Ajeng memberanikan diri untuk mengetuk pintu kantor ceo,,ketika Ajeng masuk dia tidak melihat siapa pun di sana,,tapi saat Ajeng hendak berbalik untuk pergi tiba tiba amar sudah ada di belakang nya..
tok tok tok
"Permisi,permisi,boleh saya masuk
loh kok tidak ada orang,ya sudah lah aku taruh di sini saja,"saat Ajeng berbalik amar sudah ada di belakang nya sambil melipat kedua tangannya di dada
"Aduh"pekik ajeng
"Amar,sedang apa kau disini?"
"Menurut mu"
"Apa kau sedang menunggu CEO kami"
"Mm ya bisa di bilang begitu"
"Baiklah,kau tunggu saja di sana jangan menyentuh apapun disini,termasuk kopi ini?"ucap Ajeng mengingatkan
"Kenapa memang nya?"
"Karna itu kopi punya CEO kami ,dan jika kau ingin minum kau tinggal bilang saja pada ku"
amar pun tak menggubris perkataan Ajeng ,amar malah duduk di kursi CEO dan mulai menyesap kopi buatan Ajeng..
"Mmm rasanya lumayan"ucap amar sambil menaruh lagi gelas kopi yang tadi di minum nya
"Amar kau ini ,kan sudah aku bilang jangan menyentuh apapun termasuk kopi ini"ucap Ajeng kesal
"Kau tenang saja CEO mu tidak akan marah karna kopi nya aku minum*
"Tapi"
"Ajeng jika mau bekerja lalu Iki dengan siapa?" tanya amar
"Untuk apa kau ingin mengetahui urusan ku?"jawab Ajeng ketus
"Tentu saja aku ingin tau,karna Iki juga anak ku,kau harus ingat itu?"
"Hehh kau itu terlalu mendalami peran ya,kau harus ingat Iki bukan anak mu,dan Iki mau memanggil mu papah nya karna dia hilang ingatan kau harus ingat itu?"
"Tidak masalah jika nanti Iki sudah kembali sehat dan ingat segalanya dia akan tetap memanggil ku seperti itu"
"Kau ini,kenapa kau selalu saja membuat ku kesal jika kau bertemu dengan ku?"
"Karna aku senang?"
"Bedebah kau amar,sudah lah aku mau kembali bekerja tidak ada guna nya aku bertengkar dengan orang gila seperti mu?"
Ajeng pergi meninggalkan amar yang sedang meminum kopi saat Ica melihat Ajeng kembali Ica tak kuasa menahan diri untuk bertanya
"Ajeng bagaiman?"
"Apanya"
"Hiss kau ini,yang tadi itu bagaimana,apa kau bertemu dengan orang yang di panggil papa oleh anak mu"
"Hhhhh ya,dan apa kau tau dia itu sangat kurang ajar tadi?"
"Maksud mu bagaimana,apa dia menyentuh mu"
"Kau ini,apa kau tau tadi dia disana bertingkah tidak sopan,masa dia berani duduk di kursi kebesaran CEO kita lalu dia juga yang meminum kopi yang aku buat tadi"
"Haaah apa kau serius Ajeng apa pria itu gila sudah berbuat seperti itu?"
"Dia memang gila,bahkan tadi dia sempat menanyakan anak ku ,dan dia berkata jika Iki juga anak nya apa dia tidak waras ya"
"Ini sudah keterlaluan Ajeng,kita harus segera bertindak jika di terus seperti itu bisa-bisa dia mengambil data-data CEO di sana"
"Haa ya kau benar ica,lalu kita harus berbuat apa?"
"Entah aku pun bingung baiklah nanti kita pikirkan sekarang aku lapar kita ke kantin dulu yuk"
"Kau duluan saja,aku mau beli nasi di luar saja?"
"Hey kau ini,sudah hari ini aku yang akan membayar nya, itung2 sebagai acara penyambutan mu karna telah kembali bekerja"
"Apa tidak merepotkan kan"
"Tidak sama sekali"
saat Ajeng dan Ica ingin masuk ke kantin Ajeng melihat amar juga sedang makan di kantin hanya saja kursi dan ruangan nya agar jauh berbeda
"Ica"
"Mmm apa?"
"Ica apa kau lihat pria yang sedang makan di sana"
"Yang mana"
"Tuh yang di sebrang ruangan sana"
"Mm ya aku melihat nya kenapa"
"Itu lah dia orang yang aku maksud tadi ica"yang mendengar penuturan Ajeng seketika menyemburkan makanan yang ada di mulut nya
"Puah"
"Ica kau kenapa ini minum dulu"ucap Ajeng sambil memberikan Ica segelas es teh manis
"Terimakasih"
"Kau ini kenapa Ica"
"Ajeng,apa yang kau maksud itu orang yang sedang makan di meja sebrang sana"
"Iya dia itu orang gila yang aku maksud tadi"
"Ajeng apa kau tau siapa dia"
"Aku tau dia itu pasti hanya parasit yang bergantung hidup pada CEO kita kan"
"Astaga Ajeng,jika aku tau orang yang kau maksud itu pak amar aku tidak akan berani bergosip dengan mu tadi?"
"Maksud mu kau takut dengan nya..
"Tentu saja,,semua orang disini takut pada jangan kan bergosip tentang nya,kita melihat nya dari dekat saja dia sudah marah"
"Kau tidak usah takut Ica,memang apa status dia di sini sampai semua orang takut padanya bahkan kau sekalipun"
"Ya Tuhan lindungilah aku karna sudah berani bergosip dengan ajeng tadi,Ajeng apa kau tau jika CEO kita itu adalah orang yang tadi kita sebut gila"
"Naksud mu amat itu CEO kita"
"Iya"sketika ajeng terbatuk saat mendengar kebenaran dari ica
"Uhuk uhuk"
"Ini minum dulu"ucap Ica
"Astaga Ica bagaimana ini,apa aku akan di pecat setelah ini"
"Entahlah aku pun takut Ajeng,kenapa kau tidak bilang jika orang yang kau maksud itu adalah dia"
"Aduh bagaimana ini aku pun tidak tau jika amar itu CEO kita habislah kita Ica"
"Ajeng jika kita di hukum itu semua gara2 kamu ya"
"Ica bagaimana ini"
"Lebih baik kau minta maaf saja pada nya Ajeng dari pada kau harus di pecat"
"Tapi Ica aku takut"
"Sudah lah Ajeng kau berani berbuat harus berani bertanggungjawab"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Nur Ain
hahaha hilang taring nye
2022-10-24
0
Hanna Devi
aku gemeshh...😍
2022-03-20
0
Ida Blado
dasarnya ajeng emang bodoh,masa ya bisa mencerna situasi.pantes aja sih di hianatin sampai gk sadar.
2022-01-28
0