Hai Kawan, Ini novel pertamaku yang aku tulis, jika ada kekurangan dalam penulisan ataupun kisahnya yang kurang menarik, berkenan kalian mengomentari dengan kata kata yang membangun, selamat membaca... 😊😊
Author POV
*Wisnu Corporotion *
Arif mengajak Dira keluar dari kantor ke mobil yang sudah ada di depan kantor dengan seorang sopir.
"Indi ayo masuk" perintah Arif ke Dira.
"Ya kak" jawab Dira singkat.
Setelah 15 menit perjalanan mereka pun sampai di kediaman Bomo Wisnu.
*Kediaman Bomo Wisnu*
Rumahnya sangat megah dan besar dua kali lebih besar dari rumah Indra Wisnu.
"Ini rumah atau castle, semuanya berubah" kata Dira sambil kagum melihat rumah eyang nya.
"Hey, air liurmu jatuh" goda Arif
Dira mengusap - usap sela bibirnya ingin membersihkan air liur, padahal Arif cuma iseng padanya.
"Kak Arif bohong, heh" dengus Dira kesal.
"Biarin, wek" ejek Arif.
"Ayo kita ke lantai atas" ajak Arif.
"Apa disitu kamarku?? "tanya Dira
"Ya" jawab Arif singkat
"Owh" kata Dira singkat
Mereka mulai menaiki tangga.
"Dimana kolam renang kak?" tanya Dira.
"Di sana" kata Arif sambil menunjuk ke bawah, karena kolam renang ada di lantai bawah.
Dira pun berbalik, dan menuruni tangga menuju kolam renang.
Sesampai kolam renang Dira pun bertanya.
"Boleh aku berenang sekarang ??" tanya Dira lagi
"Tidak boleh, kamu harus merapikan pakaianmu dulu" perintah Arif.
"What??, aku harus merapikan pakaianku, lalu apa gunanya pembantu?? " tanya Dira heran.
"Pembantu, apa kamu melihat ada pembantu di rumah ini?? " tanya Arif.
"Aku tidak melihat pembantu, tapi pasti ada kan" jawab Dira.
"Hari ini, pembantu libur, dan kamu harus merapikan pakaianmu sendiri" perintah Arif.
"Tidak kak, tunggu saja pembantu yang merapikannya" jawab Dira santai.
"Dasar manja, pembantu hanya bertugas memasak, membersihkan dan membereskan rumah" ketus Arif.
"Hm, apa membereskan pakaian tidak??" tanya Dira lagi.
"Tidak" jawab Arif singkat.
"Hm, sudahlah kak, aku mau berenang dulu" kata Dira.
"Kamu mau berenang, tapi pakaian renangmu dimana ,hah?? tanya Arif sambil tersenyum tipis.
"Hehe, iya ya, aku lupa kak" jawab Dira cengengesan.
"Makanya rapikan dulu pakaianmu, ayo ke kamarmu" ajak Arif.
"Baiklah kak" jawab Dira, sambil mengekori Arif.
Mereka menuju lantai atas
Dira dan Arif sudah sampai dikamar Dira, kamar Dira dekat dengan kamar Arif. Sedangkan kamar eyang ada di lanti bawah.
"Dira cepat rapikan pakaianmu!! " perintah Arif yang sudah duduk di sofa yang ada dikamar Dira.
"Ya kak" jawab Dira pasrah.
"Dan setelah ini, kita makan siang" kata Arif.
"Makan siang??, bukannya renang?? " tanya Djra bingung.
"Aku sudah lapar, jadi kita makan siang dulu" jelas Arif.
"Kak, kalau kita makan siang nanti keburu sore, aku tidak suka renang sore" kata Dira kesal karena dia diajak makan dulu daripada berenang
"Jangan bantah kakakmu" kata Arif sok bijaksana.
"Baiklah kakakku yang manis" kata Dira cengengesan.
"Oke good" kata Arif sambil mengacungkan jempolnya.
Tak berapa lama, Dira pun selesai merapikan pakaiannya, kemudian dia dan Arif pun turun ke lantai bawah untuk makan siang di meja makan.
Makanan sudah tersaji di meja makan.
Saat di meja makan, Dira bertanya tentang wanita yang ada di kantor yang tiba - tiba memeluk kakaknya itu.
"Kak, apa bener, wanita itu pacar kakak?? " tanya Dira penasaran.
"Dia bukan pacarku" jawab Arif tegas.
"Owh, syukurlah kalau begitu" kata Dira lega.
Arif yang mendengar kata syukur dari Dira, tersedak duri ikan yang di makannya.
"Kakak kenapa?? " tanya Dira kaget melihat kakaknya, lalu dia memasukkan nasi ke mulut kakaknya menggunakan sendok dan tulanh ikan yang ada di mulut Arif pun ikut masuk bersama nasinya.
"Kakak kalau makan itu hati - hati, jangan makan duri ikan, ha ha ha " kata Dira menasehati sambil tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa kamu bersyukur?? "tanya Arif.
"Bersyukur apa?? " tanya Dira balik karena bingung.
"Bersyukur karena wanita tadi itu bukan pacarku" jelas Arif.
"Owh" jawab Dira singkat.
"Itu karena wanita itu terlalu murahan, enggak baik buat kakak" sambung Dira.
"Owh" jawab Arif singkat.
"Kirain kamu suka sama aku, Indi" batin Arif.
Melihat kakaknya yang melamun, Dira langsung, melambaikan tangannya ke Arif.
"Eh, ada apa??" tanya Arif yang sudah sadar dari lamunannya.
"Habiskan makanan kakak" perintah Dira.
"Atau tidak aku yang akan habiskan" sambunh Dira.
"Berapa sih lambung mu ,hah??, yang di kantor setengah isi kulkas kamu makan, sekarang mau ngabisin makananku" Tanya Arif heran karena adiknya banyak makan meskipun tubuhnya langsing.
"Hanya 1 kak, ha ha ha" jawab Dira tertawa.
"BTW kak, siapa yang memasak, kan pembantu sedang libur??" tanya Dira.
"Tidak semua pembantu libur" jawab Arif.
"Apa, tidak semua pembantu libur, tapi kenapa kakak tidak menyuruh dia merapikan pakaianku, aku cape merapikannya sendiri" kata Dira kesal.
"Ya, agar kamu bisa mandiri" jawab Arif santai.
"Hedeh" kata Dira pasrah
Mereka berdua telah menghabiskan makanannya, eyangnya sedang pergi ke rumah temannya karena ada acara dan seban itu eyangnya tidal ikut makan siang bersama.
Dira ingin naik ke lantai atas menuju kamarnya, Arif mengikutinya.
Saat menaiki tangga, Arif bertanya
"Indi, kamu jadi berenang??" tanya Arif.
"Tidak kak, ini sudah sore, aku mau ke kamar saja menyiapkan keperluan kuliah" jawab Dira.
"Kapan kamu masuk kuliah?? " tanya Arif lagi.
"Lusa kak" jawab Dira singkat
"Owh" kata Arif singkat.
"Owh ya kak, apa kakak bisa menemaniku berbelanja keperluan kuliah besok?? "tanya Dira.
"Yah, aku ada pertemuan dengan klien besok, emangnya kapan??" jawab Arif dengan bertanya kembali.
"Besok kak" jawab Dira kesal.
"Maksudnya pagi atau sore? "tanya Arif lagi.
"pagi kak" jawab Dira singkat.
"Owh bisa - bisa, pertemuan dengan klien sore" kata Arif.
"Baiklah kak, besok kita belanja, he he he" kata Dira senang.
"Kamu seneng banget , kek orang mau shopping bukan belanja keperluan kuliah" kata Arif bingung.
"Sambilan shopping kan kak" jawab Dira dengan tersenyum tipis.
"Emang dasar cewek ya, enggak pernah lepas dari yang namanya shopping " kata Arif menggelengkan kepalanya.
"Ya begitulah kak" kata Dira cengengesan.
"Hello kak, kenapa ikut ke kamarku??" tanya Dira heran karena Arif mengikutinya.
"Hei nona, di sebelah kamarmu kamarku, jadi jangan ge er ya" jawab Arif penuh percaya diri.
"Lagian kamarmu kamar utama" sambung Arif melihat sinis ke Dira.
"Berarti kamarku bukan kamar utama, ih aku tidak suka" kata Dira kesal karena kamarnya bukan kamar utama.
" Ya iyalah, aku kan cucu laki - laki satu - satunya dari eyang Bomo Wisnu" kata Arif menahan tawanya di depan Dira.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments