Hari ini, adalah hari dimana Ray dan juga Ella akan melangsungkan ijab kabul.
Disebeuh kamar pengantin, Ella sedang dirias oleh MUA. Ella terlihat begitu cantik dan juga elegan, wajah Ella kini terkesan lebih dewasa dengan make up yang tidak terlalu tebal dia di make up dengan natural.
"Kok, jadi deg degan gini, sih."lirih Ella sambil menatap pantulan dirinya dicermin.
"Itu sudah biasa Nona, setiap orang yang akan menikah, pasti deg degan. Saya juga dulu begitu pas mau nikah."ujar MUA yang merias Ella.
"Gitu ya mbak?"
"Iya, Nona."
"Akunya, gak bakalan kena serangan jantung. Kan Mbak?"Ella menatap Mbak itu.
"Gak, bakalan Nona. Sekarang Nona rileks aja, jangan tegang."ujar simbaknya.
"Caranya, gimana mbak?"
"Nona tarik napas, lalu keluarkan perlahan. Seperti itu Nona, lakukan sampai Nona merasa rileks."
"Ok, mbak."
Ella melakukan apa yang dibilang mbaknya tadi, setelah berulang kali kini dia merasa lebih rileks.
"Kamu cantik bangel sayang."ucap Rina yang baru saja masuk.
"Mamih,"Ella melirik kearah Mamihnya.
"Kamu udah siap?"
"Akunya deg degan Mih, barusan aku udah rada rileks. Tapi sekarang deg degan lagi, gimana ini Mih?"ucap Ella cemas.
"Udah gak papa, Mamih juga dulu begitu kok."ujar Rina.
"Bapak dosennya udah dateng Mih?"tanya Ella.
"Udah, sekarang dia lagi persiapan mau ijab kabul. Nanti kalau sudah terdengar Sah, baru kamu turun."tutur Rina.
"Iya, Mih."
Tak lama setelah mereka berbincang, terdengar suara Sah dari bawah. Berbarengan dengan Satria yang datang menghampiri mereka.
"Ayok kita turun."ajak Satria, lalu dia menggandeng tangan sebelah kiri Ella.
"Aku gugup bang."lirih Ella.
"Kamu rileks aja, ok."ucap Satria.
"Iya, sayang rileks."timpal Rina yang menggandeng tangan kanan Ella.
Mereka pun berjalan keluar, dengan Ella ditengah diapit oleh Mamih dan juga abangnya.
Sesampainya dibawah, semua memandang Ella kagum. Banyak yang memuji kecantikan Ella, begitu juga dengan Ray. Dia bahkan sampai tidak berkedip.
Ella berjalan menghampiri Ray, lalu dia duduk disamping Ray. Tapi Ray sama sekali belum sadar jika Ella sudah berada disampingnya.
"Ngedip woy, bengong mulu."Satria menepuk bahu sahabat sekaligus adik iparnya itu.
"Hm."Ray berdehem untuk menetralkan kegugupannya.
"Tanda tangan, disini Nona."Ella pun menandatangani berkas itu.
"Sekarang cium, tangan suami Nona."Ella langsung mencium tangan Ray dengan gugup.
Ray pun repleks, mencium kening Ella. Ella merasakan nyaman saat Ray mencium keningnya. Ada sesuatu yang hangat menjalar di relum hatinya, yang tak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.
"Sekarang, kalian sudah resmi jadi pasangan suami istri Dimata agama dan juga negara."ujar bapak penghulu.
Setelah ijab kabul berlangsung, kini acara dilanjutkan dengan sesi poto. Banyak sekali mereka mengambil gambar. Ada yang mereka saja dengan pose romantis, ada juga yang bersama dengan keluarga.
Selesai berpoto, kini mereka tengah menyantap hidangan yang tersedia disana, meskipun hanya dihadiri kedua belah pihak keluarga saja, tapi makanan yang tersedia cukuplah banyak dan beraneka ragam.
"Ahirnya, kalian resmi juga. Mama seneng deh, ahirnya mama punya anak perempuan."ucap Wina memeluk sang menantu.
"Kita, jadi juga besanan ya Win."ujar Rina dengan senyum yang merekah.
"Iya, aku seneng banget."
"Sama."
"Selamat ya, sayang. Sekarang anak Papih yang manja ini, sudah resmi menjadi seorang istri. Kamu inget ya kamu harus nurut sama suami, jangan bantah apa pun perintahnya, selama itu untuk kebaikan."nasihat sang Papih. sambil memeluk putrinya.
"Iya, Pih. Maafin Ella ya, selama ini Ella selalu bikin Papih susah, selalu bikin papih repot. Sekarang Ella bakalan mencoba untuk berubah untuk lebih dewasa."ucap Ella membalas pelukan sang Papih.
"Iya, sayang. Semoga kamu selalu di limpahkan kebahagiaan."ucap Andi.
"Amin, pih."
"Ray, Papih serahkan putri papih yang manja ini padamu. Jagalah dia, sayangi dia, seperti kami menyayanginya. tegurlah dia bila dia salah."Andi menatap menantunya.
"Insyaalah Pih, saya akan menjaga dan juga melindungi istri saya."ucap Ray dengan tersenyum tipis.
"Jadilah suami yang baik, jangan kecewakan istrimu."Samsul menepuk bahu putranya.
"Iya, pah."
Setelah semuanya beres, Ella bergegas menuju kamarnya. Dia ingin segera melepas gaun pengantinnya.
"Ini gaun, apa batu sih? berat bener."gumam Ella saat dirinya baru sampai dikamar.
"Ih, susah banget sih bukanya."gerutu Ella karna dia kesusahan membuka resleting gaunnya yang berada dibelakang.
Saat dia sedang berusaha membuka resletingnya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.
Ceklek!
"Bapak dosen, ngapain kesini?"Ella menatap Ray yang tengah berjalan kearahnya.
"Saya mau mandi, gerah."Jawab Ray.
"Kenapa dikamar aku? kenapa bapak dosen gak pulang aja kerumah bapak dosen?"ucapnya polos.
"Kamu ini lupa, atau pilon sih? saya kan sekarang udah jadi suami kamu. Jadi mulai sekarang kita akan tidur sekamar."Ray menatap Ella dingin.
"Gak mau aku, kalau harus bobo bareng bapak dosen, ntar akunya beku lagi."tolak Ella.
"Mau gak mau, kamu harus tidur dengan saya, karna saya suami kamu. Tidak ada penolakan."ucap Ray tegas.
Ella tidak menjawab, dia malah berdiri dan hendak melangkahkan kakinya menuju keluar.
"Mau kemana kamu?"tanya Ray saat Ella berada diambang pintu.
"Ke kamar abang."Jawab Ella ketus.
"Kan saya sudah bilang, mau gak mau kamu harus tidur dengan saya. Kenapa sekarang malah mau pergi kekamar abang kamu?"Ray menatap Ella tajam.
"Denger ya bapak dosen, akutu mau kekamar abang, bukan mau bobo sama abang. Tapi mau nyuruh abang bukain resleting gaun aku, akunya gak bisa buka susah tau."Ella menatap Ray sambil mencebik.
"Kenapa gak bilang, kan kamu bisa minta tolong sama saya buat bukain."Ray mendekat pada Ella.
"Akunya takut, abisnya muka bapak dosen serem, ih."ucap Ella jujur.
"Emang saya setan apa?"ketus Ray.
"Mirip sih, kan sama-sama dingin."
"Madep sana."perintahnya.
"Kenapa harus madep sana?"tanya Ella heran.
"Udah, nurut aja."Ella pun menuruti apa kata Ray.
"Bapak dosen mau ngapain?"teriak Ella saat tangan Ray menyentuh pundaknya.
"Gak usah teriak, saya gak bakal ngapa-ngapain kamu. Saya cuma mau buka resleting gaun kamu aja, tadi katanya gak bisa buka."Ray berucap dengan nada dingin.
"Oh, bilang dong. Yaudah bukain deh cepet, akunya mau mandi gerah ini."ujarnya santai.
Ray pun membuka resleting baju Ella secara perlan, baru saja resleting Ella tebuka setengah, tubuhnya sudah meremang hawa panas mulai menjalar dalam dirinya.
"Ayok cepetan, lama ih."ucap Ella gak sabaran.
"Iya."
Ray pun membuka resleting gaun Ella sampai bawah dan glekk Ray meneguk salivanya kasar, saat dia melihat punggung mulus Ella yang putih dan juga bersih...
Jangan lupa jempolnya ya. biar akunya semangat nulis dan juga mohon saran dan kritikannya karna aku baru pemula. jadi mohon maaf bila masih bulepotan nulisnya.🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Sairah Romi
knapa pisual ny muka ny di ttupin
2023-07-10
0
Qaisaa Nazarudin
Ini mah bukan nya maja lagi tp terlampau oon,kesel aku..
2023-01-02
0
@sulha faqih aysha💞
nah loh udah mulai on lagi yang di bawah padahal baru buka resleting donk😂😂
2022-09-22
0