Mengasuh Calon Istri

Mengasuh Calon Istri

Menyelamatkan bayi mungil

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Seorang remaja SMK yang baru saja merayakan kelulusannya.

Terlihat dari seragamnya yang penuh coretan warna-warni.

Lelaki berbadan tinggi dan kurus itu, dengan rambut sedikit memanjang. Terlihat dari poni yang hampir melewati alisnya yang tebal dan hitam.

Hidung mancung dengan bibir tipis, nampak serasi dengan kulitnya yang kuning langsat.

Terlihat ia memacu kendaraan roda duanya dengan kecepatan tinggi, membelah malam yang semakin pekat dan jalanan yang mulai sepi.

Karena ia melewati jalur tikus agar tidak tercium pihak berwajib yang suka patroli malam, mencari anak muda yang suka balapan liar, termasuk geng-geng motor.

Namun ia pulang larut malam bukan karena keduanya.

Meski tampang nya terlihat selengean tapi sebenarnya ia anak muda yang patuh peraturan.

Semua ini karena beberapa temannya tak mengindahkan peraturannya, mereka mencoba mabuk-mabuk kan dengan membuat minuman oplosan.

Hingga menjadikan raga mereka terkapar di ruang instalasi gawat darurat sebuah rumah sakit unit daerah.

Untung saja,malaikat maut masih enggan mencabut nyawa mereka.

Mungkin tidak elit mencabut nyawa bocah ingusan yang mabuk karena minuman murahan.

Andra El Barack, adalah nama bocah di atas vespa merah yang ngebut itu.

Dua hari lagi usianya genap 18 tahun. Ia terus tancap gas, berharap secepatnya sampai di rumah, karena takut membuat umma nya khawatir.

Ia sudah cukup lama berada di luar rumah dan semua ini tak sesuai janjinya.

Ya, Andra memang remaja penurut ia selalu menepati janjinya pada siapapun, terutama umma.

Sosok perempuan hebat yang telah melahirkannya, dan berjuang seorang diri membesarkannya dan juga adik lelakinya.

Karena abuya( panggilan untuk orang tua laki-laki,sama seperti ayah,atau abi)telah berpulang kerohmatullah sejak 10 tahun lalu.

Di jalan yang minim pencahayaan itu, Andra terus memacu kendaraannya.

Pohon-pohon besar menjulang di setiap sisi jalanan yang panjang dan sepi itu.

Ada belokan di depan namun anak ini tetap tidak menurunkan kecepatan akan laju kendaraannya.

Hingga,

Ckiitt...

Brakk

"Aduh!"

Andra memekik ketika ia terjungkal bersama motornya,bkakinya tertimpa body motor. Untung saja ia mengerem hingga tidak mengakibatkan luka dan kerusakan serius pada motor esteticnya itu.

"Astagfirullah! Perasaan tadi gak ada apa-apa," pekiknya sambil berusaha bangun dan mendirikan motornya yang terjungkal.

" Kira-kira tadi orang apa mbak kun ya?"

"Ish, gua gak takut kalo cuma si kun-kun."

Sambil bermonolog sendiri, Andra menghampiri sosok samar yang tergeletak di tengah belokan tadi.

Namun, tiba-tiba Andra menghentikan langkah kakinya.

Ia terlihat menyadari sesuatu.

"Gimana kalo itu begal? bisa di ambil tuh, si Semok gua, ah gua kagak rela,"

"Ini pasti akal bulus komplotan mereka."

Andra hampir saja balik badan ketika ia mendengar sayup-sayup suara perempuan.

"Tapi, kalo tadi yang gua serempet orang beneran, gaswat! Bisa di BAP gua. Enggak, enggak! Nginep di hotel prodeo gak masuk dalam list cita-cita gua."

Setelah di rasa cukup berdebat dengan hati kecilnya.

Andra memutuskan kembali menghampiri sosok yang tergeletak itu, sambil komat-kamit merapal doa yang ia bisa.

Terlihat sosok yang tergeletak itu, berpakaian panjang tertutup hingga ke ujung kaki.

Dengan baju besar dan penutup kepala yang lebar.

Terlihat seperti sedang memeluk sesuatu atau seseorang?

"Astagfirullah! Ternyata gua nabrak orang!"

"To-tolong..., eh gua mau minta tolong ama siapa sepi banget gini?"

Andra nampak bingung, terlihat ia menggaruk kasar rambutnya.

Kemudian ia memberanikan diri berjongkok agar dapat melihat, korbannya itu masih selamat atau tidak.

"Tolooonggg....," lirih suara perempuan yang tergeletak itu.

"Ya Allah, Bu, eh, Mbak. Ma-maaf saya gak sengaja." Andra meringis sambil menyibak kerudung yang menutupi wajah perempuan itu.

(Masyaallah...cantik)

"Maaf, saya rasa tadi saya udah banting stang, ternyata..."

"Saya antar ke rumah sakit ya, Mbak. Mari saya bantu berdiri."

Dengan raut wajah yang menyiratkan penyesalan penuh.

Andra berusaha memegang bahu wanita itu berniat untuk membantunya bangun.

Namun, ia terkesiap tatkala tangannya berlumuran darah.

Karena wanita ini berpakaian syar'i,Andra tak dapat melihat dimana luka itu sebenarnya. Mengapa wanita ini berkubang dalam darahnya sendiri?

Apakah separah itu? Ia merasa hanya menyerempet saja tadi.

Wanita itu menggeleng lemah,nafasnya tersengal.

Kemudian ia menyerahkan sesuatu yang sedari tadi di dekap nya dengan erat.

"Selamatkan dia...,"

"Ku mohon," lirih terdengar suara dari wanita itu, sekuat tenaga ia berbicara sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.

Ia mengarahkan mahluk kecil yang meringkuk di dalam bedongan hangat itu. Membuat Andra yang tak siap, menangkapnya dengan gelagapan.

Andra menjengit kaget dengan netra membola, tatkala ia mengetahui apa yang ada di gendongannya kini.

"Selamatkan saja, nyawa anakku, tolong...,"

"Ku rasa ini sudah waktunya ajal menjemput ku...,"pinta wanita itu dengan wajah yang bersimbah air mata, sepasang netra yang sayu itu nanar memohon, dengan sebelah tangan menggenggam erat lengan Andra.

Sepertinya ia merasa, bahwa ajalnya sudah sangat dekat.

Andra mematung, tubuhnya kaku dan lidahnya terasa kelu.

Ia ingin menolak, bahkan dengan sekuat tenaga ia berusaha mengeluarkan suaranya.

" Ta-tapi...,"hanya sepatah kata itu yang mampu di keluarkan lidahnya.

Bahkan tenggorokannya terasa kering, seakan rongga mulutnya tak lagi memproduksi saliva.

"Semua identitasnya ada di dalam bedongan itu..." tutur wanita itu dengan sekuat tenaganya, terlihat dari caranya yang sesekali memejamkan mata.

Andra memberanikan membuka penutup kepala dari mahluk yang berada di dalam dekapannya.

Seraut wajah mungil dengan kulit memerah, matanya masih terpejam damai, seakan tak menyadari apa yang terjadi saat ini.

Hidung dan bibir yang begitu mungil, serta kedua pipi dan dagu yang bulat, begitu cantik dan menggemaskan.

Apakah ia akan kehilangan ibunya?

Di saat tubuhnya masih sekecil ini?

Dan, itu semua karena salah ku.

Perang di dalam batin mulai bergejolak, mencuat kan rasa sesak penyesalan dan bersalah yang teramat sangat.

"Beri...kan...lah... ia...kasih sayang dan lindungilah,"

Ucapan wanita itu terpotong, nafasnya tersengal-sengal.

"Pergilah cepat dari sini, bawa dia bersamamu, selamatkan dia dari orang yang hendak menghabisi nyawanya...pergilah...pergiii!" wanita itu seperti mengeluarkan sisa tenaga terakhirnya untuk memberi perintah itu kepada Andra.

Karena setelahnya, Andra mendengar sayup-sayup suara anjing-anjing yang menggonggong dari kejauhan, juga beberapa langkah kaki yang mendekat.

Ia menatap sebentar ke wajah mahluk kecil yang tak tahu urusan itu.

Kemudian beralih ke sosok wanita yang keadaannya sudah sangat lemah tersebut. Wajahnya semakin memucat karena begitu banyak darah yang mengalir.

"Pergilah!" usir wanita itu dengan tangisnya.

Andra seketika beranjak berdiri.

Sepertinya, keadaan bayi ini benar-benar terancam.

Ia menatap sekali lagi, hingga netra nya dan wanita itu beradu.

Wanita itu mengangguk lemah, kemudian Andra pun bergegas menghampiri motornya. Ia mendekap bayi mungil itu dengan sebelah tangannya.

"Maafkan aku...," lirihnya pelan sambil melihat di mana sosok ibu dari sang bayi yang tergeletak, karena tidak akan mampu membawa keduanya dengan vespanya itu.

.....

Suara gonggongan anjing dan derap langkah para pemburu itu semakin jelas terdengar.

Menyobek pekat di keheningan tengah malam yang berbau amis darah.

Sesosok tubuh yang lemah itu tak lagi bergerak.

"Kenapa cepat sekali larinya? padahal dia sudah terkena tembakan ku," gumam salah satu pemburu yang menghisap cerutu di sela kedua bibirnya.

Asap nya mengebul membumbung udara, membuat malam pekat semakin dramatis.

Terdengar binatang yang berbulu coklat hitam itu menggonggong berkali-kali.

"Good boys! Kalian menemukan mereka!" serunya sambil mengelus kedua kepala anjing tersebut.

Bersambung>>>

Semoga bermanfaat dan menghibur🥰

Salam dari mak Chibi😘

Terpopuler

Comments

FigurX (IG @mahisa_campaka)

FigurX (IG @mahisa_campaka)

bagus. otw langganan baca. Tapi ada 1 yg janggal kak maaf, vespa antik kan pake kopling ditangan kiri, itu gimana kalau sambil gendong baby?. ah sudahlah, yg penting alurnya menarik..

2022-12-11

2

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

mampir d mari mak..

2022-11-05

1

Enung Supartika

Enung Supartika

assalamu'alaikum
mm zidan
baru mau baca nih

2022-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 Menyelamatkan bayi mungil
2 Kucing doyan pete
3 Pendek Akal
4 Pertolongan untuk Ameera.
5 Sepenggal kisah Andra El Barack
6 Begadangin si bayik
7 Siapa bayi itu sebenarnya?
8 Terkuaknya identitas si bayi.
9 Kartika Widia si janda cantik
10 Najwa Khumaira
11 Ada apa dengan Ameera
12 Sahabat laknat(Hideo Kaindra vs Indar Winata)
13 Kepergian seorang sahabat(Miko)
14 Ikatan batin yang kuat(Ibu dan anak)
15 Ameera istriku(Hideo Kaindra)
16 Mengenang kebersamaan(21+)
17 Aishiteruyo...(aku mencintai mu)
18 Kenangan yang kembali (Najwa)
19 Akhirnya, Uncle El pulang( Andra El Barack)
20 Pawang Bayi
21 Pindah(Kesadaran Ameera)
22 Belati dalam lipatan
23 Terlacak...( jejak Najwa)
24 Secercah harapan
25 Uncle nya Najwa
26 Jejak tertinggal
27 Putriku, kau di mana?( siksaan rindu)
28 Jodoh(Uncle dan Najwa)
29 Pindah ke Jepang.
30 Mata indah bola pingpong(Najwa)
31 Aku bukan pedofil kan?(Andra)
32 Pulang kampung( Hideo-Ameera)
33 Rindu yang tak pernah memudar
34 Kemarahan yang tak di sengaja.
35 Pertemuan makan malam bisnis.
36 Perasaan Najwa
37 Pertemuan pertama( Najwa, Ameera dan Hideo)
38 Khumaira(Najwa ku yang pipi nya kemerahan)
39 Akhirnya ketemu juga sama Najwa.
40 Firasat ataukah sekedar harapan semu?
41 Ikatan batin tidak pernah salah.
42 Ternyata.....
43 Gelisah, galau merana
44 Come On, Boy!
45 Sikap dingin Najwa.
46 Menolak berpisah.
47 Malam yang menyenangkan.
48 Pelukan teletubbies.
49 Mommy? Daddy?
50 Anugerah terindah(Jelmaan bidadari)
51 Bolehkah aku serakah?(Najwa)
52 Ojisan( Paman)
53 Menu go internasional
54 Pengumuman Novel Baru
55 Tangis perpisahan....
56 Susul Najwa yuk!
57 Andra yang ketinggalan Maulana..
58 Nguping yang bikin kesel sendiri.
59 Siapa sih tamu nya?
60 Kangen berat.
61 Ketemu belom, udah ngelamar aja.(Andra)
62 Takdir yang berbalik.
63 Oppa bukan Opak!
64 Daddy yang pelukable
65 Bersabar sebentar lagi.
66 Nasihat sang kakak.
67 Uncleku, Imamku...
68 Diantara Asar menuju Magrib.
69 Itu apanya uncle??
70 Membelah hutan tak berpenghuni.
71 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Menyelamatkan bayi mungil
2
Kucing doyan pete
3
Pendek Akal
4
Pertolongan untuk Ameera.
5
Sepenggal kisah Andra El Barack
6
Begadangin si bayik
7
Siapa bayi itu sebenarnya?
8
Terkuaknya identitas si bayi.
9
Kartika Widia si janda cantik
10
Najwa Khumaira
11
Ada apa dengan Ameera
12
Sahabat laknat(Hideo Kaindra vs Indar Winata)
13
Kepergian seorang sahabat(Miko)
14
Ikatan batin yang kuat(Ibu dan anak)
15
Ameera istriku(Hideo Kaindra)
16
Mengenang kebersamaan(21+)
17
Aishiteruyo...(aku mencintai mu)
18
Kenangan yang kembali (Najwa)
19
Akhirnya, Uncle El pulang( Andra El Barack)
20
Pawang Bayi
21
Pindah(Kesadaran Ameera)
22
Belati dalam lipatan
23
Terlacak...( jejak Najwa)
24
Secercah harapan
25
Uncle nya Najwa
26
Jejak tertinggal
27
Putriku, kau di mana?( siksaan rindu)
28
Jodoh(Uncle dan Najwa)
29
Pindah ke Jepang.
30
Mata indah bola pingpong(Najwa)
31
Aku bukan pedofil kan?(Andra)
32
Pulang kampung( Hideo-Ameera)
33
Rindu yang tak pernah memudar
34
Kemarahan yang tak di sengaja.
35
Pertemuan makan malam bisnis.
36
Perasaan Najwa
37
Pertemuan pertama( Najwa, Ameera dan Hideo)
38
Khumaira(Najwa ku yang pipi nya kemerahan)
39
Akhirnya ketemu juga sama Najwa.
40
Firasat ataukah sekedar harapan semu?
41
Ikatan batin tidak pernah salah.
42
Ternyata.....
43
Gelisah, galau merana
44
Come On, Boy!
45
Sikap dingin Najwa.
46
Menolak berpisah.
47
Malam yang menyenangkan.
48
Pelukan teletubbies.
49
Mommy? Daddy?
50
Anugerah terindah(Jelmaan bidadari)
51
Bolehkah aku serakah?(Najwa)
52
Ojisan( Paman)
53
Menu go internasional
54
Pengumuman Novel Baru
55
Tangis perpisahan....
56
Susul Najwa yuk!
57
Andra yang ketinggalan Maulana..
58
Nguping yang bikin kesel sendiri.
59
Siapa sih tamu nya?
60
Kangen berat.
61
Ketemu belom, udah ngelamar aja.(Andra)
62
Takdir yang berbalik.
63
Oppa bukan Opak!
64
Daddy yang pelukable
65
Bersabar sebentar lagi.
66
Nasihat sang kakak.
67
Uncleku, Imamku...
68
Diantara Asar menuju Magrib.
69
Itu apanya uncle??
70
Membelah hutan tak berpenghuni.
71
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!