Salah Paham

"Oke, nanti kapan-kapan aku main kerumah kamu ya" balas Yoga.

"Eh, jangan-jangan, kamu tau kan mama aku kek gimana ke kamu" kata Aulia

"Hati-hati ya, Daa" sambung Aulia sambil melambaikan tangannya.

"Daa" balas Yoga yang juga melambaikan tangannya.

"Nasib cowok miskin" gerutu Yoga.

Yoga langsung pulang dengan sepedanya.

Disaat dia ingin tidur, setelah membersihkan dirinya, Yoga mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat masih SMA

Flashback On

Saat itu, hubungan Yoga dan Dira sangat dekat bahkan seperti sepasang kekasih, tapi keduanya hanya bersahabat.

"Ga, ayo kita belajar bareng, dirumah aku" ajak Dira.

Yoga ingin menolak karena dia tau, dia tidak akan diizinkan masuk oleh ayahnya Dira. Untuk menolak pun dia tidak enak, karena Dira adalah sahabat tedekatnya.

"Jangan dirumah kamu, di taman aja ya" balas Yoga.

"Yoga pasti enggak mau diusir sama Ayah kek kemaren" bathin Dira.

"Ya udah kita belajar di taman aja" kata Dira setuju.

Setelah pulang sekolah, Dira langsung datang ke rumah Yoga, dan mengajaknya ke taman.

Setelah itu, Yoga dan Dira pergi ke taman dengan membawa beberapa alat tulis.

Saat di taman, Yoga mulai berbicada hal yang serius dengan sahabatnya itu

"Ra', apa kamu enggak risih sahabatan sama aku? " tanya Yoga pelan.

"Ngapain risih, asal kamu enggak ngehianatin aku, aku enggak bakalan risih, malah aku seneng punya sahabat kek kamu" jawab Dira dengan penuh keyakinan.

"Makasih ya, udah jadi sahabat aku" ujar Yoga.

"Apaan sih Ga" baals Dira

"Ya ya, aku tau, enggak ada kata terima kasih ataupun maaf dalam sebuah persahabatan.

Tiba-tiba notif masuk ke ponselnya Dira.

Pesan dari seseorang, tanpa nama.

"Siapa sih ini, ganggu banget orang mau belajar" ujar Dira kesal.

"Udah lah Ra' liat aja, siapa tau orang penting" kata Yoga menasehati.

"Udah kamu baca pesannya Ra' ?" tanya Yoga yang khawatir melihat wajah Dira memerah.

"Udah" jawab Dira singkat.

"Aku pulang dulu ya, aku enggak mood belajar sekarang" pamit Dira.

"Kamu enggak papa kan Ra'? " tanya Yoga khawatir.

"Udah enggak papa, bye" ujar Dira sambil melambaikan tangannya, dan meninggalkan Yoga.

*Keesokan Harinya.*

Saat di sekolah, jam istirahat, Dira mencari Yoga karena Yoga keluar kelas duluan.

Dira pergi ke perpustakaan, dan betapa kagetnya dia mendengar perbincangan Yoga dengan Aulia.

"Yo, Kamu bakalan jadi sahabat sejati aku kan, udahlah sih Dira itu enggak penting" kata Aulia.

"Ya Aulia, cuma kamu sahabat aku satu-satunya, bukan Dira" balas Yoga.

" Ya, aku tau, kamu temenan sama dia cuma buat jadi juara 1 kan? " tanya Aulia pada Yoga.

"Ya, ngapain juga aku temenan sama dia kalau enggak butuh" jawab Yoga

"Apa?, Yoga sahabatan sama Aulia, musuh bebuyutan aku" bathin Dira.

Dira menghampiri Yoga dan Aulia, dia langsung menampar Yoga.

"Apa-apaan sih Dir" ujar Aulia kaget melihat Dira menampar Yoga.

"Kamu yang apa-apaan, kamu yang mau ngambil sahabat aku" bentak Dira.

"Hai kalian, jangan ribut ini perpus" kata Penjaga perpus marah.

Dira langsung menarik tangan Yoga dan Aulia mengikutinya.

Dira membawa Yoga ke tempat mereka berdua biasanya bermain, bercanda dan belajar di belakang kelasnya.

Setelah sampai, Dira langsung menghempas tangan yoga dengan keras.

"Aw, sakit Ra' " ringis Yoga yang kesakitan.

"Ini enggak seberapa dibanding penghianatan kamu Ga' " teriak Dira.

"Woi Dira, kalau emang Yoga enggak mau sahabatan sama kamu, kamu jangan kasar dong sama Yoga" kata Aulia membela Yoga.

"Mentang-mentang Yoga enggak berani lawan cewek, kamu seenaknya kek gitu ke dia" sambung Aulia.

"Aulia, denger ya, aku tuh enggak ada urusan sama kamu, jadi mendingan kamu diem aja" balas Dira.

"Aulia, jangan ikut campur, ini urusan aku sama Dira" ujar Yoga.

"Udahlah Ga', sok baik kamu, padahal busuk banget" kata Dira mencela Yoga.

"Maafin aku Ra', aku terpaksa ngelakuin ini" bathin Yoga.

"Dira, Dira, kamu itu kasihan banget sih. Kamu kaya, pinter, tapi buat pertahanin satu sahabat cowok aja enggak bisa" ejek Aulia pada Dira.

Dira pun langsung pergi ke kelasnya, disana dia menangis tersedu-sedu. Dua temen ceweknya menghampirinya

"Kamu kenapa Dir?" tanya Vita

"Ya Dir, kamu kenapa, cerita sama kita" ujar Wanda.

"Aku enggak papa kok" jawab Dira.

"Kalau kamu enggak papa, kamu enggak mungkin nangis tersedu-sedu kayak gini" balas Wanda.

"Apa Yoga yang buat kamu nangis kek gini? " tanya Vita pelan.

"Ya Dir, kalau Yoga yang bikin kamu nangis, bilang aja ke kami, ya kami tau kok kami enggak bakalan bisa jadi sahabat kamu kayak Yoga" bujuk Wanda.

Dira pun langsung memeluk 2 temannya itu dan meminta maaf karena dia tidak pernah menganggap mereka sebagai sahabatnya.

"Wanda, Vita, maafin aku ya, aku enggak pernah nganggep kalian sahabat, padahal kalian yang paling setia" ujar Dira merasa bersalah.

" Udahlah Dir, intinya kami akan selalu ngedukung kamu, ya kan Da?" balas Vita sambil mengerjitkan matanya ke Wanda.

"Yoi girls" jawab Wanda.

Dira menceritakan apa yang terjadi pada Vita dan Wanda, mereka terkejut mendengar hal tersebut, karena yang mereka tau Yoga orang yang setia dalam persahabatan.

Dilain sisi, Aulia dan Yoga masih berada dibelakang kelas.

"Yo, ngapain sih kamu enggak bela aku didepen dia tadi, malah ngebelain dia lagi?" gerutu Aulia.

"Itu bukan bagian dari kesepakatan kita kan, jadi aku berhak dong ngebela Dira"balas Yoga kesal.

"Ini fotonya" kata Aulia sambil menyerahkan beberapa foto.

Yoga pun langsung membakar foto itu, dan kemudian langsung masuk ke kelas, meninggalkan Aulia.

"Bodoh banget sih kamu Yo" ujar Aulia setelah Yoga pergi.

Yoga pun langsung menghampiri Dira, dia meminta maaf dan mengamu terpaksa melakukan semua itu.

Namun saat Yoga ingin menemui Dira, dia dihalangi oleh Vita dan Wanda.

"Mau apa kamu Ga', kamu enggak puas apa udah ngehianatin Dira" kata Vita dengan penuh penekanan pada Yoga.

"Please, Vit. Aku harus nemuin Dira buat ngejelasin semuanya" pinta Yoga.

"Udahlah Vit, siapa tau Yoga punya alasan lain yang buat dia ngelakuin itu" kata Wanda membela Yoga.

"Ngapain sih kamu bela dia, kan dia udah nyakitin sahabat kita" balas Vita.

"Apa?, sahabat. Bukannya dia cuma nganggep aku sahabat dia satu-satunya, dan yang lain hanya temen" bathin Yoga.

Yoga langsung menemui Dira, karena Wanda memberinya jalan.

"Ra', aku mau jelasin semuanya, ayo kita ngobrol di tempat favorit kita" bujuk Yoga.

Dira hanya diam, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.

Bersambung

Episodes
1 Latar Belakang Keluarga Wisnu
2 Yoga Pratama
3 Kak Arif
4 Rencana Licik
5 Kediaman Bomo Wisnu
6 Kak Arif Part 2
7 Yoga Pratama Part 2
8 Hari Pertama Masuk Kuliah
9 Perasaan Benci
10 Tumpangan
11 Ajakan
12 Pesta Ulang Tahun
13 Pesta ulang tahun Part 2
14 Salah Paham
15 Jebakan Aulia dan Tito
16 Sahabat Baru
17 Sahabat Lama
18 Bos Kania
19 Sewa Restoran
20 Sahabat Baru Yoga
21 Mulai Percaya
22 Undangan Pesta pertunangan
23 Menyampaikan Kebenaran
24 Penolakan Yoga
25 Kebersamaan
26 Pingsan
27 Kedatangan Tamu
28 Hanya Sahabat
29 Kakak?
30 Perjodohan
31 Khawatir
32 Pernikahan
33 Malam Pertama
34 Kabur
35 Pembuktian Cinta
36 Kejam
37 Penolong
38 Doni
39 Siapa Yang Jahat ?
40 Siapa Yang Jahat ? 2
41 Ditangkap Polisi
42 Terpaksa
43 Mama Vena
44 Harus Pergi Kemana?
45 Demi Cinta?
46 Panggilan Yang Terasa Aneh
47 Gagal
48 Yora atau Gapra?
49 Jangan Pergi
50 Rencana Berhasil
51 Flashback Tentang Rencana
52 Ingin Sekolah
53 Kecelakaan
54 Ditahan
55 Bebas
56 Vita dan Kevin
57 Rencana Pernikahan Arif
58 Tawaran Kerjasama
59 Keluarga Doni
60 Hilang Ingatan
61 Mencari
62 Anak Presdir
63 Kota A
64 Deal
65 Arfi
66 Arya/Yoga
67 Sedikit Ingatan Kembali
68 Ingat
69 Cemburu
70 Will You Marry Me, Friend??
71 Cerai
72 Sadar
73 Jual Rumah
74 Hamil
75 Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76 Calon Anak
77 Jangan Ada Yang Disembunyikan
78 Yodi
79 Doni & Reina
80 Pernikahan Doni & Reina
81 Yoga Pratama
82 Indira
83 Pergi
84 Terpaksa Menikah
85 Dia Kembali
86 Pindah
87 Teman Baru
88 Ingin Diakui
89 Ingin Diakui 2
90 Kecewa
91 Belum Mencintai
92 Nyatakan Cinta
93 Sakit
94 Di pecat
95 Salah Paham
96 Pernikahan
97 Yodi & Yora
98 Ditolak
99 Rumit
100 Tamat
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Latar Belakang Keluarga Wisnu
2
Yoga Pratama
3
Kak Arif
4
Rencana Licik
5
Kediaman Bomo Wisnu
6
Kak Arif Part 2
7
Yoga Pratama Part 2
8
Hari Pertama Masuk Kuliah
9
Perasaan Benci
10
Tumpangan
11
Ajakan
12
Pesta Ulang Tahun
13
Pesta ulang tahun Part 2
14
Salah Paham
15
Jebakan Aulia dan Tito
16
Sahabat Baru
17
Sahabat Lama
18
Bos Kania
19
Sewa Restoran
20
Sahabat Baru Yoga
21
Mulai Percaya
22
Undangan Pesta pertunangan
23
Menyampaikan Kebenaran
24
Penolakan Yoga
25
Kebersamaan
26
Pingsan
27
Kedatangan Tamu
28
Hanya Sahabat
29
Kakak?
30
Perjodohan
31
Khawatir
32
Pernikahan
33
Malam Pertama
34
Kabur
35
Pembuktian Cinta
36
Kejam
37
Penolong
38
Doni
39
Siapa Yang Jahat ?
40
Siapa Yang Jahat ? 2
41
Ditangkap Polisi
42
Terpaksa
43
Mama Vena
44
Harus Pergi Kemana?
45
Demi Cinta?
46
Panggilan Yang Terasa Aneh
47
Gagal
48
Yora atau Gapra?
49
Jangan Pergi
50
Rencana Berhasil
51
Flashback Tentang Rencana
52
Ingin Sekolah
53
Kecelakaan
54
Ditahan
55
Bebas
56
Vita dan Kevin
57
Rencana Pernikahan Arif
58
Tawaran Kerjasama
59
Keluarga Doni
60
Hilang Ingatan
61
Mencari
62
Anak Presdir
63
Kota A
64
Deal
65
Arfi
66
Arya/Yoga
67
Sedikit Ingatan Kembali
68
Ingat
69
Cemburu
70
Will You Marry Me, Friend??
71
Cerai
72
Sadar
73
Jual Rumah
74
Hamil
75
Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76
Calon Anak
77
Jangan Ada Yang Disembunyikan
78
Yodi
79
Doni & Reina
80
Pernikahan Doni & Reina
81
Yoga Pratama
82
Indira
83
Pergi
84
Terpaksa Menikah
85
Dia Kembali
86
Pindah
87
Teman Baru
88
Ingin Diakui
89
Ingin Diakui 2
90
Kecewa
91
Belum Mencintai
92
Nyatakan Cinta
93
Sakit
94
Di pecat
95
Salah Paham
96
Pernikahan
97
Yodi & Yora
98
Ditolak
99
Rumit
100
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!