Setelah makan, Tasya membantu ibunya merapikan meja makan. Ibu Tasya mencuci piring karena dia tak tega anaknya harus berdiri lama dengan kaki yang masih sakit.
"Bu, memang benar ucapan Pak Danu?" tanya Tasya penasaran.
"Kalau benar bagaimana Sya?" Ibu balik bertanya.
"Memang ibu tega mau nikahin anaknya yang masih kuliah?" tanya Tasya lagi
"Dulu sih ibu seumur kamu sudah menikah sama ayah. Jadi ya kalau Tasya nikahpun ibu gak masalah" jawab ibu enteng.
"Kok ibu begitu sama Tasya? Tasya gak kenal Reza bu. Lagian Reza galak. Gak kebayang kalau Tasya jadi istrinya. Pasti di omelin terus" Tasya begidig dan ibu hanya tertawa mendengarnya.
Sementara di teras rumah pak Taufik, Pak Danu dan Reza membahas bisnis mereka dengan serius. Reza pun di buat kagum oleh obrolan mereka. Mereka masih asyik berbincang membahas kerjasama antar mereka.
Reza hanya duduk diam memperhatikan kedua bapak tersebut.
"Nak Reza sini" panggil ibu sambil melambaikan tangannya
"Saya permisi sebentar ya pak, pa" pamit Reza
"Kenapa bu?" tanya Reza
"Sudah sana ngobrol sama Tasya. Dari pada menyaksikan mereka berdua. Nanti kamu jadi obat nyamuk loh" ucap ibu
"Hehe.. Tidak apa-apa bu, saya senang mendengarkannya. Bapak sama papa profesional sekali ya bu untuk urusan pekerjaan. Saya harus banyak belajar dari Bapak. Hebat sekali bisa mengelola kebunnya yang luas" ucap Reza jujur
"Ah nak Reza bisa saja. Bapak dari kecil memang sudah di latih begitu oleh orang tuanya. Makanya ya semua sudah terkuasai oleh Bapak. Sekarang malah si sulung yang sedang di latih oleh Bapak." ibu meneruskan
"Oya, Tasya punya kakak bu? Kok tidak terlihat?" tanyanya penasaran
"Dia melanjutkan study di Jawa Tengah, ya begitu kata Bapak biar tidak ketinggalan zaman gitu loh Nak. Siapa tahu sistem perkebunan kita bisa di kelola secara modern."
"Wah, pantas ya papa selalu bangga-banggain Pak Taufik. Saya pun di buat kagum sama Bapak" puji Reza
"Nak Reza ini, jadi mau temuin si penabrak nggak? Dia lagi di belakang loh" goda Ibu
"Hehe, boleh" padahal dia sudah monalak tapi ibu sepertinya memaksa terus.
Mereka akhirnya kebelakang. Disana Tasya terlihat sedang mengamati bunganya yang bermekaran.
"Hayo Tasya, Reza minta tanggung jawab loh" ibu menggodanya seraya mendekati Tasya
"Hehe.. Ibu bisa saja" Reza kikuk
"Ibu tinggal ya, takutnya kalian malu sama ibu" ibu melenggang pergi meninggalkan mereka
"Sya, kamu tahu kita mau di jodohkan?" ucap Reza sedikit ketus
"Ng.. Nggak A. Baru dengar tadi saja. Om Danu sering sih minta Tasya jadi menantunya. Aku pikir cuma becanda A." Tasya menjelaskan
"Kamu senang ya?" tanyanya lagi
"Ya nggak lah A. Siapa yang mau menikah dengan orang galak kayak Aa" Tasya keceplosan sambil menutup tangannya
"Heh! Maksudmu apa!" Reza tak terima
"Tuh kan. Galak lagi" Tasya membenarkan
"Aku galak cuma ke kamu ya! Itu karena kamu yang salah! Masih gak nyadar juga!" Reza membela diri
"Ya maaf a, kan bisa di bicarakan baik-baik gak usah pakai marah-marah segala. Lagian aku gak kabur a" ujar Tasya
"Iya gak kabur tapi nyusahin! Pakai pingsan segala!" Reza mencecarnya
"Maaf ya A. Siapa sih yang mau pingsan di jalan. Malu tahu a, aku juga" Tasya tercekat. Suaranya sedikit tertahan. Dia menahan tangisnya
Reza tidak melanjutkan perdebatan mereka karena dia pun sadar semuanya musibah. Dan bukan disengaja oleh Tasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Syinta Azmi
Za, jan galak galak x....😅😅
2021-09-10
0
Ndhe Nii
sadiiss juga reza...galakkk🤣🤣🤣
2021-09-05
0
siti fauziah
jangan galak2 a' reza
2021-05-26
0