Oting.

Praakk..

ponsel Ella dibanting oleh Sesil, sehingga ponsel Ella menjadi retak tak berbentuk.

"Kenapa ponsel aku dibanting? dia salah apa coba sama kamu? kesel aku jadinya. Dari tadi akunya udah sopan sama kamu, tapi kamunya jahat nyebelin, aku gak bakalan panggil kamu kakak lagi. Aku mau panggil Oting aja."ucap Ella yang mati-matian menahan air matanya agar tidak tumpah, karna Ella orangnya sangat cengeng. Bisa diledek habis-habisan kalau sampe dia nangis sekarang.

"Itu peringatan kecil buat lo, Ini belum seberapa. Jika elo berani ngelawan gue lagi, bukan hanya ponsel lo yang gue banting, tapi juga elo. Dengarkan gue baik-baik, jangan pernah ngelawan ataupun mencari masalah sama gue, kalau tidak. lo akan tau akibatnya."Sesil mencengkram kuat dagu Ella hingga membuat Ella meringis, setelah itu Sesil dan juga kedua temannya berlalu pergi dari sana.

"Sakit."Ella memegang dagunya, luruh sudah air mata yang sedari tadi di tahannya.

"Hiks, Mamih. Perih."Ella menangis tersedu-sedu.

"Ella, kamu kenapa?"tanya Dela panik saat melihat Ella menangis, dia baru saja datang sambil membawa nampan pesanan mereka.

"Dedel, dagunya aku sakit. Huaa."Ella memperlihatkan dagunya yang sedikit mengeluarkan darah, karna tadi kuku Sesil yang panjang itu sedikit menancap di dagu Ella. Mungkin karna cengkraman Sesil begitu kuat.

"Ya ampun, dagu kamu kenapa Ell? kok sampai berdarah begini."Dela menjadi semakin panik saat melihat menangis semakin kencang.

"Aku diserang Oting Dedel, dia jahat ponsel aku dibanting sampai remuk. Huuaaa."dia menunjuk ponselnya yang sudah tak berbentuk lagi.

"Oting? siapa dia? kenapa dia melakukan ini sama kamu?"Ella pun menceritakan apa yang terjadi padanya.

"Jadi kakak senior, yang lakuin ini semua?"tanya Dela memastikan.

"Jangan panggil dia kakak, dia itu jahat."ucap Ella sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

"Iya, kamu tau gak, namanya siapa?"tanya Dela lagi.

"Aku gak tau. Lagian kenapa Dedel nanyain namanya, sih?"Ella menatap Dela dengan penuh tanya.

"Kan, biar kita laporin dia ke Dekan, ini udah termasuk tindak kekerasan, Ell."ujar Dela.

"Gitu ya? Dedel. Tapi akunya gak tau nama dia, gimana dong?"ucap Ella yang masih sesegukan.

"Yaudah gak papa, nanti kalau kita ketemu. Kamu kasih tau aku ya, yang mana orangnya."kata Della.

"Iya, Dedel. Sekarang akunya mau pulang aja."rengek Ella.

"Yaudah, kamu pulang aja. Tapi izin dulu ya, sama pak Ray. Soalnya nanti dia bakal ngajar lagi, hari ini diakan mengajarkan dua materi."jelas Dela.

"Emang, harus izin ya?"

"Iya, kalau kamu mau pulang harus izin dulu."

"Yaudah deh, aku mau izin pulang dulu ke bapak dosen."Ella bangkit dari duduknya.

"Mau aku anterin gak?"tawar Dela.

"Gak usah, aku sendiri aja. Bay Dedel."Ella berlalu pergi dari hadapan Dela, tak lupa juga dia melambaikan tangannya.

Ella berjalan menyusuri koridor kampus, dia hendak pergi menuju ke ruang dosen.

"Ini kan ya? ruangannya bapak dosen."gumam Ella.

Ella pun langsung mengetuk pintu ruangan Ray, dan terdengar sahutan dari dalam menyuruh masuk. Ella pun masuk secara perlahan.

"Ada apa?"tanya Ray dingin, dia sedang berkutat dengan laptopnya entah sedang apa. Dia bertanya tanpa melihat siapa yang datang.

"Bapak dosen, aku mau izin gak ikut materi kedua. Boleh kan?"ucap Ella.

"Kamu." Ray mendongkak karna dia mengenali suara itu.

"Iya aku, jadi boleh kan?"Ella menatap Ray penuh harap.

Bukannya menjawab, Ray malah bangkit dari duduknya. Lalu dia berjalan menghampiri Ella, dan berdiri di hadapannya.

"Ini kenapa?"Ray memegang dagu Ella yang nampak berdarah, tapi sudah mengering. Ray juga melihat ruam merah bekas cengkraman, di dagu Ella. Mata sembab dengan lelehan air mata yang masih tersisa, itu pun tak luput dari pandangan Ray.

"Sakit, bapak dosen. Tadi akunya di jahatin sama kakak senior, dia juga banting ponsel aku sampe hancur. huuaa."Ella kembali menangis, entah kenapa bersama Ray dia merasa nyaman juga merasa terlindungi.

"Siapa yang menjahati kamu?"tanya Ray emosi.

"Akunya, gak tau nama dia."Jawab Ella sambil mengusap lelehan air matanya.

"Kamu tenang saja, nanti saya cari tau siapa orangnya."Ray menuntun Ella untuk duduk disopa.

"Tunggu sebentar."Ray berjalan untuk mengambil kotak p3k.

"Tahan sebentar ya, ini akan sedikit perih."Rat mengambil kapas lalu menuangkan sedikit alkohol, dia membersihkan darah yang mengering di dagu Ella.

"Perih."lirih Ella.

"Bentar lagi, ya. Takutnya nanti infeksi, kalau tidak segera di bersihkan."ucap Ray menatap manik mata yang berbulu lentik itu.

"Sudah selesai."Ray memakaikan playster di dagu Ella.

"Terimakasih, ternyata bapak dosen baik."Ella tersenyum tulus.

"Hm"

"Yah, jadi kulkas lagi."lirih Ella.

"Pulangnya nanti saja, bareng sama saya."ucap Ray.

"Tapi akunya kan udah izin, buat gak ikut materi kedua."Ella cemberut.

"Emang, siapa yang nyuruh kamu buat ikut materi kedua?"

"Tadi, kata bapak dosen. Pulangnya bareng."

"Iya, kamu pulang bareng saya. Kalau tidak mau ikut materi kedua, tidak papa. Kamu tunggu diruangan saya, selama saya mengajar."

"Baik bapak dosen. Tapi akunya bete nunggu disini, mana ponsel rusak lagi."gerutu Ella.

"Kamu pakai saja ponsel saya, biar gak jenuh. Saya pergi mengajar dulu, tunggu disini saya tidak akan lama."Ray memberikan ponselnya kepada Ella.

"Iya, bapak dosen."Ella mengambil ponsel Ray.

"Saya keluar dulu."Ray berjalan keluar dari ruangannya, meninggalkan Ella sendiri.

"Bagus, ponselnya bapak dosen, aku suka." Ella mengutak-ngatik ponsel Ray, kemuduan dia membuka kamera dan berselpie dengan bermacam gaya. Setelah puas berselpie, dia pun membuka galeri ponsel itu. Ella melihat-lihat satu persatu poto Ray yang terpampang disana.

"Gantengnya bapak dosen, tapi sayang dipoto pun, dia tidak tersenyum. Pengen deh liat senyumnya, pasti manis."gumam Ella.

Setelah puas memandangi poto Ray, Ella pun menginstal apk game cacing warna-warni yang di sukainya, setelahnya dia pun memainkan game itu.

Cukup lama Ella bermain game, hingga dia tak menyadari jika Ray telah kembali.

"Ck, kaya anak kecil. Mainannya cacing."cibir Ray, yang sedang berdiri disamping Ella.

"Seru tau. Eh bapak dosen kapan masuknya? kok akunya gak denger suara pintu kebuka sih."Ella melirik kearah Ray.

"Barusan. Ayok katanya mau pulang."ajak Ray.

"Ayok. Ini ponselnya bapak dosen, terimakasih."Ella menyerahkan ponsel Ray.

Setelah itu mereka pun berjalan ber iringan menuju ke parkiran, saat di parkiran Ray melihat Ella tidak berjalan ke arah mobilnya, melainkan kearah lain. Ray pun mengikutinya.

"Loh, kenapa bapak dosen ngikutin aku?"tanya Ella heran.

"Kamu kekampus naik ini?"Ray nampak tidak percaya, Ella membawa motor sport ke kampus. Ella simanja cengeng ini membawa motor sport? sungguh diluar ekspetasinya.

Terpopuler

Comments

nokayu

nokayu

emang kenapa gituuu

2022-10-19

1

Neng Fikha Tof-tof

Neng Fikha Tof-tof

🤭🤭🤭

2022-06-18

1

Nida fau🥰

Nida fau🥰

pak dosen kaget liat Ella naik mtor sport

2022-06-01

3

lihat semua
Episodes
1 Teman baru
2 Kafe Victoria.
3 Tembok tampan.
4 Bareng bapak dosen.
5 Gara-gara naik kora-kora.
6 Gara-gara gunung.
7 Ungkeb bapak dosen.
8 Tiga hari lagi.
9 Otaknya cuma se'ons.
10 Oting.
11 Makan bersama.
12 Berenang.
13 Dua-duanya.
14 Panas dingin tapi bukan meriang.
15 Bengkel mulut.
16 Gara-gara panggilan.
17 Momen adik kakak.
18 Sah.
19 Jadi nyamuk?
20 Jalan-jalan.
21 Jatah.
22 Pindah kerumah Ray.
23 Gara-gara micin.
24 Belalai.
25 Menuju bobol gawang.
26 Akhirnya gol.
27 Klub bisbol.
28 Obrolan gaje.
29 Kembali kuliah.
30 Sepasang mata.
31 Mojok.
32 Nasib punya istri bocah!
33 Bukan cinta tapi obsesi.
34 Ada kalanya, kita harus menjadi dewasa.
35 Pesawat terbang.
36 Cemburu.
37 pernyataan cinta
38 KUCING.
39 Alergi.
40 Para pria konyol.
41 Emak-emak jail dan pagi yang panas.
42 Trut or dare.
43 Perasaan apa ini?
44 Kemarahan Ray.
45 Dunia hanya sementara
46 Siapa sebenarnya bapak dosen?
47 Hanya untuk seseorang yang sepesial.
48 Galang kenapa?
49 Mulai memanas.
50 Ini sangat menyakitkan tuhan.
51 Black Sky
52 Angel of Death.
53 Kode dalam sebuah teka-teki.
54 Suara itu?
55 Kejujuran Ella.
56 kebenaran tentang Rafly.
57 Ada apa dengan Ella.
58 Positif.
59 Pengumuman.
60 Cucu berudu
61 Gudang.
62 Tidak sebodoh itu.
63 Apartemen.
64 Satria ter-aniaya.
65 Ngegantung
66 Tantangan
67 Manusia kecap, manusia krispi.
68 Melewatkan sesuatu
69 Ondel-ondel
70 Ada apa dengan Rafly
71 Bukit
72 Mimom, Pipop.
73 Gak seksi lagi.
74 Bikini
75 Bajingan kecil.
76 Penyerangan di taman kampus.
77 Pelokor yang suka merebut isi kolor
78 Nenek lampir jahat.
79 Berpiknik.
80 Penyesalan Yuda
81 Baby bakso.
82 Dela yang malang.
83 Memang dia.
84 Belajar mencintai
85 Ayam oreo.
86 Hanya milik kakak.
87 Sebuah rasa yang sulit di jabarkan dengan kata-kata.
88 Bikin cimol.
89 Pernikahan Dela&Galang.
90 Di kacangin.
91 Kejujuran Galang.
92 Pepaya.
93 Gara-gara ceker.
94 Penganten baru VS penganten basi
95 Para pria somplak hendak memasak.
96 Bukan masakan tapi racun.
97 Kebun teh.
98 Dalina.
99 Anak-anak gendeng bin sableng.
100 Pergi ke markas dengan Dela
101 Saringan
102 Ayam goreng liper.
103 Ayam goreng apa jamu?
104 Masalah kandungan.
105 Ke supermarket bareng Satria.
106 Tujuh bulanan.
107 Cerita Satria.
108 Malam yang dingin.
109 pemeriksaan kandungan.
110 Siapakah kekasih Satria?
111 pengumuman.
112 Mode kulkas on.
113 Puasa.
114 Menepati janji
115 Ingin menang sendiri
116 Kucing gatal
117 Panik,
118 Bantet,
119 Kontraksi
120 Sebentar lagi
121 Welcome to the world
122 Twins A
123 Cara minum obat.
124 Dosen oon
125 Ngenes
126 Di terima
127 pisikopat belalai
128 Terong
129 Bikin pulau
130 Rencana pernikahan
131 Piting
132 Quin AOD, come back.
133 Begal.
134 Terluka
135 Cewek gatel
136 Masuk kuliah
137 Kelompok
138 Curiga
139 Pertanyaan unfaedah
140 Kesiangan
141 Kekesalan Ella
142 Telur badak
143 Pukulan telak
144 Malesnya lagi jalan-jalan
145 Hempaskan Citel rombeng.
146 Bikin lagi
147 Terjebak
148 Empat puluh harian twins
149 Rencana satu di mulai
150 Persiapan
151 Memulai sandiwara
152 Sandra
153 Setan bangsat
154 Markas Black Wolf.
155 Belalai buluk
156 pulang
157 Menuju opening gua
158 Semut raksasa
159 para suami menjaga twins.
160 Hotel
161 Happy birthday Rayen.
162 pendekatan Rendi
163 Pernikahan Satria&Dalina.
164 Artis sinetron
165 mengeksekusi Rafly
166 Malam ke epat
167 Ternak kodok
168 Sosis alot
169 Jadian
170 penculikan Ella.
171 Mamut
172 Makan malam
173 Kecelakaan
174 Selamat jalan Rendi
175 Mahasiswi menyebalkan
176 Korban ikan terbang
177 Kebersamaan Ella dan keluarganya
178 Bikin martabak
179 Dosen baru
180 Ke kantor Galang
181 Satu tahun berlalu
182 Dalina melahirkan
183 Sasa Maharani Putri Wirawan.
184 Gosip
185 Sebuah Video
186 Ella di serang
187 Terungkap
188 kedatangan Adik Galang
189 Gunung yang menempel
190 Membuntuti Kiana
191 Hal yang tak terduga
192 Di kepung
193 Black Rose
194 Pawang Dosen
195 Beralih Frovesi
196 sehari bersama Kiana
197 Ray yang kocak
198 kekesalan Ella
199 Happy birthday twins
200 Penasaran
201 Ella pingsan
202 si kembar yang aktip
203 Vino ice cup
204 Tantangan Misya
205 Ganti gelar
206 Duel dengan Misya
207 Tersesat
208 Sesuatu
209 klien Papih Andi
210 Menghabiskan waktu bersama para sahabat
211 para pria yang murka
212 Semut nakal
213 Magang
214 Srategi
215 Penyerangan Arga
216 Kepala copot
217 Di introgasi Papih Andi
218 kang somay
219 Undangan reuni
220 Salah arah
221 kelakuan Zura
222 Karena Ella
223 Adik kakak yang suka ribut.
224 Nggak jadi healing
225 Ray merajuk
226 Ray merajuk
227 Rindu
228 pendarahan
229 Siapa Langit?
230 Karena kebodohannya sendiri
231 pistol nembak pistol
232 Tidur di alam baka
233 Tentang Langit.
234 Ada yang kebakar.
235 Si kembar Rindu
236 Milik orang lain
237 Pecanor
238 Menjadi teman
239 Maju kena mundur kena
240 Nyot Pop, nyot Pop.
241 Butuh pembuktian
242 pernikahan Ragil dan Kiana.
243 Di serang.
244 Biarkan mereka ikut.
245 Takjub.
246 Malu.
247 Mengenang masa lalu.
248 Bayinya akan brojol
249 Episode terakhir, TAMAT!
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Teman baru
2
Kafe Victoria.
3
Tembok tampan.
4
Bareng bapak dosen.
5
Gara-gara naik kora-kora.
6
Gara-gara gunung.
7
Ungkeb bapak dosen.
8
Tiga hari lagi.
9
Otaknya cuma se'ons.
10
Oting.
11
Makan bersama.
12
Berenang.
13
Dua-duanya.
14
Panas dingin tapi bukan meriang.
15
Bengkel mulut.
16
Gara-gara panggilan.
17
Momen adik kakak.
18
Sah.
19
Jadi nyamuk?
20
Jalan-jalan.
21
Jatah.
22
Pindah kerumah Ray.
23
Gara-gara micin.
24
Belalai.
25
Menuju bobol gawang.
26
Akhirnya gol.
27
Klub bisbol.
28
Obrolan gaje.
29
Kembali kuliah.
30
Sepasang mata.
31
Mojok.
32
Nasib punya istri bocah!
33
Bukan cinta tapi obsesi.
34
Ada kalanya, kita harus menjadi dewasa.
35
Pesawat terbang.
36
Cemburu.
37
pernyataan cinta
38
KUCING.
39
Alergi.
40
Para pria konyol.
41
Emak-emak jail dan pagi yang panas.
42
Trut or dare.
43
Perasaan apa ini?
44
Kemarahan Ray.
45
Dunia hanya sementara
46
Siapa sebenarnya bapak dosen?
47
Hanya untuk seseorang yang sepesial.
48
Galang kenapa?
49
Mulai memanas.
50
Ini sangat menyakitkan tuhan.
51
Black Sky
52
Angel of Death.
53
Kode dalam sebuah teka-teki.
54
Suara itu?
55
Kejujuran Ella.
56
kebenaran tentang Rafly.
57
Ada apa dengan Ella.
58
Positif.
59
Pengumuman.
60
Cucu berudu
61
Gudang.
62
Tidak sebodoh itu.
63
Apartemen.
64
Satria ter-aniaya.
65
Ngegantung
66
Tantangan
67
Manusia kecap, manusia krispi.
68
Melewatkan sesuatu
69
Ondel-ondel
70
Ada apa dengan Rafly
71
Bukit
72
Mimom, Pipop.
73
Gak seksi lagi.
74
Bikini
75
Bajingan kecil.
76
Penyerangan di taman kampus.
77
Pelokor yang suka merebut isi kolor
78
Nenek lampir jahat.
79
Berpiknik.
80
Penyesalan Yuda
81
Baby bakso.
82
Dela yang malang.
83
Memang dia.
84
Belajar mencintai
85
Ayam oreo.
86
Hanya milik kakak.
87
Sebuah rasa yang sulit di jabarkan dengan kata-kata.
88
Bikin cimol.
89
Pernikahan Dela&Galang.
90
Di kacangin.
91
Kejujuran Galang.
92
Pepaya.
93
Gara-gara ceker.
94
Penganten baru VS penganten basi
95
Para pria somplak hendak memasak.
96
Bukan masakan tapi racun.
97
Kebun teh.
98
Dalina.
99
Anak-anak gendeng bin sableng.
100
Pergi ke markas dengan Dela
101
Saringan
102
Ayam goreng liper.
103
Ayam goreng apa jamu?
104
Masalah kandungan.
105
Ke supermarket bareng Satria.
106
Tujuh bulanan.
107
Cerita Satria.
108
Malam yang dingin.
109
pemeriksaan kandungan.
110
Siapakah kekasih Satria?
111
pengumuman.
112
Mode kulkas on.
113
Puasa.
114
Menepati janji
115
Ingin menang sendiri
116
Kucing gatal
117
Panik,
118
Bantet,
119
Kontraksi
120
Sebentar lagi
121
Welcome to the world
122
Twins A
123
Cara minum obat.
124
Dosen oon
125
Ngenes
126
Di terima
127
pisikopat belalai
128
Terong
129
Bikin pulau
130
Rencana pernikahan
131
Piting
132
Quin AOD, come back.
133
Begal.
134
Terluka
135
Cewek gatel
136
Masuk kuliah
137
Kelompok
138
Curiga
139
Pertanyaan unfaedah
140
Kesiangan
141
Kekesalan Ella
142
Telur badak
143
Pukulan telak
144
Malesnya lagi jalan-jalan
145
Hempaskan Citel rombeng.
146
Bikin lagi
147
Terjebak
148
Empat puluh harian twins
149
Rencana satu di mulai
150
Persiapan
151
Memulai sandiwara
152
Sandra
153
Setan bangsat
154
Markas Black Wolf.
155
Belalai buluk
156
pulang
157
Menuju opening gua
158
Semut raksasa
159
para suami menjaga twins.
160
Hotel
161
Happy birthday Rayen.
162
pendekatan Rendi
163
Pernikahan Satria&Dalina.
164
Artis sinetron
165
mengeksekusi Rafly
166
Malam ke epat
167
Ternak kodok
168
Sosis alot
169
Jadian
170
penculikan Ella.
171
Mamut
172
Makan malam
173
Kecelakaan
174
Selamat jalan Rendi
175
Mahasiswi menyebalkan
176
Korban ikan terbang
177
Kebersamaan Ella dan keluarganya
178
Bikin martabak
179
Dosen baru
180
Ke kantor Galang
181
Satu tahun berlalu
182
Dalina melahirkan
183
Sasa Maharani Putri Wirawan.
184
Gosip
185
Sebuah Video
186
Ella di serang
187
Terungkap
188
kedatangan Adik Galang
189
Gunung yang menempel
190
Membuntuti Kiana
191
Hal yang tak terduga
192
Di kepung
193
Black Rose
194
Pawang Dosen
195
Beralih Frovesi
196
sehari bersama Kiana
197
Ray yang kocak
198
kekesalan Ella
199
Happy birthday twins
200
Penasaran
201
Ella pingsan
202
si kembar yang aktip
203
Vino ice cup
204
Tantangan Misya
205
Ganti gelar
206
Duel dengan Misya
207
Tersesat
208
Sesuatu
209
klien Papih Andi
210
Menghabiskan waktu bersama para sahabat
211
para pria yang murka
212
Semut nakal
213
Magang
214
Srategi
215
Penyerangan Arga
216
Kepala copot
217
Di introgasi Papih Andi
218
kang somay
219
Undangan reuni
220
Salah arah
221
kelakuan Zura
222
Karena Ella
223
Adik kakak yang suka ribut.
224
Nggak jadi healing
225
Ray merajuk
226
Ray merajuk
227
Rindu
228
pendarahan
229
Siapa Langit?
230
Karena kebodohannya sendiri
231
pistol nembak pistol
232
Tidur di alam baka
233
Tentang Langit.
234
Ada yang kebakar.
235
Si kembar Rindu
236
Milik orang lain
237
Pecanor
238
Menjadi teman
239
Maju kena mundur kena
240
Nyot Pop, nyot Pop.
241
Butuh pembuktian
242
pernikahan Ragil dan Kiana.
243
Di serang.
244
Biarkan mereka ikut.
245
Takjub.
246
Malu.
247
Mengenang masa lalu.
248
Bayinya akan brojol
249
Episode terakhir, TAMAT!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!