Kak Arif

Hai Kawan, Ini novel pertamaku yang aku tulis, jika ada kekurangan dalam penulisan ataupun kisahnya yang kurang menarik, berkenan kalian mengomentari dengan kata kata yang membangun, selamat membaca... 😊😊

Indira POV

*Wisnu corporotion*

Aku senang sekali karena aku sudah sampai di kantor kakak ku..

Aku langsung menanyakan di resepsionis di mana ruang kak Arif.

Resepsionis itu langsung mengenaliku, karena kakek sudah memberi tahu kalau cucu perempuan pertamanya akan datang.

"Selamat siang mba, ada yang bisa saya bantu?? " kata resepsionis itu padaku

"Saya Indira Wisnu, ingin bertemu dengan Arif Wisnu, di mana ruang kerja nya?? "tanyaku

"Mohon maaf nona Indira, saya tidak mengenali nona " kata resepsionis itu merasa bersalah karena tidak tau kalau yang didepannya adalah cucu dari pemilik perusahaan.

"Ya, untuk kali ini saya maafkan, tolong jangan di ulangi lagi, di mana ruangan kakakku??" kataku berpura - pura dingin 😁

"Di lantai 5 nona, tapi saat ini pak Arif sedang meeting jadi tidak bisa di ganggu, nona." Jawab resepsionis itu sopan.

"Apa dia tidak mau mememui adik nya?? " Kataku dengan teriak

Seorang pria seumurun dengan kak Arif yang dengan baju lengkap seperti seorang yang penting dalam perusahaan, ia mendengarkan teriakanku pada resepsionis, langsung menghampiriku.

"Hai, nona apa yang terjadi" pria itu bertanya padaku

"Saya ingin menemui kakak saya, Arif Wisnu" Jawabku kesal

"Owh maaf nona, pak Arif sedang meeting, tunggu 10 menit lagi nona" kata pria itu

" Siapa nama resepsionis ini??"tanyaku pada pria itu

"parimita, nona" jawab pria itu dengan sopan

"Owh, kalo namamu?? "tanyaku lagi

"Agus, nona" jawab pria itu dengan sopan

"Oke - oke" kataku sambil melihat ke resepsionis dan pak Agus.

"Nona, apa maksud nona, menyanyakan nama kami?? " kata Agus

"Aku ingin memberitahu kak Arif bahwa kalian membiarkan ku menunggu di sini" kataku pura - pura mengancam.

"Maafkan saya nona, saya hanya di suruh untuk melarang orang yang ingin bertemu dengan pak Arif selama meeting, saya tidak tahu kalau nona di izinkan untuk bertemu dengan pak Arif walaupun sedang meeting" kata resepsionis membela diri.

"Hm, kamu awalnya minta maaf karena belum tau kalau saya adalah Indira Wisnu" kataku tegas

"Kamu juga, sepertinya jabatan mu lebih tinggi dari resepsionis ini, kenapa kau suruh aku menunggu di sini" Kataku pada pak Agus

" Maaf nona, saya tidak bermaksud membuat nona menunggu.... "

Belum pak Agus melanjutkan perkataannya, tiba - tiba ada seorang pria datang dan memotong perkataannya.

"Tanpa makanan, ya kan Indi" kata seorang pria yang memotong perkataan pak Agus.

Aku seperti mengenal suara itu, tapi tidak dengan wajah nya, hanya satu orang yang memmanggilku Indi.

Hanya kak Arif yang memanggilku Indi, itu adalah panggilan kesayangannya padaku.

Aku langsung memeluk kak Arif setelah aku tersadar bahwa yang berbicara itu adalah kak Arif.

"Kenapa kalian tidak memberi adikku makanan atau cemilan?? " kata kak Arif pada pak Agus dan resepsionis.

"Maaf pak, saya tidak tahu kalau nona Indira butuh makanan" kata resepsionis itu menunduk merasa bersalah.

"Maafkan saya juga pak, saya juga tidak tahu kalau nona Indira membutuhkan makanan saat menunggu" Kata pak Agus.

"Sudahlah kak, aku hanya bercanda pada mereka, ha ha ha ha" kataku sambil tertawa.

"Indi, kamu lebih konyol dari apa yang aku bayangkan " jawab kak Arif sambil tersenyhm tipis.

"Kak, apa aku boleh melihat ruangan kakak ??" tanyaku sambil menggandeng tangan kak Arif.

"Tentu saja Indi" kata kak Arif melepaskan gandengan tanganku dan langsung merangkul leherku. dan mengajakku ke lantai 5 dimana ruangan kak Arif berada.

Aku sebenarnya merasa risih, karena baru pertama kali aku di rangkul oleh pria asing selain ayah dan eyang ku, walaupun kak Arif, kakak ku.

Tapi dia melihatku tidak nyaman, dia bertanya padaku.

" Kamu kenapa Indi" tanya kak Arif

"Aku tidak papa kak, hanya saja geli, he he he" jawabku cengengesan.

" Owh, kamu masih menanggap aku orang asing ?? " tanya kak Arif penasaran

"Tidak kak, hanya saja ini baru pertama kali nya kita bertemu setelah 11 tahun" kataku mengelak.

Kak Arif pun langsung melepaskan tangannya dari leher ku. Dan saat ini kami sudah ada di depan lift ,kami langsung masuk dan kak Arif menekan tombol no 5, untuk menuju ruangan nya.

*Dalam Lift"

" Kak Arif sudah punya pacar?? " tanyaku pada kak Arif

"Punya" jawab kak Arif singkat

"Hm, siapa namanya??" tanyaku lagi

"Namanya aku belum tau, karena masih dalam khayalan ku" jawab kak Arif santai.

"Owh" jawab ku singkat

" Memangnya kenapa " tanya kak Arif

"Tidak ada, hanya ingin tau calon kakak iparku" jawabku

"Seandainya kamu tau, kalau kamu yang aku inginkan selama ini" kata kak Arif dengan suara yang tidak terdengar olehku.

"Apa?" tanyaku singkat

"Itu tidak penting" jawab kak Arif sambil menggandeng tanganku keluar lift.

Kak Arif langsung mengajakku ke ruangannya, disana ruangan yang paling luas, aku dulu pernah melihat ruangan ini, tapi karena sudah 11 tahun banyak yng berubah dari ruangan ini.

*Ruangan Direktur Utama Wisnu corporotion*

"Kak, apa kau senang mendapatkan semua ini, kekayaan, jabatan, kekuasaan ini?? " tanyaku ke kak Arif

"Aku senang, tapi kadang aku malu dengan Paman Indra , ayahmu Indi" jawab kak Arif gelisah

"Seharusnya semua jabatan ini milik ayahmu, tapi semenjak aku datang ke keluarga Wisnu, dia pergi meninggalkan semuanya" sambung kak Arif.

"Kak ini sudah jadi nasib buruk kakak, menjadi penerus keluarga Wisnu, karena aku harus jadi nyonya di keluarga yang lain, ha ha ha" jawabku sambil tertawa

"Aku akan menjadi nyonya, suami ku nanti yang akan bekerja mencari nafkah untukku dan semua pekerjaan rumah di kerjakan oleh pembantu" kataku penuh percaya diri.

"Kalau suami mu nanti bukan pekerja keras sepertiku, bagaiamana ??" tanya kak Arif

"Aku akan meninggalkannya" jawabku cengengesan.

"Kamu ini" kata kak Arif singkat

" Kak, ruangan ini sangat bagus, ada kamar di dalamnya, lengkap dengan fasilitasnya" kataku kagum melihat ada kamar di dalam ruang kak Arif.

" Ya, itu kamarku saat aku merasa lelah dan tidak sanggup untuk pulang ke rumah" jelas kak Arif.

" Apa kamu tidak mau melihat isi kulkasku?? " tanya kak Arif.

"Di mana kak??, apa makanannya banyak, apa minuman kesukaanku ada??" jawabku dengan banyak pertanyaan.

"Astaga kamu ini, ternyata masih doyan makan, tapi badan kamu gk gemuk-gemuk malah terlihat semakin kurus" ejek kak Arif kepadaku.

" Aku kan makan pake hati kak, jadi semuanya baik padaku, lemak - lemak itu sudah pergi tanpa harus ku suruh pergi 😂😂" jelasku sambil tertawa.

Bersambung

Terpopuler

Comments

🥀🥀Rasyid-Rahmani🥀🥀

🥀🥀Rasyid-Rahmani🥀🥀

up up up,,next time aku baca lagi yah,,ingat mampir karyaku hihi,,

2020-07-30

1

Sept September

Sept September

Hi kak aku mampir lagi nih membawa jempollll untukmu

2020-07-26

1

Tuty Sari

Tuty Sari

Hai semua yang udah baca cerita aku, terima kasih banyak ya😊, tunggu kelanjutannya ya, jangan lupa like dan komen, biar author semangat nulisnya.📝

2020-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 Latar Belakang Keluarga Wisnu
2 Yoga Pratama
3 Kak Arif
4 Rencana Licik
5 Kediaman Bomo Wisnu
6 Kak Arif Part 2
7 Yoga Pratama Part 2
8 Hari Pertama Masuk Kuliah
9 Perasaan Benci
10 Tumpangan
11 Ajakan
12 Pesta Ulang Tahun
13 Pesta ulang tahun Part 2
14 Salah Paham
15 Jebakan Aulia dan Tito
16 Sahabat Baru
17 Sahabat Lama
18 Bos Kania
19 Sewa Restoran
20 Sahabat Baru Yoga
21 Mulai Percaya
22 Undangan Pesta pertunangan
23 Menyampaikan Kebenaran
24 Penolakan Yoga
25 Kebersamaan
26 Pingsan
27 Kedatangan Tamu
28 Hanya Sahabat
29 Kakak?
30 Perjodohan
31 Khawatir
32 Pernikahan
33 Malam Pertama
34 Kabur
35 Pembuktian Cinta
36 Kejam
37 Penolong
38 Doni
39 Siapa Yang Jahat ?
40 Siapa Yang Jahat ? 2
41 Ditangkap Polisi
42 Terpaksa
43 Mama Vena
44 Harus Pergi Kemana?
45 Demi Cinta?
46 Panggilan Yang Terasa Aneh
47 Gagal
48 Yora atau Gapra?
49 Jangan Pergi
50 Rencana Berhasil
51 Flashback Tentang Rencana
52 Ingin Sekolah
53 Kecelakaan
54 Ditahan
55 Bebas
56 Vita dan Kevin
57 Rencana Pernikahan Arif
58 Tawaran Kerjasama
59 Keluarga Doni
60 Hilang Ingatan
61 Mencari
62 Anak Presdir
63 Kota A
64 Deal
65 Arfi
66 Arya/Yoga
67 Sedikit Ingatan Kembali
68 Ingat
69 Cemburu
70 Will You Marry Me, Friend??
71 Cerai
72 Sadar
73 Jual Rumah
74 Hamil
75 Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76 Calon Anak
77 Jangan Ada Yang Disembunyikan
78 Yodi
79 Doni & Reina
80 Pernikahan Doni & Reina
81 Yoga Pratama
82 Indira
83 Pergi
84 Terpaksa Menikah
85 Dia Kembali
86 Pindah
87 Teman Baru
88 Ingin Diakui
89 Ingin Diakui 2
90 Kecewa
91 Belum Mencintai
92 Nyatakan Cinta
93 Sakit
94 Di pecat
95 Salah Paham
96 Pernikahan
97 Yodi & Yora
98 Ditolak
99 Rumit
100 Tamat
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Latar Belakang Keluarga Wisnu
2
Yoga Pratama
3
Kak Arif
4
Rencana Licik
5
Kediaman Bomo Wisnu
6
Kak Arif Part 2
7
Yoga Pratama Part 2
8
Hari Pertama Masuk Kuliah
9
Perasaan Benci
10
Tumpangan
11
Ajakan
12
Pesta Ulang Tahun
13
Pesta ulang tahun Part 2
14
Salah Paham
15
Jebakan Aulia dan Tito
16
Sahabat Baru
17
Sahabat Lama
18
Bos Kania
19
Sewa Restoran
20
Sahabat Baru Yoga
21
Mulai Percaya
22
Undangan Pesta pertunangan
23
Menyampaikan Kebenaran
24
Penolakan Yoga
25
Kebersamaan
26
Pingsan
27
Kedatangan Tamu
28
Hanya Sahabat
29
Kakak?
30
Perjodohan
31
Khawatir
32
Pernikahan
33
Malam Pertama
34
Kabur
35
Pembuktian Cinta
36
Kejam
37
Penolong
38
Doni
39
Siapa Yang Jahat ?
40
Siapa Yang Jahat ? 2
41
Ditangkap Polisi
42
Terpaksa
43
Mama Vena
44
Harus Pergi Kemana?
45
Demi Cinta?
46
Panggilan Yang Terasa Aneh
47
Gagal
48
Yora atau Gapra?
49
Jangan Pergi
50
Rencana Berhasil
51
Flashback Tentang Rencana
52
Ingin Sekolah
53
Kecelakaan
54
Ditahan
55
Bebas
56
Vita dan Kevin
57
Rencana Pernikahan Arif
58
Tawaran Kerjasama
59
Keluarga Doni
60
Hilang Ingatan
61
Mencari
62
Anak Presdir
63
Kota A
64
Deal
65
Arfi
66
Arya/Yoga
67
Sedikit Ingatan Kembali
68
Ingat
69
Cemburu
70
Will You Marry Me, Friend??
71
Cerai
72
Sadar
73
Jual Rumah
74
Hamil
75
Perceraian kita?.Banyak yang menantinya
76
Calon Anak
77
Jangan Ada Yang Disembunyikan
78
Yodi
79
Doni & Reina
80
Pernikahan Doni & Reina
81
Yoga Pratama
82
Indira
83
Pergi
84
Terpaksa Menikah
85
Dia Kembali
86
Pindah
87
Teman Baru
88
Ingin Diakui
89
Ingin Diakui 2
90
Kecewa
91
Belum Mencintai
92
Nyatakan Cinta
93
Sakit
94
Di pecat
95
Salah Paham
96
Pernikahan
97
Yodi & Yora
98
Ditolak
99
Rumit
100
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!