"Wah, kalau begitu saya jadi ingin segera meminta pertanggung jawaban Pak Taufik" ujar Pak Danu
"Pertanggung jawaban apa nih Pak Danu?" tanya ibu sambil berjalan menghampiri mereka. Ibu mengambil kursi kemudian duduk di samping Tasya.
"Jelas pertanggung jawaban Tasya sama Reza dong Bu. Kan saya sering bilang sama ibu. Bagaimana nih bu?" Tanya pak Danu serius
"Haha.. Pak Danu ini bisa saja. Pak Danu tahu sendiri kan si Tasya ini bagaimana" lanjut ibu Tasya
Tasya dan Reza bingung dengan arah obrolan orang tuanya. Yang jelas mereka menebak sesuatu hal.
"Kalau saya pribadi sih setuju saja Pak Danu. Apalagi setelah melihat kejadian kemarin. Saya tahu nak Reza seperti apa" Pak Taufik menyetujuinya.
"Nah kan, tos dulu kita pak" ajak pak Danu di sambut oleh Pak Taufik
Tasya sendiri sudah biasa melihat kedua orang tua ini bertingkah konyol dihadapannya. Dia hanya tersenyum melihatnya.
Bedahal dengan Reza, Reza nampak senang melihat keakraban mereka. Walaupun dia merasa tidak enak hati karena ini pasti menyangkut dirinya.
"Tinggal Ibu Tasya nih, bagaimana? Mau bersekutu dengan kami atau mau jadi rival?" Tawar Pak Danu
"Lah..ini kasihan anak-anak kita pak Danu. Mereka pasti bingung ini orang tuanya bahas apa" ibu Tasya seolah membelokan pembahasan
"Oiya lupa aku ini. Jadi begini Tasya, Reza. Om kan sering bilang sama Tasya, mau gak jadi menantu om? Itu om tidak bohong nak. Om sih maunya Tasya jadi menantu Om. Cita-cita Om loh ini. Hehe"
Tasya dan Reza kaget. Ternyata mereka sadar akan di jodohkan.
"Maksud.. Om? Saya?" Tasya Panik
"Papa kok gak bilang sama Reza mau menjodohkan Reza?" Reza sedikit ketus
"Itu nanti kita bahas dirumah saja ya nak" tawar Pak Danu yang mulai khawatir akan tidak beres
Ibu Tasya yang menyadari arah pembicaraan ayah dan anak ini kemana kemudian memberi inisiatif.
"Eh makan dulu yuk makan dulu. Saya kok sampai lupa ke depan ini. Mau ngasih tahu kalau nasi liwet dan kawan-kawan sudah menanti. Nanti kalau dingin gak bakalan enak. Ayo pak Danu, Nak Reza" ajak Ibu Tasya
"Oh iya. Ayo makan-makan" ajak pak Taufik sambil berdiri.
Akhirnya obrolan pun terhenti. Mereka bergegas masuk ke dalam rumah. Di meja makan sudah disediakan nasi liwet, ikan goreng, sambal, lalapan, tahu tempe dan kerupuk. Tak lupa teh tawar hangat sudah tersaji dalam teko jadul.
Reza pun lagi-lagi dibuat kagum. Dia merasa senang dengan apa yang di hidangkan oleh keluarga Pak Taufik.
Tanpa sadar, Reza dan Tasya duduk bersebrangan. Mereka kadang curi-curi pandang hanya sekedar untuk melihat gaya makan mereka masing-masing walaupun sama-sama masuk mulut.
"Hayo nak Reza tambah, jangan sungkan. Papa nak Reza kalau kesini selalu lahap makannya" ucap ibu Tasya
"Baiklah kalau ibu memaksa" Reza kemudian menambahkan nasi liwet di piringnya.
Semua tersenyum melihat tingkah Reza yang nampak humoris seperti papanya.
"Benar ya, buah jatuh tak jauh dari pohonnya" ucap pak Taufik.
Pak Danu hanya tersenyum. Dia sibuk menikmati nasi liwet buatan ibu Tasya.
"Alhamdulillah.. Nikmat sekali bu masakan ibu. Restoran mahal pun lewat. Lewat doang maksudnya bu, mending buatan ibu gratisan" ucap Reza disertai gelak tawa mereka.
"Kamu ini malu-maluin papa Za. Kalau dapat gratisan jangan bilang-bilang. Besok-besok kita di tarif loh kalau makan" ucap Pak Danu
Semua tertawa mendengar guyonan khas keluarga Pak Danu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Imas Tuti
kangen makan di handapen tangkal sampe,ngampar samak,tuang jeng liwet plus asin japuh 🤤🤤🤤🤤
2021-09-29
0
Syinta Azmi
dasar kocak juga neh keluarga😆😂
2021-09-10
0
💞mamah Azkil💖
menyimak,tapi mulai suka kata2 nya enak di baca
2021-07-14
0