Sahabat Lama

Ayo" ajak Adi.

"Ya" balas Dira.

"Ih kesel banget sih, kenapa harus Dira, Dira, Dira aja yang di khawatirin. Cowok yang aku suka lebih mentingin Dira, mantan aku juga ngedeketin dia" bathin Santi.

Santi sebenarnya suka pada Yoga, diapun tidak rela jika Adi mudah melupakannya.

Santi sangat membenci Dira karena merasa tersaingi. Namun dia berpura-pura bersikap baik padanya.

Dia juga tidak ingin mengundang Dira saat pesta ulang tahunnya, tapi Dira telah mengetahuinya dari Yoga.

*Di kelas Dira*

"Dir, kamu enggak papa kan? " tanya Adi.

"Enggak papa kok" jawab Dira.

"Kamu kok kelihatan seger, tadi lemes" ucap Adi.

"Ya, karena aku pura-pura tadi" ucap Dira.

"Pura-pura" ucap Adi bingung.

"Untung aja kamu yang ikut sama aku kesini" ucap Dira.

"Aku? " ucap Adi bingung.

"Aku mau nanya sama kamu, bener kamu mantannya kak Santi? " tanya Dira serius.

"Ya" jawab Adi singkat.

"Kamu udah apain kakak aku, sampai kamu putus sama dia.Apa kamu nyakitin dia?" tanya Dira sambil menahan emosi.

"Kita udah enggak cocok, enggaj ada yang tersakiti kok" balas Adi.

"Andai kamu tau Dir, sifat aslinya Santi kek gimana" bathin Adi.

"Hei, ngapain kamu melamun? " ucap Dira membuyarkan lamunan Adi.

"Itu, dosen udah mau masuk" ucap Adi mengalihkan pembicaraan.

Tina pun kembali dari kantin, dan Adi langsung pergi ke tempat Duduknya.

Setelah jam pembelajaran telah selesai, mereka pun bersiap-siap untuk pulang dengan membawa tugas sebagai oleh-oleh.

"Dir, aku enggak ngerti tugasnya" ucap Tina pada Dira.

"Makanya kalau disen ngejelasin itu didenger bukan malah ngelirik ketua tingkat" ejek Dira.

"Ya abis dia ganteng Dir" ucap Tina.

"Ajarin aku ya, please" sambung Tina sambil memohon pada Dira.

"Kamu ini enggak SMA, enggak kuliah pasti mau nyontek aja" ucap Adi.

"Kamu tuh sewot banget sih Di.Aku kan minta diajarin bukan nyontek" balas Tina pada Adi.

"Eleh, palingan kamu bakalan nyontek kalau enggak ngerti-ngerti" ejek Adi pada Tina.

"Udah-udah, kalau mau diajarin kerumah aku aja ya" ucap Dira.

"Oke Dir, nanti aku kerumah kamu. Daa ,aku pulang dulu" pamit Adi.

"Apaan sih Di" ucap Tina.

"Udahlah Tin, sahabat kok sering berantem. Biasanya kalau sering berantem itu jodoh tau" goda Dira pada Tina.

"Dira, Dira. Emang kamu enggak pernah punya sahabat cowok? " tanya Tina.

"Aku pernah punya, tapi aku terhianati" bathin Dira.

"Dir, kamu kenapa? " ucap Tina membuyarkan lamunan Dira.

"Enggak, aku enggak punya sahabat cowok" jawab Dira.

" Seru tau" ucap Tina.

"Ya udah, ayo kita pulang" ajak Dira.

"Aku boleh langsung kerumah kamu enggak?" tanya Tina.

"Kamu pulang dulu dah, nanti dicariin sama orang tua kamu" ucap Dira.

"Mana mungkin Dir, mereka itu sibuk ngurus bisnis" balas Tina.

"Orang tua kamu bisnis, kok kamu enggak ngambil kuliah bisnis sih? " tanya Dira.

"Enggak ah, males.Aku udah sih dipaksa, tapi aku nolak dan ngancem mau minggat dadi rumah kalau enggak diizinin ngmabil pendidikan Kimia" jelas Tina.

"Owh, gitu" ucap Dira.

"Dong ayo kita pulang kerumah eyang ku" ajak Dira.

"Oke " balas Tina singkat.

Mereka pun pulang bersama-sama, mengendarai mobil masing-masing menuju rumah Bomo Wisnu.

Setelah beberapa menit, mereka pun sampai.

Mereka masuk dan mobil mereka di parkirkan oleh satpam.

"Wow Dir. besar banget rumah kamu" ucap Tina.

"Bukan rumahku, tapi eyangku" balas Dira.

"Tapi kamu kan bakalan ngewarisin ini" ucap Tina.

"Enggak bakalan lah, kan aku cewek" ucap Dira.

"Kan cewek juga punya bagian Dir" ucap Tina.

"Aku maunya harta penghasilan dari diriku sendiri, bukan orang tua, apalagi eyang" ucap Dira.

"Hebat banget pemikiran kamu Dir" ucap Tina.

"Ya jelas, Indira Wisnu" ucap Dira

"Ayo masuk" ajak Dira.

"Oke" balas Tina singkat.

Lagi-lagi Tina terkagum dengan rumah Bomo wisnu, karena kemewahannya.

"Tin, jangN melongo kek gitu dong, entar kesambet tau" ejek Dira pada Tina.

"Apaan sih Dir" balas Tina.

"Ke kamarku aja yuk" ajak Dira.

"Enggak ah, aku nunggu di sofa itu aja" tolak Tina.

"Oke, tunggu sebentar ya, aku mau ambilin cemilan" ucap Dira.

"Ya" balas Tina singkat.

Dira pun membawa beberapa toples cemilan dan dua gelas jus jeruk.

"Ini cemilannya, ayok di makan" ucap Dira.

"Makasih ya Dir, jadi ngerepotin" ucap Tina.

"Enggak kok Tin" balas Dira.

Setelah belajar sambil memakan cemilan, sekitar satu jam. Tina ingin pamit pulang ,karena waktu sudah sore.

"Dir, aku pulang dulu ya, udah sore" pamit Tina.

"Hm, kamu enggak ke kampus, kan ada jam kuliah sore" ucap Dira.

"Keknya dibatalin deh Dir. Coba liat Chat Grup" ucap Tina.

Dira pun membuka ponselnya dan melihat chat grup, dan gurunya mengirimkan pesan bahwa kuliah sore dibatalkan.

"Bener Tin, dibatalin" ucap Dira.

"Tuh kan" ucap Tina.

"Aku pulang dulu ya" sambung Tina.

"Tunggu bentar Tin, aku mau nanya sesuatu ke kamu" ucap Dira.

"Nanya apa? "ucap Tina.

"Kenapa Adi dan kak Santi bisa putus? " tanya Dira.

Tina agak kaget mendengar pertanyaam dari Dira.Belum sempat Tina menjawab tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.

Dira pun pergi membukanya dan diikuti Tina dari belakang.

"Uh, selamat" bathin Tina.

Saat Dira membuka pintu, betapa terkejutnys ia melihat kedua sahabatnya datang.

"Vita, Wanda" Ucap Dira sambil memeluk mereka berdua.

"Dir, kami sangat merindukanmu" ucap Wanda setelah Dira melepaskan pelukannya.

"Darimana kalian tau rumah eyangku? " tanya Dira.

"Eyang kamu kan terkenal, mana mungkin kami enggak tau" balas Vita.

"Owh ya Dir, ini siapa? " tanya Vita pada Dira setelah melihat Tina.

"Kenalin ini Tina, sahabat baru aku" ucap Dira.

"Cie yang punya sahabat baru. Sahabat lama dilupain" gerutu Wanda.

"Apaan sih Nda.Kalian berdua tetep sahabat terbaik aku, yang tak bisa tergantikan" ucap Dira.

"Dir, aku pamit dulu ya. Soalnya Mama aku telpon tadi, suruh pulang cepet" pamit Tina.

"Ya Tin. Jangan bosen mampir ya" ucpa Dira.

"Hati -hati ya " sambung Dira.

"Ya " balas Tina singkat.

"Dir, apa kami enggak boleh masuk?"tanya Vita.

"Ya Dir, capek kami berdiri disini" keluh Wanda.

"Ya ya, Maaf lupa. Ayo masuk" ajak Dira.

"Oke, anggap aja rumah sendiri" kata Wanda ke Vita.

"Kamu ini Nda, malu-maluin aja" ucap Vita.

"Kan ini rumah sahabat kita Vit" balas Wanda.

"Ingat ini rumah eyangnya, jadi jangan sembarangan" ucap Vita.

"Ya Vita yang cantik" balas Wanda.

"Kalian duduk dulu gih, di sofa" ucap Dira.

"Siap Dir" ucap Wanda dan Vita.

Bersambung

Episodes
1 Latar Belakang Keluarga Wisnu
2 Yoga Pratama
3 Kak Arif
4 Rencana Licik
5 Kediaman Bomo Wisnu
6 Kak Arif Part 2
7 Yoga Pratama Part 2
8 Hari Pertama Masuk Kuliah
9 Perasaan Benci
10 Tumpangan
11 Ajakan
12 Pesta Ulang Tahun
13 Pesta ulang tahun Part 2
14 Salah Paham
15 Jebakan Aulia dan Tito
16 Sahabat Baru
17 Sahabat Lama
18 Bos Kania
19 Sewa Restoran
20 Sahabat Baru Yoga
21 Mulai Percaya
22 Undangan Pesta pertunangan
23 Menyampaikan Kebenaran
24 Penolakan Yoga
25 Kebersamaan
26 Pingsan
27 Kedatangan Tamu
28 Hanya Sahabat
29 Kakak?
30 Perjodohan
31 Khawatir
32 Pernikahan
33 Malam Pertama
34 Kabur
35 Pembuktian Cinta
36 Kejam
37 Penolong
38 Doni
39 Siapa Yang Jahat ?
40 Siapa Yang Jahat ? 2
41 Ditangkap Polisi
42 Terpaksa
43 Mama Vena
44 Harus Pergi Kemana?
45 Demi Cinta?
46 Panggilan Yang Terasa Aneh
47 Gagal
48 Yora atau Gapra?
49 Jangan Pergi
50 Rencana Berhasil
51 Flashback Tentang Rencana
52 Ingin Sekolah
53 Kecelakaan
54 Ditahan
55 Bebas
56 Vita dan Kevin
57 Rencana Pernikahan Arif
58 Tawaran Kerjasama
59 Keluarga Doni
60 Hilang Ingatan
61 Mencari
62 Anak Presdir
63 Kota A
64 Deal
65 Arfi
66 Arya/Yoga
67 Sedikit Ingatan Kembali
68 Ingat
69 Cemburu
70 Will You Marry Me, Friend??
71 Cerai
72 Sadar
73 Jual Rumah
74 Hamil
75 Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76 Calon Anak
77 Jangan Ada Yang Disembunyikan
78 Yodi
79 Doni & Reina
80 Pernikahan Doni & Reina
81 Yoga Pratama
82 Indira
83 Pergi
84 Terpaksa Menikah
85 Dia Kembali
86 Pindah
87 Teman Baru
88 Ingin Diakui
89 Ingin Diakui 2
90 Kecewa
91 Belum Mencintai
92 Nyatakan Cinta
93 Sakit
94 Di pecat
95 Salah Paham
96 Pernikahan
97 Yodi & Yora
98 Ditolak
99 Rumit
100 Tamat
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Latar Belakang Keluarga Wisnu
2
Yoga Pratama
3
Kak Arif
4
Rencana Licik
5
Kediaman Bomo Wisnu
6
Kak Arif Part 2
7
Yoga Pratama Part 2
8
Hari Pertama Masuk Kuliah
9
Perasaan Benci
10
Tumpangan
11
Ajakan
12
Pesta Ulang Tahun
13
Pesta ulang tahun Part 2
14
Salah Paham
15
Jebakan Aulia dan Tito
16
Sahabat Baru
17
Sahabat Lama
18
Bos Kania
19
Sewa Restoran
20
Sahabat Baru Yoga
21
Mulai Percaya
22
Undangan Pesta pertunangan
23
Menyampaikan Kebenaran
24
Penolakan Yoga
25
Kebersamaan
26
Pingsan
27
Kedatangan Tamu
28
Hanya Sahabat
29
Kakak?
30
Perjodohan
31
Khawatir
32
Pernikahan
33
Malam Pertama
34
Kabur
35
Pembuktian Cinta
36
Kejam
37
Penolong
38
Doni
39
Siapa Yang Jahat ?
40
Siapa Yang Jahat ? 2
41
Ditangkap Polisi
42
Terpaksa
43
Mama Vena
44
Harus Pergi Kemana?
45
Demi Cinta?
46
Panggilan Yang Terasa Aneh
47
Gagal
48
Yora atau Gapra?
49
Jangan Pergi
50
Rencana Berhasil
51
Flashback Tentang Rencana
52
Ingin Sekolah
53
Kecelakaan
54
Ditahan
55
Bebas
56
Vita dan Kevin
57
Rencana Pernikahan Arif
58
Tawaran Kerjasama
59
Keluarga Doni
60
Hilang Ingatan
61
Mencari
62
Anak Presdir
63
Kota A
64
Deal
65
Arfi
66
Arya/Yoga
67
Sedikit Ingatan Kembali
68
Ingat
69
Cemburu
70
Will You Marry Me, Friend??
71
Cerai
72
Sadar
73
Jual Rumah
74
Hamil
75
Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76
Calon Anak
77
Jangan Ada Yang Disembunyikan
78
Yodi
79
Doni & Reina
80
Pernikahan Doni & Reina
81
Yoga Pratama
82
Indira
83
Pergi
84
Terpaksa Menikah
85
Dia Kembali
86
Pindah
87
Teman Baru
88
Ingin Diakui
89
Ingin Diakui 2
90
Kecewa
91
Belum Mencintai
92
Nyatakan Cinta
93
Sakit
94
Di pecat
95
Salah Paham
96
Pernikahan
97
Yodi & Yora
98
Ditolak
99
Rumit
100
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!