Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang tamu kembali. Spetelah tadi mereka makan malam dengan penuh drama yang dibuat oleh siapa lagi kalau bukan Ella.
"Mih, pokonya aku gak mau nikah titik gak pake koma pokoknya, apalagi sepasi."Ella masih kekeh tidak mau menikah dengan Ray.
"Kenapa? Ray kan baik tampan pula."Rina menatap lekat wajah putrinya.
"Aku masih kuliah Mih, apa kata temen-temen nanti, kalau mereka tau aku udah nikah. Apalagi nikahnya sama bapak dosen dingin itu."Ella melirik Ray sekilas.
"Eits, gak boleh ngomong gitu. Ray dingin karna memang sifatnya seperti itu, yang penting kan dia baik."ucap Rina mengelus kepala Ella.
"Pokonya aku gak mau, ihhh."cebik Ella.
"Gini aja, gimana kalau pernikahan kalian dirahasiakan dulu sampai Ella lulus kuliah. Jadi pernikahannya hanya dihadiri dua belah pihak keluarga saja."saran Samsul.
"Papih setuju apa yang dibilang sama Om Samsul. Nanti resefsinya setelah kamu lulus, gimana Ell kamu setuju kan?"Andi menatap putrinya dia berharap Ella akan setuju.
"Emang, nikahnya kapan si, Pih?"tanya Ella lesu.
"Kamu jawab aja, setuju atau engga? nanti kita atur waktunya untuk pernikahan kalian."ujar Andi.
"Iya deh, Pih. Ella mau, tapi terpaksa ya. Terus papih harus janji, cuma keluarga aja yang boleh dateng."ucap Ella yang masih cemberut.
"Iya papih janji hanya keluarga saja yang datang. Jadi sekarang Ella udah setuju kan, untuk menikah dengan kak Ray?"tanya Andi lagi untuk memastikan.
"Bapak dosen Papih, bukan kak Ray, ihh."ujar Ella mengoreksi.
"Iya, jadi Ella mau menikah sama bapak dosen?"
"Iya pih, dengan sangat terpaksa Ella mau. Karna Ella gak mau jadi anak durhakim, nanti bisa dikutuk sama Mamih jadi teko akunya."tutur Ella kepada Papihnya.
"Baiklah, kalau begitu kapan Sul pernikahannya akan dilaksanakan?"Tanya Andi pada Samsul.
"Secepatnya Ndi, karna gue dan istri ada jadwal perjalanan bisnis ke hongkong."Jawab Samsul.
"Kapan berangkatnya?"
"Lima hari lagi."
"Kalau gitu, tiga hari lagi kita laksanakan ijabnya bagaimana?"tanya Andi.
"Gue sih setuju aja, kamu gimana Ray?"Samsul melirik putranya.
"Ray sih setuju aja Pah, tapi apa pernikahannya juga sah secara negara?"tanya Ray.
"Sah Ray, secara agama dan juga negara."Andi yang menjawab.
"Baiklah, Ray setuju."ucap Ray yakin.
"Syukurlah, bagaimana dengan kamu Ella setuju kan?"Ella hanya mengangguk lesu.
"Jadi semua sudah setuju ya, pernikahan akan di adakan tiga hari lagi?"mereka pun semua mengangguk.
Setelah pembahasan pernikahan dua sejoli itu selesai. Keluarga Wardana berpamitan untuk pulang, setelah mereka pulang keluarga Wirawan pun pergi beristirahat ke kamarnya masing-masing.
"Kenapa jadi gini atuh? masa iya akute punya suami sedingin bapak dosen, ihh gak mau. Terus akute harus gimana sekarang? kabur aja kali ya? tapi aku gak mau jadi gelandangan, huuaa aku bingung."Ella tidak bisa tidur dia masih kepikiran tentang pernikahannya.
"Bapak dosen emang ganteng, tapi dia dingin pake banget."ucap Ella sambil membayangkan wajah Ray.
Lama Ella berperang dengan pikirannya sendiri, sampai akhirnya dia tertidur.
Disisi lain.
Ray sama halnya dengan Ella, dia juga tidak bisa tidur. Pernikahannya tinggal tiga hari lagi, apakah dia sanggup menjadi seorang suami? apakah dia bisa sabar menghadapi sifat Ella yang ke kanak-kanakan? apakah mereka bisa membangun bahtera rumah tangga yang tidak dilandasi dengan cinta? banyak sekali pertanyaan dalam benaknya.
"Ya tuhan, apa coba salah hambamu ini. Sehingga kau harus memberikan aku cobaan sebesar ini. berilah aku kesabaran lebih tuhan, supaya aku bisa menghadapi bocah itu."lirih Ray sebelum dia menuju kedalam mimpi.
**************
Keesokan harinya.
Hari ini Ella bangun pagi sekali, tidak seperti hari-hari kemarin yang selalu kesiangan. Dia menatap pantulan dirinya dicermin.
"Sebentar lagi, aku bakal jadi istri orang. Kira-kira bapak dosen bakal suka engga yah, sama aku?"Ella memandang tubuhnya dari atas sampai bawah.
"Apa aku ini terlalu kekanak-kanakan, seperti yang dibilang Mamih. Terus gimana kalau nanti bapak dosen gak suka sama aku? lalu dia selingkuh, akunya gimana dong? gak mau ah kalau harus jadi Jamu."ucap Ella yang matanya terus menatap bayangan dirinya dicermin.
Lama Ella termenung di depan cermin, hingga ahirnya dia turun kebawah untuk sarapan.
"Tumben gak kesiangan."ucap Rina saat melihat putrinya sudah rapi.
"Lagi gak bikin jadwal kesiangan Mih."Jawab Ella lesu.
"Emang ada yah, jadwal kesiangan?"
"Ada kok."Ella menelungkupkan kepalanya dimeja makan.
"Kenapa? putri mamih yang cantik ini kok lesu banget sih?"Rina mengelus kepala Ella.
"Emang harus banget ya, Mih. akunya menikah secepat ini?"tanya Ella.
"Lebih cepat, lebih baik sayang. Sekarang ayok sarapan dulu, nanti kesiangan berangkatnya."ujar Rina.
"Iya, Mih."Ella menyantap sarapannya.
Setelah selesai sarapan, Ella berpamitan kepada Rina untuk berangkat kekampus. lalu dia berjalan menuju garasi, saat sudah sampai disana dia baru inget, kalau motornya lagi ada dibengkel karna kemarin mogok. Ella pun memutuskan untuk membawa motornya yang satunya lagi, dia malas kalau harus membawa mobil.
Ella melajukan motornya dengan kecepatan sedang, dia begitu menikmati pemandangan ibu kota di pagi hari. Sejenak dia melupakan prihal pernikahannya, biarlah semua berjalan sesuai takdir yang di garikan oleh tuhan, pikir Ella. dia pun telah sampai di kampus dan segera memarkirkan motornya, setelah itu dia berdiam sebentar di motornya.
Ella merenung sejenak disana, malas sekali rasanya jika harus bertemu dengan dosennya itu, apalagi dosen itu mengajar dikelasnya. setelah dirasa sudah cukup tenang, Ella pun turun dari motornya tak lupa dia membawa tasnya yang tadi dia sampirkan di stang sebelah kiri.
Ella melangkahkan kakinya menuju kedalam kelas, sudah banyak orang ternyata. Tapi untunglah dosen itu belum masuk.
"Tumben, gak kesiangan nih?"ucap Dela saat melihat temannya sudah datang.
"Kan akunya pengen belajar, Dedel. Kalau telat mulu gak bakalan diijinin masuk, kapan dong akunya belajar?"jawab Ella lalu dia menundukan dirinya dikusri.
"Bagus kalau gitu, kita harus jadi anak yang rajin supaya cepet lulus."ujar Dela.
"Iya Dedel, akunya juga mau cepet lulus, gak maulah kalau harus ngejogrog disini mulu."ucap Ella yang sedang bersandar dikursi.
"Lagi ada masalah ya Ell? kamu terlihat gak semangat banget hari ini."tanya Dela.
"Sedikit."jawabnya singkat.
"Kalau kamu butuh temen cerita, kamu bisa cerita ke aku Ell."tawar Dela.
"Maacih Dedel, tapi untuk sekarang biar aku aja dulu yang tau, masalahnya juga gak berat kok."ujar Ella.
"Yaudah, kalau mau cerita. Kapan aja aku siap kok."ucap Dela yang diangguki oleh Ella.
Beberapa saat kemudian, masuklah seorang dosen tampan yang mengajar di fakultas mereka. Ella langsung mengalihkan pandangannya dia tidak mau bersitatap dengan dosen itu. Beda halnya dengan Ray sedari dia masuk, matanya sudah tertuju pada Ella yang terlihat sedang memalingkan muka mungkin dia tidak mau melihat dirinya, pikir Ray.
"Selamat pagi."ucap Ray tegas.
"Pagi pak."Jawab mereka kompak, kecuali satu gadis yang tidak ikut menyahut.
"Baiklah. kali ini kalian akan mempelajari tentang pemasaran (marketing) dalam fakultas manajemen, pelajaran ini juga sangat penting untuk kalian. Agar kalian lebih memahami apa saja yang berhubungan dengan manajemen."Ray menerangkan dengan sangat tegas dan berwibawa, meskipun wajahnya dingin tanpa eksfresi, tapi tetap saja Ray terlihat tampan dan juga menawan.
Sejenak Ella...
Like👍👍👍👍
Jangan pelit jempol reader terzeyeng😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Asri Angsela Melivina Potabuga
moge Ella,,Ella ni oon atw polos yh,,tp apa rahasia yg Elle sembunyiin yh
2022-11-06
2
Sui Ika
sekalian pun kau tak pernah pedulikan rasaku, ku takan acuhkan dirimu, tapi ku harap suatu saat nanti kau tahu bahwa Aku adalah mahasiswa yang selalu hadir nggak pernah absen.
I will always be the one who always attend your class.
When everybody is absent
And it's only me
Believe me Sir it's only me
Yeah it's only me
It's only me
Its only its only me
Yeah its only me
2022-07-11
1
Kim Yannie
ga bagus visual nya thor
aku kira kaya artis korea
2022-06-20
0