Setelah 2 Minggu lamanya Maya tidak pernah menemui nya lagi,,rasanya hidup Ajeng saat itu sangat damai tapi hari ini bukan lagi Maya yang datang melainkan Dimas untuk meminta Ajeng menjual rumah mereka dan hasil nya untuk di bagi dua..
"Apa kamu bilang mas,apa kau sudah gila?"tanya Ajeng marah
"Tidak Ajeng,karna dulu saat kau membangun rumah ini mas juga ikut membantu,jadi apa salah nya jika mas meminta bagian dari rumah ini"
"Apa kau tiba-tiba ingin menjual rumah ini karna Maya mas,Maya yang meminta mu untuk menjual rumah ini mas"
"Iya,dan Maya benar di rumah ini juga ada hak ku dan akan aku berikan kepada anya jadi aku meminta dengan baik agar kau mau menjual rumah ini"ucap Dimas memaksa
"Mas apa kau lupa kau juga mempunyai anak dengan ku mas jika rumah ini di jual lalu kami harus tinggal dimana mas?*
"Aku tidak perduli itu semua urusan mu,dan ya kau kan mempunyai pacar yang sangat kaya raya jadi kau minta saja padanya rumah baru"
"Kau sudah gila mas sekarang kau berubah tidak seperti Dimas yang dulu aku pikir walaupun kita sudah bercerai tapi kasih sayang dan rasa peduli mu masih tetap sama pada Iki tapi dugaan ku salah ternyata kau di buta kan oleh cinta mu kepada Maya kau harus ingat mas roda tidak akan selamanya ada di atas semua akan berpindah ke posisi nya masing-masing jadi ingat ini baik-baik jika kau ingin menjual rumah ini silahkan mah,,tapi kau harus ingat mulai saat ini Iki sudah bukan anak mu lagi walaupun ada darah mu di tubuh nya akan aku anggap darah itu sudah kau jual dengan harga dari rumah ini"
"Tapi Ajeng aku"
"Kau tunggu di sini aku ambil berkas-berkas nya dulu"
setelah 10 menit Ajeng kembali dengan membawa surat rumah dan menyerahkan nya kepada Dimas
"Ini mas surat rumah nya"
"Tapi Ajeng aku"saat Dimas masih belum menerima surat yang Ajeng berikan tiba-tiba Maya datang dan mengambil surat itu dari tangan ajeng
"Terimakasih,kau lihat kan Ajeng siapa yang menang?"
"Kau dan Dimas sama-sama orang yang murahan tidak punya hati sekarang kau sudah mendapatkan apa yang kau mau jadi tolong jangan ganggu kehidupan ku lagi dengan Iki"ucap Ajeng sendu
"Hahha baiklah,ya sudah kau cepat beres kan semua barang-barang mu yang murahan itu sore nanti rumah ini harus kosong karna yang membeli rumah ini akan datang dan menempati nya sore nanti"
"Maaf kan mas ajeng,maaf kan papah iki,benar kata mama mu papa orang jahat yang tidak memiliki hati sampai-sampai tega membuat mu harus pergi dari rumah mu sendiri "gumam Dimas dalam hati
Dimas dan Maya pun pergi dengan membawa surat rumah yang Ajeng berikan,,
"Hiks hiks hiks,tega kamu Dimas tega
belum puas kah kamu setelah menghancurkan kebahagiaan ku dengan Iki sekrang kau pun masih ingin membuat kami menjadi pengemis di jalan"
"Lihat saja suatu saat nanti aku akan membalas semua perlakuan kalian berdua terhadap ku dan anak ku,aku tidak akan mengampuni setiap kesalahan yang telah engkau buat"
saat Ajeng sedang berkemas Iki dan amar pun tiba dengan wajah yang berseri-seri
"Mama aku pulang"ucap Iki sambil setengah berteriak
"Ajeng kau sedang apa?"tanya amar
"Aku dan Iki harus pindah rumah sore ini,,karna rumah ini sudah di jual oleh mas Dimas dan Maya"
"Apa,tega sekali Dimas membiarkan anak nya yang masih kecil hidup menderita karna kelakuan nya"
"Biarlah amar suatu saat nanti dia pasti akan menyesal saat dia sudah tidak punya apa-apa?"kutuk Ajeng
"Lalu kau dan Iki akan pindah kemana,apa kau sudah menemukan rumah pengganti nya?"
"Belum,aku tidak tau amar hiks hiks hiks aku tidak tau aku harus kemana amar,kenapa hidup ku menjadi seperti ini amar kenapa?"
"Sabar ajeng"ucap Dimas sambil memeluk Ajeng yang sedang menangis,Iki yang melihat sang mama menangis seketika marah dan mulai bertekad akan membalas perlakuan sang papa dan istri baru nya
"Mama sudah jangan menangis,jika aku sudah besar nanti aku akan membalas mereka semua mah"ucap Iki sambil memeluk sang mama
"Bagus jagoan papa memang hebat,Iki sebagi laki-laki memang harus menjaga mama ya Iki tidak boleh durhaka kepada mama jika sudah besar nanti"
"Iya pah"
"Hiks hiks hiks makasih ya Iki sayang makasih sudah hadir di hidup mama dan menjadi kekuatan mama untuk menjalani kehidupan ini"
"Iya mah Iki juga sangat bangga mempunyai sosok ibu yang tangguh seperti mama"
"Ya sudah sementara kau belum mempunyai rumah untuk tinggal bagaimana jika kau tinggal di rumah ku saja"tawar amar yang langsung dapat anggukan dari Iki
"Iya mah dan rumah papa jauh lebih besar dari rumah kita,di rumah papa ada kolam berenang dan ada taman bunga nya juga mah,aku saja kalo main ke rumah papa pasti betah dan ngga mau pulang"celoteh Iki yang sangat lucu
"Bagaiman Ajeng?"
"Amar apa tidak akan merepotkan mu,dan apa orang tua mu tidak akan marah jika aku dan Iki tinggal disana?"
"Kau tenang saja aku tinggal di rumah itu hanya sendiri dan beberapa pelayan saja ibu ku sudah lama meninggal dan ayah ku,aku tidak tau Sekarang dia ada dimana"ucap amar sendu
"Mmm maaf,maaf kan aku amar aku tidak tau jika"
"Tidak apa-apa,ayo kalian tunggu di mobil saja biar aku yang membawa barang-barang kamu"
"Amar"
"Iya"
"Terimakasih ya,jika tidak ada kamu aku tidak tau aja seperti apa hidup ku dan Iki"
"Tidak masalah Ajeng,sudah bisa menolong mu dan Iki saja aku sudah sangat bersyukur karna masih ada orang yang membutuhkan ku"
seketika amar teringat kehidupan nya dulu dimana ayah nya lebih memilih selingkuh nya di banding mamah dan dirinya
"Mungkin dulu aku juga seperti itu,saat kedua orang tua ku bertengkar dan akhirnya mereka berpisah,mungkin perasaan ibu ku dulu juga tidak jauh beda dengan apa yang saat ini Ajeng rasakan"
"Kalian tenang saja selama aku masih hidup kalian berdua akan aku bahagia kan dan aku akan membantu kalian untuk membalas dendam terhadap mereka berdua"
# kediaman amar Robinson
seketika mata Ajeng membulat karna baru kali ini Ajeng melihat rumah semegah dan sebagus ini,benar kata iki anak nya jika rumah sangat besar dan bagus
"Bi,bi inah"panggil amar dan datang lah wanita paruh baya yang mungkin sudah berumur setengah abad itu
"Iya tuan"
"Bi tolong bawa barang-barang Ajeng ke kamar atas ya"
"Iya tuan siap,maaf tuan lalu barang-barang ini bagaimana?"
"Barang-barang itu bawa ke kamar sebelah nya ya yang sudah aku siapkan"
"Baik tuan"
"Biar aku bantu bi"ucap Ajeng menawarkan bantuan
"Tidak usah nyonya"
"Tidak apa-apa bi mari saya bantu bawakan"
"I,,iya nyonya ayo ikut dengan saya"
Ajeng kembali di kejutkan dengan nuansa kamar yang sangat indah dengan berbagai ornamen modern
"Silahkan masuk nyonya,ini kamar nyonya semoga nyonya betah ya"
"Iya bi, terimakasih"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Nur😌😊
good Ajeng.....
2022-01-29
0
Ida Blado
ngapain jg sih masih di psnggil mas,,,,dn sempga setelah ini langsung bangkrut
2022-01-28
0
KINOSANN
lanjutt
2022-01-24
0