“Janu!” PANGGIL Ella dengan suara yang begitu senang saat akhirnya dirinya bertemu dengan sahabat nya.
“Ella!” seru Janu tak kalah bahagia, dengan cepat keduanya langsung berlari dan hendak memeluk.
Dorr!!
Sebuah suara tembakan di ikuti dengan suara bariton seseorang membuat keduanya mengurungkan niat nya, “Aku mengizinkan kamu bertemu dengan nya bukan untuk membiarkan mu memeluk nya! Kamu paham?” bisik Stive dnegan suara tegas dan menyeramkan, membuat Ela mengangguk sambil menelan saliva nya dengan kasar.
“Janu, bagaimana keadaan bapak ku? Tidak apa kan? Semua baik baik saja kan? Aku sangat merindukan nya,” ucap Ella begitu lirih sambil matanya melirik ke arah Stive yang tengah duduk tak jauh dari nya, Stive menatap ke arah nya sambil menghisap rokok di tangan nya, dengan kaki yang ia tompangkan pada kaki satu lagi.
“Bapak kamu baik sih, beberapa hari yang lalu, emak ku datang ke rumah. La, bagaimana pekerjaan kamu? “ tanya Janu penasaran.
“Pekerjaan ku baik, dan semua lancar. Kurang dua bulan lagi aku pasti bisa keluar dari sini. Aku udah gak sabar mau pulang hiks hiks.”
Stive yang melihat Ella menangis, langsung beranjak dari duduk nya. Ia langsung menghampiri Ella dan bersiap mengeluarkan pistol nya, namun Ella yang menyadari itu denan cepat menahan Stive.
“Kenapa kau buat dia menangis hah!” bentak Stive dan langsung menghajar Janu.
“Tuan!” jerit Ella dan langsung membantu Janu untuk bangun.
“Berani kau menyentuh nya, maka jangan salahkan aku akan membuatnya cepat bertemu neraka!” ancam Stive, membuat Ella mengurungkan niatnya untuk membantu Janu.
“Tapi aku menangis bukan karena dia!” seru Ella pada akhirnya memberanikan diri untuk bersuara melawan Stive, “Aku tuh kangen sama bapak, makanya aku menangis. Tuan, mengapa anda selalu bertindak dengan kekerasan!” seru Ella di sertai isak tangis.
“Karena aku tidak ingin ada yang mengambil milikku lagi,” ucap Stive dingin, lalu ia segera mengangkat tubuh Ella dan menggendong nya ala brydal style. Ella tidak memberontak, ia sudah terbiasa dan ia hanya bisa pasrah.
Ia sempat menatap ke arah Janu, matanya menatap sayu wajah Janu, lalu ia mengedipkan beberapa kali seolah meminta maaf atas perbuatan Stive. Janu yang mengerti arti tatapan itu, hanya bisa menghela napas nya dan menganggukkan kepala nya.
‘Aku tidak tahu, monster apa yang kini bersama mu La. Semoga kamu segera bebas dari penjara itu.’ Gumam Janu lalu ia segera bangkit dan membersihkan luka nya.
‘Lama lama aku disini, muka ku hancur. Dan kecantikan ku menghilang, Ella Ella, jahat nya kamu.” Kata Janu menghapus air matanya.
“Lepaskan saya Tuan, saya bisa jalan sendiri!” ucap Ella berusaha turun dari gendongan Stive.
Stive langsung menurunkan Ella, namun ia juga mendorong tubuh Ella dan mengukung nya di pintu mobil, “Tidak adakah sebutan lain saat memanggil ku? Mengapa kau selalu memanggil ku dengan sebutan Tuan?” kata Stive menatap tajam pada Ella.
“Memang nya, apa yang bisa ku katakan? Tidak mungkin aku memanggil Nyonya kan? Tidak lucu dan tidak mungkin aku memanggil jadi Nyonya Stive,” kata Ella membuang muka ke samping.
“Seperti nya itu cocok untuk panggilan mu, Nyonya Stive.” Kata nya menyeringai, seketika membuat Ella langsung menatap ke arah Stive.
“Baiklah, mulai sekarang, kau harus memanggil ku Sayang, Baby atau bisa juga Hubby. Tidka ada bantahan. Bila aku mendengar mu memanggil ku dengan sebutan sebelum nya, maka jangan salahkan aku bila jiwa iblis ku keluar.” Imbuh Stive lalu ia membuka pintu mobil nya dan menyuruh Ella segera masuk.
‘Panggilan itu terlalu lebay. Kamu itu lebih pantas di panggil tuan Kondoom, buka Sayang atau bla bla bla.” Cibir Ella dalam hati nya mendengus kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Halimah
😂😂😂😂😂😂😂
2023-09-24
1
Halimah
😂😂😂😂😂
2023-09-24
0
Novita Sari
mantep banget ...panggilan Ela tuan kondoom...
2023-04-28
0