"G-Send... G-Send" teriak seseorang di luar gerbang dengan atribut ojek online.
Papa Reza menghampiri ke gerbang rumahnya.
"Reza Ramadhan Pak?" tanya seseorang diluar luar gerbang membawa bungkusan
"Iya betul anak saya" jawab pak Danu
Kemudian pria tersebut menyerahkan bungkusan tersebut. Dan berlalu meninggalkan rumah Reza.
"Za.. Paketmu datang" papa berteriak. Namun tak ada jawaban. Kemudian paket tersebut di letakannya di atas meja.
3 Jam Kemudian
Reza mengucek matanya. Dia masih mengumpulkan semua nyawanya setelah kelelahan menyetir tadi. Di lihat layar ponselnya masih belum ada balasan dari pacarnya.
'Kemana sih dia? Tumbenan dia begini' gumam Reza
Dia kemudian ke kamar mandi. Mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin. Ada rasa segar yang dia rasakan. Setelah mandi dan berpakaian lengkap Reza kemudian keluar dari kamarnya.
'Apa ni?' di lihatnya paket tadi. Kemudian dia buka dan nampaklah pesanan yang dia pesan tadi secara online.
"Pa.. Papa.. Reza jalan dulu ya Pa" teriak Reza
Papa Reza keluar dari kamarnya.
"Mau kemana sih kamu? Gak bisa apa diam di rumah" tanya papa Reza
"Ini mau mengantar pesanan Pa. Aku jalan ya" Reza kemudian berlalu meninggalkan rumahnya.
***
Setelah maghrib, Tasya merebahkan tubuhnya. Di mulai bosan dirumah. Yang dipikirkannya saat ini adalah tentang perjodohoannya. Tasya mengambil ponselnya kemudian menghubungi seseorang disana.
"Assalamualaikum Sya" begitu telepon terhubung.
"Waalaikumsalam a. Aa sehat?" tanya Tasya ceria
"Iya sehat Sya. Kamu sudah sembuh?" tanyanya kemudian
"Aa nih jahat banget. Adik semata wayang kecelakaan saja Aa cuek banget. Gak ada gitu khawatir sama aku" Tasya bersungut
"Kan ada dia Sya" ucap Rasya sang kakak
"Dia? Aa sudah tahu?" tanya Tasya kaget
"Jelaslah. Aa walaupun tidak komunikasi denganmu tapi Aa tahu semuanya. Aa kan punya Indra Brugman" candanya seraya tertawa
"Tega ya Aa. Sudah tahu semua tapi Aa diam saja" Tasya masih ngambek
"Maaf sayang, Aa mau kamu gak dengar dari pihak mana-mana. Dan yang pasti dari hati kamu saja karena kamu yang mau menjalannya" Aa lebih kalem dari pada orang tuanya.
"Jadi menurut Aa gimana?" Tasya meminta pendapat Aanya
"Sudah istikharah belum?" Tanya Rasya balik
"Sudah tapi ya gak mimpi-mimpi. Berarti kan bukan jodohku A" Tasya bersemangat
"Belum. Kan batas waktunya seminggu Neng. Sabar saja"
"A, cita-citaku kan masih belum tercapai A. Aku juga maunya Aa nikah duluan." ujar Tasya
"Hei, nikah bukan perlombaan Neng. Dan gak harus berurutan juga. Kalau nikah harus berurutan. Mati pun sama dong?" Rasya berfikir rasional
"Iya sih A. Tapi tidak ada dalam khayalanku nikah muda a. Tiba-tiba ibu ayah menjodohkan"
"Sabar Neng. Mungkin takdirnya. Sekarang saja kamu gak mau. Nanti kalau sudah merasakan surga dunia, kamu nyesel lagi kenapa nolak-nolak. Haha" goda Rasya
"Rese ah Aa" makin ngambek sama Rasya
"Aa berdoa yang terbaik buat adikku, cintaku, sayangku Tasya yang pasti lagi cemberut. Kalaupun berjodoh, Aa merestuimu untuk melangkah lebih dulu"
Kemudian suasana terasa haru dirasakan mereka berdua.
"A.. Aku belum tentu nikah sama dia loh. Kok semua orang di rumah rasanya aku seolah-olah mau nikah besok" Tasya tersadar.
"Haha.. Iya juga ya. Ya intinya kalaupun nanti kamu nikah, Aa sudah pasti merestuimu Neng" jawabnya
Merekapun bercerita banyak hal. Kemudian Tasya menutup ponselnya. Dia tak menyangka kalau kabarnya itu telah sampai lebih dulu di dengar kakaknya.
'Dasar ibu. Bawel sekali' batin Tasya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Watanabe geby
Setuju banget sama kakaknya jika menikah harus berurutan berarti meninggalpun harus berurutan
2022-03-25
0
Syinta Azmi
ini keluarga pada kocak gini jdi senyem senyem sendiri dah nie...🤭🤭
2021-09-10
1
siti fatimah
😂😂😂😂sifat emaknya Tasya nurun ke abang
2021-01-02
1