KOS-an BERHANTU [ END ]

KOS-an BERHANTU [ END ]

Pindah Kos

Tok.. tok.. tok...

"Mbak Nala!" panggil ibu Wati, pemilik kossan dua belas pintu yang salah satunya, Nala tempati.

Tok.. tok.. tok..

"Mbak Nala bangun mbak!"

Nala mengeliat sembari mengerjapkan matanya.

"Suara ini selalu mengganggu mimpi indahku," gerutu Nala.

Tok.. tok.. tok..

"Mbak Nala, saya ada perlu nih."

"Perlu apaan coba, palingan nagih duit kossan. Resek banget sih, ini masih tanggal satu. Aku masuk tanggal sepuluh, harusnya bayar tiap tanggal sepuluh lah," gerutu Nala dengan suara pelan.

Tok.. tok.. tok..

"Masak belum bangun sih mbak Nala? saya kencengin lagi ya ngetoknya?"

"Haisst sialan!"

Dengan malah, Nala bangkit lalu membukakan pintu.

"Eh, bangun juga akhirnya."

"Ada apa bu Wati? ini masih jam enam pagi loh."

"Iya mbk, sudah tanggal satu."

"Kenapa buk kalau tanggal satu?"

"Loh, artinya waktunya bayar sewa."

"Saya kan masuk ke sini tanggal sepuluh, harusnya juga bayar tiap tanggal sepuluh."

"Biar serentak aja mbak, semua anak kossan juga bayarnya tanggal satu."

"Hemm.. yaudah tunggu!"

Nala masuk kembali ke kamar untuk mengambil sejumlah uang.

"Ini buk, lunas ya?"

"Iya mbak, terima kasih banyak!"

"Ohya, saya mau pindah buk. Ini sewa untuk sebulan ke depan, setelah itu, saya pindah."

"Kenapa pindah mbak? kamar di sini bersih dan rapi, fasilitas pun lengkap."

"Fasilitas sih bener lengkap tapi akunya yang tekanan batin," gerutu Nala di dalam hati.

"Kakak saya dapat kerja di kota ini lalu nyewa satu rumah kontrakan, saya diminta nemenin," jawab Nala membuat alasan.

"Sayang sekali."

Nala hanya tersenyum.

"Ya sudah mbak, baik-baik ya di kontrakan yang baru nanti!"

"Iya buk, terima kasih."

"Iya mbak."

🌺🌺🌺

Nala kembali merebahkan dirinya di ranjang seraya meraih ponsel dan mengirimkan pesan singkat ke beberapa temannya.

[ Info kossan gais, pengen pindah nih.]

Tak lama, teman-temannya memberikan balasan, rekomendasi kossan. Nala membacanya satu persatu, mengerucutkannya hingga tiga lokasi yang nantinya akan ia survey terlebih dahulu.

[ Makasih infonya gais, nanti aku survey lokasi dulu! ]

Selanjutnya, Nala menelpon kekasihnya guna mengatakan niat kepindahannya.

"Kenapa tiba-tiba pingin pindah?" tanya kekasihnya di ujung panggilan.

"Kesel banget aku, jam enam pagi, bu Wati udah gedor pintu, nagih uang sewa kossan padahal juga masih belum tenggat waktu."

"Hemm.. sudah ada gambaran lokasi kossan yang baru atau belum?"

"Ada, tiga lokasi, tadi aku tanya ke anak-anak. Kamu temenin aku survey ya!"

"Iya, nanti jam dua-an aja ya!"

"Iya, jam berapa aja boleh."

"Yaudah, aku berangkat kuliah dulu!"

"Iya sayang, hati-hati!"

"Iya sayang."

Nala menutup panggilannya lalu ia letakkan ponsel di nakas sebelum kemudian, ia beranjak untuk mandi.

"Nala beneran mau pindah?" tanya Nita, tetangga kossan Nala.

"Iya jadi."

"Kok mendadak?"

"Habisnya bu Wati ngeselin banget."

"Tuh kan sudah kuduga pasti itu alasannya."

Jawaban Nita mengundang gelak tawa mereka berdua.

"Emangnya kamu betah digituin terus?" tanya Nala.

"Gak betah tapi aku abaikan aja."

"Capek, yang punya kossan bukan cuma dia. Lebih baik pindah aja lah."

"Hemm... iya juga."

"Pikirin matang-matang dulu deh daripada tekanan batin."

"Bisa aja kamu."

Nala terkekeh lalu masuk ke dalam kamar mandi.

🌸🌸🌸

Pukul dua kurang, Reza kekasih Nala datang menjemput. Mereka pun langsung melaju menuju lokasi kossan yang pertama untuk di survey. Kossan yang pertama ini sama seperti milik bu Wati dimana rumah pemilik dan kossan bersebelahan. Nala menggeleng isyarat enggan memilih kossan tersebut.

"Yaudah, kita lanjut ke lokasi kedua!" ajak Reza.

"Iya."

Di lokasi kossan ke dua ini yang berhasil menarik minat Nala. Rumah si pemilik tidak bersebelahan tepat melainkan berjarak empat rumah dari kossan. Selain itu, suasana terlihat begitu asri. Ada kolam ikan dan beragam tanaman bunga di halaman. Kossan ini terdiri dari dua lantai dimana harga kossan di lantai atas dan di lantai bawah selisih seratus ribu, lebih murah kossan yang atas.

"Pantesan empat kamar di lantai bawah masih kosong," gumam Nala di dalam hati.

Glek.. jeglek.. Kreek... ibu Yanti membukakan salah satu pintu kamar di lantai bawah.

"Silahkan dilihat mbak, begini kondisi di dalamnya!"

"Iya buk."

Nala dan Reza melangkah masuk. Kossan terlihat sangat rapi dan bersih. Sirkulasi udaranya pun cukup baik. Terdapat sebuah ranjang beserta kasur dan lemari pakaian.

"Gimana?" tanya Reza.

"Aku suka."

"Pilih di sini aja atau survey dulu ke lokasi ketiga?"

"Ini aja."

"Baiklah."

"Kamar mandi di sebelah mana buk?" tanya Nala.

"Di ujung sana mbak, sebelah kamar nomer empat. Silahkan kalau mau lihat!"

"Boleh."

Mereka bertiga pun melangkah menuju kamar mandi. Ternyata kamar mandi di sana juga sangat bersih. Ada bak mandi sekaligus shower. Nala merasa sangat cocok dengan kossan milik bu Yanti.

"Saya sewa satu kamar buk, kamar nomer dua."

"Baik mbak."

"Ini uang sewanya, saya akan segera berkemas dan menempati kamar ini!"

"Iya mbak terima kasih, ini kunci kamarnya dan ini kunci pagarnya."

"Iya buk."

"Ini nomer telepon saya, rumah saya ya yang di sana tadi. Kalau ada apa-apa, telpon saja atau boleh juga langsung datang ke rumah saya!"

"Baik buk."

"Kalau begitu, saya pamit dulu!"

"Iya buk terima kasih banyak!"

"Iya mbak sama-sama."

Bu Yanti melangkah pergi sementara Nala masih melanjutkan melihat-lihat kossan lantai bawah hingga lantai atas sebelum kemudian beranjak pergi bersama Reza.

"Girang banget yang habis dapet kossan baru."

"Iya dong, setelah ini, aku akan terbebas dari bu Wati. Mana kossan bu Yanti bagus pula, bersih, asri dan nyaman, aku suka."

"Iya-iya, aku juga suka sama suasananya. Terlihat adem aja dan tetangga kiri kanan juga ramah."

"Iya yang."

"Tapi kamu belum punya tetangga kamar sama sekali. Gak takut sendirian?"

"Takut sih, temenin!"

"Lah gimana nemeninnya, masak aku nginep?"

"Iya nginep."

"Sekamar sama kamu?"

"Iya."

"Ih mau banget hahahaha."

Nala turut ikut tertawa juga.

"Lebih baik nunggu ada yang masuk lagi aja, jangan sendirian gitu di bawah!"

"Kapan ada orang masuknya?"

"Ditunggu semingguan lagi lah sambil mindahin barang dikit-dikit!"

"Iya deh."

Nala dan Reza lantas melanjutkan perjalanan mereka untuk kembali ke kossan Nala yang lama. Namun sebelum itu, mereka berhenti ke sebuah ruang makan untuk makan siang. Nala dan Reza sudah menjalin hubungan semenjak duduk di bangku SMA dan kini, mereka telah menempuh pendidikan lanjutan di perguruan tinggi yang sama dengan jurusan yang berbeda.

"Mau makan apa sayang?" tanya Reza.

"Nasi campur lauk ikan."

"Minumnya apa?"

"Jus sirsak ada?"

"Ada."

"Yaudah itu aja."

"Oke."

Reza memesankan makanan untuk mereka berdua lalu kembali duduk sembari menunggu pesanan di antarkan.

🌿 BAB 1 SELESAI dan Kisah Ini pun Dimulai 🌿

Terpopuler

Comments

Diankeren

Diankeren

mnding mna yg pnya kosan rwel atau kosan baik² aja tpi ada hntu'y? 👻👻👻

2024-01-27

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙜 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙉𝙖𝙡𝙖 𝙥𝙖𝙨 𝙥𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝 𝙠𝙚 𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙧𝙪 😌😌😌

2023-07-27

0

Valeris

Valeris

awal baca

2023-03-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!