Ajeng dan Iki pergi bersama amar sudah seperti keluarga yang sangat bahagia,,berbeda dengan Dimas yang tak terima jika Ajeng dekat dengan laki-laki lain,terlebih lagi saat di rumah sakit tadi sang anak tidak mengenali nya malah memanggil pria asing itu dengan sebutan papa.
"Hais kurang ajar,bisa bisanya Ajeng dekat dengan pria itu aku tidak terima jika Ajeng di rebut pria itu"ucap Dimas kesal sambil mengacak-acak rambut nya
"Ada apa mas kok pulang dari rumah sakit muka nya di tekuk kaya gitu?apa jangan-jangan kamu di usir lagi ya"ucap maya yang sedikit merendahkan
"Diam kamu maya,ini semua bukan urusan mu?"
"Ha ha ha,kasihan ya jadi kamu mas ingin melihat keadaan anak mu saja kau tidak di izin kan"
"Itu semua karena kamu Maya coba saja dulu aku tidak menurutimu dan meninggalkan Ajeng dan Iki semua ini pasti tidak akan terjadi"
"Oh jadi kamu menyalahkan ku atas semua perbuatan mu?kalo begitu kamu juga boleh pergi mas dari rumah ku?"usir Maya
"Aku bukan menyalahkan mu hanya saja tadi aku terbawa emosi?"
"Terbawa emosi kata mu mas?emosi karna apa karna Ajeng dekat dengan laki-laki lain
dan kau marah kepadaku"
"Maaf kan mas Maya,mas hanya tidak mau jika Ajeng di rebut pria itu"ucap Dimas lirih
"Jika kau tidak mau Ajeng di rebut pria lain maka kau kembali saja dengan nya tinggalkan aku,ceraikan aku"
"Maya sayang sabar,aku tidak akan pernah menceraikan mu karna aku sangat mencintai mu dan kau tau aku tidak bisa hidup tanpa kamu Maya"ucap Dimas sambil memohon maaf dari Maya
"Baiklah kali ini kamu aku maaf kan tapi lain kali jangan harap"
"Terimakasih sayang"
"Dan ya satu lagi stop mengurusi Ajeng dan anak nya itu apa kau sanggup"
"Tapi Maya Iki juga kan anak ku"
"Baiklah jika kau tidak bisa,maka aku juga tidak bisa terus hidup dengan mu?"
"Baiklah,baiklah Maya demi kamu semua akan aku lakukan termasuk tidak mengurusi Iki"
"Bagus dan ingat jika kau berani main belakang atau berbohong pada ku keselamatan Iki jadi taruhan nya"
"Maya apa yang akan kamu lakukan terhadap anak ku"
"Itu tergantung kamu mas jika kamu bisa menepati janjinya,aku akan jamin Iki baik-baik saja tapi jika kau mengingkari nya aku akan jamin seluruh keluarga mu akan mengalami kejadian yang tak terlupakan"
disisi lain Iki yang tertidur karna kelelahan setelah seharian bermain di pusat permainan anak
"Iki sayang"
"Ada apa" tanya amar
"Tidak apa-apa hanya saja seperti nya Iki tertidur"
"Baiklah aku akan mengantar mu pulang"
"Mm"
"Ajeng"panggil amar
"Ya kenapa"
"Apa orang yang tadi siang itu suami mu?"
"Kenapa memang nya"
"Tidak,hanya saja aku merasa bersalah karna telah ikut andil dalam masalah iki?"
"Kami tenang saja dia dan aku sudah tidak ada hubungan lagi"
"Maksud mu kau sudah bercerai dengan nya"
"Ya"
"Karena masalah apa?"
"Itu semua tidak ada hubungan nya dengan mu"jawab Ajeng ketus
"Mmm baiklah aku minta maaf telah membuat mu kesal"
"Ya"
"Jika kau tidak ingin memberitahu ku juga tidak apa-apa"
"Ya"
ini orang dari tadi jawab nya hanya ya ya ya doang,jika dia janda berarti ada kesempatan untuk ku heheh gumam amar dalam hati
setelah 20 menit perjalanan akhir nya sampai juga di kediaman ajeng..
"Amar terimakasih telah mengantar kan kami pulang"
"Sama-sama,biar aku bantu angkat iki"sebelum amar menyelesaikan ucapan nya Ajeng menolak secara terang-terangan
"Tidak perlu,lebih baik kau pulang saja terimakasih untuk hari ini"ucap Ajeng sambil menggendong Iki
"Mm sama-sama"
dasar wanita yang tak punya hati jangan kan dia menawariku minum mengajak mampir pun tidak yang ada aku di suru segera pulang gumam amar dalam hati
saat mobil amar hendak keluar dari rumah tiba tiba Dimas sudah menghadang di depan
citttt decitan rem mobil
"Sial untung saja tidak tertabrak"ucap amar geram
"Keluar Lo"ucap Dimas sambil menggedor kaca mobil amar
"Ada apa bro"
"Gue minta Lo jauhi Ajeng dan anak gue Iki"
"Apa hak anda saya dengar anda dan Ajeng sudah resmi bercerai jadi apa ada yang salah jika saya mendekati Ajeng dan Iki"ucap amar santai
"Kurang ajar"saat Dimas hendak memukul amar sebelum pukulan itu mengenai wajah amar keburu menghindari nya dan malah Dimas yang kena pukulan amar
burg Brug
Ahir nya terjadi perkelahian antara mereka berdua entah sudah berapa lama mereka berkelahi hingga mulut dan hidung mereka mengeluarkan darah segar
"Ingat kata-kata gue tadi jauhi Ajeng dan Iki jika kamu ingin selamat" ancam dimas
"Hehhhh saya tidak takut dengan ancaman anda jika saya mau mungkin saat ini juga saya bisa melenyapkan anda tapi saya rasa itu hanya buang buang waktu saja"ucap amar sambil bersandar di mobil
"Awas kau"
ahirnya amar pulang ke rumah dalam ke adaan babak belur begitu pula dengan Dimas yang lukanya cukup banyak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Hanna Devi
Bonyok dah tuh muka... 😁
2022-03-20
0
Esa Aurelia
Giliran udah begitu aja baru nyesel bonyok kan kamu, Dimas.
Dah biar Ajeng bahagia sama Dimas ya, Iki juga anggap Amar bapaknya 😁
2022-01-29
0
Nur😌😊
ngapain ngancaam...... Dimas otaknya di pakai doong.... kamu iri yaa karena iki dekat dengan Amar, itu salah kamu sendiri.... kalau Amar dekat sama Ajeng gak ada urusan sama kamu.....
2022-01-29
0