"Za bangun za. Ingat hari ini kamu antar papa" papa yang sudah rapi membangunkan Reza.
"Masih pagi pa. Sebentar lagi ah" jawabnya masih memejamkan mata
"Cepat. Papa lapar nih. Temenin papa sarapan" pinta papa
Reza bangun sambil mengacak-ngacak rambutnya. Wajahnya yang ganteng di turunkan dari papanya. Dia duduk tapi matanya masih terpejam.
"Za, papa potong gaji kamu ya kalau terlambat" papa mengancam
"Pa, papa sama anak jahat banget. Pakai ancaman potong gaji terus" Reza protes kemudian bergegas ke kamar mandi
Papa membuka jendela. Hawa sejuk menyeruak masuk ke dalam kamar. Di lihatnya pemandangan indah sekeliling hotel.
Setelah beberapa lama, Reza keluar dari kamar mandi dan bersiap untuk menjadi sopir papanya.
"Hayu pa, makan doang atau langsung jalan?" tanya Reza pada papanya
"Makan dulu lah. Nanti saja kesana agak siangan. Malu pagi-pagi sudah bertamu"
Anak dan bapak itu pun melucur ke bawah. Disana pelayan saling sikut melihat dua lelaki ganteng. Papa Reza terlihat awet muda di usianya yang menginjak setengah abad lebih.
Reza sendiri pun nampak seperti papanya selagi muda. Badannya yang proporsional, gaya rambutnya yang rapi membuat kagum yang melihatnya.
"Kita mau ke rumah siapa sih pa?" tanya Reza sambil mengunyah nasi goreng
"Kita ke rumah om Taufik. Kamu tahu kan papa kalau kesini biasanya nginep di rumahnya." jawab papa sambil mengoleskan butter ke rotinya.
"Kenapa kita gak nginep disana pa? Kan lumayan uang hotel bisa buat jajan Reza" tanya Reza lagi di sela-sela minumnya
"Kamu ini. Malu lah papa ngerepotin dia. Apalagi bawa kamu" ucap papa
"Papa sering banget cerita om Taufik. Tapi Reza sendiri gak pernah tahu yang mana orangnya" Reza baru menyadari
"Makanya, tiap di ajak kamu gak pernah mau. Ini kalau si Budi gak sakit, kamu gak bakal mau nganterin papa"
"Hehe.. Iya sih pa"
Kemudian mereka melanjutkan sarapannya sambil mengobrol.
Setelah sarapan, Reza dan papanya bersantai sejenak. Kemudian papa Reza menyiapkan berkas yang akan di bawa ke rumah partnernya.
"Ayo Za" ajak papa.
Reza dan papanya berganti pakaian dengan kemeja. Keduanya memakai kemeja tangan pendek. Dengan celana panjang. Tak lupa memakai jam tangan. Gaya keduanya hampir sama. Hanya beda tatanan rambutnya saja.
"Kenapa harus rapih sih pa? Papa kan sering nginep di rumahnya?" tanya Reza penasaran
"Jangan bikin malu papa ya Za. Kamu baru ketemu partner papa. Masa kamu mau pakai kaos. Ini kita kan mau bisnis" dalih papa Reza
Reza hanya menurut. Tak banyak bertanya lagi.
Mobil sedan hitam itu melaju menyusuri kota sejuk tersebut.
"Nah klinik itu tu pa, Reza kemaren kesana" tunjuk Reza pada papanya mengingat kejadian kemarin.
"Oh disana." papa hanya menjawab sekenanya
"Belok kanan Za. Nanti kamu parkir di situ tuh" papa menunjukan tempat parkir. Disana berjajar mobil pick up. Sebagian mobil telah terisi oleh sayuran.
"Hayo jalan. Bawa berkas papa" ajak papa Reza.
Reza pun membuntutinya dari belakang. Di lihat sekelilingnya tampak sangat asri. Tanaman bunga bermekaran. Wangi semerbak dan nampak indah. Tibalah mereka di sebuah rumah bernuansa kalem. Rumah yang tampak sangat asri.
'Wow.. Keren rumahnya' batin Reza yang nampak kagum dengan rumah partner papanya.
"Assalamualaikum" teriak papa Reza
"Pa, emang gak ada bel apa?" tanya Reza dan di sambut oleh pelototan papanya.
"Waalaikumsalam. Ayo masuk Pak Danu. Saya panggil bapak sebentar ya, beliau biasa jam segini masih di lapak" ujar seorang ibu menghampiri Reza dan Papanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Elvi Nopricha
danu ank gua tuh
2022-07-04
0
Imas Tuti
rumah siapa yah 🤔🤔🤔🤔
2021-09-29
0
M Johan
lumayan
2021-09-22
0