Nasib Diandra

"Nak,, ibu sedih, ibu enggak mau mengorbankan siapapun. Tapi ibu juga bingung, besok harus menjawab apa sama jeng Dewi?" Ucap bu Rahma nampak gelisah.

"Bu, putri ibu yang sudah cukup umur hanya Didi dan mbak Asih, sedangkan mbak Asih sebentar lagi akan menikah bu." Sejenak Diandra terdiam dan menatap ibu nya.

"Ibu sangat menyayangi Didi dan begitupun dengan Didi,, Didi sangat sayang sama ibu. Didi akan lakukan apapun untuk ibu, seperti ibu yang rela melakukan apa saja untuk kebahagiaan Didi." Diandra menghela nafas nya dalam.

"Didi mau menjadi menantu tante Dewi bu, Didi bisa merasa kan kalau tante Dewi itu orang nya baik... " ucap Diandra dengan yakin, "dan pasti anak nya tante Dewi juga orang baik kan bu? Bukan kah buah jatuh tidak akan jauh dari pohon nya?" Tanya Didi sambil menatap hangat netra teduh ibu angkat nya.

Bu Rahma menghela nafas dalam-dalam dan menghembus nya dengan kuat, "tapi nak,, kamu kan belum mengenal nya? Bagaimana jika dia berlaku jahat dan menyakiti mu nak?" Bu Rahma nampak sangat khawatir, dia akan merasa sangat bersalah pada ibu kandung Diandra jika sampai pernikahan itu membuat Didi menderita dan tidak bahagia.

"Ibu ku sayang,,, ibu lupa ya siapa putri ibu ini? Gadis cantik dan pemberani putri kesayangan ibu ini, tidak pernah takut dengan siapa pun bukan?" Balas Didi mencoba meyakinkan sang ibu.

"Tapi nak?" Ucapan bu Rahma menggantung, bu Rahma menatap Didi dengan intens. Beliau benar-benar bingung dalam mengambil keputusan, Didi tidak boleh mengorbankan kebahagiaan masa muda untuk nya... begitulah yang dipikirkan bu Rahma saat ini.

"Sudah lah bu, kita lihat saja besok ya. Didi yakin, dia enggak seburuk yang ibu pikir... restui Didi untuk menikah dengan nya ya bu?" Pinta nya seraya menggenggam tangan sang ibu. "Didi pasti akan bahagia, karena ada ibu yang akan selalu mendo'akan Didi di setiap sujud ibu bukan? Didi yakin, do'a tulus ibu untuk Didi akan mampu mengetuk pintu langit dan mengabulkan setiap harapan Didi dan menjadi kan nya nyata." Ucap Didi dengan yakin.

Sejenak kedua nya terdiam, masing-masing sibuk dengan pikiran nya sendiri.

"Nak, bagaimana dengan cita-cita mu yang ingin menjadi dokter... agar kamu bisa mencari keberadaan ayah kandung mu?" Tanya bu Rahma menatap sedih pada putri kesayangan nya.

"Bu, Didi memang memiliki otak yang cerdas... karena Didi dididik oleh ibu yang pintar, Didi juga menjadi wanita yang kuat dan tangguh karena Didi memiliki ibu yang hebat. Dan jika sekarang ibu bertanya, apa cita-cita Didi sekarang? Didi akan jawab, Didi hanya ingin menjadi seorang ibu seperti dirimu bu... ibu adalah segala nya buat Didi, ibu adalah ibu peri nya Didi yang selalu ada kapanpun Didi butuh ibu. Jadi, kita lupakan saja tentang keinginan Didi untuk menjadi dokter." Jawab nya dengan enteng.

"Dan tentang ayah,,, jika benar ayah sayang sama ibu kandung Didi seperti yang sering ibu ceritakan, bukan kah seharusnya ayah mencari kami bu? Tapi apa kenyataan nya bu?" Ucap Diandra dengan sorot mata penuh kekecewaan.

"Nak, ibu enggak pernah mengajari mu untuk membenci seseorang seburuk apapun perlakuan nya kepada kita. Jangan pernah membenci ayah mu nak, karena kita tak pernah tahu apa yang terjadi dengan ayah mu di sana bukan?"

"Ibu mu enggak mungkin bohong sama ibu nak, ayah dan ibu mu saling mencintai. Tapi nenek mu dan paman serta bibi mu terus saja ingin memisahkan kedua orang tuamu, mereka bersikap manis terhadap ibu mu hanya jika ada ayah dan kakek mu saja."

"Hingga kemudian mereka mendapat kesempatan untuk menjalan kan rencana mereka memisah kan ayah dan ibu mu, saat ayah mu mengambil spesialis di luar negeri. Sebenar nya ayah mu ingin mengajak serta ibu mu, tapi nenek mu berhasil meyakinkan ayah mu bahwa ibu mu akan baik-baik saja bersama nya."

"Dan tibalah hari itu, dimana mereka menjalan kan rencana nya dan meninggalkan ibu mu di kota ini... kota yang sangat jauh dari kota asal orang tuamu. Mereka meninggalkan ibu mu begitu saja, tanpa membawa apa-apa dan saat itu kondisi ibu mu sedang sakit." Bu Rahma bercerita sambil terisak, teringat kembali bagaimana dulu bu Rahma bertemu pertama kali dengan Diana, ibu kandung Diandra.

"Sudah bu,,, jangan di ingat-ingat kembali," pinta Diandra dengan mata berkaca-kaca, sejenak Diandra terdiam, dan nampak mengatur nafas nya. "Ibu Diana pasti sudah bahagia di sana, karena melihat Didi tumbuh menjadi gadis yang pintar dan cantik bukan?" Ucap Diandra dengan gaya centil nya untuk menghibur sang ibu.

Bu Rahma pun tersenyum, "kamu benar nak, putri ibu yang satu ini memang pintar dan sangat cantik... kamu persis seperti ibu mu," puji sang ibu pada anak angkat nya itu.

"Kamu tidak membenci ayah mu kan nak?" Tanya bu Rahma pada Diandra sesaat kemudian, untuk meyakinkan hati nya. Bu Rahma ingat betul pesan ibu kandung Diandra sebelum meninggal, agar anak nya tidak menyalahkan suami nya atas apa yang menimpa diri nya.

Diandra menggeleng dan tersenyum tulus, "tidak bu, Didi tidak membenci ayah. Benar apa yang ibu bilang, kita enggak tahu apa yang sebenar nya terjadi pada ayah Didi di sana? Kenapa ayah sampai tidak mencari kami?" Diandra kemudian memeluk ibu nya, hingga beberapa saat lama nya.

"Bu, sekarang istirahat lah. Didi akan pulang sebentar mengambil pakaian ganti untuk ibu, dan mengabarkan pada saudara-saudara yang lain tentang keadaan ibu." Ucap nya seraya membetulkan posisi ibu nya agar berbaring dengan nyaman.

"Kamu benar nak,, mereka pasti cemas," ucap bu Rahma dengan sendu.

"Sudah, ibu jangan banyak pikiran.. biar cepat pulih dan bisa segera pulang, Didi pamit ya bu," pamit Diandra seraya mencium kening sang ibu, dan mencium punggung tangan wanita yang telah merawat nya sejak bayi layak nya ibu kandung.

Sepeninggal Diandra, bu Rahma tak dapat memejamkan mata nya. Beliau masih belum rela melepas Diandra untuk menikah dengan seseorang yang belum pernah dikenal nya, namun bu Rahma juga tak dapat berbuat apa-apa. Beliau tak punya cukup uang untuk mengganti biaya perawatan nya di rumah sakit, dan lagipula orang yang menolong nya tidak menginginkan uang nya dikembalikan.

"Bagaimana jika putra jeng Dewi itu orang nya kasar dan main tangan? Apa putri ku tidak akan dia jadikan pelampiasan atas kekecewaan nya pada wanita lain? Bagaimana jika putri ku dikurung, dan tidak diperbolehkan keluar sama sekali? Apa Didi sanggup menjalani semua itu?" Bu Rahma bermonolog dalam diam, bulir bening menetes membasahi wajah nya yang sudah mulai berkeriput.

Cukup lama bu Rahma bergulat dengan pikiran nya sendiri, hingga akhir nya wanita tua itu pun tertidur dengan memendam kesedihan di hati akan nasib Diandra ke depan.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kenapa Bu Rahma ngk sebut nama ayah Didi? apa emang ngk dikasi tau Ama ibu Didi sblm ninggal nama suaminya? masa hanya cerita kisah hidup dan kebaikan suaminya aja...

2023-11-13

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ap yg terjadi sm ayah ny didi y..apakah terjadi sesuatu atau udh bhgia sm keluarga yg baru krn mgkin keluargany udh mmfitnah yg buruk² tntg ibuny didi 🤔🤔🤭🤭

2023-05-18

1

Rapa Rasha

Rapa Rasha

siapa dan dimana ayah nya Didi ya dan moga aja ini awal dari hidup Didi yg bahagia iya kak

2023-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Ibu Kecelakaan
2 Flash Back
3 Nasib Diandra
4 Perjodohan
5 Ayah Didi
6 Rumah Susun
7 Kesepakatan
8 Masa Lalu Angga
9 Pencarian
10 Pemilik Showroom
11 Kanebo Kering
12 Pulang ke Bali
13 Bonus Ponsel
14 Cara Merayu Suami
15 Pulang ke Panti
16 Lamaran
17 Menikah
18 Ranjang Pengantin yang Dingin
19 Khilaf
20 Balik ke Jakarta
21 Habis Manis Didi di Buang?
22 Emang Enak di Cuekin?
23 Senjata Makan Tuan
24 Rencana Angga
25 Cuma Mimpi
26 Kalau Cinta,, Bilang Bos!
27 Sesuai Kesepakatan Awal
28 Lingerie Merah
29 Chat dari Suami
30 Apa Yang Kita Tanam Pasti Akan Kita Tuai
31 Dinner Romantis
32 Mulai Mencair
33 Penggemar Kecewa
34 Wanita Penggoda
35 Jadian
36 Rencana Bulan Madu
37 Gadis Mirip Diana
38 Masih Ori
39 Indehoy di Siang Bolong
40 Kencan Semalam dengan Gigolo
41 Lagi Main Sama Bini
42 Kelinci Kecil
43 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
44 Opa Win Pingsan
45 Perang Dunia ke Tiga
46 Pegangan Hidup
47 Pesan dari Opa Win
48 Rencana Renny
49 Bawa Aku Pulang Sayang,,,
50 Didi Sudah Siap Kak,,, Jangan di Tahan
51 Aku Suami Yang Jahat Kan?
52 Angga Kecelakaan
53 Demi Diandra
54 Ibu nya Didi
55 Kisah Pilu Diana
56 Tetap Menjadi Diandra
57 Panggilan Video Mesum
58 Mengidap Penyakit Kelamin
59 Surat Gugatan Cerai
60 Hantu Bangku Kosong
61 My Future
62 Kejiwaan Renny Terganggu
63 Raka dan Vera
64 Positif...
65 Didi Enggak Mau Hamil?
66 Dokter Hanna
67 Melamar Airin
68 Titik Balik
69 Penampilan Baru Diandra
70 I Love You Dokter Hanna...
71 Kejarlah Mimpi mu Vera
72 Kamulah Dokter nya Sayang,,,
73 Aku Lebih Cantik dari Wanita itu!
74 Melupakan Penggalan Kisah Buruk
75 Kak Angga Agresif
76 Makhluk Langka tapi Punya Gandengan
77 Kata Papa Harus Pelan-pelan
78 Dasar Bucin...
79 Jaga Tempo Permainan Kamu
80 Kisah Kita Beda Kak..
81 Tergantung Suasana Hati
82 Jangan di Liatin Terus.. Buruan di Halalin
83 Ambon, I'm coming..
84 Wow,, it's amazing
85 Hai Baby,, Ayah Datang
86 Ora Beach,,, Maldives nya Indonesia. 1
87 Ora Beach, Maldives nya Indonesia. 2
88 Sweet Banget sih Mereka
89 Pernikahan Opa Win dan Bu Rahma
90 Menjadi Istri yang Baik untuk Opa Didi
91 Kecemasan Angga
92 Bukan Plan A atau Plan B
93 Salah Sasaran
94 Rekaman CCTV
95 Pura-pura Gila
96 Biar kan Aku yang Bekerja..
97 Untuk Wanita yang Istimewa
98 Buah Mentimun
99 Pernikahan Papa Chandra
100 Ketuban Pecah Dini
101 Bed Rest...
102 Suami Siaga
103 Kontraksi
104 Baby Boy
105 End_ Enggak Mau di Duakan
106 Ucapan Terimakasih dan Pemberitahuan
107 Bonchap : Satu
108 Bonchap : Dua
109 Bonchap : Tiga
110 Bonchap : Empat (The Last)
111 Bagi-bagi Pulsa
112 Promo Novel Baru
113 Promo Novel Baru
114 Promo Novel Baru
115 Promo Novel On Going
116 Promo Novel On Going
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Ibu Kecelakaan
2
Flash Back
3
Nasib Diandra
4
Perjodohan
5
Ayah Didi
6
Rumah Susun
7
Kesepakatan
8
Masa Lalu Angga
9
Pencarian
10
Pemilik Showroom
11
Kanebo Kering
12
Pulang ke Bali
13
Bonus Ponsel
14
Cara Merayu Suami
15
Pulang ke Panti
16
Lamaran
17
Menikah
18
Ranjang Pengantin yang Dingin
19
Khilaf
20
Balik ke Jakarta
21
Habis Manis Didi di Buang?
22
Emang Enak di Cuekin?
23
Senjata Makan Tuan
24
Rencana Angga
25
Cuma Mimpi
26
Kalau Cinta,, Bilang Bos!
27
Sesuai Kesepakatan Awal
28
Lingerie Merah
29
Chat dari Suami
30
Apa Yang Kita Tanam Pasti Akan Kita Tuai
31
Dinner Romantis
32
Mulai Mencair
33
Penggemar Kecewa
34
Wanita Penggoda
35
Jadian
36
Rencana Bulan Madu
37
Gadis Mirip Diana
38
Masih Ori
39
Indehoy di Siang Bolong
40
Kencan Semalam dengan Gigolo
41
Lagi Main Sama Bini
42
Kelinci Kecil
43
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
44
Opa Win Pingsan
45
Perang Dunia ke Tiga
46
Pegangan Hidup
47
Pesan dari Opa Win
48
Rencana Renny
49
Bawa Aku Pulang Sayang,,,
50
Didi Sudah Siap Kak,,, Jangan di Tahan
51
Aku Suami Yang Jahat Kan?
52
Angga Kecelakaan
53
Demi Diandra
54
Ibu nya Didi
55
Kisah Pilu Diana
56
Tetap Menjadi Diandra
57
Panggilan Video Mesum
58
Mengidap Penyakit Kelamin
59
Surat Gugatan Cerai
60
Hantu Bangku Kosong
61
My Future
62
Kejiwaan Renny Terganggu
63
Raka dan Vera
64
Positif...
65
Didi Enggak Mau Hamil?
66
Dokter Hanna
67
Melamar Airin
68
Titik Balik
69
Penampilan Baru Diandra
70
I Love You Dokter Hanna...
71
Kejarlah Mimpi mu Vera
72
Kamulah Dokter nya Sayang,,,
73
Aku Lebih Cantik dari Wanita itu!
74
Melupakan Penggalan Kisah Buruk
75
Kak Angga Agresif
76
Makhluk Langka tapi Punya Gandengan
77
Kata Papa Harus Pelan-pelan
78
Dasar Bucin...
79
Jaga Tempo Permainan Kamu
80
Kisah Kita Beda Kak..
81
Tergantung Suasana Hati
82
Jangan di Liatin Terus.. Buruan di Halalin
83
Ambon, I'm coming..
84
Wow,, it's amazing
85
Hai Baby,, Ayah Datang
86
Ora Beach,,, Maldives nya Indonesia. 1
87
Ora Beach, Maldives nya Indonesia. 2
88
Sweet Banget sih Mereka
89
Pernikahan Opa Win dan Bu Rahma
90
Menjadi Istri yang Baik untuk Opa Didi
91
Kecemasan Angga
92
Bukan Plan A atau Plan B
93
Salah Sasaran
94
Rekaman CCTV
95
Pura-pura Gila
96
Biar kan Aku yang Bekerja..
97
Untuk Wanita yang Istimewa
98
Buah Mentimun
99
Pernikahan Papa Chandra
100
Ketuban Pecah Dini
101
Bed Rest...
102
Suami Siaga
103
Kontraksi
104
Baby Boy
105
End_ Enggak Mau di Duakan
106
Ucapan Terimakasih dan Pemberitahuan
107
Bonchap : Satu
108
Bonchap : Dua
109
Bonchap : Tiga
110
Bonchap : Empat (The Last)
111
Bagi-bagi Pulsa
112
Promo Novel Baru
113
Promo Novel Baru
114
Promo Novel Baru
115
Promo Novel On Going
116
Promo Novel On Going

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!