Bab.4 (Jebakan)

Mela mengetuk pintu kamar Laila, Sudah beberapa hari belakangan ini, Laila terlihat murung dan malas makan, hal itu membuat mela khawatir.

Tok..tok.

"Laila buka pintunya, tante mau bicara sama kamu" ucap Mela dari balik pintu.

Laila membuka pintu kamarnya, dan Mela cukup kaget melihat kondisi keponakannya dengan mata bengkak karena menangis.

"Tante," ucap Laila lirih.

"Kamu kenapa Laila, ayo cerita sama tante," Mela memeluk keponakannya lalu mengajaknya kembali masuk kedalam kamar.

Sekarang mereka sudah duduk di tepi ranjang, Mela menghapus air mata Laila, yang tidak mau berhenti mengalir.

"Coba cerita sama tante, kamu kenapa?" tanya Mela.

"Aku minta maaf sama tante, seharusnya aku menuruti perkataan tante dulu," ucap Laila sambil terisak.

"Maksud kamu apa ... cerita sama tante, tante janji tidak akan marah," ucap Mela.

"Jadi sebenarnya, aku berpacaran dengan seseorang, dan sekarang hubungan kami sudah berakhir, padahal aku masih sangat mencintainya," ucap Laila kembali meneteskan air matanya.

Mela membawa sang keponakan kedalam pelukannya, ia merasa lega karena ternyata ini hanya masalah cinta ABG.

"Putus cinta itu biasa Laila. Kenapa tante melarang kamu berpacaran, itu karena tante tidak mau melihat kamu seperti ini" ucap mela.

"Kami masih saling mencintai, tapi aku yang mengakhiri hubungan kami" ucap Laila.

"Kenapa? Apa dia menyiksamu atau kasar dengan kamu," ucap Mela semakin penasaran.

"Tidak tante, dia pria yang sangat baik, hanya saja aku harus merelakannya demi cita-citanya, dia harus kuliah di luar negeri, tapi karena aku dia tidak mau pergi. Aku tidak mau menjadi penghalang untuk cita-citanya, jadi jalan satu-satunya aku harus merelakan dia," ucap Laila yang masih sesegukan.

"Kamu yang sabar ya sayang, jika memang jodoh dia akan kembali padamu suatu saat nanti," ucap mela berusaha menenangkan Laila.

"Aku sudah berusaha sabar, aku kira putus cinta tidak akan sesakit ini, tapi ternyata aku salah tante," ucap Laila.

"Tante paham dengan apa yang kamu rasakan, karena tante juga sudah merasakan kegagalan itu dengan suami tante, tapi yang namanya hidup harus terus berjalan bukan, apalagi kamu masih muda, ayo semangat lah jangan tenggelam dalam keterpurukan," ujar Mela.

"Terimakasih tante, karena sudah menenangkan aku, di kota ini hanya tante dan Nino yang ku punya, aku rindu ibu dan bapak di kampung," ucap Laila kembali menagis.

"Sebentar lagi kita pulang ya ... setelah Nino terima raport kita pulang ke kampung bertemu bapak dan ibu kamu," ucap mela berusaha menenangkan Laila.

Mela kembali memeluk jihan penuh kasih sayang, mela mengerti betul perasaan jihan.

~~

Vita kembali merencanakan sesuatu untuk memisahkan Laila dan Niko. Kini dihadapannya ada seorang lelaki tampan yang ia persiapkan untuk menjebak Laila.

"Lakukan sesuai yang aku perintahkan," ucap vita.

"Tentu saja, asal bayarannya sesuai," ucap pria itu.

"Kamu tidak perlu khawatir," ucap Vita sambil mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat dari dalam tasnya, "Ini hanya setengahnya saja jika rencana ini berhasil,aku akan menambahkannya lagi."

"Tentu saja, rencana ini pasti berhasil, aku yakin dia akan terkecoh," ucap pria itu.

~

Laila masih ingin menyendiri di kamarnya, setelah makan siang, ia kembali ke kamarnya dan kembali berbaring di tempat tidurnya meski ia tidak mengantuk sama sekali, ia mengambil ponselnya yang ada di meja samping tempat tidur.

Saat ponsel dalam genggaman, ia kembali mengaktifkannya, baru saja Ponsel itu aktif, ratusan pesan sudah mengantri untuk masuk, dan pesan itu datang dari Niko. Tanpa ia sadari Air matanya kembali menetes, ingin rasanya menemuinya sekarang, tapi ia tidak bisa.

Laila kembali meletakkan ponselnya, namun tiba-tiba ponsel itu kembali bergetar tanda pesan masuk, bukan dari Niko melainkan dari Vita.

[Laila ada sesuatu yang sangat penting yang harus kita bicarakan, ini menyangkut Niko, ini gawat, aku mohon kamu harus datang ke tepi danau ya, aku tunggu.] Isi pesan Vita.

Langsung saja ia bangkit dari tidurnya, hati mulai gelisah, ia takut terjadi sesuatu terhadap Niko, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi, buru-buru ia melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena sudah beberapa hari ini ia bahkan tidak sanggup untuk mandi.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Laila langsung pamit kepada tantenya, mela pun tak banyak bertanya dan mengizinkan keponakannya untuk keluar rumah. Ia berlari menuju pangkalan ojek terdekat dengan nafas yang masih tersengal-sengal, ia mendekati tukang ojek itu "Pak tolong antar saya ke danau X," ucap Laila.

"oke Non ... ayo naik," ucap tukang ojek itu sambil memberikan helm kepada Laila.

Sepanjang perjalanan Laila benar-benar khawatir. Sebenarnya apa yang brerjadi dengan Niko hingga vita ingin bertemu dengannya, jihan mencoba menghubungi ponsel Niko namun tidak aktif.

Sesampainya di danau, Laila langsung berlari kesana kemari mencari keberadaan Vita namun tidak ada, karena merasa lelah, akhirnya ia berhenti sejenak di tepi danau.

Namun dari arah belakang tiba-tiba datang seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Laila aku merindukanmu," ucap pria asing yang memiliki suara persis dengan suara Niko hingga Laila menyangka jika itu benar-benar kekasihnya.

"Kak ... kamu," ucap Laila yang ingin melepaskan diri agar bisa melihat pria yang dia kira Niko tersebut namun langsung di cegah oleh pria itu.

"Tetaplah seperti ini," ucap pria itu.

"Kak, aku juga sangat merindukan mu, aku mengkwatirkan kamu kak," ucap Laila.

Laila benar-benar sudah di jebak, saat pria itu tengah memeluknya dari belakang, Vita memotret mereka sebagai alat untuk menghancurkan hubungannya yang memang sudah berada di ujung tanduk.

Setelah selesai memotret, Vita memberikan kode agar pria itu mengakhiri aksinya, pria itu mengerti dengan kode yang di berikan Vita, ia melepaskan pelukannya pada Laila dan langsung saja Laila berbalik melihat pria di belakangnya yang ia kira Niko dan ternyata bukan.

"Siapa kamu, kenapa kamu memeluk ku, dan Suara kamu sangat mirip dengan kak Niko. Sebenarnya kamu siapa??"Tanya Laila yang tak Percaya dengan apa yang ia lihat.

"Maaf, aku sepertinya salah orang, permisi," ucap pria itu lalu beranjak pergi meninggalkan Laila yang masih nampak kebingungan.

"Hey kamu berhenti! ... jelas-jelas tadi dia menyebut nama ku, dan sekarang dia bilang salah orang, sebenarnya siapa dia," ucap Laila kebingungan, ia kemari untuk bertemu Vita, tapi malah bertemu Pria asing dengan suara yang amat mirip dengan Niko.

Sementara itu tidak jauh dari tempat Laila berdiri, Vita Tersenyum puas, ia yakin kali ini bisa membuat Niko membenci Laila. Vita benar-benar beruntung saat salah satu teman wanitanya mengatakan jika ia mempunyai kenalan yang punya suara yang sangat mirip dengan Niko, awalnya ia tidak percaya, namun saat ia bertemu langsung dengan laki-laki itu, ia sangat kaget karena suaranya benar-benar mirip dengan Niko, dan saat itu pula rencana jahat muncul di kepalanya.

Bersambung 💓

Jangan lupa like komen vote ya readers 🙏😊

Terpopuler

Comments

SitiNur20969975

SitiNur20969975

0mg...lailA 🙊🙊🙊🙊🙊🙊

2022-01-04

0

Dyana Arsi

Dyana Arsi

Laila

2022-01-02

1

Mawaddah

Mawaddah

q harap beberapa tahun kemudian laila jadi wanita tangguh ya kak....jangan dibikin cengeng² dong ya....harus sukses biar bisa ngimbangi nico nya...aemangat trs kakak.....💐💐💐😊

2022-01-02

3

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 (Awal mula)
2 Bab.2 (Dilema)
3 Bab.3 (Rencana jahat)
4 Bab.4 (Jebakan)
5 Bab.5 (Perpisahan)
6 Bab.6 (Akhir dari segalanya part.1)
7 Bab.7 (Akhir dari segalanya part.2)
8 Bab.8 (Awal dari kehidupan baru)
9 Bab.9 (I be back)
10 Bab.10 (Tatapan mata setelah tujuh tahun)
11 Bab.11 (Bagaikan orang asing)
12 Bab.12 (Rencana Niko)
13 Bab.13 (Menjadi seketaris mantan)
14 Bab.14 (Hari pertama bekerja bersama)
15 Bab.15 (Masih menghantui ku)
16 Bab.16 (Kalung yang menjadi saksi bisu sejarah kelam)
17 Bab.17 ( Halte bus penuh kenangan)
18 Bab.18 (Berdamai dengan keadaan)
19 Bab.19 (Penyesalan Niko)
20 Bab.20 (Ya, aku sudah melupakan semuanya)
21 Bab.21 (Awal baru)
22 Bab.22 (Penuturan Kinan)
23 Bab.23 (Berkunjung ke rumah mantan)
24 Bab.24 (Apartement impian)
25 Bab.25 (Berhalusinasi tentang mu)
26 Bab.26 (gathering event perusahaan)
27 Bab.27 (Lagu kenangan dari mantan)
28 Bab.28 (Malik vs Niko)
29 Bab.29 (Skenario yang gagal)
30 Bab.30 (Malik Cemburu)
31 Bab.31 (Niko sakit)
32 Bab.32 (Apa arti aku bagimu?)
33 Bab.33 (Kembali beraktivitas)
34 Bab.34 (Malik mengetahui semuanya)
35 Bab.35 (Kedatangan Vita)
36 Bab.36 (Pengakuan Niko)
37 Bab.37 (Peluk aku dan semuanya akan baik-baik saja)
38 Bab.38 (Pernyataan Malik)
39 Bab39.Penyesalan Vita
40 Bab.40 (Mengantarkan kamu pulang)
41 Bab.41 (Presentasi dadakan)
42 Bab.42 (penyelidikan)
43 Bab.43 (Kiss)
44 Bab.44 (Rencana)
45 Bab.45 (Pertunangan)
46 Bab.46 (Kekesalan Vita)
47 Bab.47 (Ulang Tahun perusahaan)
48 Bab.48 (Akhirnya tiba juga)
49 Bab.49 (Tak ingin mendengar penjelasan)
50 Bab.50 (Hanya aku seorang)
51 Bab.51 (Apapun kecuali yang satu itu)
52 Bab.52 (Kinan dan Raksa)
53 Bab.53 (Jalan malam bersama mu)
54 Bab.54 (Acuh)
55 Bab.55 (Makan siang bersama)
56 Bab.56 (Pembakaran)
57 Bab.57 (Tinggalah di apartemen)
58 Bab.58 (Sarapan bersama)
59 Bab.59 (Peringatan kematian)
60 Bab.60 (Berdua dengan mu)
61 Pengumuman.
62 Bab.61 (Kecurigaan Maria)
63 Pengumuman
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab.1 (Awal mula)
2
Bab.2 (Dilema)
3
Bab.3 (Rencana jahat)
4
Bab.4 (Jebakan)
5
Bab.5 (Perpisahan)
6
Bab.6 (Akhir dari segalanya part.1)
7
Bab.7 (Akhir dari segalanya part.2)
8
Bab.8 (Awal dari kehidupan baru)
9
Bab.9 (I be back)
10
Bab.10 (Tatapan mata setelah tujuh tahun)
11
Bab.11 (Bagaikan orang asing)
12
Bab.12 (Rencana Niko)
13
Bab.13 (Menjadi seketaris mantan)
14
Bab.14 (Hari pertama bekerja bersama)
15
Bab.15 (Masih menghantui ku)
16
Bab.16 (Kalung yang menjadi saksi bisu sejarah kelam)
17
Bab.17 ( Halte bus penuh kenangan)
18
Bab.18 (Berdamai dengan keadaan)
19
Bab.19 (Penyesalan Niko)
20
Bab.20 (Ya, aku sudah melupakan semuanya)
21
Bab.21 (Awal baru)
22
Bab.22 (Penuturan Kinan)
23
Bab.23 (Berkunjung ke rumah mantan)
24
Bab.24 (Apartement impian)
25
Bab.25 (Berhalusinasi tentang mu)
26
Bab.26 (gathering event perusahaan)
27
Bab.27 (Lagu kenangan dari mantan)
28
Bab.28 (Malik vs Niko)
29
Bab.29 (Skenario yang gagal)
30
Bab.30 (Malik Cemburu)
31
Bab.31 (Niko sakit)
32
Bab.32 (Apa arti aku bagimu?)
33
Bab.33 (Kembali beraktivitas)
34
Bab.34 (Malik mengetahui semuanya)
35
Bab.35 (Kedatangan Vita)
36
Bab.36 (Pengakuan Niko)
37
Bab.37 (Peluk aku dan semuanya akan baik-baik saja)
38
Bab.38 (Pernyataan Malik)
39
Bab39.Penyesalan Vita
40
Bab.40 (Mengantarkan kamu pulang)
41
Bab.41 (Presentasi dadakan)
42
Bab.42 (penyelidikan)
43
Bab.43 (Kiss)
44
Bab.44 (Rencana)
45
Bab.45 (Pertunangan)
46
Bab.46 (Kekesalan Vita)
47
Bab.47 (Ulang Tahun perusahaan)
48
Bab.48 (Akhirnya tiba juga)
49
Bab.49 (Tak ingin mendengar penjelasan)
50
Bab.50 (Hanya aku seorang)
51
Bab.51 (Apapun kecuali yang satu itu)
52
Bab.52 (Kinan dan Raksa)
53
Bab.53 (Jalan malam bersama mu)
54
Bab.54 (Acuh)
55
Bab.55 (Makan siang bersama)
56
Bab.56 (Pembakaran)
57
Bab.57 (Tinggalah di apartemen)
58
Bab.58 (Sarapan bersama)
59
Bab.59 (Peringatan kematian)
60
Bab.60 (Berdua dengan mu)
61
Pengumuman.
62
Bab.61 (Kecurigaan Maria)
63
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!