Ceklek.
Aysel membuka pintu ruang kerja Bram.
"Bram?" Panggil Aysel, dia sedikit memasukan kepalanya untuk memastikan Bram ada atau tidak diruangannya.
"Masuk, bell!" titah Bram. "Bukannya lu mau tidur?" tanya bram saat Aysel duduk disebelahnya.
"Daddynya Keinya nelpon, jadi ngantuk ny Ilang," jawab Aysel sambil mendudukan dirinya disebelah Bram.
"Bell, lu pernah gak sih selama rumah tangga sama Aska, lu ngerasa nyesel pernah dinikahin sama Aska? ... atau engga lu pernah nyesel ga? waktu Aska minta balikan lagi walaupun dia pernah bikin kesalahan fatal sama lu?" tanya Bram, dia memandang langit-langit, dia mengingat pernikahannya yang sudah tidak sehat.
"Gua gak pernah nyesel Bram. Sampai hari ini Keinya usia 18 tahun. Suami gue selalu menomer satuin keluarga. Kadang gue takjub sama jalan kehidupan gue sendiri. Gue nikah sama Aska yang 15 taun jadi om angkat gue, trus setelah kematian kake gue, gue
dibenci sama dia selama 5 taun. Terus kita nikah, trus kepisah lagi. Dan gue gak nyangka kita bisa langgeng sampai sekarang. Bahkan bisa dibilang semenjak kita rujuk, 12 tahun kebelakang dia jadi suami yang takut istri banget." ucap aysel tersenyum, Aysel mengingat kisah cintanya bersama Aska dahulu.
Bram pun ikut tersenyum ketika Aysel menceritakan kisahnya.
.
.
"Tya masih belum berubah?" tanya aysel.
"Dia masih sama, justru makin menjadi- jadi. Gue bingung harus bilang gmna ke Tya supaya Tya bisa berubah." Bram menghela napas nya sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. "Sejujurnya gue udh nyerah Bell buat rumah tangga gue, gue ngerasa kehidupan gue Hambar. Jujur aja kalau ga ada Lila diantara gue dan Tya, mungkin gue juga udah ga mau bertahan dalam kondisi rumah tangga kaya gini. Gue harus kerja, ngurusin Lila di rumah, dan hampir semua tugas Tya gue yang ambil alih. Bahkan waktu gue sakit atau Lila sakit dia seoalah gak perduli sama kita. Gue masih bisa nahan sama sikap nya Tyaa ke gue, tapi Lila? jelas dia masih butuh perhatian, d ia masih butuh sosok ibu di sampingnya.
Tapi gue cukup bersyukur Lila ga banyak nuntut dia paham gimana sifat ibunya." Bram mengeluarkan semua uneg-unengnya. Semua yang dia pendam selama ini dia ceritakan pada sahabatnya.
.
.
.
"Bram, kita memang gak bisa ngerubah keadaan, kita juga gak bisa maksa Tya brubah. Mungkin suatu saat nanti ada masa nya Tya akan kembali menjadi istri yang baik buat lu dan ibu yang bail buat Lila." Aysel mengusap bahu Bram, dia sangat sangat mengerti prasaan Bram.
"Makasih lu udh ijinin keinya buat tinggal disini sementara waktu, gue yakin Lila gak akan kesepian kalau ada Keinya disini.
"Asal lu tahan aja sama kelakuannya dia," jawab aysel terkekeh.
"Emang keinya kenapa Bell?" tanya Bram heran.
"Kalau lu liat tengah malem dia didapur, biarin aja dia jangan di larang-larang. Setiap malem dia selalu makan jam 2 malem. Dia selalu bikin masakan yang aneh-aneh kadang dia selalu tidur sambil jalan. Jadi jangan aneh kalau pagi-pagi lu ngeliat anak gue tidur di sofa atau di tempat lain." Aysel terkekeh saat menceritkan tingkah aneh putrinya.
"Gak kerasa anak lu udah gede, berasa masih kemarin gtu gue berani cium-cium pipi dia sampai dia mau nangis. Kalau sekarang gue cium dia kaya dulu, gue yakin Keinya bakal nampol gue." Bram terkekeh dengan ucapanya sendiri.
Sedangkan Aysel juga ikut terkekeh.
"Kapan Tya pulang?" tanya Aysel.
"Ntahlah, tadi gue udah nanyain dia, dan dia selalu bilang kalau udah beres pasti dia bakal pulang. Dan ga ngasih tau kapan dia beres sama pamerannya." Bram ber'ucap sambil kembali menantap langit- langit.
.
.
.
Sementara Tya.
Dia beralasan sedang ada mengikuti pameranya, dia memang di Jepang namun bukan untuk pameran, melainkan sedang di kamar hotel dengan seorang lelaki tanpa busana.
Lelaki itu adalah selingkuhan Tya, mereka sudah memulai hubungan gelap ketika usia pernikahan Tya dan Bram bari menginjak 6 bulan.
Laki-laki itu bernama Hasan. Saat itu Tya dan Bram baru saja pindah dari Indonesia ke London dan saat itu Tya diajak Bram untuk ke pesta koleganya, disitulah Tya mengenal Hasan yang juga sam-sama dari malaysia.
Berdalih karna mereka satu negara mereka, pun saling menukar nomen telepon tanpa sepengetahuan Bram, karna saat itu Bram sedang berbicara dengan koleganya hingga bram tak menyadari jika Tya berbicara dengan Hasan.
"Sayang, Bram tadi siang menelpon ku lagi, dia menanyakan kapan aku pulang?" ucap Tya pada Hasan sambil mengelus dada hasan.
"Kita habiskan waktu disini beberapa hari lagi sayang, bukah kah kau bilang anak sahabat nya tinggal di rumah m"? jawab hasan sambil mengelus pucuk payudara Tya, membuat Tya kembali mendesah.
"Ya dia baru datang hari ini, setidak nya putri kita takan kesepian jika aku menghabiskan waktu dengan mu." Tya menjawab dengan serak, karna tubuhnya telah di gerayangi oleh Hasan.
"Bram terlalu bodoh, dia tak menyadari jika Lila bukan putri nya. Harusnya dia sadar dia tak mirip sama sekali dengan Lila. Aku bersyukur putri kita bisa mendapat kasih sayang dari lelaki bodoh itu." ejek hasan pada Bram.
Ya Lila bukan putri Bram, karna saat Lila berumur satu tahun. Tya sengaja mengetes DNA Lila dengan Bram dan juga Hasan dan anak itu adalah fositif anak Hasan.
"Sudah lah jangan membahas dia lagi. Ayo kita bersenang-senang. Puaskan aku sayang."
Pinta Tya dengan suara parau.
"Dengan senang hati sayang, kau memang selalu menggairahkan. Kau sangat berbeda dengan istri ku." Hasan langsung melancarkan aksinya pada Tya.
.
.
Tya adalah gadis yang super cantik, dia pernah menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Malaysia, dan propesi itu juga yang mengantarkannya bertemu Bram. Namun sayang kelakuan Tya bisa di bilang sangat murahan, bisa dibilang tya menjadi perawat karna menutup pekerjaan nya yang asli sebagai wanita panggilan. Dia bahkan selalu disewa untuk menemani klien- klien penting untuk mempermudah kerja sama antar beberapa perusahaan, dan saat ituTya di minta menemani seseorang wakil Ceo agar bisa mempermudah kerja sama antar perusahan yang menyewa Tya dan prusahaan asal spanyol. Ya saat itu Tya di sewa untuk menemani wakil Ceo yang tak lain adalah willy untuk mempermudah kerja sama antara prusahaan yang menyewa Tya dan perusahaan GALDO.corp dimana saat itu Willy menjadi wakil Ceo.
Itulah alasan kenapa Tuaa bisa sampai di Spanyol dan bisa bermain dengan Willy, hingga amAysel memergoki mereka.
comen lah biar bisa up lagi secepat nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
guest1053764442
akhirnya mampir lgi ke sini
2025-01-30
0
Little Girl ²
astagfirullah kenapa dah 🙄
2024-08-07
1
Little Girl ²
oh jadi bukan putri si bram
2024-08-07
0