Gadis Untuk Sang Duda
Keynand Putra Ardiaz, Lelaki itu memandang lautan luas. Gulungan ombak itu terlihat indah dipelupuk mata. Dia sangat menikmati aktivitas lautan yang menurutnya sangat menarik perhatian.
Bergelombang, seperti itulah hidup. Gelombang itu berhasil dilewati berkat seorang Wanita yang pernah berada disisi namun nyatanya hanya sebentar saja Wanita itu menemaninya. Dia pergi dengan meninggalkan buah hati yang menjadi tumpuannya saat ini. Wanitanya pergi, meninggalkan dirinya untuk tetap melanjutkan hidup di dunia. Sementara dia terlebih dahulu menempatkan raganya pada alam sementara. Kelak, tentu saja akan bersama-sama menghadap Sang Pencipta untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan di dunia ini.
Disinilah dia bertemu dengan Wanita itu. Hotel milik Reynand Putra Ardiaz yang merupakan Kakak Kandungnya.
Benar, di kamar 99 pertemuan itu kembali. Dimana saat itu Keynand berada dalam jati dirinya. Sebelumnya dia bertemu dengan Wanita itu tatkala dia berniat mengembalikan Name tagnya. Mega Fajrina, Wanita itu yang merupakan jodohnya.
Keynand masih saja asyik memandang lautan bersama masa lalunya. Dia berdiri pada sebuah balkom dari ruang kerja milik dari Reynand. Sudah lima tahun lamanya dia menempati ruang kerja bernuansa Biru itu. Dan sekarang Pemiliknya telah kembali. Dia tentu saja berniat menyerahkan kembali namun apa yang terjadi? Abangnya itu menyerahkan kedudukan untuknya. Itu artinya dia akan menempati ruang kerja itu kembali.
"Abang, bisakah kamu tak menyiksaku seperti ini? Abang telah kembali, seharusnya kedudukan itu kembali kepadamu. Tidakkah kau membiarkan saya mencari seorang Gadis, menyebalkan!" Keynand bermonolog. Dia kesal menerima tanggapan dari Lika yang memberitahu bahwa Reynand menyerahkan Hotel untuk dia kelola sedangkan Reynand hanya sebagai Pemilik yang tetap ikut membantu dan mengawasi Hotel tersebut.
Keynand berjalan keluar dari ruang kerja. Dia berjalan melalui penghubung rahasia yang menghantarkannya menuju Hotel dari Kantor Hotel Ardiaz.
Lelaki itu berjalan menelusuri koredor. Kamar yang dituju adalah kamar 99. Dia telah mengklaim kamar itu menjadi kamar pribadinya.
Selang beberapa menit berjalan, Keynand sampai juga di kamar itu.
"Assalamualaikum," salamnya lirih.
Dia menaruh cardlock, seketika itu juga Pintu terbuka. Keynand berjalan masuk lalu menempatkan cardlock tersebut pada tempatnya yang membuat penerangan itu hidup.
"Ah lelah."
Keynand merebahkan diri pada kasur king size yang tersedia disana. Dekorasi kamar itu membuatnya sangat tenang sekaligus mengingatkannya dengan mendiang Isteri. Ia, Isterinya yang mendekorasi kamar itu.
"Mega Fajrina My Wife. I love you so much," guman Keynand sembari meraba hatinya yang masih bertengger wanita itu.
Keynand menatap langit kelabunya. Dia termenung sembari mengingat memori daun pisang ops Memori salah kamar.
***
Back to dulu.
"Aaaaaaaaa, kamu siapa?"
Plak
Seorang Gadis berteriak sembari melemparkan bantal ke arah tubuh seorang Lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Tubuh indahnya berwarna putih dengan otot yang menonjol dan perut sixpack. Bentuk itu memberikan kesan bahwa Lelaki itu sangat menjaga tubuhnya. Lelaki itu memang sedikit kurus dengan wajah tirus. Akan tetapi kekurangan itu tidak menjadikan ketampanan itu memudar.
Melihat tubuh terbalut handuk yang hanya menutupi keperjakaan dan yang lainnya terekspos dengan nyata membuat Gadis itu berteriak lagi. Bukan suka melainkan ilfeel dengan apa yang dilihatnya.
"Pergi anda dari hadapan saya. Kenapa anda menumpang mandi di kamar saya? apa di rumah anda tidak ada air sehingga menumpang di Hotel." Gadis itu berucap seperti orang mengomel. Dia menutup wajah dengan kedua tangannya dengan cepat membalikkan tubuh untuk menghalau pandangannya.
Lelaki itu tentu saja terkejut mendapati kamarnya disusupi Gadis aneh.
"Hey, ini kamar saya. Tidakkah anda salah masuk kamar, Nona?" sahut Lelaki itu sembari memperhatikan Gadis yang berdiri membelakanginya. Gadis itu menggunakan Gamis dengan jilbab lebar yang menutupi sebagian Gamisnya.
"Jangan mengarang, jelas-jelas ini kamar saya. Anda yang penyusup, anda diam-diam masuk ke kamar ini saat tadi saya keluar sebentar. Iya, kan? mengaku saja." Gadis itu menyahuti pernyataan Lelaki itu dengan tetap membelakanginya.
"Kalau berbicara itu harus melihat wajah orang yang diajak bicara. Nona malah membelakangi saya, apa itu sopan namanya?" ucap Lelaki itu. Dia menampakkan senyum jahilnya.
"Saya akan sopan tapi bungkus dulu raga anda. Enggak sopan juga berbicara dengan lawan jenis anda dengan bertelanjang dada seperti itu. Satu hal lagi kita bukan mahrom." Gadis menyahuti. Dia tetap berdiri di tempat tanpa mau membalikkan tubuhnya. Sebenarnya dia merasa malu menyebut salah satu bagian tubuh yang kerap kali dijadikan tempat bermanja ria. Dia berusaha menguasai raga yang grogi. Dan tak ingin terlalu lama terjebak di kamar Hotel bersama Lelaki asing yang tak pantas berada bersamanya. Sebab itulah dia harus segera mengusir Lelaki asing ini.
"Kenapa harus dibungkus. Bukankah ini anugerah untuk Nona karena dengan gratis melihat tubuh indah ini. Asal Nona tahu, tubuh sixpack ini menjadi dambaan para Wanita. Bahkan mereka rela menyerahkan Mahkotanya hanya demi bermanja-manja pada tubuh saya ini. Nah, kamu sekarang bisa melihatnya dengan leluasa bukankah itu suatu keberuntungan."
Lelaki itu dengan penuh percaya diri membanggakan tubuhnya. Dia sengaja bertingkah seperti itu hanya untuk menggoda Gadis tersebut.
"Saya tidak suka Lelaki berotot dan satu hal juga jangan bangga dengan kesombonganmu apalagi mempergunakan tubuh indahmu itu untuk berbuat maksiat. Kelak tubuh indahmu itu akan menjadi musuh bahkan menyeretmu ke Api karena marah," sahut Gadis itu menekan kata-katanya.
Lelaki itu tersentuh. Dia sudah menyadari apa yang pernah dilakukannya. Dia selama ini hanyut dalam dunia yang menipu.
Dia segera memakai pakaian sebelum Gadis di hadapannya akan menceramahi lebih sarkas lagi. Dia senang dengan apa yang dikatakan Gadis ini. Kesadaran yang dimiliki sudah ada semenjak bertemu dengan Ipar perempuannya beserta keluarga. Sekarang ia sudah mulai menata hidup dan mempelajari ajaran agama yang dianutnya. Dulu hanya sebatas KTP tapi sekarang ingin menjalankannya dengan sepenuh jiwa raga.
"Berbaliklah, saya sudah membungkus diri," ucap Lelaki setelah selesai memakai pakaiannya. Dia melihat raga Gadis itu memutar. Hadap belakang gerak, seperti itu yang dia lakukan. Apakah dia dulu Gadis Paskib sehingga segala tingkahnya menunjukkan hal itu. Lelaki bertanya dalam diam.
"Terima kasih. Sekarang bisakah anda meninggalkan kamar ini. Kamar ini milik saya dan saya sudah berbaik hati memberikan anda tumpangan kamar mandi," ucap Gadis setelah dia menghadap Lelaki di hadapannya dengan sedikit menunduk.
"Mega Fajrina, inikah kamu?" Lelaki itu bukannya mengindahkan permintaan Gadis di hadapannya. Dia malah menyebut nama Gadis itu dengan raut terkejut. Sejurus kemudian dia tersenyum senang bertemu kembali dengannya. Sebuah nama yang kini tersimpan di Otak. Tentu saja Gadis ini berhasil mengusiknya. Membuatnya tidak bisa makan dengan tenang karena bayangnya seakan ada di hadapannya untuk menganggu. Gadis ini juga membuatnya tidak bisa tidur nyenyak karena wajah itu muncul begitu menggoda netranya.
Gadis ini, mendengarkan namanya dipanggil tentu saja dahinya mengkerut. Dia berusaha untuk mengingat wajah di hadapannya. Namun wajah tampan itu tidak pernah dilihat sebelumnya. Dia menyipitkan mata untuk melihat wajah itu, siapa tahu pernah terekam dalam ingatan. Dia tidak pikun, respek menggelengkan kepala sebagai bantahan bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya.
"Ega, apa kamu lupa? saya Keynand Putra Ardiaz. Kita pernah bertemu sebelumnya. Kamu bekerja di Dinas Perdagangan dan saat itu kita bertemu untuk mengembalikan Name tag yang terjatuh. Apa kamu ingat?"
Iya, Lelaki itu adalah Keynand Putra Adiaz. Dia baru saja menyelesaikan ritual mandinya setelah lelah bekerja.
Gadis bernama Mega Fajrina yang biasa dipanggil Ega tentu saja ingat bertemuannya dengan seorang Lelaki bernama Keynand Putra Ardiaz.
"Iya saya ingat, tapi Lelaki bernama Keynand itu bukan anda," sahut Ega kemudian.
"Apa anda mengambil identitas Keynand setelah mengkudeta kamar saya? anda benar-benar hebat," lanjut Ega tak percaya. Dia sudah mulai sebal atas pengakuan Lelaki di hadapannya.
"Saya Keynand, tidakkah kamu ingat dengan saya?" ucap Keynand meyakinkan Gadis di hadapannya. Dia menyadari saat bertemu dengan Ega dulu dan berkenalan, saat itu dia dalam penyamaran. Tentu saja Gadis itu tidak mengetahui hal itu.
"Sebaiknya anda keluar dari kamar ini sebelum saya meminta Security untuk menyeret anda keluar," ucap Ega dingin. Gadis itu menghela nafas dengan kasar melihat tingkah Lelaki itu.
Keynand menampakkan senyum menggodanya. Saat ini dia sedang berpikir. Tidak lama kemudian dia menemukan ide untuk menjahili Gadis di hadapanya.
"Silahkan Ega, saya menunggu Security menyeret kebenaran itu," sahut Keynand merebahkan diri pada kasur empuk. Dia tersenyum sembari mengedipkan mata membuat Ega memutar bola mata indahnya dengan malas. Dia jengah sangatlah jengah.
"Anda, beraninya menempatkan tubuh di ranjang itu. Saya minta dengan hormat agar anda bangun dan segera keluar." Ega sekali lagi meminta dengan berusaha setenang mungkin. Dia tidak ingin menunjukkan amarahnya dengan Lelaki yang tidak dikenal meskipun saat ini dia sangat lelah.
"Silahkan saja jika kamu berani menyentuh kulit dan menyeret saya dari kamar ini. Lagipula saya juga bersedia berbagi ranjang dan juga menyeretmu masuk ke Hatiku. bagaimana Nona Mega Fajrina apakah kamu menyukainya," sahut Keynand. Dia kembali mengedipkan mata. Dia tertawa melihat raut marah yang diperlihatkan oleh Gadis itu.
"Saya Pria kesepian dan kamu tiba-tiba datang di hadapan mata tentu saja petanda kamu bersedia menemaniku. Sini mendekatlah, rebahlah di samping ini. Tenang saja kita akan tidur bersama tanpa melakukan apapun. Bukankah itu menguntungkan?" Keynand melanjutkan ucapannya sengaja menggoda Gadis yang masih berdiri dengan kokohnya. Dia menepuk ruang kosong di samping. Hal itu mengisyaratkan agar Gadis itu bersedia merebahkan raganya disana.
"Apa dia lelah?" Pertanyaan itu yang ada dalam pikiran Keynand saat ini. Dia memandang wajah manis yang memiliki lesung pipit. Tangannya ingin terulur untuk membelai pipi yang sangat menggodanya itu.
Keynand menekannya, dia sekarang bukan Keynand yang dulu. Dia berjanji akan meninggalkan dunianya yang kelam itu.
"Kamu bukan Keynand Putra Ardiaz. Mana mungkin wajah Keynand bisa berubah secepat membalikkan tangan. Walaupun Operasi plastikpun membutuhkan waktu yang lama," ucap Mega membatah Lelaki di hadapannya adalah Keynand yang dikenal.
Ega sudah lelah, dia datang kesini untuk berlibur. Menenangkan diri karena lelahnya bekerja. Bukan kejadian seperti ini yang dia inginkan. Bertemu dengan seorang Lelaki yang menyebalkan sekaligus mengaku-ngaku dan mengada-ngada.
"Ada apa dengan Cardlock yang diberikan oleh Resepsionist itu. Mengapa cardlock menghubungkannya dengan dunia yang menyebalkan." Ega membatin dengan menampakkan raut permusuhan disana.
"Hallo Sekurity, ada penyusup di kamar 99."
Pada akhirnya Ega melaporkan ketidak nyamanan yang didapatkan pada pihak keamanan Hotel Ardiaz.
Keynand tertawa bahagia mendengarkan pengaduan itu. Sedangkan Gadis itu memandang dengan pandangan bingung melihat kelakuan Lelaki yang mengaku sebagai Keynand.
"Rasanya ingin membawa Lelaki ini ke Selagalas agar dikasik timba bolong untuk mengambil air." Ega membatin.
***
Disisi berbeda, seorang Wanita sedang duduk manis memandang layar. Dia tersenyum geli melihat tingkah sepasang insan yang sedang perang dingin. Wanita itu adalah Lika, dia yang melakukan semua ini. Dia sengaja memberikan Voucher menginap kepada Mega Fajrina dan memberikan Cardlock sama yang ditempati oleh Keynand.
Lika melakukan misi ini untuk mendekatkan Gadis itu dengan Keynand seperti apa yang diinginkan Suaminya Reynand.
Bukankah ini misi cinta!
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-09-24
1
maulana ya_manna
mampir thor
2023-01-11
0
kavena ayunda
jd dia nikah ma ega ta
2022-09-15
0