Pesta ulang tahun Part 2

"Kalau aku bilang ini Yoga, pasti kak Santi bakalan cerita ke orang - orang, ih kan ogah banget, bukan karena dia miskin sih, tapi karena dia penghianat" bathin Dira.

"Dir, kamu kenapa melamun??" tanya Santi yang membuyarkan lamunan Dira.

"Ih, enggak papa kok kak" jawab Dira spontan.

"Siapa dia Dir? kakak penasaran" tanya Santi lagi.

"Rahasia dong kak" jawab Dira mengerjitkan matanya.

"Terserah kamu dah Dir" balas Santi sambil memicingkan matanya.

"Owh ya kak, kenapa acaranya belum di mulai?? " tanya Dira.

"Kan nunggu kamu" jawab Santi.

"Dimana Om sama tante?? " tanya Dira lagi.

"Kan ini pesta anak muda, enggak mungkin papa sama mama hadir" jelas Santi.

"Ayo kesana, pestanya udah mau di mulai" ajak Santi.

Dira dan Yoga pun mengikuti Santi.

Pembawa acara memulai acara dengan menyambut tamu.

"Selamat malam semuanya" kata pembawa acara, menyapa tamu undangan yang hadir.

"Okey, sebelum ke acara tiup lilin dan potong kue, kita akan berdansa topeng terlebih dahulu, dan untuk itu Santi akan membagikan kalian nomor, yang nomornya sama akan berdansa" sambung Pembawa acara.

Santi pun membagikan ke seluruh temannya, kepada teman laki - lakinya yang datang berjumlah 20 orang. Dan teman perempuannya 19 orang termasuk Dira.

Santi pun mengambil 1 nomor untuk dirinya.

" Oke, semuanya, udah dapet kan nomornya, sekarang semuanya harus pasang topengnya ya" kata Santi.

Mereka yang hadir pun memasang topengnya masing - masing.

Dira yang sudah sejak tadi memasang topengnya hanya melirik nomor yang di dapatkannya, tanpa tau Yoga ada dimana.

"Kira - kira siapa yang pasanganku?" bathin Dira.

Santi pun menyuruh pembawa acara, untuk menyebutkan angka dari 1 - 20 dan maju menemukan pasangan dansanya.

Saat nomor 7 di sebut, Yoga pun langsung maju, dan menunggu pasangannya.

Tak berapa lama, seorang perempuan menghampiri Yoga dengan berlari kecil.

Kemudia Yoga mengajaknya ke tempat dansa.

"Hai, maaf ya telat maju tadi" sapa wanita itu.

"Ya enggak papa" jawab Yoga santai.

Masing-masing pasangan pun menari dengan romantis.

Setelah beberapa menit, musil dansa sudah habis, acara dansanya pun sudah selesai.

"Oke guys, saatnya kita ke acara tiup lilin dan potong kue" kata pembawa acara.

Acara tiup lilin dan potong kue sudah selesai.

Mereka pun di intruksikan oleh pembawa acara untuk saling membuka topeng pasangan dansa masing-masing.

Dan saat Yoga membuka topeng pasangannya, betapa terkejutnya Yoga.

"Kamu" kata Yoga kaget

"Yoga" kata wanita itu yang ternyata Dira.

"Kok gaun kamu beda?" tanya Yoga.

"Nyebelin banget sih harus pasangan sama cowok penghianat ini"bathin Dira

"Ra',kamu kenapa?, kesambet" Yoga membuyarkan lamunan Dira.

"Tadi gaunku basah terkena minuman, terus aku ganti pake gaun kak Santi" jawab Dira.

"Owh" balas Yoga sambil memicingkan matanya.

"Terus acara selanjutnya apa Ra'? " sambung Yoga.

"Udah selesai" jawab Dira santai.

"Dong ayo kita pulang" ajak Yoga.

"Kita pamit dulu ke kak Santi" balas Dira.

Mereka berdua pun pamit pulang kepada Santi.

"Owh ternyata Yoga yang kamu bawa Dir" ujar Santi saat melihat Dira bersama Yoga.

"ehe ya kak" balas Dira cengengesan.

"Kit pulang dulu ya kak" pamit Dira pada Santi.

"Ya San, kita pulang dulu" pamit Yoya pada Santi.

"Kenapa kalian mau pulang secepat ini?" tanya Santi keheranan, karena acaranya belum selesai.

"Kan udah selesai acaranya San" jawab Yoga.

"Acaranya belum selesai kok, masih ada acara musik" balas Santi.

"Maksud Yoga, dia ada keperluan kak, makanya kita harus pulang cepet, kan kita barengan kesini, jadi enggak mungkin lah dia ninggalin aku sendiri kak" Dira menjelaskan.

"Ngapain sih Dira bohong sama aku, pasti dia masih benci sama aku" bathin Yoga.

"Ga, ayo kita pulang"ajak Dira pada Yoga.

"Daa, kak Santi" ujar Dira sambil melambaikan tangan ke Santi.

"Daa, hati-hati ya" balas Santi.

Diparkiran mobil, sebelum Dira dan Yoga masuk ke dalam mobil, Yoga memberanikan diri bertanya, kenapa Dira berbohong padanya.

"Ra',kenapa kamu bohong sama aku? " tanya Yoga.

"Bohong apa? " tanya balik Dira yang pura-pura tidak tau.

"Kamu bohong, kalau pestanya udah selesai, padahal kan belum"jawab Yoga dengan nada sedih.

"Owh itu, aku cuma males disini lama-lama" balas Dira santai

"Tapi enggak usah bohong juga kan"ujar Yoga.

"Mending ini bohong cuma buat alasan cepet pulang, daripada bohong karena berhianat" balas Dira.

"Ya udah, ayo kita pulang" ajak Yoga.

"Dia masih aja benci sama aku, padahal itu kan cuma salah paham" bathin Yoga.

Mereka pun menaiki mobil, tidak ada pembicaraan apapun didalam mobil.

Setelah beberapa menit, mereka pun sampai di kediaman Bomo Wisnu.

"Ga, sana ambil sepedamu, aku mau pergi beli sesuatu" perintah Dira pada Yoga.Dan langsung pergi dengan mobilnya

"Oke"balas Yoga singkat.

Saat Yoga menuju ke garasi kediaman Bomo Wisnu, tiba-tiba seorang wanita memanggilnya.

"Yoga" panggil wanita itu

Wanita itu tak lain adalah Aulia, teman Yoga dan Dira saat SMA.

"Aulia" balas Yoga kaget, karena Aulia tiba-tiba ada dikota A.

"Kamu ngapain di rumah Bomo Wisnu?" tanya Aulia.

"Kamu yang ngapain disini? " tanya Yoga balik.

"Aku loh yang nanya duluan" balas Aulia.

"Aku mau ngambil sepeda" jawab Yoga.

"Kok kesini? " tanya Aulia penasaran.

"Tadi aku sama Dira pergi ke pesta ulang tahunnya Santi, temen kuliah aku" jawab Yoga.

"Kamu ngapain disini?"tanya Yoga.

"Disana rumah aku sekarang" jawab Aulia sambil menunjukkan kearah sebelah rumah Bomo Wisnu.

"Owh ya, bukannya Dira benci sama kamu? " tanya Aulia, karena dia tau Dira membenci Yoga.

"Ya, tapi mungkin dia terpaksa sama aku ke pesta itu" jawab Yoga.

"Hm, BTW kamu tinggal dimana? " tanya Aulia lagi.

"Aku tinggal di kost-an bu ani" jawab Yoga.

"Itu sebenernya punya Bomo Wisnu Yo"ujar Aulia.

"Apa? punyanya Bomo Wisnu? " Kata Yoga kaget.

"Sebaiknya kamu jauhin Dira, nanti kalau dia tau, dia bisa aja nyuruh kakeknya ngusir kamu dari kost-annya" Aulia menasehati.

Saat berbincang-bincang dengan Yoga, Mama Aulia memanggil Aulia untuk segera pulang.

"Aulia, ayo pulang udah larut malam, kamu sama siapa itu? "perintah Mama Aulia.

"Iya Ma, bentar" balas Aulia.

"Kalau aku bilang ini Yoga, Mama pasti bakalan marah" bathin Aulia.

"Yo, aku pulang dulu ya, mama aku udah manggil"pamit Aulia ke Yoga.

"Oke, nanti kapan-kapan aku main kerumah kamu ya" balas Yoga.

"Eh, jangan-jangan, kamu tau kan mama aku kek gimana ke kamu" kata Aulia

"Hati-hati ya, Daa" sambung Aulia sambil melambaikan tangannya.

"Daa" balas Yoga yang juga melambaikan tangannya.

Bersambung

Episodes
1 Latar Belakang Keluarga Wisnu
2 Yoga Pratama
3 Kak Arif
4 Rencana Licik
5 Kediaman Bomo Wisnu
6 Kak Arif Part 2
7 Yoga Pratama Part 2
8 Hari Pertama Masuk Kuliah
9 Perasaan Benci
10 Tumpangan
11 Ajakan
12 Pesta Ulang Tahun
13 Pesta ulang tahun Part 2
14 Salah Paham
15 Jebakan Aulia dan Tito
16 Sahabat Baru
17 Sahabat Lama
18 Bos Kania
19 Sewa Restoran
20 Sahabat Baru Yoga
21 Mulai Percaya
22 Undangan Pesta pertunangan
23 Menyampaikan Kebenaran
24 Penolakan Yoga
25 Kebersamaan
26 Pingsan
27 Kedatangan Tamu
28 Hanya Sahabat
29 Kakak?
30 Perjodohan
31 Khawatir
32 Pernikahan
33 Malam Pertama
34 Kabur
35 Pembuktian Cinta
36 Kejam
37 Penolong
38 Doni
39 Siapa Yang Jahat ?
40 Siapa Yang Jahat ? 2
41 Ditangkap Polisi
42 Terpaksa
43 Mama Vena
44 Harus Pergi Kemana?
45 Demi Cinta?
46 Panggilan Yang Terasa Aneh
47 Gagal
48 Yora atau Gapra?
49 Jangan Pergi
50 Rencana Berhasil
51 Flashback Tentang Rencana
52 Ingin Sekolah
53 Kecelakaan
54 Ditahan
55 Bebas
56 Vita dan Kevin
57 Rencana Pernikahan Arif
58 Tawaran Kerjasama
59 Keluarga Doni
60 Hilang Ingatan
61 Mencari
62 Anak Presdir
63 Kota A
64 Deal
65 Arfi
66 Arya/Yoga
67 Sedikit Ingatan Kembali
68 Ingat
69 Cemburu
70 Will You Marry Me, Friend??
71 Cerai
72 Sadar
73 Jual Rumah
74 Hamil
75 Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76 Calon Anak
77 Jangan Ada Yang Disembunyikan
78 Yodi
79 Doni & Reina
80 Pernikahan Doni & Reina
81 Yoga Pratama
82 Indira
83 Pergi
84 Terpaksa Menikah
85 Dia Kembali
86 Pindah
87 Teman Baru
88 Ingin Diakui
89 Ingin Diakui 2
90 Kecewa
91 Belum Mencintai
92 Nyatakan Cinta
93 Sakit
94 Di pecat
95 Salah Paham
96 Pernikahan
97 Yodi & Yora
98 Ditolak
99 Rumit
100 Tamat
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Latar Belakang Keluarga Wisnu
2
Yoga Pratama
3
Kak Arif
4
Rencana Licik
5
Kediaman Bomo Wisnu
6
Kak Arif Part 2
7
Yoga Pratama Part 2
8
Hari Pertama Masuk Kuliah
9
Perasaan Benci
10
Tumpangan
11
Ajakan
12
Pesta Ulang Tahun
13
Pesta ulang tahun Part 2
14
Salah Paham
15
Jebakan Aulia dan Tito
16
Sahabat Baru
17
Sahabat Lama
18
Bos Kania
19
Sewa Restoran
20
Sahabat Baru Yoga
21
Mulai Percaya
22
Undangan Pesta pertunangan
23
Menyampaikan Kebenaran
24
Penolakan Yoga
25
Kebersamaan
26
Pingsan
27
Kedatangan Tamu
28
Hanya Sahabat
29
Kakak?
30
Perjodohan
31
Khawatir
32
Pernikahan
33
Malam Pertama
34
Kabur
35
Pembuktian Cinta
36
Kejam
37
Penolong
38
Doni
39
Siapa Yang Jahat ?
40
Siapa Yang Jahat ? 2
41
Ditangkap Polisi
42
Terpaksa
43
Mama Vena
44
Harus Pergi Kemana?
45
Demi Cinta?
46
Panggilan Yang Terasa Aneh
47
Gagal
48
Yora atau Gapra?
49
Jangan Pergi
50
Rencana Berhasil
51
Flashback Tentang Rencana
52
Ingin Sekolah
53
Kecelakaan
54
Ditahan
55
Bebas
56
Vita dan Kevin
57
Rencana Pernikahan Arif
58
Tawaran Kerjasama
59
Keluarga Doni
60
Hilang Ingatan
61
Mencari
62
Anak Presdir
63
Kota A
64
Deal
65
Arfi
66
Arya/Yoga
67
Sedikit Ingatan Kembali
68
Ingat
69
Cemburu
70
Will You Marry Me, Friend??
71
Cerai
72
Sadar
73
Jual Rumah
74
Hamil
75
Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76
Calon Anak
77
Jangan Ada Yang Disembunyikan
78
Yodi
79
Doni & Reina
80
Pernikahan Doni & Reina
81
Yoga Pratama
82
Indira
83
Pergi
84
Terpaksa Menikah
85
Dia Kembali
86
Pindah
87
Teman Baru
88
Ingin Diakui
89
Ingin Diakui 2
90
Kecewa
91
Belum Mencintai
92
Nyatakan Cinta
93
Sakit
94
Di pecat
95
Salah Paham
96
Pernikahan
97
Yodi & Yora
98
Ditolak
99
Rumit
100
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!