Namun sudah telambat, Dira yang merasa sakit hati, tidak ingin. memaafkan ataupun mendengarkan penjelasan dari Yoga dan Aulia
Aulia merasa bersalah, diapun meminta maaf pada Yoga karena kesalahannya membuat Yogs kehilangan sahabatnya.
Aulia dan Yoga mulai berteman dekat. Aulia masih menyukai Yoga, tapi dia ingin mendapatkan Yoga dengan cara yang benar.
Flashback Off
Yoga pun menyadarkan dirinya dari ingatan masalalu yang membuat dia kehilangan sahabatnya.
Yoga merebahkan tubuhnya di kasurnya yang lumayan keras itu.
*Keesokan harinya*
Jam 4.30 ,Yoga sudah terbangun, dia membersihkan dirinya, kemudian bersiap-siap solat subuh ke masjid.
Setelah pulang dari masjid, Yoga memasak untuk dirinya sendiri. Kemudian membersihkan kost-annya.
Yoga kemudian sarapan dan setelah itu menyiapkan keperluan kuliahnya. Kemudian Yoga berangkat ke kampusnya jam 6.45.
Disisi lain, Dira bangun jam 7 kurang 15 menit, dia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Diapun berangkat tanpa berpamitan ke eyang dan kakaknya.
"Indira" panggil eyang.
"Astaga, aku lupa pamitan sama eyang" ucap Dira.
"Ya eyang, aku berangkat dulu" ucap Dira sambil mencium punggung tangan eyangnya.
"Kamu tidak sarapan? " tanya eyang.
"Nanti di kampus eyang, soalnya udah telat" jawab Dira.
"Owh ya, kak Arif mana? " sambung Dira.
"Dia masih di luar kota" jawab eyang.
"Hm" Dira berdehem
"Aku berangkat dulu ya eyang, nanti telat" pamit Dira.
"Oke, jangan lupa sarapan" ucap eyang.
"Siap eyang" sahut Dira yang sudah keluar.
Dira pun berangkat dengan mobil hadiah dari eyangnya yang dulu.
"Widih, keren juga nih mobil, nyesel aku nolak dia dulu " bathin Dira.
"Eh, enggak papa dah, toh sekarang masih jadi milik aku" ucap Dira
"Tapi dia udah jadi milik orang lain, walaupun sahabat sih" bathin Dira.
Beberapa menit pun berlalu, Dira sampai di kampus tepat waktu, karena dosen yang mengajar telat datang.
Yoga sampai di kampus 25 menit sebelum Dira sampai, dia mengurus beasiswanya, karena itulah dia datang pagi-pagi.
Yoga melihat Dira keluar dari mobil, dia ingin menghampirinya.Namun tiba-tiba seseorang datang.
"Hai Yo " Sapa Aulia yang mengagetkan Yoga.
"Aulia, kamu bikin jantungan aja" ucap Yoga.
"Kamu ini, lebay banget sih" ucap Aulia.
"Kamu yang lebay.Lagian ngapain sih ngaget-ngagetin?" balas Yoga.
"Kamu yang ngapain bengong disini, pake acara mau nyamperin si Dira lagi" ucap Aulia.
"Siapa yang mau nyamperin dia? , sok tau kamu" balas Yoga sambil menjitak kening Aulia.
"Kamu kuliah disini? " tanya Yoga yang baru tersadar kalau mereka ada di kampus yang sama.
"yap, emangnya ngapain kesini kalau enggak kuliah? " ucap Aulia.
"Aku enggak lihat kamu kemaren" ucap Yoga kebingungan.
"Astaga Yoga, kampus ini luas, mana mungkin kamu nemuin aku" ucap Aulia.
"Lagian kamu cuma sibuk sama Dira" bathin Aulia.
Aulia sebenarnya melihat kejadian dimana Dira lupa membawa dompet dan ponsel Dida low batt.Dia menyaksikan Yoga ingin membantu Dira, walaupun Yoga sendiri dalam keadaan kekurangan.
Aulia juga melihat dimana Yoga ingin memberi tumpangan kepada Dira, tapi Dira menolaknya dengan penghinaan.
"Kamu ambil jurusan apa? " tanya Yoga pada Aulia
"Bisnis" jawab Aulia singkat.
"Sama dong" ucap Yoga.
"Ya, cuma beda ruang" balas Aulia.
Di kelasnya Dira, Dira sudah duduk dengan elegan, bak putri di negeri dongeng.Dia mencuri perhatian semua cowok karena kecantikannya itu, tapi dia hanya cuek.
"Hai " Sapa seseorang pada Dira.
"Kamu" balas Dira.
"Adi" ucap Adi sambil menyalami tangannya Dira.
"Maaf lupa" balas Dira.
Dosen pun masuk sebelum Adi membalas perkataan Dira.
Setelah pelajaran selesai Dira langsung pergi ke kantin, karen dia belum sarapan, dia pergi bersama teman barunya Tina.
Saat menunggu pesanannya datang, tiba-tiba Adi datang dan membuat Dira heran karena dia duduk dekat dengan Dira dan Tina.
"Tin, ngapain dia duduk sini? " tanya Dira pada Tina.
"Adi kan sahabat aku, jadi dia mau makan bareng sama aku dong. Emangnya kenapa Dir? " jawab Tina.
"Enggak papa kok.Cuma heran aja kamu cuma punya satu sahabat, cowok lagi " ucap Dira.
"Dira,Dira ,masa' sahabat aku cuma satu, kan aku juga punya sahabat baru, kamu" ucap Tina.
"Ya, tapi enggak ada sahabt cewek gitu yang lain? " tanya Dira.
"Ada sih" jawab Tina.
"Siapa? " tanya Dira penasaran.
"Santi Handoko " jawab tina.
"Apa?, kak Santi" ucap Dira terkejut.
"Ya, tapi kok kamu manggil kakak sih, dia kan seangkatan sama kita"balas Tina.
"Dia kakak sepupu aku" ucap Dira.
"Hm" Tina berdehem.
"Kenapa? " tanya Dira.
"Enggak Papa kok. Itu makanannya udah dateng" jawab Tina.
Adi hanya menyimak pembicaraan mereka berdua, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Mereka Bertiga kemudian memakan makanan yang telah mereka pesan.
Disisi lain, Yoga sedang memakan bekal makanannya, yang telah ia siapkan sebelum berangkat kuliah, Santi yang melihatnya tidak pergi ke kantin menghampirinya.
"Hai Yoga" Sapa Santi.
"Ya, hai juga San" balas Yoga.
"Kamu enggak ke kantin? " tanya Santi basa-basi.
"Enggak.Ini kamu lihat kan aku bawa bekal" jawab Yoga.
"Oke aku ke kantin ya dulu ya " ucap Santi.
Yoga pun mengacungkan jempolnya tanpa berkata apapun.
Setelah berjalan beberapa meter, Santi melihat Dira, Tina dan Adi.
Santi pun menghampirinya.
"Hai Tina, Dira, Adi" Sapa Santi.
"Hai kak, ayo kita makan sama -sama " ucap Santi.
"Ya San, ayo" ajak Tina.
"Aku pesen makanan dulu ya" ucap Santi yang langsung menuju pelayan memesan makanan.
"Tin, kak Santi kan sahabat kamu, berarti Adi juga sahabatnya kak Santi? " tanya Dira pada Tina.
"Dia mantannya" jawab Tina.
"Apa, mantannya?" ucap Dira terkaget dan hampir tersedak.
"Dira kamu enggak papa?" ucap Adi khawatir.
"Gitu aja kaget" ucap Tina.
Setelah makanannya siap, Santi langsung menyusuli Dira, Tina dan Adi.
"Makanan kalian udah mau habis aja, tapi aku belum makan, hm" ucap Santi.
"Tenang San, kau bakalan nemenin kamu kok" balas Tina.
"Dir, kamu kenap, kayak kesakitan gitu? " tanya Tina pada Dira karena melihat dia merintih.
"Enggak papa kok, cuma sakit perut biasa " jawab Dira.
"Yakin Dir? " tanya Adi memastikan.
"Ya, aku mau ke kelas duluan ya " pamit Dira pada Santi, Tina dan Adi.
"Aku temenin ya" ucap Adi.
"Maaf ya Dir, aku harus nemenin Santi. Sama Adi aja ya" ucap Tina.
"Ya Tin enggak papa" balas Dira.
"Ayo" ajak Adi.
"Ya" balas Dira.
"Ih kesel banget sih, kenapa harus Dira, Dira, Dira aja yang di khawatirin. Cowok yang aku suka lebih mentingin Dira, mantan aku juga ngedeketin dia" bathin Santi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments