bos kecil yang tampan

Saat Iki terbangun benar saja amar ada di samping nya,,Iki langsung memeluk dan mencium amar karna sudah menepati janji nya

"Papah"

"Good morning boy"

"Papah ada di sini"

"Tentu saja karna papa tidak ingin mengecewakan jagoan papah ini"

"Terimakasih pah"

"Ya sudah sekarang Iki mandi dulu dan bersiap-siap nanti kita akan pergi ke kantor papa dan melihat apa yang ada di sana"

"Wahhh,baik pah aku mandi dulu"

"Anak pintar"

disaat Iki sedang mandi amar keluar dan melihat Ajeng sedang memasak di dapur

"Mmmm bau harum apa ini"ucap amar

"Astaga,sejak kapan kau disini?"tanya Ajeng kaget

"Baru saja,kau sedang memasak apa?"

"Hanya nasi goreng,sosis dan telur mata sapi"

"Wahh kelihatan nya enak"

"Tentu saja masakan ku memang enak,apa Iki sudah bangun"

"Ya dan sekarang dia sedang mandi"

"Oh,sepertinya dia sangat bersemangat untuk ikut dengan mu" ucap Ajeng sambil terus mengaduk nasi goreng ya

"Tentu saja,karna aku papa nya"

"Hhh mimpi kok di pagi hari sih"

"Apa ada yang bisa aku bantu"tawar amar

"Tidak ada,kau cukup diam di situ tidak usah banyak bicara"

"Mm ok tapi bolehkah aku memakan ini "tunjuk amar kepiring yang ada sosis nya.

"Makan lah jika kau mau"

"Ok,Oia apa dulu Iki tidak pernah di ajak ke kantor oleh ayah kandung nya?"

"Tidak"

"Kenapa"

"Untuk apa,aku kan ada ada di rumah jadi itu semua sudah cukup"

"Lalu suami mu bekerja di industri apa"

"Lebih tepat nya mantan suami"

"Ya maksud ku begitu"

"Dia bekerja di industri tekstil,aku tidak tau jelas karna aku tidak pernah bertanya padanya"

"Mm begitu ya,,wah apa semuanya sudah siap"

"Ya dan jika kau sudah lapar kau makan saja duluan aku mau melihat Iki dulu"

"Tidak aku menunggu kalian saja"

"Iki sayang apa kau sudah selesai mandi nya?"

"Sudah mah"

"Kau sedang apa sayang"

"Aku bingung mah harus pake baju apa"

"Sini biar maka pilihkan,sepertinya ini cocok dengan mu"

Ajeng memilih celana Chino panjang dan kemeja berwarna putih dengan setelah jas khas orang kantor

"Ya sudah aku pakai ya mah"

Iki pun memakai pakaian yang di pilih Ajeng tak lupa juga Ajeng memakai kan minyam telon dan bedak agar iku harus seperti bayi

rambut nya di tata menjadi sangat rapidan semua nya sangat cocok di badan nya,ini telihat seperti orang kantor sungguhan hanya saja Iki masih kecil dan sungguh imut memakai baju itu

"Nah sudah beres sekarang iki turun dulu dan sarapan ya dengan papa,mama mau siap-siap dulu?

"Ok mah,mah apa aku tampan dengan baju ini"

"Sangat tampan,bahkan mama pun jatuh cinta saat melihat Iki seperti ini"

"Heheheh"Iki tertawa geli mendengar ucapan mama nya saat ini turun amar pun terkesima karena ketampanan Iki yang saat ini

"Papa"

"Wahhh kau tampan sekali sayang,papa yakin pasti di kantor nanti semua wanita jatuh hati padamu"ucap amar sambil mencium pipi gembul iki

"Geli pah"

"Ya sudah sekarang iki duduk di sini kita tunggu mama untuk sarapan"

"Ok pah"setelah menunggu 10 menit akhir nya Ajeng turun dengan setelah yang sangat sederhana namun terlihat sangat cantik

"Loh ko kalian belum sarapan juga"tanya Ajeng

"Kami menunggu mama"jawab iki

"Ya sudah sekarang kita sarapan dulu setelah itu Iki ikut papa ya"

"Lalu mamah bagaimana?"tanya Iki

"Mama mau berangkat dengan teman mama sayang,kasihan jika dia harus berangkat sendiri"

"Apa tidak sebaik nya bareng dengan ku saja"tawar amar

"Jika nanti aku berangkat dengan mu yang ada satu kantor terkena demam gosip apa kau tau"

"Mmm ya terserah kau saja"

ahirnya amar dan Iki berangkat bersama tanpa ajeng,sebelum mereka ke kantor amar membawa Iki ke toko mainan dan jajanan agar Iki tidak bosan saat berada di kantor nya nanti setelah semua nya sudah di beli amar dan Iki pun berangkat ke kantor,saat tiba di sana semua orang bertanya siapa anak kecil yang di bawa oleh CEO mereka

"Lihat itu,CEO kita membawa seorang anak kecil yang sangat tampan"ucap salah satu karyawan

"Mana,wahh iya yah tampan sekali jika sudah besar nanti aku mau jadi kekasih nya"ucap wanita itu

"Jika dia sudah besar kau pasti sudah tua,hahha"

"Tapi anak siapa itu ya,bukan nya CEO kita itu belum menikah ya"

"Iya ya,tapi jika bukan anak nya untuk apa dia membawa anak kecil ke kantor"

saat semua orang sedang sibuk dengan pertanyaan mereka akhirnya amar memperkenalkan Iki kepada semua orang

"Kalian semua kemari'ucap amar kepada semua karyawan disana

"Perkenalkan ini Riki Saputra anak ku yang paling tampan"ucap amar bangga

"Iki sayang perkenalkan nama mu hm"

"Aku malu pah"

"Tidak usah malu ayo"

"Hay semua aku Iki,umur aku 4 tahun aku disini akan bekerja dengan papah ku"ucap kita dengan nada khas anak kecil

"Wah tampan sekali"

"Iya yah"

"Pak apa boleh saya berfoto dengan anak bapak"ucap salah satu karyawan wanita

"Tentu saja tapi jangan lama-lama"

"Terimakasih"akhirnya Iki menjadi artis di kantor sana banyak Yeng memuji ketampanan nya dan juga prilakunya

"Dia tampan ya,mirip dengan papa nya"

"Iya beruntung sekali wanita yang bisa menikah dengan CEO kita itu"

"Tapi aku dengar CEO kita masih lajang,mengapa sekrang dia membawa anak kecil dan memanggil nya papa"

"Sudah kita ini hanya orang kecil,kita tidak tau tradisi dan kehidupan orang kaya di luar sana"

Iki sangat bahagia karna dia bisa bertemu banyak orang disini dan dia juga sangat beruntung mempunyai papa seperti amar

disisi lain Dimas yang mengetahui jika Iki di ajak ke kantor dan di perkenalkan dengan publik seketika menjadi marah,Dimas tidak terima jika anak nya di sebut dan di anggap anak amar

"Sial,bagaimana bisa amar memperkenalkan Iki sebagai anak nya jelas-jelas Iki itu anak ku darah daging ku"

"Aku harus meminta penjelasan dari Ajeng dan menuntut hak asuh Iki sepenuh nya agar jatuh kepadaku"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***