
BAB 26 Rencana Rio
27
BAB 27 Melamarmu
28
BAB 28 Maafin Rio, Ma
29
BAB 29 PAMIT
30
BAB 30 Terpaksa kembali
31
BAB 31 Hufff
32
BAB 32 Loh kok aku sih?
33
BAB 33 Aku tidak mau dicerai!!
34
BAB 34
35
Bab 35 Tak lagi sama
36
BAB 36 FLASHBACK
37
BAB 37 Mulai ada kecurigaan
38
Bab 38 Oow
39
BAB 39 Suara hati
40
BAB 40 Rencana Arfan
41
BAB 41 Hadiah untuk istriku
42
BAB 42 Ular (artian yang berbeda)
43
BAB 43 Dilema
44
BAB 44 Pilihan sulit
45
BAB 45 Keputusan
46
BAB 46 Angel sakit
47
BAB 47 Kejutan!!!
48
BAB 48 Beli baju bayi
49
BAB 49 Kecemburuan Rio
50
BAB 50 Selamat datang didunia
51
Bab 51 Apa ini akhir?
52
BAB 52 Semua untuk putraku
53
BAB 53 keinginan Amanda
54
Bab 54 Lupakan Rio, menikahlah dengan ku!
55
BAB 55 Selamat tinggal luka
56
BAB 56 Kembalinya Rey
57
BAB 57 stay with you, Angel
58
BAB 58 Jangan meninggalkan ku, Angel!
59
Bab 59
60
Bab 60 Terbongkarnya rahasia.
61
Bab 61 Keluarga kecil
62
Bab 62
63
BAB 63
64
Bab 64
65
BAB 65 MAMA jangan pergi!
66
BAB 66 Kita keluarga
67
BAB 67 TEROR
68
BAB 68 SORYY
69
Bab 69 perubahan
70
BAB 70
71
Bab 71
72
Bab 72 Angel. pulang lah!
73
BAB 73. Dua Sisi.
74
BAB 74
75
Bab 75 My Angel.
76
...
77
77
78
78
79
79 Kevin kabur.
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!