03. SEKOLAH BARU

Seorang gadis cantik tengah menatap foto berukuran A8 di tangannya, rasa kesal, sesak, sakit, kecewa dan marah kembali terselip di benaknya. Foto dua orang perempuan dan satu orang laki-laki yang tengah tersenyum bahagia itu telah membuatnya kembali menitikkan air mata. Dirinya terlihat bahagia di dalam foto itu, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi di belakangnya.

Sahabat yang begitu dipercaya telah mengkhianati dirinya bersama cinta pertamanya, dan itu menoreh luka yang sangat dalam di hatinya. Gadis itu kecewa. Untuk pertama kali dirinya mengerti kata cinta, namun langsung di patahkan oleh kenyataan yang begitu menyakitkan.

Dengan kasar ia merobek foto itu hingga menjadi beberapa kepingan kecil, lalu melemparkannya asal hingga semua berjatuhan di atas ranjang berwarna biru muda itu. Gadis itu menyingkap selimut bermotif bunga yang menutupi sebagian kakinya, hingga foto itu kembali berterbangan lalu mendarat dengan apik di lantai kamarnya. Bahkan menurutnya foto penuh kenangan itu sangat tidak pantas mengotori ranjang miliknya.

Gadis itu terbaring setelah menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh, lampu kamar yang temaram seolah mendukung suasana hatinya. Hanya sebuah boneka beruang besar berwarna coklat yang kini menjadi temannya di kamar luas ber AC itu, memeluknya dengan sangat erat mencari sedikit kehangatan. Hingga suara ketukan pintu menyadarkannya dari kesepian yang yang melanda relung hati.

"ZIANNA SAYANG!"

Zia beranjak duduk saat mendengar namanya di panggil oleh seseorang yang sangat di kenalnya, tangannya bergerak mengusap sisa air mata lalu mencoba bersikap senormal mungkin. Di atas nakas ia mengambil remote kecil, lalu dengan seketika semua lampu kamar menyala dengan terang saat jempol tangannya menekan tombol power.

"Masuk aja Dad, nggak dikunci kok!" teriak Zia tanpa mau beranjak dari tempat tidurnya.

Tanpa menunggu lama pintu langsung terbuka, memperlihatkan seorang pria yang masih sangat tampan dan tegas di usianya yang sudah memasuki hampir kepala lima. Pria itu tersenyum tipis sambil mendekat ke arah putrinya, Zianna. Sedangkan Zia? dia hanya menunduk diam saat Daddy Zion duduk tepat di hadapannya.

"Dad mau bicara sama kamu!" Zia mendongak saat tangan Daddy mengelus puncak kepalanya meski hanya sesaat.

"Dad, Anna cuma pengen sekolah di sana aja, Anna janji kok Anna bakal jaga diri!" Zia menatap Daddy dengan tatapan memohon.

Sudah untuk ke empat kalinya sejak kejadian satu bulan yang lalu, Zia meminta untuk pindah sekolah ke Indonesia. Namun Daddy Zion belum juga mengizinkan dirinya untuk kembali ke negara asalnya. Zia ingin pindah sekolah dengan alasan ingin bersekolah di negara tempat kelahirannya, padahal bukan itu alasan utama yang membuatnya ingin segera pindah sekolah.

Sejenak Zion terdiam menatap lekat putrinya. "Baiklah!" Ia menjeda apa yang ingin di ucapkan, "kamu boleh sekolah di Indonesia, tapi ada syaratnya!"

Seketika Zianna menatap dengan binaran antusias, akhirnya hal yang di tunggu datang juga. "Apa syaratnya Dad? Anna mau!" Senyum lebar mengembang di bibir manisnya.

"Kamu tidak boleh menunjukkan identitas mu dan tidak boleh tinggal di mansion!" Seketika senyum lebar Zia meredup, berganti dengan kerutan di dahi tanda tidak mengerti.

"Kalau aku tidak boleh tinggal di mansion lalu aku akan tinggal di mana?" Zia tidak masalah jika harus merahasiakan identitasnya, lagi pula itulah yang selalu ia lakukan setiap hari di sekolah selama ini.

"Kamu akan tinggal bersama Paman Max, asisten Daddy di sana! Kamu masih ingat 'kan?" ujar Zion bertanya.

Zia menunjukkan senyum yang memperlihatkan sedikit giginya yang rapi, mengangguk antusias hingga menggoyangkan rambut panjang yang menutupi punggungnya. "Inget lah, berarti Anna tinggal sama Tante Viara!" ucapnya dengan senang.

"Dad juga yang akan mengurus perpindahan sekolah kamu!"

Zion menatap dengan berat, sangat sulit baginya mengizinkan putri kesayangannya itu untuk menetap berjauhan darinya. Namun tidak ada pilihan lain, Zion sebenarnya tahu apa yang membuat Zia rela melakukan semua ini.

"Di SMA mana?" Gadis cantik berambut cokelat itu kini memegang tangan sang Daddy, seolah menegaskan bahwa dirinya tidak apa-apa jika berjauhan dengan keluarga.

"Kamu akan satu sekolah bersama sepupumu, Handa!" Keputusan dari Zion membuat Zia membulatkan matanya seketika.

"Nggak Dad, Anna nggak mau sekolah di sana!" Zia menolak dengan cepat lalu menunduk menunjukkan ketidaksukaan.

Bukan sepupunya yang membuat Zia tidak mau, tapi para siswa di sekolah itu yang membuatnya enggan menimba ilmu di sana, semua muridnya resek setahunya. Setelah memutuskan untuk pindah sekolah, ia memang sempat menjelajah ke beberapa sekolah terbaik yang akan menjadi pilihannya. SMA Galaxy, tempat di mana sepupunya bersekolah itu tidak termasuk dalam daftar pilihannya.

"Kenapa? Setidaknya di sana kamu punya kenalan sayang! Bukan cuma Handa, di sana juga ada Kenzo!" ujar Zion. Pria itu hanya khawatir putrinya tidak nyaman jika di sekolah lain, menurutnya Zia akan lebih nyaman jika bersama kedua sepupunya.

"Nggak Dad, di tempat lain aja ya!" Zia memohon dengan puppy eyesnya. Zia tidak masalah kalau hanya ada Handa, yang jadi masalah adalah keberadaan Kenzo di sana. Hubungannya dengan Kenzo selama beberapa tahun ini sangat tidak baik-baik saja, Zia pun tidak tahu apa yang membuat Kenzo sangat membenci dirinya.

Zion terdiam sembari menatap lekat wajah putrinya, berpikir sejenak mempertimbangkan keinginannya. "Tidak, kamu hanya boleh sekolah di sana! Kalau mau, kamu pindah. Kalau kamu nggak mau, berarti nggak usah pindah!"

Zia terdiam memikirkan keputusan Daddy nya yang tidak bisa di ganggu gugat itu. Tentu saja ia kecewa, tapi mau bagaimana lagi, dari pada tetap berada di sini lebih baik ia pindah saja ke sekolah itu. Lagipula tidak ada buruknya juga kalau pindah ke sekolah itu.

Jika berlama-lama di sini, Zia takut hanya akan membuat musuh dari keluarganya mengetahui identitas seluruh keluarganya. Setelah putus hubungan dirinya dengan Rexie dan Danis, Zia mulai menyadari ada sesuatu yang mencurigakan. Identitasnya kembali di ketahui oleh musuh yang ingin menghancurkan keluarganya, melindungi kedua adik laki-lakinya adalah tujuan utamanya saat ini.

Zia berharap dengan kepindahannya ke Indonesia bisa mengecoh musuh keluarganya yang memang sudah terlanjur mengetahui dirinya, karena penculikan yang terjadi padanya dua belas tahun silam. Dengan kepindahannya maka kedua adiknya akan baik-baik saja, dan penculik itu hanya akan mengetahui bahwa hanya Zia anak satu-satunya Zion dan Shina.

*****

Lima hari berlalu sejak keputusan Zion tentang kepindahannya, kini Zia sudah tinggal di rumah Paman Max. Zion sudah kembali ke Jerman setelah mengantarkan Zia sampai ke rumah Max dengan selamat dua hari yang lalu, menggunakan jet pribadi miliknya.

Hari ini adalah hari pertama Zia masuk ke sekolah barunya, setelah dua hari menghabiskan waktu hanya dengan berdiam diri di rumah. Di dalam kamar luas bernuansa biru muda dan putih itu, Zia sedang merapikan diri menggunakan seragam sekolah baru miliknya.

Tok... Tok... Tok...

"Nona, sudah siang waktunya sekolah!" pekik Viara dengan tangan yang masih mengetuk pintu.

Tidak berselang lama pintu kamar terbuka, menampilkan seorang gadis berkuncir satu yang terlihat sangat cantik dan rapi dengan seragam sekolah barunya. Viara menyambut dengan tersenyum, yang dibalas dengan senyuman yang serupa oleh Zia.

"Tante kira kamu belum bangun. Maaf ya, Tante lupa bangunin kamu tadi!" Viara bernafas lega, untung saja Nona nya itu gadis yang rajin dan sudah mandiri sejak sejak kecil.

"Nggak papa kok Tante!" Zia tersenyum manis, lagipula untuk apa dibangunkan. Gadis itu sudah cukup dewasa untuk menyiapkan semuanya sendiri, walaupun beberapa kali Zia kerap menunjukkan sifat kekanak-kanakan nya. Mau bagaimana pun Zia masih berusia tujuh belas tahun, sifat labil dan manja sering kali mendominasi padanya.

"Ya sudah ayo sarapan dulu!" Viara mengajak Zia menuju ruang makan, sebelum waktu semakin siang.

Zia menahan Viara yang sedang berjalan menggandeng dirinya menuju ruang makan. Ada sesuatu yang ingin di bicarakan gadis itu pada Tantenya. "Tante, boleh nggak jangan panggil Zia pake Nona lagi, Zia nggak suka. Zia pengennya Tante panggilnya nama aja!" pintanya.

"Ya udah kalau itu mau kamu, Tante coba nanti!" Zia langsung tersenyum senang saat Tante Viara menyetujui permintaannya.

Bagi Viara itu termasuk permintaan yang cukup sulit, mau bagaimana pun Zia adalah putri dari mantan majikannya dulu. Sekarang pun Zia masih menjadi putri dari pemilik perusahaan tempat suaminya bekerja, tapi Viara akan tetap mencobanya nanti.

"Tante, Zia titip Jaka ya. Belum Zia kasih makan soalnya!" pinta Zia. Jaka adalah nama kucing kecil yang baru Zia adopsi kemarin, kucing yang di ambil dari mansion Zielinski.

"Iya tenang aja!" ujar Viara menyanggupi.

Mereka berdua langsung menuju ruang makan untuk segera mulai menyantap sarapan pagi. Mereka memulai sarapan tanpa adanya obrolan karena waktu sudah semakin siang, tidak mungkin kan Zia harus terlambat ke sekolah hanya karena kelamaan sarapan.

Selesai sarapan Zia, Paman Max dan putranya -Bian Xavierre, berpamitan pada Viara. Max mengantarkan Bian ke sekolahnya lebih dulu, karena jarak ke sekolah putranya itu lebih dekat dari sekolah Zia. Setelahnya giliran Max mengantar Zia, beruntung jalanan di pagi hari ini belum terlampau macet. Dengan begitu Zia bisa sampai di sekolah tepat pada waktunya.

Dan di sinilah Zia berada, menatap gedung sekolah baru yang akan menjadi tempatnya menimba ilmu. Banyak murid yang terlihat berjalan memasuki area sekolah yang cukup elite itu. Zia hanya terdiam di tempat, rasanya sedikit gugup untuk keluar dari mobil sekarang.

"Nona?" Max menepuk pundak Zia, mencoba menyadarkannya dari lamunan.

"Eh iya Paman!" Zia tersadar, sudah cukup lama ia hanya memandang para siswa dan siswi yang masuk melewati gerbang.

"Maaf Nona, saya tidak bisa mengantar sampai ke dalam, karena...."

"Nggak papa Paman, Zia bisa sendiri kok!" Zia menyela sembari membuka pintu mobil dan keluar dengan terburu-buru. "Paman, mulai sekarang panggilnya Zia aja ya! Zia nggak suka di panggil Nona. Ya udah Zia masuk dulu!"

"Nona, nanti cari Bu Mega ya!" ucap Max dengan suara meninggi agar Zia dapat mendengarnya.

Zia hanya mengacungkan jempolnya sambil berlari memasuki area sekolah, karena sebentar lagi gerbang akan di tutup. Max yang melihatnya hanya menggeleng sambil tersenyum tipis, kemudian melajukan kembali mobilnya menuju perusahaan.

Zia berjalan menyusuri koridor dengan mata yang menelisik ruangan demi ruangan, tidak ada siapapun di sana, sepertinya para siswa sedang melakukan upacara bendera saat ini. Gadis itu sedang mencari di mana letak ruang guru berada, tidak ada seorang pun yang bisa ditanyai saat ini.

Seorang laki-laki tengah berlari terburu-buru jauh di depan Zia, ada beberapa siswa juga di belakangnya. Karena terlalu fokus mencari ruang guru, gadis itu sampai tidak menyadarinya. Ia terus berjalan dengan mata yang melihat ke arah yang berbeda. Begitu juga dengan lelaki itu, entah apa yang membuatnya berlari seperti dikejar anjing di pagi hari.

Brukk

"Aduh...!"

Zia terpental dan mendarat dengan apik di lantai, hari yang sangat sial untuknya. Baru pertama masuk saja harus mengalami hal seperti ini, Zia mengaduh kesakitan. Berbeda dengan Zia, cowok yang tidak sengaja menabraknya tadi justru masih berdiri di tempatnya. Sepertinya tubuh Zia tidak mampu menggoyahkan kekokohan tubuhnya.

Cowok itu mengulurkan tangan, setidaknya ia cukup tahu diri bahwa itu adalah kesalahannya. Tanpa memikirkan siapa cowok itu Zia langsung menerimanya, berdiri lalu membersihkan dan merapikan kembali bajunya yang sedikit berantakan.

"Darah!" Zia terkejut melihat darah yang keluar di tangan cowok itu, "Maaf gue nggak sengaja!" Zia berpikir bahwa dirinya yang telah menabrak cowok itu tadi, salahnya juga tidak menatap ke depan dengan benar.

Melihat ada luka kecil di tangan cowok itu membuat Zia merasa sedikit bersalah, gadis itu langsung mencari plester di dalam tas. Setelah ketemu Zia mengambil tangan itu tanpa persetujuan dari sang pemilik. Tangan mungilnya mulai membalut luka itu perlahan, mengira tangan itu terluka karena tabrakan yang cukup dramatis tadi.

Cowok itu hanya diam saja membiarkan apa yang sedang dilakukan gadis itu, ini pertama kalinya seorang perempuan berani menyentuhnya. Selain keluarga tentunya. Entah apa yang di pikirkan olehnya, cowok itu hanya fokus menatap wajah yang sedang serius membalut luka kecil di tangannya itu. Seringai kecil terukir di bibirnya yang sedikit tebal, gadis pencuri yang satu bulan lalu berhasil mengelabui dirinya kini berada di hadapannya.

"Lo nggak papa 'kan? Sorry, gue nggak sengaja!" Tidak ada jawaban dari cowok itu, Zia mendongak untuk melihat seperti apa wajahnya.

Gadis itu tercengang seketika, cowok itu membuatnya tidak bisa berkata-kata. Pakaiannya sedikit kotor dan dibiarkan keluar, dua kancing baju bagian atas terlepas memperlihatkan kaos hitam di dalamnya. Tidak lupa rambut yang cukup acakan dan sudut bibirnya ada sedikit darah yang sudah mengering. Lebam, sangat berantakan. Tapi, Zia akui cowok itu masih terlihat tampan meski dalam kondisi seperti itu.

"Lo nggak papa Heav?" tanya seorang cowok yang baru datang bersama yang lainnya.

Glek

Zia meremas ujung roknya, semua cowok itu menatap dengan bingung, penasaran serta kagum pada dirinya. Zia jadi merasa risih sendiri ditatap seperti itu oleh mereka, di tambah dengan cowok yang sejak tadi hanya diam saja di hadapannya. Cowok yang sama yang ditemuinya di hotel waktu itu, kini tengah menyeringai menatap dirinya.

"Maaf gue nggak sengaja nabrak dia tadi!" Zia buru-buru pergi dari hadapan mereka, jujur saja ia sedikit takut. Karena mereka semuanya berpenampilan sama. Aneh, banyak lebam dan sangat berantakan.

"Aneh banget tuh cewek, lo yang nabrak kenapa jadi dia yang minta maaf!" ucap salah satu cowok bernametag Agam Maverick.

Pandangan mereka masih tertuju pada punggung gadis yang semakin lama semakin menjauh. Wajah cewek itu terlihat asing, mereka menduga akan ada murid baru di sekolah.

"Muka lo serem kayaknya Heav, makanya dia langsung minta maaf gitu!" Agam tergelak mengejek.

"Ketawa sekali lagi gue tenggelamin lo ke laut merah!" balas cowok yang merasa ditertawakan, Heaven. Seketika Agam langsung menghentikan tawanya, berganti dengan cengiran bodoh.

"Tapi dia cantik tau, kayaknya ada anak baru deh. Udah cantik pake banget lagi, lumayan nih!" Nanda menyahut dengan senyuman penuh misteri, jiwa playboy nya meronta melihat kecantikan Zia.

"Lo tuh ya, cewek udah bertebaran juga masih aja ngoleksi. Emang dasar playboy cap ketombe! Buat yang jomblo dulu napa!" Agam menyahut sambil menunjuk cowok lain yang masih belum memiliki pasangan di antara mereka.

"Bilang aja lo yang mau, nggak usah bawa bawa yang lain! Muna!" Nanda mendengus melihat Agam yang memasang wajah menyebalkan sedang menaik turunkan alisnya sambil tersenyum jenaka.

"Siapa Muna? Cewek baru lo?" tanya Agam tidak tahu. Ah tidak, lebih tepatnya pura-pura tidak tahu.

"Munafik kocak!" kesal Nanda.

Heaven menatap plester yang menempel di tangannya, plester berwarna biru dengan beberapa gambar potongan kue di dalamnya. Senyum tipis tercetak di bibirnya, tidak biasanya ia tersenyum hanya karena mendapatkan sebuah plester. Untung saja temannya yang lain tidak terlalu memperhatikan raut wajahnya saat ini, bisa bisa dirinya dijadikan bahan bulan-bulanan kalau sampai ketahuan.

*********

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, biar akunya lebih semangat lagi. 😍

Terpopuler

Comments

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

asyik sepertinya seru, bermalam akhhhh

2023-03-09

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

sampai bab ini enjoy dibaca, menarik thor tetep semangat..

2022-11-13

0

HR_junior

HR_junior

oh ada Agam tp bukan Agam Mateo haaa😁😁😁😁😝😄😄

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 01. SEBUAH FAKTA
2 02. PENCURI KECIL
3 03. SEKOLAH BARU
4 04. SI PENCURI CANTIK
5 05. TEMAN BARU
6 06. HEAVEN ARSENIO GALVANDER
7 07. MANTAN PACAR
8 08. HAMPIR TERLAMBAT
9 09. JAM PELAJARAN KOSONG
10 10. BAYANGAN SEORANG GADIS
11 11. MENCARI PERLINDUNGAN
12 12. COWOK ANEH
13 13. BERSIKAP ANEH
14 14. MENGHINDARI MANTAN
15 15. SALAH PAHAM
16 16. MENGANTARKAN PULANG
17 17. TAMU TAK DIUNDANG
18 18. MAKAN PEDAS
19 19. MAKAN MALAM
20 20. KEMARAHAN HEAVEN
21 21. SIMBIOSIS MUTUALISME
22 22. EXCELLENT
23 23. GARA-GARA NANDA
24 24. MAKAN DI KANTIN
25 25. MENGEJAR SESEORANG
26 26. TIDAK BOLEH PERGI
27 27. TIDAK PEKA
28 28. RIP JOLIE
29 29. KEMBARAN JOLIE
30 30. ISI HATI HEAVEN
31 31. WAHANA BERMAIN
32 32. TIDAK NYAMAN
33 33. SAKIT PERUT
34 34. BUKAN BARANG
35 35. MENEMANI ICHA
36 36. BUAYA BUNTUNG
37 37. PERKAWINAN SILANG
38 38. KEJADIAN DI BASEMENT
39 39. BATAL MENJEMPUT
40 40. MENDAPATKAN HUKUMAN
41 41. PURA-PURA MARAH
42 42. TENTANG MASA LALU
43 43. RENCANA ULANG TAHUN KENZO
44 44. GAGAL MEMBUAT KEJUTAN
45 45. ISI HATI KENZO
46 46. BERDUAAN
47 47. SAKIT TAPI TAK BERDARAH
48 48. NONTON KONSER
49 49. MENEMANI ZIA
50 50. PENGGANGGU
51 51. BOCILNYA HEAVEN
52 52. GARA-GARA NANDA
53 53. BALAP MOTOR
54 54. DEMI ZIANNA
55 55. MENCARI JAKA
56 56. CERITA ICHA
57 57. SUSU BASI
58 58. SIKAP ANEH GALA
59 59. TAMPARAN KERAS
60 60. KEKHAWATIRAN KENZO
61 61. NONTON BIOSKOP
62 62. KEDATANGAN DANIS
63 63. MENCARI MASALAH
64 64. PERTENGKARAN HEBAT
65 65. KEKESALAN HANDA
66 66. DI HUKUM
67 67. LUKA YANG TERSEMBUNYI
68 68. MENGOBATI LUKA HANDA
69 69. TENTANG ICHA
70 70. HEAVEN VS JAKA
71 71. PERTOLONGAN DANIS
72 72. MENGHILANGNYA HANDA
73 73. BERITA MENGEJUTKAN
74 74. MARKAS GORIZED
75 75. SALAH INFORMASI
76 76. TAK TERDUGA
77 77. ASET BERHARGA
78 78. PERKARA KOLOR IJO
79 79. KONDISI ZIA
80 80. TIDAK BISA DATANG
81 81. RIBUT LAGI
82 82. NASIB JAKA
83 83. KENYAMANAN
84 84. BERAKSI
85 85. KEBIMBANGAN
86 86. GAGAL MENJENGUK
87 87. MINTA ES KRIM
88 88. GARA-GARA ES KRIM
89 89. BESOK SEKOLAH
90 90. KABAR KEDATANGAN REXIE
91 91. KECURIGAAN
92 92. KEDATANGAN REXIE
93 93. BERTENGKAR
94 94. ANAK BARU
95 95. BERTEMU AZKA
96 96. JANGAN BERANTEM!
97 97. BERANTEM LAGI
98 98. WEEKEND
99 99. MENOLONG ICHA
100 100. SALAH LANGKAH
101 101. TERSESAT
102 102. MENGHILANGNYA ZIA
103 103. TERTANGKAP?
104 104. BERTENGKAR
105 105. JAUH DARI ROMANTIS
106 106. COWOK MISTERIUS
107 107. AZKA ATAU ZIAN?
108 108. SAKIT HATI
109 109. HARI GALAU
110 110. BERBOHONG
111 111. PACAR PURA-PURA
112 112. MENJAGA HATI ZIA
113 113. DRAMA SALAH PAHAM
114 114. FAKTA BARU
115 115. CINTA PERTAMA
116 116. SALAH PAHAM LAGI
117 117. MASALAH BARU
118 118. BERBOHONG
119 119. KHAWATIR
120 120. HUBUNGAN TIDAK SEHAT
121 121. WULAN KABUR
122 122. NANDA TAUBAT
123 123. GAGAL
124 124. BENDA PUSAKA
125 125. HANYA JEBAKAN
126 126. KENYATAAN YANG SEBENARNYA
127 127. HEAVEN SADAR
128 128. PUTUS?
129 129. MENEMUI HEAVEN
130 130. JUJUR
131 131. MAMA CALON MERTUA
132 132. MAKAN MALAM DENGAN MERTUA
133 133. MENCURI BUKTI
134 134. MEMBERITAHU HEAVEN
135 135. MENYELESAIKAN MASALAH
136 136. JANGAN BIKIN ADEK
137 137. SEPUPU ZIA
138 138. NANDA KALEM
139 139. MENEMUI DANIS
140 140. KABUR DARI RUMAH
141 141. PERTANDINGAN
142 142. HEAVEN VS DANIS
143 143. BERKELAHI
144 144. STORY
145 145. GARA-GARA STORY
146 146. KHAWATIR
147 147. HILANG
148 148. TERBONGKAR
149 149. TERTANGKAP
150 150. HEAVANNA
151 151. AKHIR
152 152. Extra Part 01. Tawuran
153 153. Extra Part 02. Hukuman
154 154. Extra Part 03. Putus
155 155. Extra Part 04. Breaking News
156 156. Extra Part 05. Kepergian Kenzo
157 157. Extra Part 06. Kesal
158 158. Extra Part 07. Menyesal
159 159. Extra Part 08. Tempat yang seharusnya
160 160. Extra Part 09. Kebahagiaan
161 Terimakasih
162 Pengumuman
Episodes

Updated 162 Episodes

1
01. SEBUAH FAKTA
2
02. PENCURI KECIL
3
03. SEKOLAH BARU
4
04. SI PENCURI CANTIK
5
05. TEMAN BARU
6
06. HEAVEN ARSENIO GALVANDER
7
07. MANTAN PACAR
8
08. HAMPIR TERLAMBAT
9
09. JAM PELAJARAN KOSONG
10
10. BAYANGAN SEORANG GADIS
11
11. MENCARI PERLINDUNGAN
12
12. COWOK ANEH
13
13. BERSIKAP ANEH
14
14. MENGHINDARI MANTAN
15
15. SALAH PAHAM
16
16. MENGANTARKAN PULANG
17
17. TAMU TAK DIUNDANG
18
18. MAKAN PEDAS
19
19. MAKAN MALAM
20
20. KEMARAHAN HEAVEN
21
21. SIMBIOSIS MUTUALISME
22
22. EXCELLENT
23
23. GARA-GARA NANDA
24
24. MAKAN DI KANTIN
25
25. MENGEJAR SESEORANG
26
26. TIDAK BOLEH PERGI
27
27. TIDAK PEKA
28
28. RIP JOLIE
29
29. KEMBARAN JOLIE
30
30. ISI HATI HEAVEN
31
31. WAHANA BERMAIN
32
32. TIDAK NYAMAN
33
33. SAKIT PERUT
34
34. BUKAN BARANG
35
35. MENEMANI ICHA
36
36. BUAYA BUNTUNG
37
37. PERKAWINAN SILANG
38
38. KEJADIAN DI BASEMENT
39
39. BATAL MENJEMPUT
40
40. MENDAPATKAN HUKUMAN
41
41. PURA-PURA MARAH
42
42. TENTANG MASA LALU
43
43. RENCANA ULANG TAHUN KENZO
44
44. GAGAL MEMBUAT KEJUTAN
45
45. ISI HATI KENZO
46
46. BERDUAAN
47
47. SAKIT TAPI TAK BERDARAH
48
48. NONTON KONSER
49
49. MENEMANI ZIA
50
50. PENGGANGGU
51
51. BOCILNYA HEAVEN
52
52. GARA-GARA NANDA
53
53. BALAP MOTOR
54
54. DEMI ZIANNA
55
55. MENCARI JAKA
56
56. CERITA ICHA
57
57. SUSU BASI
58
58. SIKAP ANEH GALA
59
59. TAMPARAN KERAS
60
60. KEKHAWATIRAN KENZO
61
61. NONTON BIOSKOP
62
62. KEDATANGAN DANIS
63
63. MENCARI MASALAH
64
64. PERTENGKARAN HEBAT
65
65. KEKESALAN HANDA
66
66. DI HUKUM
67
67. LUKA YANG TERSEMBUNYI
68
68. MENGOBATI LUKA HANDA
69
69. TENTANG ICHA
70
70. HEAVEN VS JAKA
71
71. PERTOLONGAN DANIS
72
72. MENGHILANGNYA HANDA
73
73. BERITA MENGEJUTKAN
74
74. MARKAS GORIZED
75
75. SALAH INFORMASI
76
76. TAK TERDUGA
77
77. ASET BERHARGA
78
78. PERKARA KOLOR IJO
79
79. KONDISI ZIA
80
80. TIDAK BISA DATANG
81
81. RIBUT LAGI
82
82. NASIB JAKA
83
83. KENYAMANAN
84
84. BERAKSI
85
85. KEBIMBANGAN
86
86. GAGAL MENJENGUK
87
87. MINTA ES KRIM
88
88. GARA-GARA ES KRIM
89
89. BESOK SEKOLAH
90
90. KABAR KEDATANGAN REXIE
91
91. KECURIGAAN
92
92. KEDATANGAN REXIE
93
93. BERTENGKAR
94
94. ANAK BARU
95
95. BERTEMU AZKA
96
96. JANGAN BERANTEM!
97
97. BERANTEM LAGI
98
98. WEEKEND
99
99. MENOLONG ICHA
100
100. SALAH LANGKAH
101
101. TERSESAT
102
102. MENGHILANGNYA ZIA
103
103. TERTANGKAP?
104
104. BERTENGKAR
105
105. JAUH DARI ROMANTIS
106
106. COWOK MISTERIUS
107
107. AZKA ATAU ZIAN?
108
108. SAKIT HATI
109
109. HARI GALAU
110
110. BERBOHONG
111
111. PACAR PURA-PURA
112
112. MENJAGA HATI ZIA
113
113. DRAMA SALAH PAHAM
114
114. FAKTA BARU
115
115. CINTA PERTAMA
116
116. SALAH PAHAM LAGI
117
117. MASALAH BARU
118
118. BERBOHONG
119
119. KHAWATIR
120
120. HUBUNGAN TIDAK SEHAT
121
121. WULAN KABUR
122
122. NANDA TAUBAT
123
123. GAGAL
124
124. BENDA PUSAKA
125
125. HANYA JEBAKAN
126
126. KENYATAAN YANG SEBENARNYA
127
127. HEAVEN SADAR
128
128. PUTUS?
129
129. MENEMUI HEAVEN
130
130. JUJUR
131
131. MAMA CALON MERTUA
132
132. MAKAN MALAM DENGAN MERTUA
133
133. MENCURI BUKTI
134
134. MEMBERITAHU HEAVEN
135
135. MENYELESAIKAN MASALAH
136
136. JANGAN BIKIN ADEK
137
137. SEPUPU ZIA
138
138. NANDA KALEM
139
139. MENEMUI DANIS
140
140. KABUR DARI RUMAH
141
141. PERTANDINGAN
142
142. HEAVEN VS DANIS
143
143. BERKELAHI
144
144. STORY
145
145. GARA-GARA STORY
146
146. KHAWATIR
147
147. HILANG
148
148. TERBONGKAR
149
149. TERTANGKAP
150
150. HEAVANNA
151
151. AKHIR
152
152. Extra Part 01. Tawuran
153
153. Extra Part 02. Hukuman
154
154. Extra Part 03. Putus
155
155. Extra Part 04. Breaking News
156
156. Extra Part 05. Kepergian Kenzo
157
157. Extra Part 06. Kesal
158
158. Extra Part 07. Menyesal
159
159. Extra Part 08. Tempat yang seharusnya
160
160. Extra Part 09. Kebahagiaan
161
Terimakasih
162
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!