"Iya, memangnya kenapa?"Ella menatap Ray heran.
"Ini kan motor laki-laki."ujar Ray.
"Emangnya ada larangan, kalau perempuan tidak boleh naik motor begini?"tanya Ella.
"Tidak."Jawab Ray cuek.
"Berati itu artinya, aku juga boleh bawa motor kaya begini. Bapak dosen pergi sana masuk kemobil, akunya mau pulang."usir Ella sambil menaiki motornya.
"Kamu dibelakang."ucap Ray cepat.
"Kenapa?"
"Biar saya yang bawa."Ella pun menurutinya dia segera pindah kebelakang. Setelah Ella pindah, Ray pun langsung naik lau dia menyalakan motor Ella, dan cus merekapun pergi meninggalkan area kampus.
"Mau makan dulu tidak?"tanya Ray.
"Bapak dosen ngomong apa?"Ella mencondongkan kepalanya kedepan karna dia tidak mendengar ucapan Ray.
"Mau makan dulu tidak?"Ray mengulangi kalimatnya tadi.
"Engga, nantilah dirumah aja. Lebih enak masakan Mamihnya aku."ucap Ella tepat ditelnga Ray.
"Hm."
Mereka telah sampai dirumah Ella, Ray segera menghentikan motornya.
Setelah motor itu berhentu Ella segera turun dari motor dan langsung masuk kedalam rumah, Ray juga mengukutinya dari belakang.
"Mamih Ella pulang."teriaknya.
"Masuk rumah itu salam dulu, bukannya teriak-teriak."nasihat sang Mamih.
"Lupa Mih."Ella cengengesan.
"Asalamualaikum tante."Ray datang dan langsung menyalami tangan Rina.
"Waalaikum salam."Jawab Rina tersenyum ramah.
"Tuh, contoh calon suami kamu. Kalau masuk rumah itu salam dulu."Rina nenasehati putrinya.
"Iya, Mamih bawel."
"Dibilangin sama orangtua, malah ngatain bawel. Dasar anak durhakim."ucap Rina melirik kearah sang putri.
"Emang kenyataannya, Mamih bawel kok. kalau Ella bilang gak bawel, berati Ella bohong dong. Gak mau ah, kan bohong itu dosa."tutur Ella panjang lebar.
"Serah kamu lah, Tukiyem. Ayok Ray duduk, tante jadi lupa nyuruh kamu duduk."ucap Rina kepada Ray.
"Iya tante, tidak papa."ucap Ray sambil menundukan dirinya disopa.
"Mih, Ella mandi dulu, ya."pamit Ella sambil berteriak.
"Iya, jangan lama-lama. Kita makan malam bersama."Rina juga ikut berteriak.
"Ok, Mih."
Setelah Ella pergi, mereka pun berbincang-bincang.
"Apa hari ini Ella membuat masalah?"tanya Rina kepada Ray.
"Tidak kok, tan."padahal Ella sudah membuatnya kesal setengah mampus.
"Syukurlah, kalau begitu."ucap Rina lega.
"Hanya saja, tadi dikantin katanya ada kakak kelas yang menjahatinya."ujar Ray.
"Jahat gimana maksudnya?"
"Itu, dagu Ella tadi yang di playster, disana ada luka yang di sebabkan oleh kakak kelasnya. Ponselnya juga dibanting. Tapi tante tenang saja, saya akan mencari tau siapa anak itu."Tutur Ray.
"Iya Ray, terimakasih. Tante percaya sama kamu, yang tante heran apa salah Ella sampai dia berbuat seperti itu?'"
"Saya juga tidak tau, bagaimana detailnya tan."
"Yuhuu, Ella cantik Coming."teriak Ella sambil berlari kearah mereka.
"Ella, jangan teriak-teriak. Malu atuh ada calon suami."ucap Rina.
"Hehe, aku lupa Mih kalau ada bapak dosen disini."Ella cengengesan lalu dia duduk disamping Ray.
"ya tuhan, ngenes banget gue Hari ini. udah dua kali gue dilupain sama tuh anak."lirih Ray dalam hati.
"Serah kamu lah, Tukiyem. Lebih baik kita makan dulu, ayok Ray makan bareng."ajak Rina.
"Terimakasih tante, nanti saya makan dirumah saja."
"Disini aja Ray, tante udah masak banyak. Om Andi sama Satria mau makan duluar katanya."ujar Rina.
"Baik tante, Ray makan disini. Kalau tidak merepotkan."
"Tidak Ray, malah tante senang. Ray mau makan disini. Ayok tukiyem ajak calon suami kamu, kemeja makan."
"Ih, si Mamih. Kenapa manggil akunya Tukiyem mulu sih, udah dikasih nama kaya pengharum ruangan, sekarang dipanggil Tukiyem. Ngenes banget akunya."cemberut Ella.
"Stela kebagusan untuk kamu yang merepotkan. Mamih ganti tukiyem aja biar pas sama kelakuan kamu."
"Emang, kelakuan aku kenapa, Mih?"tanya Ella.
"Suka bikin orang naik darah."Jawab Rina.
"Teganya dirimu padaku, fiks Ella ngambek sama Mamih."cebik Ella.
"Udah gak usah Drama. Ayok Ray kita makan."Rina menggandeng tangan Ray menuju meja maka.
"Mamih mah tega, akunya kenapa ditinggalin sih."Ella menyusul mereka, lalu dia langsung duduk disamping Ray dan sang Mamih disebrang Ray.
"Kamu ambilin sekalian buat Ray."titah Rina.
"Kok aku si Mih?"protes Ella.
"Itung-itung belajar, jadi istri yang baik."terlihat Ella menggerutu tapi dia tetap menuruti titah sang Mamih.
"Pak dosen, mau makan sama apa?"tanya Ella.
"Apa saja, saya bukan pemilih makanan."Jawab Ray tanpa eksfresi.
"Kalau makan apa aja, bisa-bisa aku dimakan sama bapak dosen lagi."ucap Ella ceplas-ceplos, sambil mengambil ayam dan juga sayur untuk Ray.
"Kalau makan kamu mah, nanti aja, pas udah halal tukiyem."sahut Rina.
"Emang sekarang aku haram gitu?"tanya Ella sambil menatap Rina.
"Ya iyalah, kan belum berlebel."Jawab Rina.
"Emang akute apaan, pake dilebelin segala."cebik Ella.
"Lebel istri maemunah."geram Rina.
"Ish, si Mamih, tadi tukiyem sekarang maemunah, besoknya apa lagi dasar emak durhakim."kesal Ella.
"Mana ada emak durhakim, yang ada itu kamu yang durhakim."ucap Rina sambil mengambil tumis kangkung yang ada didepan Ella.
"Stop jangan bicara lagi, ayok kita makan."Ella yang hendak bicara segera diserobot rina.
"Maaf ya Ray, kita kalau makan emang begini. Suka riweh."Rina menatap calon mantunya.
"Tidak papa tante."Jawab Ray.
Merekapun melanjutkan makan malam, kini tidak ada yang bersuara. Hanya dentingan sendok lah yang terdengar, hingga mereka selesai makan.
Setelah selesai makan, Ray langsung berpamitan untuk pulang. Ella pun mengantarnya kedepan atas perintah sang Mamih.
"Saya pulang dulu, motor kamu saya bawa ya."pamit Ray.
"Terus, akunya besok naik apa ke kampus?"tanya Ella.
"Naik mobil saja, kan mobil kamu banyak."ujar Ray.
"Males ah, naik mobil mah. Bapak dosen aja ya, yang bawa mobil aku. Bisa pilih kok banyak, akunya naik motor aja."pinta Ella.
"Gak, pokonya kamu gak boleh naik motor sport lagi, kecuali saya bonceng."Ray berbicara dengan sangat dingin.
"Bapak dosen ngeselin."cemberut Ella.
"Nurut aja, saya pergi dulu."ucap Ray sambil menaiki motor Ella, lalu dia melajukannya perlahan meninggalkan rumah Ella.
Setelah Ray sudah tidak terlihat lagi, Ella pun masuk kedalam rumah dengan wajah cemberut sambil menggerutu.
"Kenapa tu mulut monyong-monyong gitu? penget dicomot."tanya Rina saat melihat Ella masuk dengan muka ditekuk dan bibir manyun.
"Gak Mamih, gak Bapak dosen, semuanya ngeselin. Aku sebel sama kalian."Ella berjalan melewati Rina dan menaiki anak tangga untuk menuju kekamarnya.
"Etdah, ngapa tu bocah?"gumam Rina.
"Terus akunya besok naik apa? gak maulah kalau harus bawa mobil."Lirih Ella saat dirinya sudah sampai kamar.
"Ahau naik ojol aja."ucap Ella sambil erbaring dikasur empuknya.
"Aku lupa lagi, kalau ponsel aku udah almarhum."gumamnya saat dia melirik kesana kemari mencari ponselnya.
Disisi lain Ray baru saja sampai dirumahnya.
"Kamu darimana Ray?kok pulangnya malem."Tanya Wina yang sedang berada diruang keluarga.
"Dari Rumah Ella Mam."jawab Ray singkat.
"Cie, yang habis ngapel niye."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Nida fau🥰
cie elah udah main kerumah mulu 🤭🤭
2022-06-01
2
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
bnr keluar abstar
2022-05-07
2
Erna Fadhilah
tukiyem sama maemunah🤣🤣
2022-04-11
2