Sesampainya ditoilet, Ray langsung menyuruh Ella masuk kedalam untuk membersihkan dirinya.
"Aku gak mau."ucap Ella kekeh, dia tidak mau masuk ke dalam toilet.
"Kenapa gak mau?"tanya Ray heran.
"Jijik, muntah nya bau. Aku gak mau bersihin, telephone Mamih aja, suruh dia kesini."Ella masih menangis dengan sesegukan.
"Kasian kalau nyuruh mamih kamu kesini, apalagi disuruh bersihin muntahan kamu."Ray menghela nafas kasar, sepertinya dia harus mempunyai stok kesabaran Ekstra untuk menghadapi gadis ini.
"Ya udah, aku gak mau pulang. Mau diem aja disini."Ella malah duduk lesehan dibawah.
"Eh, kok malah duduk dibawah sih?"Ray mengangkat Ella supaya berdiri.
"Ayok masuk, biar saya yang bersihin."putus Ray daripada begini terus. Mereka tidak akan pulang-pulang.
"Tapi aku bau, jijik."Ella menjauh dari Ray.
Dengan sigap, Ray langsung menarik Ella masuk kedalam toilet. Saat sudah sampai didalam, Ray langsung menyuruh Ella membuka baju yang ia kenakan karna sudah kotor dan juga penuh dengan muntahan. Ella pun menurutinya, tapi dia kesusahan karna dia jijik memegang bajunya, jadi pada saat akan membuka baju dia hanya menjiwirnya saja, Ray pun terpaksa membantu Ella membuka bajunya daan terpampanglah hal yang seharusnya tidak boleh dilihat.
Glekk. Ray menelan salivanya kasar, saat dia melihat kedua gunung kembar yang hanya tertutupi kacamata itu, rupanya Ella tidak memakai tanktop. Setelah baju Ella terlepas Ray langsung mengambil sapu tangan di kantong celananya, dia membilas sapu tangan itu dengan air, lalu mengelap tubuh Ella yang kena muntahan tadi, dia berulang kali melakukan hal itu, sampai tubuh Ella tak berbau menyengat lagi.
"Sekarang sudah bersih, sudah tidak bau lagi. Jadi stop jangan nangis lagi, Ok."Ray mengusap pipi Ella yang masih berlinang air mata.
"Aku pulangnya gimana? masa begini."Ray memperhatikan Ella yang hanya mengenakan kaca mata dibagian atasnya dan juga hot pants setengah paha, karna rok mini yang Ella kenakan ikut dibuka. Rok nya juga terkena muntahan, Entah bagaimana dia tadi muntah, kok bisa kena semua pakaiannya?
"Aduh, gimana ya?"otak Ray mendadak blang karna pemandangan di depannya, dia berusaha mati-matian menahan gejolak dalam dirinya, badannya terasa panas dingin. Apa sepolos inikah calon istrinya itu? bahkan dia tidak malu hampir telanjang di hadapannya.
Tadi saja saat Ray membuka baju juga roknya, dia tidak ketakutan sama sekali, padahal Ray adalah lelaki normal, bisa saja dia melakukan hal yang tidak senonoh. Tapi dia masih tau moral agama, dia tidak akan menyentuh wanita yang belum menjadi istrinya, ini saja karna keadaan yang mendesak.
"Gini aja gak papa, ayok keluar."Ella hendak melangkah keluar dari toilet itu tapi Ray dengan cepat menahannya.
"Eh, apa-apan mau keluar dengan penampilan sepertiq itu, tidak bisa."Ray tidak rela tubuh calon istrinya di pandang oleh orang lain.
"Terus, mau sampe kapan kita disini, aku ngantuk mau bobo."rengek Ella manja, Ray langsung membuka kemeja yang ia kenakan sehingga hanya menyisakan kaos pendek putih juga tipis.
"Kamu pake kemeja saya ok, biar kita cepet pulang."Ray memakaikan kemejanya ketubuh mungil Ella, tak lupa dia juga mengancingkannya.
"Ayok keluar."Ray merangkul Ella keluar dari dalam toilet, dia sebenarnya tidak rela kaki mulus calon istrinya terekspos, karna kemejanya hanya menutupi sampai setengah paha Ella saja. Tapi mau bagaimana lagi, padahal mah tinggal beli aja, kan dipasar malem pasti ada yang jual pakaian. Tapi dasar si Ray nya saja sudah ngebleng gara-gara liat gunung.
Saat sudah sampai dimobil, Ray langsung memberikan minum pada Ella, setelah itu dia segera menjalankan mobilnya menuju kerumah Ella, sebelumnya dia bertanya dulu pada Ella dimana alamatnya? karna meskipun dia sahabatan dengan satria, tapi dia belum pernah kerumah nya. Kalau satria dia udah sering kerumah Ray.
*********☆♡☆♡☆♡☆***********
...Disisi lain...
"Gimana ini Pih? kok Ella belum pulang juga ya? Mana ponselnya gak aktip lagi." Rina mondar-mandir dia begitu hawatir pada putri nya yang belum pulang.
"Papih juga bingung Mih, apa dia main kerumah teman nya?"Andi juga tak kalah hawatir.
"Mih pih, keluarga Wardana udah didepan, tuh."ucap Satria yang menghampiri mereka.
"Aduh, gimana ini? mana Ella nya belum pulang lagi. Apa dia tau tentang perjodohan ini, makannya dia kabur. Kamu yang ngasih tau dia ya Satria?"Rina menatap tajam Satria.
"Engga Mih, satria gak kasih tau Ella. Suer dah."Satria mengangkat kedua jarinya membentuk peacs.
"Sudah jangan debat, mending kita temui keluarga Wardana sekarang."ucap Andi.
Merekapun berjalan keluar untuk menemui keluarga Wardana yang sudah menunggu mereka diruang tamu. Sebelumnya pelayan sudah mempersilahkan mereka masuk dan juga menjamu mereka dengan berbagai jenis hidangan.
"Hay Win, apa kabar?"sapa Rina pada Wina calon besan nya.
"Baik Rin."mereka cipika-cipiki.
"Ayok duduk Win, maaf ya kita tadi bersiap dulu."ucap Rina.
"Tidak apa Rin, oh iya, si cantik mana?"Wina menanyakan calon menantunya.
"Itu anu, apa ya, eumz Ellanya belum pulang. Aku gak tau dia kemana Win, tadi siang aku udah wanti-wanti dia supaya cepet pulang, tapi gak tau kenapa dia belum pulang jam segini."ucap Rina sedikit gugup.
"Apa dia tau kalau dia akan dijodohkan?"tanya Samsul.
"Enggak Sul, dia gak tau tentang perjodohan ini."jelas Rina.
"Anak kamu mana Sul?"tanya Andi yang tidak melihat keberadaan Ray.
"Nah itu dia Ndi, anak gue juga gak bisa dihubungi, dia juga belum pulang. Kita dari tadi nungguin dia tapi ntah kemana anak itu."tutur Samsul bingung.
"Kok bisa samaan gini ya Om. Apa jangan-jangan si Ray kabur lagi, dia kan udah tau prihal perjodohan ini."Satria angkat bicara.
"Gak mungkin Sat, kalau dia menolak harusnya sejak awal bukannya kabur seperti ini."ujar Samsul.
"Lalu sekarang gimana? apa kita akan melanjutkan perjodohan ini?"tanya Rina.
"Inikan sudah wasiat mendiang ayah saya, jadi harus tetap dilanjutkan."Jawab Samsul.
"Lalu, bagaimana dengan anak-anak kita, bahkan kita gak tau dimana keberadaan mereka sekarang."ucap Andi.
"Kita cari mereka, setelah itu kita bicarakan baik-baik dengan mereka."ujar Wina.
"Sekarang kita cari kemana dulu?"tanya Satria.
"Kamu hubungi teman-teman mereka, kamu tau kan teman Ray siapa aja?"
"Tau kok tante, bentar saya hubungi mereka."Satria lalngsung menghubungi Galang, dia menanyakan apa Ray sedang bersamanya, tapi ternyata tidak! lalu Satria menghubungi Rendi, dia juga menanyakan hal yang sama, tapi Ray tidak bersamanya. Terus kemana perginya sahabatnya itu, pikir Satria.
"Gimana Sat?"tanya Samsul.
"Ray gaada sama mereka om."Jawab Satria.
"Kemana anak itu?"guman Samsul.
"Coba kamu telphone temannya Ella, Sat."pinta Rina.
"Aku gak punya nomer teman Ella mih, bahkan aku gak tau Ella temenan sama siapa aja."ujar satria.
"Ya sudah, kamu cari adik kamu sana."perintah Rina.
"Baik, Mih."Satria melangkah untuk keluar, tapi sebelum dia mencapai pintu.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya readers😊
Like like like👍👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Novie
🙄
2023-09-26
1
Qaisaa Nazarudin
Intung aja Calon suami sendiri,,kalo sama sama Yuda tdi gimana ya jadi nya??🤔🤔🤔
2023-01-01
0
nokayu
org2 mh lagi panik nyariin yg mau di jodohin,,, tau nya mh lagi br duaan...
2022-10-19
0