“Dasar bodoh, dan dia sendiri telah memetik apa yang sudah dia tabur”…..
“Jika itu adalah aku, maka aku akan berlari pergi meninggalkan tempat ini. Sungguh memalukan”….
“Kali ini tukang pukul itu kena batunya. Biarkan saja dia rasakan petaka Ketika menemui orang yang tidak mau disentuh sembarangan seperti gadis itu”…..
“Tukang pukul yang bodoh itu benar-benar mempermalukan Balai Rumah Harta Kota Morning Star”……
“Akan tetapi aku merasa bahwa gadis kecil itu terlalu kejam bukan?. Dia tidak segan-segan mengirim jimat peledak”…..
“Apa salahnya? Jikalau itu aku, aku akan melakukan hal yang sama”……
Riuh dan bising suara bisik-bisik para pengunjung dilantai 2 Restoran Hidangan Bangsawan, yang semuanya adalah cultivator berbagai aliran.
“Mohon berbelas kasihan…” Ruan Ceng buru-buru menyela dan melompat secara indah bagaikan burung wallet dan menyambar tukang pukulnya. Kemudian dia kembali mundur. Masih dengan Gerakan bagaikan wallet untuk menjaga jarak dari Wang Yong dan Fenying. Tukang pukulnya itu terlihat seakan-akan mau pingsan. Mungkin karena shock dengan ledakan tadi yang berakibat luk-luka ringan di sekujur tubuhnya, akan tetapi Sebagian besar orang diruangan itu berpikir bahwa dia akan pingsan karena rasa malu.
“Jangan sampai kau pingsan bodoh!!. Cukup sudah dirimu membuat wajag Balai Harta tercoreng” bisik Ruan Ceng kepada tukang pukul itu.
“Perkenalkan diriku ini Bernama Ruan Ceng. Aku berasal dari Balai Harta Kota Morning Star” Ruan Ceng memberi salam.
“Jikalau berkenan, bolehkan aku tahu siapa Nona Muda dan Tuan Muda ini?” Ruan Ceng menunduk namun terdengar dari nadanya seakan itulah adalah sebuah tekanan dan membutuhkan penjelasan yang pasti dari Wang Yong dan Fenying. Selama ini tidak ada seorang pun di Kota Morning Star yang berani untuk mengadakan perlawanan kepada Tuan Muda dari Balai Harta Kota Morning Star.
“Namaku Wang Yong” sambil memberi salam hormat Wang Yong menjawab.
“Dan aku Zuo Fenying. Kami dari Sekte Pedang Awan yang sedang menikmati liburan di Kota Morning Star” jawab Fenying sopan meskipun jelas tergambar diwajahnya jikalau masih merasa kesal dengan kejadian tadi.
Sambil berpikir sejenak, Ruan Cen menjawab, sambil melirik jubah seragam Fenying.
“Apakah Nona Zuo Fenying berasal dari Puncak Hijau di Sekte Pedang Awan?” selidik Ruan Ceng namun tetap menjaga kata-kata nya penuh sopan-santun.
“Benar, aku berasal dari Puncak Hijau. Dan Master Puncak Hijau adalah kakekku” Fenying menegaskan karena dia merasa malas untuk pertanyaan yang pasti akan berulang-ulang dari Ruan Ceng.
Jelas terlihat Ruan Ceng terkejut dan mencoba untuk menyembunyikan kejutnya itu dengan bersikap low profile dan sangat sopan. Siapa yang tidak mengenal dan mengetahui Master Zuo sang Symbol Master dari Sekte Pedang Awan. Di wilayah sekitar Kota Morning Star hanya terdapat 2 orang Symbol Master. Yang perama adalah salah satu tetua di Balai Harta dan yang kedua adalah Master Puncak Hijau di Sekte Pedang Awan.
“Jadi ini adalah Nona Zuo dari puncak Hijau. Mohon maaf jikalau anak buahku sudah berlaku lancang dan kurang hormat sehingga mengganggu kenyamanan kalian berdua. Mohon sampaikan salam hormat kepada Master Zuo, kami Balai Harta Kota Morning Star” Ruan ceng merendah.
“Jika Nona Zuo memiliki waktu luang, silahkan berkunjung ke balai harta kami. Ada sangat banyak barang yang bagus dan bermutu. Aku berharap barang-barang kami akan berkenan dengan Nona Zuo sehingga dapat memilih 1 atau 2 barang” Ruang Ceng Kembali menambahkan.
“Memang aku dengan kakak ku ini akan berkunjung ke Balai Harta Kota Morning Star ini. Aku berharap barang yang dipamerkan, ada yang sesuai kebutuhan kami. Sepanjang tentu saja tidak ada berandal-berandalan seperti anak buahmu tadi” kata Fenying sambil melirik kearah tukang pukul tersebut yang terlihat menahan rasa sakit.
“Baik, baik…. Kami Balai Harta Kota Morning Star menanti kedatangan Kalian berdua Nona Zuo dan Bro Wang Yong. Saat ini aku mohon pamit” Ruan Ceng membungkuk, lalu berlalu dari area lantai 2 Restoran Hidangan Bangsawan dan diikuti tukang pukulnya. Sayup terdengar ******* dirinya yang menahan rasa sakit.
“Kakak pekerja, tidakkah kau melihat bahwa pemuda Bernama Ruan Ceng itu memiliki tingkat kultivasi pada tahap setengah Langkah menuju Alam Kondensasi Roh?” bisik Fenying kepada Wang Yong.
“Dengan usia yang masih begitu muda, dia akan meninggalkan Alam Mortal dan menuju Alam Kondensasi Roh. Sungguh jenius untuk seusia dia. Aku yakin Balai Harta pasti mencurahkan begitu banyak sumber daya kepada pemuda itu” kata Wang Yong.
“Beruntung tadi dia tidak turun tangan sehingga kita masih baik-baik saja” kata Fenying.
“Dan mari kita jalan-jalan ke Balai Harta untuk melihat-lihat” Kembali Fenying berkata. Wang Yong hanya mengiyakan saja. Kejadian tadi adalah pelajaran berharga bagi Wang Yong. Tindakan keras terkadang diperlukan untuk membuat orang tidak memandang rendah. Dunia dimana banyak praktisi bela diri dari berbagai macam karakter ini, memberi pengalaman bahwa yang kuat akan menindas yang lemah. Dengan menjadi kuat maka diri kita akan dihargai. Semakin besar tekadnya untuk menembus Alam Mortal 5.
Kemudian mereka berdua meninggalkan Restoran Hidangan Bangsawan, berbaur dengan lalu-lalang arus manusia dikeramaian Kota Morning Star. Dengan modal tanya-sana dan tanya sini merekapun tiba di sebuah Gedung besar yang mewah.
“Woww…. Rasanya aku baru sekali ini melihat gedung sebesar dan semewah ini” Wang Yong terkagum-kagum.
“Ayo kita masuk” Fenying menarik tangan Wang Yong.
Didalam aula Balai Harta, kedua bocah itu berdecak kagum. Berbagai macam bahan-bahan obat baik itu berupa herbal, akar-akaran, pil, talisman dan lain sebagainya. Semua adalah barang-barang yang sangat diperlukan untuk seorang kulivator baik untuk keperluan tempur maupun peningkatan kultivasi. Bahkan masih lebih banyak lagi herbal dan pil-pil penyembuhan. Pembelipun sangatlah ramai memadati ruang pamer Balai Harta dilantai dasar ini.
Ketika sementara melihat-lihat tiba-tiba mereka dikejutkan dengan sebuah suara
“Tuan dan Nona muda, kira-kira mustika atau herbal jenis apakah yang kalian butuhkan? Ayin siap membantu tuan dan nona” seorang gadis muda berusia 20 tahun yang memiliki Wajah manis dan mengenakan pakaian dan cukup ketat menggairahkan mendekati Wang Yong dan Fengyin.
“Hm… bahkan kultivasi gadis penjaga ini memiliki kultivasi Alam Mortal 5” bisik Fenying kepada Wang Yong.
“Sungguh luar biasa Balai Harta Kota Morning Star ini. Kekuatan yang tersembunyi dibalik balai perdagangan seperti ini tidaklah dapat dipandang sebelah mata” Kembali Fenying membisikan kata-kata.
“Aku hanya sekedar melihat-lihat saja. Belum ada barang yang berkenan di hatiku. Mungkin kakakku ini membutuhkan sesuatu. Silahkan bertanya kepadanya” kata Fenying sambil melirik Wang Yong.
“Oh.. berarti tuan muda ini adalah kakak dari nona kecil ini, mari Ayin bantu keperluan tuan” Ayin dengan gemulai mendekati Wang Yong, melirik secara genit dan melontarkan kata-kata bernada manja kepada Wang Yong.
Wang Yong yang polos itu merasa agak terkejut dengan perubahan sikap Ayin yang tiba-tiba menjadi genit dan dia tersipu malu. Namun juga dengan sigap dan terburu-buru dia menarik tangan Fenying serta mengalihkan perhatian Fenying yang sudah mulai melirik secara bosan. Wang Yong benar-benar merasa takut kalau-kalau Fenying dalam seketika itu merasa muak kepada Ayin, dan kemudian akan melemparkan beberapa jimat peledak kepada gadis pelayan itu. Bukankah akan menjadi hal yang disayangkan jikalau gadis manis yang memang tugasnya adalah merayu pelanggan untuk membeli barang dagangan Balai Harta sebanyak-banyaknya, mengalami nasib tragis karena Fenying hanya sekedar merasa bosan.
“Kami akan melihat dilantai 2. Kira-kira apakah barang yang tersedia dlantai 2?” kata Wang Yong sambil menyeret Fenying menuju tangga ke lantai 2.
“Dipersilahkan tuan muda dan nona. Ayin akan mengadakan tour di lantai 2 untuk kalian berdua” buru-buru A Ying dengan sigap mendahului menaiki lantai 2.
“Lantai 2 Balai Harta yang Agung ini adalah tempat memamerkan berbagai type senjata yang diperlukan oleh berbagai cultivator”
“section Ini adalah Armor, dan sebelah sana adalah section Sarung Tangan, disana section Sepatu”
“Dan tepat di bagian ujung disudut sana merupakan section Weapon. Ada berbagai macam jenis weapon yang kami jual. Berupa pedang, Busur panah dan lain sebagainya”
“Semua adalah barang dengan kualitas terbaik dari Senjata peringkat Mortal grade Venti. Bahkan pada beberapa item telah dibubuhkan symbol oleh master symbol sehingga daya combat power senjata tersebut meningkat hingga 10 % dari kemampuan aslinya” Jelas A Ying dengan bangganya.
Wang Yong benar-benar ngiler dengan pameran peralatan tempur yang di peragakan oleh Ayin. Hatinya betul-betul ingin memiliki sebuah pedang untukdipakai berlatih, namun apalah daya dia tidak memiliki kemampuan keuangan. Seperti diketahui pembayaran di semua area ini adalah menggunakan Energy Stone. Koin Emas tidaklah berarti sama sekali untuk balai perdagangan besar seperti Balai Harta Kota Morning Star.
“Er… ngomong-ngomong, apakah balai harta bisa menerima Talisman kelas 2? Kami berniat untuk menjualnya” Kata Fenying sambil melirik kearah Wang Yong.
“Kakak… coba kau keluarkan 3 jimat yang aku minta dirimu selesaikan pada waktu itu” Fenying menegaskan sambil mengkedipkan mata kearah Wang Yong. Wang Yong meskipun tidak memahami maksud Fenying, namun dia mengeluarkan hanya 3 jimat diantara 5 jimat yang telah dia selesaikan. Seingatnya Fenying menginstruksi dirinya membuat jimat : penyembuh, teleportasi 50 meter, talisman Guntur, talisman mimpi buruk dan talisman buff pertempuran 15 %. Wang untuk
kesempatan ini hanya mengeluarkan 3 diantaranya yaitu : Jimat penyembuh luka pertempuran,
jimat guntur dan jimat teleportasi 50 meter.
“Ampun diriku ini, ….. ketiga jimat buatannya ini adalah sangat bermutu. Itu adalah jimat dari kelas kuasi perfect. Sungguh kakak pekerja ini sangat berbakat dalam bidang energy mental” Fenyin membatin dalam hati. Dia tidak memungkiri dalam hati bahwa Wang Yong akan menjadi Symbol Master yang hebat kedepannya nanti. Energy mental yang dibubuhkan di semua jimat selalu sangatlah kuat dengan energy Qi murni sehingga kualitasnya adalah kuasi perfect.
“Tolong taksir berapa harga 3 jimat ini karena kami berniat untuk melepasnya sepanjang harga yang kalian berikan sangat bagus” Kata Fenying.
“Maafkan Ayin nona muda, Ayin tidak mememiliki kuasa untuk menilai jimat ini. Biarlah Ayin memanggil Manager Balai Harta yaitu Manager Luo untuk menilai Bersama Master Ye seorang master symbol dari Balai Harta Kota Morning Star” Ayin menunduk memberi hormat sambil tergopoh-gopoh menuju ke sebuah pintu di lantai 2 itu dan kemudian menghilang.
“kakak, mengapa aku tidak memintamu untuk mengeluarkan ke 5 jimat yang kau buat. Tahukah kamu? Jimat adalah barang berharga dan mahal harganya. Apalagi jimat buatanmu itu adalah jimat kelas kuasi perfect. Jika kamu mengeluarkan 5 harta ini, aku takut timbul niat keserakahan didalam hati orang-orang Balai Harta ini, bahkan orang-orang sekitar yang terlihat sibuk memiliki-milih barang namun mereka dengan diam-diam memperhatikan semua transaksi ditempat ini. Dan itu akan mempersulit kita berdua kedepannya” Fenying menjelaskan sementara Wang Yong mengiyakan sebagai tanda persetujuan. Satu lagi peajaran diterima Wang Yong dari gadis yang terlihat sangatlah mud aini, namun memiliki pandangan-pandangan dewasa seperti seorang yang berpengalaman.
“Siapakah tuan dan nona yang akan menjual benda berharga kepada Balai Harta kami?” sebuah suara terdengar keras dari arah pintu menuju ke bagian dalam Balai. Beberapa pengunjung yang ada di lantai 2 juga ikut-ikutan memalingkan wajah ke arah pintu.
“bersambung”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 524 Episodes
Comments
Iron Mustapa
lanjut up up up
2023-09-29
1
imam lestari
bagus
2023-07-18
0
Himawan Wawan
mengganggumkan
2023-06-01
0