Belenggu Cinta Masalalu
Happy reading ^ ^
Cinta pertama akan begitu berkesan untuk dua umat manusia yang baru mengenal cinta. Begitu juga untuk sepasang insan yang dulu pernah merajut cinta di masa putih abu-abu. Hubungan yang sangat serius, penuh cinta dan nyatanya tak berakhir bahagia.
Tujuh tahun berlalu dan mereka sudah mempunyai kehidupan masing-masing. Namun siapa sangka takdir kembali mempertemukan. Waktu seolah kembali berputar untuk mereka, dimana kisah pilu dan bahagia pernah mereka rasakan.
Flashback on
Tujuh tahun sebelum mereka memutuskan untuk putus.
"Pak tunggu! Ayo cepat kak, pagarnya sudah hampir di tutup!" teriak Laila saat tengah berlari bersama dengan Niko dan melihat pak satpam akan menutup pagarnya.
Akhirnya mereka sampai di depan pagar sekolah, namun sayang pagar itu sudah tertutup, Niko mencoba membujuk pak satpam untuk membuka pagarnya.
"Pak, tolong biarkan kami masuk," bujuk Niko.
"Iya pak, sekali ini saja,"Ucap Laila memelas.
"Kalian ini kebiasaan, saya tidak akan membukakan pagar ini," tegas pak satpam.
Niko mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar uang pecahan seratus ribu, "Ehmm, pak ayo lah sekali ini saja," ucap Niko menyodorkan uang itu kepada pak satpam.
Pak satpam itu melirik uang yang ada di tangan Niko, "Ehm ... iya baiklah, lain kali jangan terlambat lagi," pak satpam itu mengambil uang yang ada di tangan Niko dan langsung membuka pagar.
Dengan cepat Niko dan Laila masuk kedalam.
"Selamat .... selamat," ucap Laila sambil mengelus dada.
"Sekarang kamu masuk kelas ya, kakak juga mau ke kelas sekarang," ucap Niko.
"Iya, terimakasih ... aku sayang kakak," Laila berlari meninggalkan Niko yang masih diam mematung sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Manis sekali dia," ucap Niko lalu melangkah pergi.
~
Laila berlari memasuki kelas dengan nafas yang masih tersengal-sengal, saat berada di ambang pintu kelas, ia bisa bernafas lega karena guru belum masuk, ia Melangkah masuk dan langsung duduk bersandar di kursinya, Kinan yang duduk di sampingnya sudah biasa melihat pemandangan ini.
"Kamu kebiasaan, jam segini baru datang," ucap Kinan merasa heran dengan sahabatnya.
Laila masih berusaha mengatur nafasnya, "tadi aku, menunggu kak Niko di halte," ucap Jihan.
"Kenapa kak Niko, tidak menjemput kamu saja di rumah?" tanya kinan.
"Ya tidak mungkin lah Ki, kamu tahu sendiri tante aku itu tidak memperbolehkan aku pacaran, kalau tante ku tahu aku bisa di kirim balik ke kampung," ujar Laila.
"Haha ... sudah seperti paket saja, bisa di kirim balik," ucap Kinan sambil tertawa.
"Selamat pagi semuanya." Guru memasuki kelas.
~~
Jam pelajaran sudah selesai, Niko melajukan motornya bersama sang pujaan, Laila mengajak Laila untuk pergi ke sebuah cafe sebelum mereka berpisah untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
Bukan hanya Laila yang dilarang untuk berpacaran, namun Niko juga demikian, meski ia sudah kelas tiga SMA namun ayahnya yang begitu keras mendidiknya, melarang ia untuk menjalin hubungan pacaran, karena itu hanya akan mengganggu konsentrasi belajar Niko saja.
Niko memang anak satu-satunya dan ayahnya benar-benar mempersiapkan ia untuk menjadi pemimpin perusahaan, jadi untuk menghindari masalah, Laila dan ia berpacaran secara diam-diam .
~
Niko memarkirkan motornya di parkiran cafe, setiap pulang sekolah ia akan mengajak Laila untuk sekedar makan ice cream atau makan siang bersama.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Niko.
"Es campur saja kak," jawab Laila.
"Oke, mbak dua es campur ya," ucap Niko.
mendongak untuk menyampaikan pesananya kepada pelayan cafe yang berdiri di sampingnya.
"Kak Niko sebentar lagi lulus, apa rencana kakak setelah lulus nanti?" tanya Laila.
"Ayah mau aku kuliah di luar negeri, tapi aku Tidak mau" ujar Niko.
"Kenapa?" tanya Laila penasaran.
"Ya karena aku tidak mau jauh dari kamu, aku mau kuliah di Indonesia saja," jawabnya.
"Sebenarnya, aku juga tidak mau jauh-jauh dari kakak, kita sudah hampir dua tahun berpacaran, dan aku belum siap untuk berhubungan jarak jauh," ucap Laila lirih.
"Tenanglah, aku tidak akan meninggalkan kamu, setelah acara kelulusan aku akan bilang ke ayah kalau aku tidak akan pergi ke amerika, aku tidak siap berpisah dari kamu," ucap Niko sambil menggenggam kedua tangan kekasihnya itu
"Iya kak ... aku juga, satu hari saja tanpa kabar dari kak jo aku sudah gelisah," ucap Laila.
"Ini pesananya silahkan menikmati," ucap pelayan cafe yang datang membawa pesanan Niko dan Laila.
~~
Setelah mengantarkan Laila sampai di halte, Niko pun pulang ke rumah.
Baru saja ia sampai, Vita sudah datang menghampirinya.
Vita adalah sahabat kecilnya dan mereka bertetangga, mereka sangat akrab, melakukan berbagai hal bersama dan Vita memang sudah menyukai Niko sejak lama.
Namun Niko tidak menyadari itu, saat ia berpacaran dengan Laila, sahabatnya itu mulai merasa jika ia sudah tidak memperdulikannya. Vita tahu jika Niko berpacaran dengan Laila dan ia setuju untuk merahasiakannya. Tapi semakin hari ia semakin kesal dengan sosok Laila, yang sudah benar-benar menyita waktu Niko.
"Nik ... aku mau bicara sama kamu," ucap vita yang sudah berada di depan Niko.
"Mau ngomong apa sih Vi ... ayo bicara di teras rumah ku saja," ajak Niko.
Niko dan vita duduk di kursi yang ada di teras.
"Kamu mau ngomong apa Vi ... Sepertinya serius sekali," ucap Niko semakin penasaran.
"Sebentar lagi kan kita lulus, kamu mau kan, melanjutkan kuliah ke universitas di Aamerika?" Vita menatap Niko penuh selidik.
"Aku belum memutuskan akan ke amerika atau tidak, jujur aku mau kuliah di sini saja," ujar Niko.
"Kenapa ... ayah kamu dan papa ku sudah setuju kita akan berangkat bersama ke amerika." Vita mulai terlihat kesal karena ia tahu alasan Niko tidak ingin ke amerika.
"Ini hidup aku vi ... aku bebas untuk memilih jalan ku sendiri," ujar Niko.
"Aku tahu kamu tidak mau pergi, karena kamu tidak mau jauh dari bocah itu kan!" Vita mulai tidak bisa mengontrol dirinya.
"Hey ... pelankan suaramu." Niko kaget karena Vita meninggikan suaranya.
"Biarkan saja ... biar om dan tante tahu kalau selama ini, kamu pacaran di belakang mereka,"ujar vita yang semakin kesal.
"Kamu kenapa sih, apa aku salah jika memiliki kekasih, aku sangat mencintai dia Vi, kami sudah hampir dua tahun bersama dan kamu selalu mendukung ku tapi kenapa sekarang kamu menjadi seperti ini," ucap Niko pelan.
"Entah sejak kapan tapi aku tidak suka kamu perhatian dengan dia dan kamu selalu meluangkan waktu mu untuk dia aku tidak suka ... aku cinta sama kamu Nik," ujar Vita yang sudah mulai berkaca-kaca.
Niko menatap tak percaya, sahabatnya sendiri mengatakan cinta padanya, ia bahkan tak pernah berfikir sejauh itu.
Bersambung 💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Yukity
salam kenal ya..
Mampir yuk di novelku..
Love In Underground🙏🏼😍
2022-01-08
0
Nanik Puspita
hadir lagi Thor...
2022-01-06
0
SitiNur20969975
hadir thor 😍
2022-01-03
0