"Kamu" kata Dira terkejut melihat Yoga datang.
"Siapa ini Indi?? " tanya Arif.
"Enggak tau kak, mungkin orang kesasar" jawab Dira kesal.
"Astaga Ra', kamu lupa sama temenmu sendiri" kata Yoga membela diri.
"Siapapun kamu, cepet jelaskan, apa maksud omongan kamu ,yang bilang Indira enggak berasalah??"tanya Arif pada Yoga dengan tegas.
"Ya kak, Indira enggak salah, dia tadi mau telpon kakak tapi hapenya low batt" jawab Yoga.
"Please, jangan panggil saya kakak, saya bukan kakak kamu!!" perintah Arif tegas pada Yoga.
"Maaf tuan" kata Arif.
"Indi, kamu kan satu universitas sama Santi, kenapa kamu enggak pulang sama dia??" tanya Arif pada Dira dengan nada khawatir.
"Giliran ke adiknya, ngomongnya pelan banget, giliran ke orang lain pedes banget" bathin Yoga.
"Nasib orang miskin, ngebathin aja dah" bathin Yoga lagi.
"Kak Santi udah pulang duluan kak" jawab Dira.
"Terus, kenapa kamu enggak pake taksi aja?? " tanya Arif lagi.
"Aku lupa bawa dompet kak" jawab Dira.
"Terus gimana kamu beli makan?? " tanya Arif lagi dengan sangat khawatir.
"Kak Santi yang bayarin kak" jawab Dira.
"Oke, ayo kita masuk, kita makan bareng" ajak Arif.
"Kak, aku enggak diajak masuk??" tanya Yoga.
"Enggak usah, rumah ini enggak menerima tamu" jawab Arif sambil menatap tajam mata Yoga.
"Ya, maaf tuan" kata Yoga menundukkan pandangannya dan langsung meninggalkan kediaman Bomo Wisnu dengan sepedanya.
Saat masuk rumah, Dira beralasan agar bisa keluar, karena dia ingin bicara dengan Yoga.
"Kak, aku keluar dulu ya, antingku jatuh" kata Dira beralasan dan sudah menyembunyikan antingnya di tangannya.
" Baiklah, kakak tunggu di meja makan" balas Arif.
Dira langsung keluar dan mengejar Yoga, untungnya Yoga belum jauh dari perkarangan rumahnya.
"Yoga" teriak Dira.
"Kek ada yang manggil aku" kata Yoga sambil berhenti mengayuh sepedanya.
"Indira" sambung Yoga yang sudah menengok ke belakang.
"Tunggu aku disitu" teriak Dira lagi.
Dira pun langsung berjalan ke tempat dimana Yoga berdiri bersama sepedanya.
"Ada apa?? " tanya Yoga keheranan.
"Kamu ngapain sih ngebelain aku di depen kakakku?" tanya Dira dengan wajah memerah.
"Aku cuma.. " kata Yoga terpotong oleh Dira.
"Denger ya, aku tuh enggak mau hutang budi sama kamu lagi" tegas Dira.
"Anggep aja cuma bantuan biasa" balas Yoga santai.
"Enggak bisa, itu hutang bagi aku, aku harus membalasnya" kata Dira lagi kesal.
"Ya, enggak usah ada balasan, aku ikhlas kok" kata Yoga sambil tersenyum
"Aku udah janji sama diri aku, aku enggak bakalan hutang budi atau bantuan apapun sama kamu" Dira menjelaskan.
"Ngapain sih segitunya benci sama aku, ntar kalau tiba - tiba kamu butuh bantuan sama aku lagi gimana??, malu kan kamu" balas Yoga dengan perasaan campur aduk.
"Makanya aku enggak mau hutang budi sama kamu, semua harus di bales, biar kebencian aku sama kamu itu tetep ada" tegas Dira.
"Oke, kalau kamu mau bales budi, dateng sama aku di acara ulang tahunnya Santi" pinta Yoga.
"Enggak mau" tolak Dira.
"Katanya mau bales budi, tapi kok enggak mau"balas Yoga bingung
"Nanti kamu dikirain pacar aku" kata Dira.
"Kan Santi sepupu kamu, masak kamu enggak dateng" Sambung Yoga.
"Ih, nyebelin banget sih kak Santi, kok aku enggak di undang ke acara ulang tahunnya sih, kenapa yang di undang orang nyebelin ini sih" bathin Dira.
"Woy, kenapa??,kok melamun?? " tanya Yoga membuyarkan lamunan Dira.
"Lagipula ini kan cuma butuh pasangan, bukan pasangan beneran" sambung Yoga.
"Oke, aku mau sama kamu kesana, tapi pake mobil ya" kata Dira setuju dengan syaratnya.
"Tapi aku enggak punya mobil" balas Yoga polos.
"**** banget sih kamu, aku kan punya mobil" kata Dira.
"Astaga, mobilku kan enggak ada di sini, ada dirumah ayah aku" sambung Dira lagi.
"Pake sepeda aja, pasti seru kok" ajak Yoga.
"Kapan nyampenya kalau pake sepeda" balas Dira ketus.
"Iya ya" kata Yoga pasrah.
"Pake mobil eyang ku aja, mau ya?? " tanya Dira.
"Oke, tapi aku yang nyetir ya" jawab Yoga.
"Iya iyalah, masa cewek yang nyetir" gerutu Dira.
"Oke, besok malam aku kesini naik sepeda, terus berangkat kerumah Santi pake mobil eyang kamu, daa" kata Yoga sambil meninggalkan Dira, karena dia melihat Arif berdiri 5 meter di belakang Dira.
"Cowok enggak ada akhlak banget sih, pergi tanpa permisi" gerutu Dira.
"Indi, ngapain kamu ngomong sama cowok itu?? " tanya Arif dari belakang.
" Kak Arif??, dari kapan kak Arif disini?? " tanya Dira terkejut.
"Dari tadi" jawab Arif singkat.
"Ngapain kamu ngomong sama cowok itu?? " Arif mengulang pertanyaannya.
"Enggak penting kok kak" jawab Dira.
"Pantesan aja si Yoga kabur, ada kak Arif yang super duper kepo disini, hedeuh" bathin Dira.
"Ayo masuk, ngapain kamu masih disini?? " ajak Arif
"Oke kak" jawab Dira singkat.
Sesampainya di meja makan, Dira langsung berlari menuju kamarnya di lantai atas.
"Indi, kamu mau kemana?? " tanya Arif.
"Aku mau ke kamar" jawab Dira.
"kamu makan dulu" perintah Arif.
"Nanti aja kak, aku belum laper" tolak Dira.
Dira pun melanjutkan langkahnya ke kamarnya, setelah sampai kamar, Dira langsung mengisi daya baterai hapenya. Dan saat hapenya sudah bisa menyala dia berniat menghubungi Santi
"Aku harus nelpon kak Santi" ujar Dira.
"Dia tega banget sih, enggak undang aku duluan ke pestanya" sambung Dira kesal.
Dira pun menghubungi Santi lewat telepon.
"Hallo Dir, ada apa?, kamu di mana?, kamu udah pulang? ,kamu pulang sama siapa?, kakak bingung nyariin kamu di kampus ini" kata Santi memulai pembicaraan dengan banyak pertanyaan.
"Kak, satu - satu dong pertanyaannya" jawab Dira, bingung pertanyaan mana yang harus dia jawab terlebih dahulu.
"kamu di mana sekarang?? " tanta Santi.
" Aku di rumah eyang" jawab Dira.
"Syukurlah, kamu pulang ama siapa?? " tanya Santi lagi.
"Sama Adi kak, temen baru aku di kampus" jawab Dira.
"Maafin kakak ya, udah ninggalin kamu, kakak lupa kalau hape kamu low batt dan kamu juga enggak bawa dompet" kata Santi merasa bersalah.
"Enggak papa kok kak " balas Dira tidak mempermasalahkan.
"Adi itu enggak macem-macem kan sama kamu?? " tanya Santi khawatir.
" Enggak kak" jawab Dira singkat.
Bersambung
Hai views, Ini novel pertamaku yang aku tulis, jika ada kekurangan dalam penulisan ataupun kisahnya yang kurang menarik, berkenan kalian mengomentari, biar author memperbaiki di episode selanjutnya dan jika kalian suka jangan lupa di like ya, satu like dari kalian sangat memberikan semangat bagi author untuk menulis lagi. Jangan lupa tinggalkan jejak ya, selamat membaca... Terimakasih banyak 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments