Reza masih termenung di kamarnya. Dia duduk sambil memegang rambutnya. Di liriknya bungkusan tadi.
'Pantas saja' Reza geram.
Dia menuju kamar mandi. Membuka semua pakaiannya sehingga tak ada sehelai benangpun menempel dibajunya.
Dia membasahi seluruh tubuhnya dengan air. Dia mematung dibawah air yang jatuh membasahi tubuhnya. Sesekali Reza menyeka mukanya.
Setelah dirasa cukup segar, dia mengambil handuk dan melilitkan di pinggangnya. Dia mengeringkan diri. Diambilnya kaos singlet dan celana pendek. Kemudian dia diam kembali.
Reza tersenyum kecil.
'Lucu banget kisah kita Cit. Harus berakhir begini di luar dugaanku.'
Reza terdiam. Dadanya terasa sesak. Mengingat kejadian tadi.
Flash Back Sore Tadi
Reza melajukan sedannya dengan kecepatan sedang. Dia mengira pacarnya sedang sibuk bekerja. Dia lupa bahwa hari ini adalah hari Minggu.
Di perjalanan dia menyetel radio. Saat sang host berbincang, Reza baru sadar kalau hari ini pacarnya libur bekerja. Padahal Reza sudah berniat memberikan surprise dengan menjemput pacarnya di tempat kerja.
Reza pun memutar balik kendaraannya. Dia melaju ke arah rumah Citra.
'Weekend begini masih belum ngabarin? Kemana saja kamu sih' Reza mulai kesal.
Reza membelokan mobilnya ke arah perumahan. Disusurinya rumah demi rumah dengan kendaraannya. Sampai dia menepi di sebuah minimarket.
Reza kemudian memarkirkan mobilnya disana. Dia masuk ke dalam minimarket sekedar untuk membeli minum walaupun dia tidak haus sama sekali. Tetapi tidak enak karena parkir disana. Di teleponnya Citra berkali-kali tapi tetap tak di angkat.
Reza dan Citra telah menjalin hubungan selama satu tahun. Namun Reza tidak pernah sekalipun diperkenankan untuk ke rumah Citra. Citra selalu beralasan kalau dirinya tidak boleh berpacaran oleh orang tuanya. Begitupun Citra, dia selalu menolak ajakan Reza untuk dikenalkan kepada Papanya.
Selama ini Reza tidak pernah curiga, asalkan hubungannya baik-baik saja, itu sudah cukup buat Reza.
Namun sore itu, Reza nekat melajukan mobilnya beberapa rumah sampai melintasi rumah Citra. Disana terdapat banyak karangan bunga.
Selintas Reza membaca tulisan dalam karangan bunga itu bertulisankan "Happy Wedding Citra Santika & Purba Rangga".
Reza tersentak. Dia menepikan mobilnya setelah melewati jejeran karangan bunga tersebut.
Reza turun dari mobilnya. Dia sengaja memakai kaca mata hitam dan topi. Dia berjalan mendekat ke arah karangan bunga tersebut.
"Sudah selesai Pak acaranya" ujar seorang bapak memakai baju hansip.
"Oh begitu. Saya cuma lewat Pak. Saya pikir teman saya yang menikah,ternyata bukan. Yang nikah siapa Pak?" selidik Reza
"Mba Citra Pak. Putrinya Pak Pram. Acaranya cuma ijab qobul saja sih Pak. Katanya nanti resepsinya di Hotel apa gitu saya kurang faham" ucap si bapa tadi polos.
"Baru ijab qobul saja sudah ramai karangan bunganya ya Pak?" Reza makin penasaran
"Iya lah Pak. Suaminya itu kan yang punya Cafe Kenangan yang terkenal itu loh Pak. Katanya sih duda beranak satu. Tapi tadi saya lihat tidak terlalu tua suaminya." jelas si bapak
"Oh begitu pak. Wah hebat ya Pak" aku pura-pura salut
"Saya permisi dulu kalau begitu pak" pamit Reza.
Dia masuk ke dalam mobilnya. Kemudian dia diam. Sedih, marah, kesal, kecewa, campur aduk yang dia rasakan. Hanya saja dia tidak bisa menangis.
Dia mengingat-ngingat kembali perjalanan cintanya dengan Citra.
Tok.. Tok.. Tok..
Reza membuka kacanya.
"Pak, tolong jangan parkir disini ya. Maaf ya Pak. Ini yang punyanya galak. Nanti saya yang kena semprot" hansip tadi memohon.
"oh iya Pak. Saya yang salah. Maaf ya Pak." ucap Reza
Reza kemudian menyusuri jalan ke rumahnya. Pikirannya kacau. Hatinya sakit. Dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan rendah sampai menuju ke rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Ahmad Zidan
kuduga bang
2022-04-06
0
VOC
sudah kudagu
2022-03-18
0
Felisha Almaira
untung nikah..kalo ketauan jalan ma cowok lain kan ribet mnta balikan....kalo nikah ya mending udah ada pawang nya
2021-11-18
0