Chapter 19 | Bypassing Prohibition

Usai menempuh perjalanan lama dan telah sampai di tujuan tempat, kesepuluh remaja tersebut memasuki gang hutan Bogor ternama. Heran saja hutan yang membahayakan itu mengapa tidak sekalian di tutup. Anggara serta ketiga sahabatnya menarik nafasnya panjang-panjang lalu membuangnya dengan perlahan setelah menginjak dalam gang hutan Bogor.

Jalan tapak tanah hutan tersebut becek dan licin, mereka bersepuluh harus memperhatikan jalan langkahnya masing-masing agar tak terpleset. Menjaga diri dari kecerobohannya. Hujan semalam yang kemarin sangat lebat membuat pagi hari ini para daun-daun pohon masih basah kuyup oleh guyuran air hujan deras kemarin itu.

“Oi, siapa yang di sini cowok sang pemimpin jalan?!” teriak Andra dari depan sendiri.

“ANGGARA!” serempak ketiga sahabatnya serta teman-temannya terkecuali Rangga yang belum tahu apa-apa tentang Anggara.

Anggara menatap bingung kesemua yang serempak menyebut Anggara sampai-sampai dirinya menunjuk ia sendiri dengan jari tangan telunjuknya. “Gue?”

“Iyalah, pake nanya lagi. Sini ke depan, kan lo hebat soal pemimpin jalan,” komando Andra menyuruh teman pendiamnya untuk ke depan menjadi pemimpin jalan.

“Ogah.” Anggara menunjuk sedikit ke Andra. “Elo, kan yang ngerti bangunan villa-nya dimana, kalau gue yang jadi pemimpin, yang ada kita semua tersesat.”

Setelah Anggara mengutarakan tolakan pada Andra, Anggara kembali diam tak berbicara, mulutnya juga kembali ia balikkan semula yaitu bungkam. Andra yang melihat pada temannya yang kadang-kadang suka menyebalkan, hanya mendengus pasrah pada kelakuan sifatnya tersebut.

“Anggara bener Ndra, yang tau tempat villa nya kan kamu, jadi kamu aja yang mimpin kita jalan,” ucap Freya.

“Nyak (Ibu), tolong aye (Aku)! Punya sahabat gini amat sifatnye!” spontan Reyhan yang tiba-tiba berbahasa daerah Betawi.

“WAHAHAHAHAHA!!!”

Kesemua yang ada di barisan tertawa terbahak-bahak mendengar logat bahasa Betawi Reyhan yang konyol itu sementara Anggara tak tertawa hanya senyum tipis dengan gelengan kepalanya lambat.

“Heh, lo kan anak Jakarta, Nyuk kok tiba-tiba nyasar jadi bahasa Betawi, dah?”

“Positif thinking aja Ka, mungkin Reyhan cowok blesteran berdarah Betawi,” respon Rangga meledek.

“Bisa aja kamu Ga, kayaknya sih lagi ke samber setan ondel-ondel deh,” sindir Jova.

“I'm sorry friends but I'm no longer caught by the devil ondel-ondel.”

“Buju buneng wahai bujang! Ini malah nyasar ke bahasa Inggris?!” latah Raka tiba-tiba.

“Reyhan, kamu sehat, kan? Gak lagi demam?” tanya Freya sambil mencondongkan badannya ke samping yang di depannya adalah Reyhan.

“Aku ora popo (Tidak apa-apa tenang wae yo (Saja ya).”

“Fix the fix ! Reyhan lagi dimasuki arwahnya Ryan Abyaz Gandawasa!!” heboh Raka sok panik.

“Otak ayam! Temen kita masih hidup, anying!” Andra menoyor geram kepala Raka yang berjalan di belakangnya.

“Duh! udah deh kalian gak usah mikir-mikir yang enggak-enggak, Reyhan masih jiwa Reyhan kok. Ya, kan Reyhan?”

“Betul sekali Freya dan terimakasih kau telah membela diriku.”

“ANJAY, BAKU BRO!!!” teriak Raka dan Andra.

“Ck, Berisik!” kesal Anggara.

“Jalan tinggal jalan gak usah pake teriak berisik kayak kicauan burung beo!” sambung Anggara tak kalah seram dari suara mulutnya.

Rangga meringis bergidik ngeri pada suara nada tinggi Anggara yang sedari tadi tak bersuara, suaranya mampu mendirikan bulu kuduk para mereka dan juga ia sendiri saking seramnya. Kalau dasarnya Anggara marah terdengar seram dan terlihat mengerikan mau bagaimana lagi?

“Teriak sekali lagi kayak kucing garong, siap aja gue bakal kawinin lo berdua sama puma!!”

“Sadis banget sih, Anggara?!”

Anggara tak menggubris protes dari Andra dan Raka ia kembali diam menikmati perjalanan hutannya tak peduli juga Raka Andra menggerutu kesal pada sifatnya Anggara yang menyebalkan itu.

Tak terasa para sepuluh remaja melintasi sebuah lapang luas khusus pendirian tenda acara camping, keenam teman Anggara yaitu Andra, Raka, Lala, Zara, Rena, dan Rangga terpukau betapa luasnya lapang hutan tersebut. Luas akan pemandangan serta banyaknya pohon-pohon menjulang tinggi begitupun daun-daun hijau yang asri.

Anggara dan ketiga sahabatnya memandang lapang luas tersebut dengan tatapan biasa, karena mereka berempat sudah menempati lapang itu untuk mendirikan tendanya masing-masing pada 3 hari yang lalu. Kesembilan remaja SMA Galaxy Admara itu terus melanjutkan perjalanan menuju ke villa berlokasi tempat hutan puncak yang amat terpencil.

Telah banyak kilometer tempuh perjalanan yang mereka gunakan, semakin panjang jalan tapak tanah hutan mereka langkahi semakin pula hutan Bogor menjadi gelap dikarenakan langit cerah pagi tertutup banyak pepohonan tingkat tinggi besar yang berdaun lebat. Suasana berubah mencekam dan hal aneh mulai dirasakan oleh Anggara yang merupakan lelaki Indigo.

Dimana Anggara merasakan ada seseorang mengamati ia namun Anggara mencoba untuk acuh tak acuh, tidak mau memedulikan sosok yang mengawasi dirinya. Namun lama-lama Anggara mengacuhkannya, Anggara di ganggu sebuah bisikan menderu yang menunjang kedua telinga Anggara. Bisikan penuh sumpah serapah.

Darah Anggara terkesiap, jangan-jangan ia dan yang lainnya telah melewati batasan para arwah bergentayangan?! Kedua tangan Anggara, masing-masing meraih telinganya satu-satu lalu menutupnya dengan rapat-rapat, Anggara juga memejamkan matanya kuat-kuat. Tak tahan bersama bisikan-bisikan para setan yang mengusik kesemua telinganya.

“Kamu telah melanggar semua aturan yang telah ada.”

“Tidakkah kamu salah memijak tanah batasan wilayah kami semua yang telah mati, hah?”

“Hihihihi! kamu pasti bersedia menjadi korban jiwa selanjutnya. Hari pertama ini kamu akan kami buat menderita parah, hihihihi.”

Tiga bisikan dari ketiga arwah yang tak terlihat tersebut membuat keringat dingin Anggara mengucur kembali, Anggara berjalan penuh rasa tegang yang meliputi sekujur tubuhnya, jantung berdegup dari batas normalnya. Udara di jalan ini berubah menjadi dingin. Tak terasa olehnya Anggara, ketiga sahabatnya serta keenam temannya telah tiba di sebuah bangunan villa. Anehnya, bukankah waktu Reyhan mencari tentang villa itu bangunan tersebut kotor terbengkalai tak layak di pakai?

Kenapa saat di pandang, bangunan Villa itu menjadi megah, indah dan menawan? Reyhan yang melihatnya sampai melongo tak percaya kalau ini kenyataan. Di internet saja, bangunan villa itu sangat angker, tak ada siapapun yang berani memasuki villa itu. Jangankan memasukinya, memandang lama-lama tak berani alias tak betah.

“Uwa, kono vu ira wa totemo utsukushīdesu ! (Wah, villa ini indah sekali!)”

Reyhan lantang berbahasa Jepang, membuat yang ada di sekitarnya menoleh dengan tatapan terkejut. Pertama, Reyhan menggunakan bahasa Betawi. Kedua, Reyhan menggunakan bahasa Inggris. Ketiga, Reyhan menggunakan bahasa Jawa. Keempat, Reyhan menggunakan bahasa Baku. Terakhir, Reyhan menggunakan bahasa Jepang. Andra dan Raka menduganya Reyhan sedang dirasuki oleh 5 setan yang berbeda bahasa daerah serta 2 berbeda negara yaitu adalah Inggris dan Jepang.

“YANG BENER NAPA, WEH!”

“Wey-wey slow dong Raka and Andra, hehehe sini gue jermahin dah. Itu artinya Wah Villa ini indah sekali.”

“Hadeh, lu tuh lagi dirasuki lima setan berbeda bahasa yak?! Perasaan dari tadi lo aneh banget dah,” lontar Raka sekenanya.

“Heh! Enak aja lu bilang gue lagi dirasuki lima setan! Emangnya raga gue ini mampu menampung lima setan di dalem tubuh gue?!” bentak Reyhan tak terima.

“Ya, pasti raga gue pernah mampu menampung satu setan, lah.”

“Hah? Berarti lo pernah dirasuki setan?! Kapan?!” terkejut Andra dengan mata membelalak.

“Eh?! Eeee anu ituuuu ....”

Reyhan melirik Anggara dan Anggara hanya menggelengkan kepalanya untuk berkata 'tidak'.

“Engga-”

“Hayo lo ngapa geleng-geleng kepala Ngga?? Pasti lo sama Reyhan lagi pasang mata kode yak- oh atau jangan-jangan ada satu rahasia yang kalian berdua sembunyiin dari kami?!” Andra memotong ucapan jawaban Reyhan yang belum terselesaikan, Andra menuding Reyhan dan Anggara secara bergiliran.

“Anu Ndra gini eeeemm, Anggara sama Reyhan gak lagi pasang mata kode-kode yang kamu pikir kok. Tadi tuh Anggara geleng-geleng kepala bukan karna ngasih kode buat Reyhan, tapi maksudnya dari Anggara begini Ndra, Reyhan itu nggak pernah dirasuki setan sekalipun. Iya begitu hehehehe,” jelas panjang lebar Freya spontan omongan.

“Nah iya gitu Ndra, bener kata Freya, ehe! Gue gak pernah kok dirasuki setan, gak pernah banget dah pokoknya,” sambung Reyhan dengan cengengesan.

Andra, Raka, Lala, Zara, Rena, Rangga menyipitkan matanya masing-masing membuat sekelompok empat sahabat tersebut gugup tak karuan. Mereka tak bisa membongkar rahasia pada kejadian insiden mengerikan di kemarin hari itu.

Andra melempitkan kedua tangannya di dada dengan memejamkan mata serta menganggukkan kepalanya. “Yoi lah, kalo memang gak ada yang kalian sembunyiin dari kami berenam- tapi beneran kan? Kalian lagi gak bohongi temen-temen lo ini??”

“Eh iya kok, beneran dah! Suwer tak kewer-kewer hehehe,” tanggap Reyhan cepat dengan mengangkat membentuk jarinya simbol tanda peace.

Anggara yang diam, menutup matanya dikarenakan kepalanya berdenyut-denyut. Anggara menyentuh kepalanya bagian kiri dengan terus memejamkan matanya sedikit mengernyit karena lama ia tahan menjadi lebih sakit. Freya yang ada sampingnya menoleh pandangan ke Anggara, melihatnya Anggara seperti kemarin pagi di rumah sahabat kecilnya, sontak Freya kaget reflek memegang pundak Anggara di sisinya.

“Anggara? Kepala kamu sakit lagi, kah?!”

Mendengar suara lantang Freya menanyai Anggara yang kepalanya tengah sakit, Jova, Reyhan, Andra, Raka, Lala, Zara, Rena, beserta RAnggara juga langsung menoleh cepat ke arah Anggara. Reyhan sahabatnya Anggara yang selain ceriwis dan bobrok, ia juga suka sering panikan.

“What happened boy?! Are you okay??!!”

“F-fine ...” respon Anggara dengan kata penuh nada menekan.

“Yakin nih, fine-fine aja? Kamu kayak nahan gitu ngomongnya? Kalo sakit kepala bilang aja, gak usah pake nahan-nahan segala kayak gitu, Ngga.”

Anggara mengangkat lima jari tangan kanannya ke arah Jova untuk tidak perlu mencemaskannya.

“Aku gakpapa kok, Va. Ehm tadi malem aku kurang tidur aja”

Dalam pejaman mata Anggara yang ia pejamkan, tiba-tiba di pandangan Anggara muncul bayangan wanita hitam memasuki villa bertingkat itu dengan melesat begitu cepat, pintu berjenis dua daun itu terbuka lebar sendirinya tanpa bayangan wanita itu membukanya. Bayangan menyerupai sosok wanita itu menoleh cepat ke arah pandangan mata Anggara. Betapa terkejutnya Anggara, dengan waktu singkat bayangan wanita itu berubah menjadi sosok yang terlihat tak lagi bayangannya saja.

Terlihat ia mengenakan gaun hitam panjang sertakan lengan-lengan panjang di tangannya. Yang Anggara terperanjat kaget hingga seolah napas Anggara tercekat sebentar, dikarenakan Anggara menatap wajah wanita seumur Mamanya ialah sekitar umur 32 tahun, mukanya di bagian samping kiri robek menganga hingga menampakkan darah busuk, daging serta tulang-tulang di wajahnya yang robek. Kedua matanya melotot tajam seperti bola matanya ingin keluar dari tempatnya, sangat mengerikan sekali dan terakhir disertai seringai sunggingan bibir melebar hingga ke telinganya. Bagaimana Anggara tak terkejut setengah mati coba?

Bangunan villa yang bertingkat dua di penglihatan Anggara secara tiba-tiba, villa tersebut malahan terlihat kotor terbengkalai, cat-cat seluruh tembok yang ada pecah-pecah, banyak daun-daun kering dan akar-akar pohon mengotori lantai teras Villa. Atap villa banyak rapuh seperti habis tertimpa sesuatu yang besar.

Anggara tak bisa membuka matanya dalam penglihatannya yang terpaku tak bisa berkutik pada wanita sosok menyeramkan tersebut. Selain itu, wanita tersebut membuka lebar mulutnya usai menyeringai untuk diri Anggara. Seekor hewan terbang tak lain adalah kelelawar brutal keluar dari mulut wanita sosok itu yang telah menganga kan mulutnya lebar-lebar hingga membentuk lubang oval panjang.

Pintu dua daun itu tertutup kencang yang di dalamnya adalah wanita yang membuka mulutnya lebar-lebar, sementara setelah pintu villa utama tertutup dengan lancarnya, kelelawar berjumlah banyak itu menembus pintu utama dan terbang cepat dengan brutal mendatangi Anggara. Beruntung saja Anggara langsung dapat membuka matanya cepat.

Di kini, lantas membuka matanya terburu, kaki Anggara menjadi lemas. Dengan sigap tangan Anggara menopang pohon yang berada tepat di samping kanannya. Napas Anggara tersengal-sengal oleh imbas penglihatannya pemuda itu secara tiba-tiba. Keringat dingin Anggara mengucur hingga merembes ke pelipis matanya, Anggara menelan salivanya kuat susah payah.

Melihat Anggara yang berbeda kali ini, kesemua yang di sampingnya mendekatinya. “Eh Ngga! Kenapa?!”

Reyhan, Andra, Raka, Rangga, Freya, Jova, Lala, Zara, dan Rena kompak panik pada keadaan Anggara sekarang. Mereka bersembilan melihat Anggara yang tengah lagi mengaturkan napasnya agar normal. Yang ditanya juga secara kompak, tidak menjawabnya.

Detak jantung Anggara berpacu cepat melebihi batas normalnya pada detak jantung biasanya bahkan Anggara tak bisa mengeluarkan suaranya sedikitpun bahkan setengah pun. Ini yang dirasakan Indigo Anggara sesungguhnya, penuh dengan nasib, takdir, dan penglihatan kuat di luar nalar. Kejadian pada penglihatan Anggara yang muncul tadi sangat seperti mimpi tetapi bukan mimpi.

INDIGO To Be Continued ›››

Episodes
1 PROLOG
2 Chapter 1 | Vacation Plans
3 Chapter 2 | Leave
4 Chapter 3 | First Day Visiting the Forest
5 Chapter 4 | Strange Things Start
6 Chapter 5 | Under the Influence
7 Chapter 6 | The Ruler
8 Chapter 7 | Inside Videos
9 Chapter 8 | Blocked
10 Chapter 9 | Calamity Attack
11 Chapter 10 | Demon Star Portal
12 Chapter 11 | Maliciously Evil
13 Chapter 12 | Amulet
14 Chapter 13 | True Self
15 Chapter 14 | Obliterate
16 Chapter 15 | The Dark Past
17 Chapter 16 | Go Home
18 Chapter 17 | Abandoned Villa Building?
19 Chapter 18 | Go to That Place Again
20 Chapter 19 | Bypassing Prohibition
21 Chapter 20 | A Bad Omen Happened
22 Chapter 21 | Figure Sketch Painting
23 Chapter 22 | Misunderstanding
24 Chapter 23 | Cruel Human
25 Character Visuals
26 Chapter 24 | Between Spirit and Soul
27 Chapter 25 | Two Natural Worlds
28 Chapter 26 | Monster Fish in the Lake
29 Chapter 27 | A Teaching of Spells
30 Chapter 28 | Erland Lucifer
31 Chapter 29 | Enmity With Gilles
32 Chapter 30 | Enigrafent Afterlife
33 Character Visuals II
34 Chapter 31 | Reality or Just a Dream?
35 Chapter 32 | Possessed
36 Chapter 33 | Don't Know it
37 Chapter 34 | Suicide
38 Chapter 35 | Lost Forever
39 Chapter 36 | More Careful
40 Chapter 37 | Dreams Ended in Depression
41 Chapter 38 | Between Water And Fire
42 Chapter 39 | Tragedy At 21.00
43 Chapter 40 | Initial Terror
44 Chapter 41 | Giving it Over And Over
45 Chapter 42 | Definitely Severe Weakness
46 Chapter 43 | Investigate
47 Chapter 44 | Every Sign
48 Character Visuals III
49 Chapter 45 | Great Danger Will Happen
50 Chapter 46 | Got Big Trouble
51 Chapter 47 | Ruined Day
52 Chapter 48 | New Spirit Arrival
53 Chapter 49 | Remember Who He Is?
54 Chapter 50 | Meet Unexpectedly
55 Chapter 51 | Totally Real
56 Chapter 52 | Ornaliea Asgremega
57 Chapter 53 | A Missing Word
58 Chapter 54 | Anyone Can See It
59 Chapter 55 | He Came In One's Subconscious
60 Chapter 56 | I Managed to Save You!
61 Chapter 57 | There's Still A Purpose To Live
62 Chapter 58 | Can't Just Accept Fate
63 Chapter 59 | Fragile Heart
64 Chapter 60 | The Impact of Depression
65 Character Visuals IV
66 Chapter 61 | Giving a Motivation
67 Chapter 62 | Embarrassing
68 Chapter 63 | Not Yet Over
69 Chapter 64 | Become the Second Target?!
70 Chapter 65 | The Weakness of the Sixth Sense Man
71 Chapter 66 | Conditions Associated With Living Mysticism
72 Chapter 67 | Alternating Terror?
73 Chapter 68 | Additional Ability
74 Chapter 69 | A Different Aura
75 Chapter 70 | Departure
76 Chapter 71 | Conveyed Hope
77 Chapter 72 | It's Not Easy to Forget
78 Chapter 73 | My Terror Will Always Make You Suffer!
79 Chapter 74 | The Unpredictable Killer
80 Chapter 75 | Changing Destiny
81 Chapter 76 | Trying to Be a Shield to Protect Life
82 Chapter 77 | Grasp Accuracy
83 Chapter 78 | The Same Events Repeatedly
84 Chapter 79 | Their Anxiety
85 Chapter 80 | Disturbed Psychic
86 Chapter 81 | That Mystery Death!
87 Chapter 82 | Almost Revealed
88 Chapter 83 | Terror In Dreams Is Far More Dangerous
89 Chapter 84 | Morning Caution
90 Chapter 85 | Uncovered Already
91 Chapter 86 | Steady Plan
92 Chapter 87 | Problem Solving
93 Chapter 88 | Explanation Before Saying Goodbye
94 Chapter 89 | The Presence of a Stranger Ghost Figure
95 Chapter 90 | About Outdated Paper
96 Chapter 91 | Failed to See
97 Chapter 92 | Stop Looking Away For a While
98 Chapter 93 | Appearing Vision
99 Chapter 94 | Trapped In A Dark Room
100 Chapter 95 | Occult Hint
101 Chapter 96 | The Real Doer
102 Chapter 97 | Give Last Chance
103 Chapter 98 | Apology
104 Chapter 99 | Deadly Accident
105 Chapter 100 | Special Person
106 Chapter 101 | People Who Were in the Past
107 Chapter 102 | Disaster
108 Chapter 103 | Gloomy Life
109 Chapter 104 | Quarrel Because It Has Lulled
110 Chapter 105 | Responsible
111 Chapter 106 | Past Background [Anggara]
112 Chapter 107 | There's Still Care [Freya]
113 Chapter 108 | Drop Sick
114 Chapter 109 | Physical Revenge
115 Chapter 110 | Two Diagnostics
116 Chapter 111 | Deep Emotions
117 Chapter 112 | Prohibited to Meet
118 Chapter 113 | Feel Loose
119 Chapter 114 | Mental Disorder
120 Chapter 115 | Impossible
121 Chapter 116 | Rampant
122 Chapter 117 | Terrible Panic [Jovata]
123 Chapter 118 | Ignored Threats
124 Chapter 119 | Personal Matters
125 Chapter 120 | The Feeling of Having a Sixth Sense Friend
126 Chapter 121 | An Urge to Let Go of the Dark Past
127 Chapter 122 | Way Out?
128 Chapter 123 | Entitled to Prevent From Harm
129 Chapter 124 | Nice Idea
130 Chapter 125 | Regret
131 Character Visual V
132 Chapter 126 | Guarded And Protected
133 Chapter 127 | Removing Hostility
134 Chapter 128 | Low Power Memory
135 Chapter 129 | Don't Regard As Enemies
136 Chapter 130 | Other Feelings
137 Chapter 131 | Expressing Love?
138 Chapter 132 | Asking for Help
139 Chapter 133 | Decision Point
140 Chapter 134 | Pseudonym
141 Chapter 135 | It's Time to be Exposed
142 Chapter 136 | New Student
143 Chapter 137 | Clues or Just Hallucinations
144 Chapter 138 | Prone
145 Chapter 139 | Bunch of Sects
146 Chapter 140 | Star Circle Blood Logo
147 Chapter 141 | A Bad Sign
148 Chapter 142 | Black Shadow
149 Chapter 143 | A Message
150 Chapter 144 | Strange Eve
151 Chapter 145 | Overseas Women Photo Frames
152 Chapter 146 | Event Dimension
153 Chapter 147 | Short Rescue
154 Chapter 148 | Piano Sound in the Attic
155 Chapter 149 | Trapped In Villa Ghosmara
156 Chapter 150 | Ghost Vanishing
157 Chapter 151 | Underground Stairs
158 Chapter 152 | Dragged Into Another World
159 Chapter 153 | Inseparable
160 Chapter 154 | Cannibal
161 Chapter 155 | Wrong Victim
162 Chapter 156 | Awkward Attack
163 Chapter 157 | Demon Beast
164 Chapter 158 | Delivering Into the Immortal Realms
165 Chapter 159 | Wilderness And Haunted
166 Chapter 160 | Complete
167 Chapter 161 | Never Give Up
168 Chapter 162 | Two More Days?
169 Chapter 163 | On the Abyss
170 Chapter 164 | Fact?
171 Chapter 165 | The Mystic
172 Chapter 166 | Golden Snake With One Eye
173 Chapter 167 | Stop This!
174 Chapter 168 | Ultimate
175 Chapter 169 | Deep Wounds
176 Chapter 170 | Whisper of Doom
177 Chapter 171 | I'm Back
178 Chapter 172 | Resentment
179 Chapter 173 | Please Don't Go!
180 Chapter 174 | Anxiety
181 Chapter 175 | Deepest Regret
182 Chapter 176 | Stay Best Four Forever
183 Chapter 177 | Worth the Bad Feeling?
184 Chapter 178 | Viral News
185 Chapter 179 | Feel Guilty
186 Chapter 180 | Giant Creatures
187 Chapter 181 | Mutual Convince
188 Chapter 182 | Not Found
189 Chapter 183 | Must Endure!
190 Chapter 184 | Do it Again
191 Chapter 185 | You..?!
192 Chapter 186 | Ex-lover?
193 Chapter 187 | Unable to Let Go
194 Chapter 188 | Between Human Friend And Ghost Friend
195 Chapter 189 | Unlock Secrets
196 Chapter 190 | Last Love
197 Announcement!
198 Chapter 191 | Visitor
199 Chapter 192 | Afternoon Trap?
200 Chapter 193 | Battered
201 Chapter 194 | Ever Met
202 Chapter 195 | Backfire
203 Chapter 196 | Failed
204 Chapter 197 | I Will Kill You!
205 Chapter 198 | Defining a Lifeline
206 Chapter 199 | Converted
207 Chapter 200 | Positive Thinking
208 END
209 EPILOG
210 Special Announcement!
Episodes

Updated 210 Episodes

1
PROLOG
2
Chapter 1 | Vacation Plans
3
Chapter 2 | Leave
4
Chapter 3 | First Day Visiting the Forest
5
Chapter 4 | Strange Things Start
6
Chapter 5 | Under the Influence
7
Chapter 6 | The Ruler
8
Chapter 7 | Inside Videos
9
Chapter 8 | Blocked
10
Chapter 9 | Calamity Attack
11
Chapter 10 | Demon Star Portal
12
Chapter 11 | Maliciously Evil
13
Chapter 12 | Amulet
14
Chapter 13 | True Self
15
Chapter 14 | Obliterate
16
Chapter 15 | The Dark Past
17
Chapter 16 | Go Home
18
Chapter 17 | Abandoned Villa Building?
19
Chapter 18 | Go to That Place Again
20
Chapter 19 | Bypassing Prohibition
21
Chapter 20 | A Bad Omen Happened
22
Chapter 21 | Figure Sketch Painting
23
Chapter 22 | Misunderstanding
24
Chapter 23 | Cruel Human
25
Character Visuals
26
Chapter 24 | Between Spirit and Soul
27
Chapter 25 | Two Natural Worlds
28
Chapter 26 | Monster Fish in the Lake
29
Chapter 27 | A Teaching of Spells
30
Chapter 28 | Erland Lucifer
31
Chapter 29 | Enmity With Gilles
32
Chapter 30 | Enigrafent Afterlife
33
Character Visuals II
34
Chapter 31 | Reality or Just a Dream?
35
Chapter 32 | Possessed
36
Chapter 33 | Don't Know it
37
Chapter 34 | Suicide
38
Chapter 35 | Lost Forever
39
Chapter 36 | More Careful
40
Chapter 37 | Dreams Ended in Depression
41
Chapter 38 | Between Water And Fire
42
Chapter 39 | Tragedy At 21.00
43
Chapter 40 | Initial Terror
44
Chapter 41 | Giving it Over And Over
45
Chapter 42 | Definitely Severe Weakness
46
Chapter 43 | Investigate
47
Chapter 44 | Every Sign
48
Character Visuals III
49
Chapter 45 | Great Danger Will Happen
50
Chapter 46 | Got Big Trouble
51
Chapter 47 | Ruined Day
52
Chapter 48 | New Spirit Arrival
53
Chapter 49 | Remember Who He Is?
54
Chapter 50 | Meet Unexpectedly
55
Chapter 51 | Totally Real
56
Chapter 52 | Ornaliea Asgremega
57
Chapter 53 | A Missing Word
58
Chapter 54 | Anyone Can See It
59
Chapter 55 | He Came In One's Subconscious
60
Chapter 56 | I Managed to Save You!
61
Chapter 57 | There's Still A Purpose To Live
62
Chapter 58 | Can't Just Accept Fate
63
Chapter 59 | Fragile Heart
64
Chapter 60 | The Impact of Depression
65
Character Visuals IV
66
Chapter 61 | Giving a Motivation
67
Chapter 62 | Embarrassing
68
Chapter 63 | Not Yet Over
69
Chapter 64 | Become the Second Target?!
70
Chapter 65 | The Weakness of the Sixth Sense Man
71
Chapter 66 | Conditions Associated With Living Mysticism
72
Chapter 67 | Alternating Terror?
73
Chapter 68 | Additional Ability
74
Chapter 69 | A Different Aura
75
Chapter 70 | Departure
76
Chapter 71 | Conveyed Hope
77
Chapter 72 | It's Not Easy to Forget
78
Chapter 73 | My Terror Will Always Make You Suffer!
79
Chapter 74 | The Unpredictable Killer
80
Chapter 75 | Changing Destiny
81
Chapter 76 | Trying to Be a Shield to Protect Life
82
Chapter 77 | Grasp Accuracy
83
Chapter 78 | The Same Events Repeatedly
84
Chapter 79 | Their Anxiety
85
Chapter 80 | Disturbed Psychic
86
Chapter 81 | That Mystery Death!
87
Chapter 82 | Almost Revealed
88
Chapter 83 | Terror In Dreams Is Far More Dangerous
89
Chapter 84 | Morning Caution
90
Chapter 85 | Uncovered Already
91
Chapter 86 | Steady Plan
92
Chapter 87 | Problem Solving
93
Chapter 88 | Explanation Before Saying Goodbye
94
Chapter 89 | The Presence of a Stranger Ghost Figure
95
Chapter 90 | About Outdated Paper
96
Chapter 91 | Failed to See
97
Chapter 92 | Stop Looking Away For a While
98
Chapter 93 | Appearing Vision
99
Chapter 94 | Trapped In A Dark Room
100
Chapter 95 | Occult Hint
101
Chapter 96 | The Real Doer
102
Chapter 97 | Give Last Chance
103
Chapter 98 | Apology
104
Chapter 99 | Deadly Accident
105
Chapter 100 | Special Person
106
Chapter 101 | People Who Were in the Past
107
Chapter 102 | Disaster
108
Chapter 103 | Gloomy Life
109
Chapter 104 | Quarrel Because It Has Lulled
110
Chapter 105 | Responsible
111
Chapter 106 | Past Background [Anggara]
112
Chapter 107 | There's Still Care [Freya]
113
Chapter 108 | Drop Sick
114
Chapter 109 | Physical Revenge
115
Chapter 110 | Two Diagnostics
116
Chapter 111 | Deep Emotions
117
Chapter 112 | Prohibited to Meet
118
Chapter 113 | Feel Loose
119
Chapter 114 | Mental Disorder
120
Chapter 115 | Impossible
121
Chapter 116 | Rampant
122
Chapter 117 | Terrible Panic [Jovata]
123
Chapter 118 | Ignored Threats
124
Chapter 119 | Personal Matters
125
Chapter 120 | The Feeling of Having a Sixth Sense Friend
126
Chapter 121 | An Urge to Let Go of the Dark Past
127
Chapter 122 | Way Out?
128
Chapter 123 | Entitled to Prevent From Harm
129
Chapter 124 | Nice Idea
130
Chapter 125 | Regret
131
Character Visual V
132
Chapter 126 | Guarded And Protected
133
Chapter 127 | Removing Hostility
134
Chapter 128 | Low Power Memory
135
Chapter 129 | Don't Regard As Enemies
136
Chapter 130 | Other Feelings
137
Chapter 131 | Expressing Love?
138
Chapter 132 | Asking for Help
139
Chapter 133 | Decision Point
140
Chapter 134 | Pseudonym
141
Chapter 135 | It's Time to be Exposed
142
Chapter 136 | New Student
143
Chapter 137 | Clues or Just Hallucinations
144
Chapter 138 | Prone
145
Chapter 139 | Bunch of Sects
146
Chapter 140 | Star Circle Blood Logo
147
Chapter 141 | A Bad Sign
148
Chapter 142 | Black Shadow
149
Chapter 143 | A Message
150
Chapter 144 | Strange Eve
151
Chapter 145 | Overseas Women Photo Frames
152
Chapter 146 | Event Dimension
153
Chapter 147 | Short Rescue
154
Chapter 148 | Piano Sound in the Attic
155
Chapter 149 | Trapped In Villa Ghosmara
156
Chapter 150 | Ghost Vanishing
157
Chapter 151 | Underground Stairs
158
Chapter 152 | Dragged Into Another World
159
Chapter 153 | Inseparable
160
Chapter 154 | Cannibal
161
Chapter 155 | Wrong Victim
162
Chapter 156 | Awkward Attack
163
Chapter 157 | Demon Beast
164
Chapter 158 | Delivering Into the Immortal Realms
165
Chapter 159 | Wilderness And Haunted
166
Chapter 160 | Complete
167
Chapter 161 | Never Give Up
168
Chapter 162 | Two More Days?
169
Chapter 163 | On the Abyss
170
Chapter 164 | Fact?
171
Chapter 165 | The Mystic
172
Chapter 166 | Golden Snake With One Eye
173
Chapter 167 | Stop This!
174
Chapter 168 | Ultimate
175
Chapter 169 | Deep Wounds
176
Chapter 170 | Whisper of Doom
177
Chapter 171 | I'm Back
178
Chapter 172 | Resentment
179
Chapter 173 | Please Don't Go!
180
Chapter 174 | Anxiety
181
Chapter 175 | Deepest Regret
182
Chapter 176 | Stay Best Four Forever
183
Chapter 177 | Worth the Bad Feeling?
184
Chapter 178 | Viral News
185
Chapter 179 | Feel Guilty
186
Chapter 180 | Giant Creatures
187
Chapter 181 | Mutual Convince
188
Chapter 182 | Not Found
189
Chapter 183 | Must Endure!
190
Chapter 184 | Do it Again
191
Chapter 185 | You..?!
192
Chapter 186 | Ex-lover?
193
Chapter 187 | Unable to Let Go
194
Chapter 188 | Between Human Friend And Ghost Friend
195
Chapter 189 | Unlock Secrets
196
Chapter 190 | Last Love
197
Announcement!
198
Chapter 191 | Visitor
199
Chapter 192 | Afternoon Trap?
200
Chapter 193 | Battered
201
Chapter 194 | Ever Met
202
Chapter 195 | Backfire
203
Chapter 196 | Failed
204
Chapter 197 | I Will Kill You!
205
Chapter 198 | Defining a Lifeline
206
Chapter 199 | Converted
207
Chapter 200 | Positive Thinking
208
END
209
EPILOG
210
Special Announcement!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!