Gara-gara naik kora-kora.

Kini mereka sudah sampai di mall.

"Mau nonton filem apa?"tanya Ray.

"Dignitate."Jawab Ella singkat.

"Kamu tunggu disini, saya beli tiketnya dulu."ucap Ray.

"Siap, sekalian beli popcron sama minumannya ya Bapak Dosen."pinta Ella sembari tersenyum dengan begitu manisnya.

"Hm."

Ray pun berjalan meninggalkan Ella untuk membeli tiket, setelah tiketnya dapat, dia pun langsung membeli pesanan Ella tadi. Dia mengantri cukup lama, hingga akhirnya dapat juga, setpelah itu dia langsung saja menghampiri Ella yang tengah menunggunya.

"Yuk masuk, tiketnya sudah dapat."ajak Ray.

"Hayuk lah, gaskeun!"ucap Ella semangat 45.

Ray dan juga Ella sudah memasuki gedung bioskop, mereka duduk di jajaran kursi paling depan.

"Nih."Ray menyerahkan popcron dan juga minuman yang di beli nya tadi.

"Milk sake."

"Kan kamu gak bilang mau minuman apa, jadi ya sudah beli itu aja."Ujar Ray.

"Gak papa kok, Aku suka."

"Hm."

lampu bioskop telah dimatikan, filem pun segera dimulai. Ella menonton begitu anteng bahkan tidak melirik kemana pun, fokusnya hanya kedepan layar saja. Sementara itu Ray biasa saja, karna dia tidak menyukai filem romantis. Dia lebih menyukai filem action.

"Cemilan nya dimakan, buat apa beli kalau tidak di makan."ucap Ray karna sedari tadi Ella tidak menyentuh makanan maupun minumannya.

"Nantilah bapak dosen. Aku lagi asik nonton ini."Ella berbicara tanpa melihat kearah Ray.

"Aaa, buka mulut kamu."Ray menyodorkan popcron ke depan mulut Ella.

"Enak, gurih."Ella menyantap popcron itu lalu mengunyah nya.

Selama filem berlangsung, Ray menyuapi Ella sampai popcron itu habis, begitu juga dengan filemnya.

lampu kembali menyala, saat filem itu selesai. Ray menyodorkan minuman pada Ella, dia pun langsung menerimanya karna haus. Setelah Ella minum merekapun langsung berjalan keluar dari bioskop itu.

"Seru gak filemnya?"tanya Ray saat mereka sudah di luar bioskop.

"Banget."

"Pantesan aja nontonnya sampai tidak mengedip."

"Abisnya aku suka banget sama filemnya. Pemeran cowoknya kaya bapak dosen."ujar Ella.

"Kenapa seperti saya?"Ray menaikan sebelah alisnya.

"Soalnya bapak dosen itu kan dingin, galak nyeremin. Tapi banyak cewek yang suka dan ngejar-ngejar, but gak di lirik sama sekali. Sama kayak pemeran cowok yang tadi."jelas Ella panjang lebar.

"Jadi menurut kamu saya ini dingin galak juga ?menyeramkan begitu?"Ray menatap lekat wajah gadis yang berada di hadapannya.

"Iya."jawab Ella singkat.

"Memang siapa yang suka pada saya dan juga ngejar-ngejar saya?"Tanya Ray.

"Banyak, hampir semua mahasiswi dikampus suka sama bapak dosen!"Jawab Ella.

"Termasuk kamu gitu?"

"Eh, ya enggalah aku mah."

"Yakin?"Ray menaik turunkan alisnya.

"Yakin banget."Jawab Ella cepat.

"Bukan engga, tapi belum."

"Kalau belum, berarti aku bakal suka gitu sama bapak dosen?"

"Maybe."

"Ih, amit-amit."Ella bergidig.

"Lah, memangnya kenapa? kok kamu sampai bergidig gitu?"tanya Ray heran.

"Bisa beku aku kalau lama-lama deket sama bapak dosen."ucap Ella yang melirik kearah Ray sekilas.

"Kamu pikir saya kulkas apa?"ketus Ray.

"Bahkan bapak dosen itu lebih dingin daripada kulkas. Akunya heran, kenapa calon istri bapak dosen kok mau ya sama bapak?"Ella berucap seperti orang bingung.

"Karna saya tampan."

"Narsis pisan euy."

"Kenyataan."

"Serah bapak dosen ajalah, akunya lelah mau pulang. Ayok anterin aku pulang."ajak Ella merengek.

"ya sudah, ayok."

Mereka pun berjalan menuju kearah mobil.

"Mau makan dulu, gak?"tanya Ray.

"Gak, masih kenyang. Ayok jalan aja akungantuk, pengen bobo."rengek Ella.

"Ya sudah, kamu tidur saja."

"Dimobil?"

"Hm."Ray mendekat kearah Ella.

"Eits, bapak dosen mau ngapain? jangan macem-macem ya. Nanti di bilangin ke Mamih aku."Ella langsung menyilangkan tangannya di dada.

"Bilangin aja, gak takut tuh."ucap Ray cuek.

"Nanti, Mamih aku bakalan kutuk bapak dosen......"ucapan Ella terpotong oleh Ray.

"Jadi teko, saya gak takut, mau jadi teko kek, cangkir kek, lagian siapa juga yang mau macem-macem. Orang saya cuma mau pasangin seatablet doang!"Ray menatap manik mata gadis yang nampak ketakutan itu.

"Bilang dong, aku udah ketakutan tau."ucap Ella cemberut.

"Takut apa?"

"Takut sama bapak dosen."

"Emangnya, saya kenapa?"

"Takut, kalau bapak dosen mesum!"ucap Ella.

"Emangnya, kamu tau apa itu mesum?"tanya Ray penasaran.

"Enggak!"Ella menggeleng.

"Lalu, kamu dapat kata itu darimana?"

"Dari temen SMA aku dulu, dia pernah bilang pacarnya suka mesum kalau lagi di dalam mobil. Gitu katanya!" Ella mengingat-ngingat perkataan temannya waktu itu.

"Pacarnya kan? lalu saya ini pacar kamu bukan?"

"Eh, iya ya. Bapak dosen kan bukan pacar aku. Hehe."Ella cengengesan.

Ray pun menjalankan mobilnya dengan begitu pelan, karna suasana jalanan sangat macet. Ella tidak lagi banyak bicara, dia hanya diam saja sepanjang perjalanan, sesekali dia terlihat menguap.

"Kita berhenti dulu ya di mesjid. Ini sudah adzan magrib, kita sholat dulu."Ella hanya mengangguk saja, lalu di ikut turun bersama Ray. Mereka melaksanakan dulu sholat magrib di mesjid itu.

Setelah selesai melaksanakan sholat magrib, merekapun kembali melanjutkan perjalanan. Saat di tengah jalan menuju kerumah Ella, mereka melewati pasar malam dan Ella langsung menyuruh Ray untuk berhenti.

"Bapak dosen, boleh ya kita ke tempat itu. Akunya pengen banget ketempat itu, tapi Mamih, gak pernah ngijinin aku keluar malam. Boleh ya? bentar aja, ya ya ya!"pinta Ella merengek, bak anak kecil.

"Nanti Mamih kamu marah kalau kamu pulang nya terlalu malam."ucap Ray memberitahu.

"Enggak apa-apalah, kan cuma sekali ini aja, ya?"Ray menjadi tidak tega saat melihat wajah memelas itu.

"Tapi sebentar aja, ya."

"yeayyyy, ayok kita turun."Ella begitu bersemangat dan langsung menarik tangan Ray.

"Wah, banyak banget permainan nya, aku mau naik itu."tunjuk Ella pada wahana kora-kora.

"Yakin, mau naik itu?"tanya Ray memastikan.

"Iya, aku pengen nyobain naik itu."Jawab Ella yakin.

"Ok."Ray menarik tangan Ella untuk membeli karcis, lalu mereka pun menaiki permainan itu.

Setelah wahana kora-kora itu, berayun kedepan dan juga kebelakang. Ella merasakan pusing dan juga mual.

"Aku pusing bapak dosen. Aku mau turun aja ah."rengek Ella.

"Gak bisa kalau mau turun sekarang. Kita harus nunggu, sampe berhenti."ucap Ray sambil merangkul bahu Ella yang katanya pusing.

"Gak mau, pokonya mau turun sekarang."Kekeh Ella.

"Gak bisa, Ell."Ray bingung saat melihat Ella yang sudah menangis.

"Mamih, aku mau turun. Pusing, mual, aku mau muntah. Gimana ini? bapak dosen."air mata sudah berjatuhan di pipi mulus Ella.

"Bentar lagi ya."Ray berusaha menenangkan Ella.

Wahana itu sudah berhenti. Ray pun segera membawa Ella turun dari sana.

"Kan tadi saya sudah tanya, yakin mau naik itu? kamu bilang yakin, eh taunya malah nangis."ledek Ray.

"Kan a....." perkataan Ella tercekat, karna dia merasa akan ada sesuatu. yang keluar menyeruak dari dalam perutnya. Dan benar saja dia memuntahkan cairan yang berbau pekat dari dalam mulutnya, hingga pakaian yang ia kenakan menjadi kotor semua karna muntahan nya yang cukup banyak, untung saja Ray agak jauh dari Ella, jadi dia tidak terkena muntahan itu.

"Kamu gak papa?"Ray langsung mendekati Ella.

"Jangan deket-deket, aku bau. Hiks hiks hiks, Mamih aku muntah, gak enak. Huuaa."Ella menangis kencang.

"Ayok kita cari toilet buat bersihin badan kamu."Ray langsung menarik tangan Ella tanpa merasa jijik dengan kondisi Ella saat ini.

"Aku kotor, gimana ini pulangnya? huuaaa hiks hiks Mamih."

Like like like👍👍👍👍

Terpopuler

Comments

RistaRia

RistaRia

si Ella cengeng banget ya.,😂😂🤦

2023-08-31

2

nokayu

nokayu

si ela mah aneh aneh aja org nya tapi seru

2022-10-19

0

@sulha faqih aysha💞

@sulha faqih aysha💞

ya Allah Rey sabar banget menghadapi tingkah laku calan istri

2022-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Teman baru
2 Kafe Victoria.
3 Tembok tampan.
4 Bareng bapak dosen.
5 Gara-gara naik kora-kora.
6 Gara-gara gunung.
7 Ungkeb bapak dosen.
8 Tiga hari lagi.
9 Otaknya cuma se'ons.
10 Oting.
11 Makan bersama.
12 Berenang.
13 Dua-duanya.
14 Panas dingin tapi bukan meriang.
15 Bengkel mulut.
16 Gara-gara panggilan.
17 Momen adik kakak.
18 Sah.
19 Jadi nyamuk?
20 Jalan-jalan.
21 Jatah.
22 Pindah kerumah Ray.
23 Gara-gara micin.
24 Belalai.
25 Menuju bobol gawang.
26 Akhirnya gol.
27 Klub bisbol.
28 Obrolan gaje.
29 Kembali kuliah.
30 Sepasang mata.
31 Mojok.
32 Nasib punya istri bocah!
33 Bukan cinta tapi obsesi.
34 Ada kalanya, kita harus menjadi dewasa.
35 Pesawat terbang.
36 Cemburu.
37 pernyataan cinta
38 KUCING.
39 Alergi.
40 Para pria konyol.
41 Emak-emak jail dan pagi yang panas.
42 Trut or dare.
43 Perasaan apa ini?
44 Kemarahan Ray.
45 Dunia hanya sementara
46 Siapa sebenarnya bapak dosen?
47 Hanya untuk seseorang yang sepesial.
48 Galang kenapa?
49 Mulai memanas.
50 Ini sangat menyakitkan tuhan.
51 Black Sky
52 Angel of Death.
53 Kode dalam sebuah teka-teki.
54 Suara itu?
55 Kejujuran Ella.
56 kebenaran tentang Rafly.
57 Ada apa dengan Ella.
58 Positif.
59 Pengumuman.
60 Cucu berudu
61 Gudang.
62 Tidak sebodoh itu.
63 Apartemen.
64 Satria ter-aniaya.
65 Ngegantung
66 Tantangan
67 Manusia kecap, manusia krispi.
68 Melewatkan sesuatu
69 Ondel-ondel
70 Ada apa dengan Rafly
71 Bukit
72 Mimom, Pipop.
73 Gak seksi lagi.
74 Bikini
75 Bajingan kecil.
76 Penyerangan di taman kampus.
77 Pelokor yang suka merebut isi kolor
78 Nenek lampir jahat.
79 Berpiknik.
80 Penyesalan Yuda
81 Baby bakso.
82 Dela yang malang.
83 Memang dia.
84 Belajar mencintai
85 Ayam oreo.
86 Hanya milik kakak.
87 Sebuah rasa yang sulit di jabarkan dengan kata-kata.
88 Bikin cimol.
89 Pernikahan Dela&Galang.
90 Di kacangin.
91 Kejujuran Galang.
92 Pepaya.
93 Gara-gara ceker.
94 Penganten baru VS penganten basi
95 Para pria somplak hendak memasak.
96 Bukan masakan tapi racun.
97 Kebun teh.
98 Dalina.
99 Anak-anak gendeng bin sableng.
100 Pergi ke markas dengan Dela
101 Saringan
102 Ayam goreng liper.
103 Ayam goreng apa jamu?
104 Masalah kandungan.
105 Ke supermarket bareng Satria.
106 Tujuh bulanan.
107 Cerita Satria.
108 Malam yang dingin.
109 pemeriksaan kandungan.
110 Siapakah kekasih Satria?
111 pengumuman.
112 Mode kulkas on.
113 Puasa.
114 Menepati janji
115 Ingin menang sendiri
116 Kucing gatal
117 Panik,
118 Bantet,
119 Kontraksi
120 Sebentar lagi
121 Welcome to the world
122 Twins A
123 Cara minum obat.
124 Dosen oon
125 Ngenes
126 Di terima
127 pisikopat belalai
128 Terong
129 Bikin pulau
130 Rencana pernikahan
131 Piting
132 Quin AOD, come back.
133 Begal.
134 Terluka
135 Cewek gatel
136 Masuk kuliah
137 Kelompok
138 Curiga
139 Pertanyaan unfaedah
140 Kesiangan
141 Kekesalan Ella
142 Telur badak
143 Pukulan telak
144 Malesnya lagi jalan-jalan
145 Hempaskan Citel rombeng.
146 Bikin lagi
147 Terjebak
148 Empat puluh harian twins
149 Rencana satu di mulai
150 Persiapan
151 Memulai sandiwara
152 Sandra
153 Setan bangsat
154 Markas Black Wolf.
155 Belalai buluk
156 pulang
157 Menuju opening gua
158 Semut raksasa
159 para suami menjaga twins.
160 Hotel
161 Happy birthday Rayen.
162 pendekatan Rendi
163 Pernikahan Satria&Dalina.
164 Artis sinetron
165 mengeksekusi Rafly
166 Malam ke epat
167 Ternak kodok
168 Sosis alot
169 Jadian
170 penculikan Ella.
171 Mamut
172 Makan malam
173 Kecelakaan
174 Selamat jalan Rendi
175 Mahasiswi menyebalkan
176 Korban ikan terbang
177 Kebersamaan Ella dan keluarganya
178 Bikin martabak
179 Dosen baru
180 Ke kantor Galang
181 Satu tahun berlalu
182 Dalina melahirkan
183 Sasa Maharani Putri Wirawan.
184 Gosip
185 Sebuah Video
186 Ella di serang
187 Terungkap
188 kedatangan Adik Galang
189 Gunung yang menempel
190 Membuntuti Kiana
191 Hal yang tak terduga
192 Di kepung
193 Black Rose
194 Pawang Dosen
195 Beralih Frovesi
196 sehari bersama Kiana
197 Ray yang kocak
198 kekesalan Ella
199 Happy birthday twins
200 Penasaran
201 Ella pingsan
202 si kembar yang aktip
203 Vino ice cup
204 Tantangan Misya
205 Ganti gelar
206 Duel dengan Misya
207 Tersesat
208 Sesuatu
209 klien Papih Andi
210 Menghabiskan waktu bersama para sahabat
211 para pria yang murka
212 Semut nakal
213 Magang
214 Srategi
215 Penyerangan Arga
216 Kepala copot
217 Di introgasi Papih Andi
218 kang somay
219 Undangan reuni
220 Salah arah
221 kelakuan Zura
222 Karena Ella
223 Adik kakak yang suka ribut.
224 Nggak jadi healing
225 Ray merajuk
226 Ray merajuk
227 Rindu
228 pendarahan
229 Siapa Langit?
230 Karena kebodohannya sendiri
231 pistol nembak pistol
232 Tidur di alam baka
233 Tentang Langit.
234 Ada yang kebakar.
235 Si kembar Rindu
236 Milik orang lain
237 Pecanor
238 Menjadi teman
239 Maju kena mundur kena
240 Nyot Pop, nyot Pop.
241 Butuh pembuktian
242 pernikahan Ragil dan Kiana.
243 Di serang.
244 Biarkan mereka ikut.
245 Takjub.
246 Malu.
247 Mengenang masa lalu.
248 Bayinya akan brojol
249 Episode terakhir, TAMAT!
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Teman baru
2
Kafe Victoria.
3
Tembok tampan.
4
Bareng bapak dosen.
5
Gara-gara naik kora-kora.
6
Gara-gara gunung.
7
Ungkeb bapak dosen.
8
Tiga hari lagi.
9
Otaknya cuma se'ons.
10
Oting.
11
Makan bersama.
12
Berenang.
13
Dua-duanya.
14
Panas dingin tapi bukan meriang.
15
Bengkel mulut.
16
Gara-gara panggilan.
17
Momen adik kakak.
18
Sah.
19
Jadi nyamuk?
20
Jalan-jalan.
21
Jatah.
22
Pindah kerumah Ray.
23
Gara-gara micin.
24
Belalai.
25
Menuju bobol gawang.
26
Akhirnya gol.
27
Klub bisbol.
28
Obrolan gaje.
29
Kembali kuliah.
30
Sepasang mata.
31
Mojok.
32
Nasib punya istri bocah!
33
Bukan cinta tapi obsesi.
34
Ada kalanya, kita harus menjadi dewasa.
35
Pesawat terbang.
36
Cemburu.
37
pernyataan cinta
38
KUCING.
39
Alergi.
40
Para pria konyol.
41
Emak-emak jail dan pagi yang panas.
42
Trut or dare.
43
Perasaan apa ini?
44
Kemarahan Ray.
45
Dunia hanya sementara
46
Siapa sebenarnya bapak dosen?
47
Hanya untuk seseorang yang sepesial.
48
Galang kenapa?
49
Mulai memanas.
50
Ini sangat menyakitkan tuhan.
51
Black Sky
52
Angel of Death.
53
Kode dalam sebuah teka-teki.
54
Suara itu?
55
Kejujuran Ella.
56
kebenaran tentang Rafly.
57
Ada apa dengan Ella.
58
Positif.
59
Pengumuman.
60
Cucu berudu
61
Gudang.
62
Tidak sebodoh itu.
63
Apartemen.
64
Satria ter-aniaya.
65
Ngegantung
66
Tantangan
67
Manusia kecap, manusia krispi.
68
Melewatkan sesuatu
69
Ondel-ondel
70
Ada apa dengan Rafly
71
Bukit
72
Mimom, Pipop.
73
Gak seksi lagi.
74
Bikini
75
Bajingan kecil.
76
Penyerangan di taman kampus.
77
Pelokor yang suka merebut isi kolor
78
Nenek lampir jahat.
79
Berpiknik.
80
Penyesalan Yuda
81
Baby bakso.
82
Dela yang malang.
83
Memang dia.
84
Belajar mencintai
85
Ayam oreo.
86
Hanya milik kakak.
87
Sebuah rasa yang sulit di jabarkan dengan kata-kata.
88
Bikin cimol.
89
Pernikahan Dela&Galang.
90
Di kacangin.
91
Kejujuran Galang.
92
Pepaya.
93
Gara-gara ceker.
94
Penganten baru VS penganten basi
95
Para pria somplak hendak memasak.
96
Bukan masakan tapi racun.
97
Kebun teh.
98
Dalina.
99
Anak-anak gendeng bin sableng.
100
Pergi ke markas dengan Dela
101
Saringan
102
Ayam goreng liper.
103
Ayam goreng apa jamu?
104
Masalah kandungan.
105
Ke supermarket bareng Satria.
106
Tujuh bulanan.
107
Cerita Satria.
108
Malam yang dingin.
109
pemeriksaan kandungan.
110
Siapakah kekasih Satria?
111
pengumuman.
112
Mode kulkas on.
113
Puasa.
114
Menepati janji
115
Ingin menang sendiri
116
Kucing gatal
117
Panik,
118
Bantet,
119
Kontraksi
120
Sebentar lagi
121
Welcome to the world
122
Twins A
123
Cara minum obat.
124
Dosen oon
125
Ngenes
126
Di terima
127
pisikopat belalai
128
Terong
129
Bikin pulau
130
Rencana pernikahan
131
Piting
132
Quin AOD, come back.
133
Begal.
134
Terluka
135
Cewek gatel
136
Masuk kuliah
137
Kelompok
138
Curiga
139
Pertanyaan unfaedah
140
Kesiangan
141
Kekesalan Ella
142
Telur badak
143
Pukulan telak
144
Malesnya lagi jalan-jalan
145
Hempaskan Citel rombeng.
146
Bikin lagi
147
Terjebak
148
Empat puluh harian twins
149
Rencana satu di mulai
150
Persiapan
151
Memulai sandiwara
152
Sandra
153
Setan bangsat
154
Markas Black Wolf.
155
Belalai buluk
156
pulang
157
Menuju opening gua
158
Semut raksasa
159
para suami menjaga twins.
160
Hotel
161
Happy birthday Rayen.
162
pendekatan Rendi
163
Pernikahan Satria&Dalina.
164
Artis sinetron
165
mengeksekusi Rafly
166
Malam ke epat
167
Ternak kodok
168
Sosis alot
169
Jadian
170
penculikan Ella.
171
Mamut
172
Makan malam
173
Kecelakaan
174
Selamat jalan Rendi
175
Mahasiswi menyebalkan
176
Korban ikan terbang
177
Kebersamaan Ella dan keluarganya
178
Bikin martabak
179
Dosen baru
180
Ke kantor Galang
181
Satu tahun berlalu
182
Dalina melahirkan
183
Sasa Maharani Putri Wirawan.
184
Gosip
185
Sebuah Video
186
Ella di serang
187
Terungkap
188
kedatangan Adik Galang
189
Gunung yang menempel
190
Membuntuti Kiana
191
Hal yang tak terduga
192
Di kepung
193
Black Rose
194
Pawang Dosen
195
Beralih Frovesi
196
sehari bersama Kiana
197
Ray yang kocak
198
kekesalan Ella
199
Happy birthday twins
200
Penasaran
201
Ella pingsan
202
si kembar yang aktip
203
Vino ice cup
204
Tantangan Misya
205
Ganti gelar
206
Duel dengan Misya
207
Tersesat
208
Sesuatu
209
klien Papih Andi
210
Menghabiskan waktu bersama para sahabat
211
para pria yang murka
212
Semut nakal
213
Magang
214
Srategi
215
Penyerangan Arga
216
Kepala copot
217
Di introgasi Papih Andi
218
kang somay
219
Undangan reuni
220
Salah arah
221
kelakuan Zura
222
Karena Ella
223
Adik kakak yang suka ribut.
224
Nggak jadi healing
225
Ray merajuk
226
Ray merajuk
227
Rindu
228
pendarahan
229
Siapa Langit?
230
Karena kebodohannya sendiri
231
pistol nembak pistol
232
Tidur di alam baka
233
Tentang Langit.
234
Ada yang kebakar.
235
Si kembar Rindu
236
Milik orang lain
237
Pecanor
238
Menjadi teman
239
Maju kena mundur kena
240
Nyot Pop, nyot Pop.
241
Butuh pembuktian
242
pernikahan Ragil dan Kiana.
243
Di serang.
244
Biarkan mereka ikut.
245
Takjub.
246
Malu.
247
Mengenang masa lalu.
248
Bayinya akan brojol
249
Episode terakhir, TAMAT!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!