"Saya awal lihat Reza kagum. Jujur saja, hal yang tidak disengaja mereka ketemu itu. Ya kalau orang lain apa lagi anak muda sekarang, mana mau dia bertanggung jawab setelah di tabrak. Tapi saya lihat Reza berbeda. Mau loh di repotin Tasya, nungguin Tasya." jujur Pak Taufik
"Saya pun sama berpikir begitu. Kayaknya kalau tidak ada kejadian itu, sepertinya saya gak rela Tasya nikah muda." ibu tertawa
"Ya memang takdirnya mereka juga ya bu. Saya jamin anak saya bukan anak nakal bu. Walaupun kadang omongannya itu loh yang bikin gemes" Bangga Pak Danu
Reza yang mengupingpun tersenyum senang karena telah di puji-puji oleh para orang tua. Dia pun mendekat ke arah mereka.
"Pantas saja ya Pak, ayah saya betah sekali di sini. Lah di jamunya vvip" Reza membuka percakapan
"Alah, kamu juga betah kan?" Papa Reza berkilah
"Saya panggilkan dulu Tasya ya. Biar enak ngobrolnya" ucap ibu seraya masuk ke dalam rumah
Ibu Tasya kemudian keluar membawa buah potong di susul oleh Tasya
"Nah, Ukhti sudah datang" goda pak Danu
"Om kok ukhti-ukhti terus sih" Tasya protes
"Haha.. Maaf Sya, habisnya kemarin ada yang cerita dia di tabrak sama ukhti-ukhti" om Danu tertawa riang
"Pa, sudah dong. Lagian memang ukhti kan bukan akhi" Reza membela
"Sudah-sudah. Jadi mau dibahas tidak?" ibu menyudahi
"Langsung saja ya. Sya, ayah menyarankan Tasya nikah dengan Reza. Bagaimana? Nak Reza, mau tidak menikah dengan putri bapak?" ucap pak Taufik
"Pak Taufik. Harusnya saya loh yang minta. Kok sekarang Pak Taufik yang ngebet. Haha" Pak Danu senang karena gayung bersambut.
Tasya dan Reza saling pandang. Pikiran Tasya bingung. Jelas-jelas dia tidak mencintai Reza.
"Saya pribadi..." Reza menggantung kalimatnya
"Bismillahirrohmanirrohiim.. Saya.. Saya.. Siap jadi suami Tasya Pak" ucap Reza
"Apa? A? Kok jadi gini?" Tasya tak terima
"Kenapa memangnya Nak? Kamu gak mau jadi mantu om?" tanya Pak Danu
"Ya bukan begitu om.. Saya.. Saya.. Saya kan dan A Reza baru kenal. Masa nikah tiba-tiba Om" ucap Tasya
"Memang kamu lupa cerita ibu sama ayah?" tanya ibu seolah menyadarkan Tasya bahwa ibu dan ayahnya juga sama-sama di jodohkan.
"Iya sih bu, tapi kan itu dulu. Sekarang sudah beda bu. A Reza juga punya pacar. Iya kan A?" Tasya mencari pembelaan
"Itu kan pacar Sya, aku bisa putus" jawab Reza enteng yang membuat Tasya kesal.
"Tapi kan A.. " Tasya mencari pembelaan tapi ayahnya segera memotong omongannya
"Yasudah,, seminggu ini kamu coba istikharah biar kamu mantap" ucap ayah Tasya
Tasya pun tidak melanjutkan pembelaannya. Dia diam. Pikirannya kacau. Di lirik selintas lelaki ganteng itu untuk memastikannya.
'Dia calon imamku? Mulutnya saja jahat. Belum lagi dia punya pacar. Ganteng juga bukan seleraku' batin Tasya
"Tolong pertimbangkan ya nak, Om sangat ingin Tasya jadi menantu Om." ucap Om Danu penuh kesungguhan.
'Ini kok yang ngebet malah Om Danu. Padahal nanti kalaupun nikah yang menjalaninya aku sama dia si mulut jahat' Sambil di liriknya lagi lelaki itu sekali lagi.
Sadar ada yang mencuri-curi pandang, Reza pun melihat ke arah Tasya. Mata mereka bertemu. Mereka tidak bisa menebak apa yang di pikirkan masing-masing. Tasya pun gelagapan di pandang oleh Reza. Dia pun pamit masuk ke dalam rumah dengan berdalih mau minum obat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Imas Tuti
minum obat kuat Sya.......
2021-09-29
0
Syinta Azmi
hati hati lho A mulutnya jan pedes pedes...😅😅😅
2021-09-10
0
siti fauziah
😁😁😁
2021-05-26
0