Gadis Gaul Hijrah
Kirania Fisa Bela, Gadis cantik berkulit putih. Kehidupannya Glamor, Kiran mempunyai usaha Kecantikan dia mendapat modal usaha dari papanya. Papanya adalah seorang pengusaha yang sangat sucses dan terkenal di kotanya. Mamanya pebisnis di bidang kuliner.
Kehidupan Kiran sangat bebas, dia suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya di club malam. Kiran terkenal manja dan jutek, Kiran kehidupannya sangat mewah apapun yang melekat pada tubuhnya semua barang-barang branded.
Belanja dan belanja adalah hobby Kiran, jalan bersama teman-teman shoping sudah menjadi hobby Kiran. Kurangnya perhatian mama papanya membuat Kiran tumbuh menjadi anak yang semaunya sendiri. Orang tuanya sibuk dengan rutinitas masing-masing, Kiran diasuh oleh bibi dan hanya dimanjakan dengan kemewahan.
Kring-Kring, hp Kiran berdering. " Hey, beb sepagi ini kamu menelfonku ganggu saja deh!" Jawab Kiran sambil menguap dia masih merasa ngantuk.
"Hey, pagi kamu bilang ini sudah siang beb, hahaha dasar anak manja." Friska meledek sahabatnya.
"Ya ya ada apa?" Kiran tampak malas menanggapi sahabatnya itu.
"Beb, kamu lupa kita kan mau kepantai?" Friska semangat mengingatkan sahabatnya.
"Hah, ya beb aku lupa maaf sayangku." Kiran kegirangan dan beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi tanpa sadar sudah mematikan panggilan telepon.
" Dasar anak manja." Gumam Friska sambil senyum-senyum sendiri.
Selesai mandi Kiran bergegas turun dari lantai atas lalu menuju meja makan, mama papanya sudah lebih dulu berada di meja makan.
"Pagi ma, pagi pa." Kiran mencium pipi mama papanya.
"Pagi sayang." Rina memegang pipi anaknya.
"Rapi bener anak papa, mau kemana?" Hendra tampak heran melihat anaknya.
"Oh, iya pa ini Kiran mau kepantai pa sama teman."
"Oh!" Jawab papa mamanya bersamaan.
Merekapun menikmati sarapan yang sudah tersedia. Sambil ngobrol dan bercanda. momen seperti itu jarang terjadi, karena kesibukan masing-masing. Kecuali hari minggu jika papanya tidak keluar kota dan mamanya tidak sibuk dengan kegiatan sosial.
"Hm andai tiap pagi seperti ini hidup Kiran tidak akan sepi dan terasa indah." Bisik Kiran dalam hati.
"Bagaimana bisnis kamu nak?"
"Lancar pa!"
"Ya gitu walaupun papa mama bisa ngasih apapun, kamu harus tetap bisa mandiri. Jadi kalau tiba-tiba mama tidak ada kamu bisa menghidupi dirimu sendiri tidak bergantung pada siapapun." Rina menasehati anaknya.
"Ah mama jangan ngomong gitu Kiran jadi sedih. Mama dan papa akan selalu menemani Kiran sampai kapanpun." Mata Kiran tampak merah.
Ting tong
Tiba-tiba bel pintu berbunyi. "Bi, coba liat siapa yang datang!"
"Iya nyonya" Bibi berlari dan membuka pintu.
"Selamat pagi bi" Friska tersenyum ramah pada bibi.
"Eh non cantik, cari non Kiran ya. Ada itu lagi sarapan sama Tuan dan nyonya mari masuk non."
"Makasih ya bi." Friska lalu menuju ruang keluarga.
"Pagi om, pagi tante." Friska menyapa dengan lembut.
" Eh Friska, sini sayang sekalian sarapan. mumpung belum selesai." Rina menawarkan Friska untuk gabung.
"Makasih tante, Friska udah makan." Friska menolak dengan lembut.
"Eh beb, Aku siap-siap dulu ya." Kiran pun pergi bersiap-siap dan tidak sabar ingin cepat-cepat berangkat.
"Oke!" Friska mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.
Merekapun berpamitan. "Hati-hati sayang gak usah ngebut."
"Ya ma Kiran berangkat ma, pa." Sambil mencium pipi orang tuanya.
Merekapun berangkat berdua. Kiran yang membawa mobil. "Eh Beb, kamu sudah telepon cowok kamu kalau kita pergi?"
"Sudah dong beb, dia kan ikut hehehe." Jawab Friska sambil mencubit lengan Kiran.
"Apa!" Kiran tampak terkejut.
"Ihhh kenapa bibir kamu tiba-tiba manyun gitu?" Friska menggoda Kiran.
"Gimana gak manyun, kamu enak pergi sama cowok kamu. Aku, jadi obat nyamuk dong."
"Hahaha mangkanya, jangan kelamaan jomblo. Jadi sensi sendiri khan. Wkwkwkw." Friska senang melihat sahabatnya cemberut.
"Cowok ngapain setia yang ada sakit hati, mending cari cowok untuk happy aja hahaha." Kiran membela diri.
"Sampai kapan kamu itu sakit hati ma mantan kamu, udahlah lupain aja. Cowok yang baik masih banyak, kamu juga cantik."
"Makasih pujiannya." Jawab Kiran dengan wajahnya yang terlihat cuek.
Kring-kring
Hp Friska berdering, terlihat Rion yang menghubunginya "Ya Honey!"
" Udah sampai mana sayang, aku udah nyampai nih." Rion pacar Friska tampak kesal karena sudah lama menunggu Friska.
"Ya tunggu sayang bentar lagi 15 menit nyampai." Friska meyakinkan pacarnya.
Rion pun menutup panggilannya.
"Nggak sabar amat sih cowok kamu itu, itu yang bikin aku sebal dan malas pacaran ya gitu cowok nggak pernah bisa sabar ngatur-ngatur aja bisanya." Ucap Kiran sebal.
"Hhhhm, tapi kan kalau punya pacar asyik beb bisa jalan bareng ya kan?" Ucap Friska menggoda sahabatnya.
"Hhhhmmmm, males aja." Kiran tampak memiringkan bibirnya.
Kiran melajukan mobilnya dengan cepat agar cepat sampai di pantai. Kiran sudah tidak sabar ingin sampai dan melepas lelah di sana. Rutinitas hari-hari yang terkadang membuat stres jadi mereka butuh liburan.
**Jangan lupa like, komen dan vote. Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Coretan Penaku
/Smile/
2023-10-10
1
Isni Isni
hi!!
2023-05-11
0
Ni luh Antari
crita yg bagus babget
2022-12-20
0