"Bismillah ya Allah semoga pekerjaan ku hari ini lancar"
Ajeng mulai membersihkan tolet menyapu mengepel,dan membuat kan kopi untuk para atasan setelah jam istirahat tiba Ajeng pergi ke warteg untuk membeli nasi dan telur dadar karna jika harus makan di kantin nanti gajih nya habis dan tidak cukup untuk membiayai Iki selama sebulan
"Ajeng sini gabung dengan kami"ucap salah satu teman seprofesi dengan Ajeng
"Apa tidak apa-apa aku bergabung disitu"
"Tidak apa-apa Ajeng sini-sini duduk dekat aku"
"akasih kak"
"Jangan memanggilku seperti itu panggil saja aku Ica,karna umur kita pasti sama kan"
"Iya betul"
"Ua sudah ayo kita makan bersama keburu jam istirahat nya habis"ketika Ajeng membuka bungkusan yang iya bawa seketika Ica bertanya
"Ajeng apa kau tidak membeli makan di kantin"
"Yidak"
"Kenapa,,apa kau tidak suka dengan masakan disana"
"Bukan begitu tapi aku harus mengirit karna ada seseorang yang harus aku bahagiakan"
"Siapa,apakah kekasih mu"ucap Ica penuh selidik
"Bukan ,tapi anak ku anak kesayangan ku"
"Anak mu,jadi kau sudah menikah dan memiliki anak"
"Iya"
"Kalu kenapa kau yang harus membahagiakan anak mu sendiri kemana ayah nya"
"Itu,itu,aku tidak bisa menceritakan nya sekarang"
"Baiklah jika kau belum siap untuk bercerita maka aku tidak akan memaksa mu tapi harus kau ingat aku bersedia menjadi tempat mu berbagi"
"Terimakasih Ica"
rasanya Ajeng sangat beruntung karena di hari pertama bekerja sudah mempunyai teman yang sangat baik dan juga cantik saat pulang bekerja Ajeng sedang menunggu angkutan umum tiba2 Ica datang dengan sepedah pink nya
kring kring
"Ica"
"Ajeng ayo bareng dengan ku saja"
"Tidak apa-apa aku naik angkutan umum saja"
"Kenapa,apa kau malu pulang naik sepeda"
"Bukan seperti itu tapi aku takut merepotkan mu"
"Sudah kalo begitu kau naik saja"
"Baiklah"
Ajeng dan Ica pun pulang bersama menggunakan sepeda pink nya saat melewati jalan raya sepedah yang di tumpangi Ajeng dan Ica ban nya kempes kebetulan di depan sana ada bengkel dan mereka berdua langsung memompa ban sepedah nya
"Ajeng seperti nya ban nya kempes"
"Oh iya kah coba aku periksa"
"Bagaimana"
"Iya ternyata kempes"
"Ya sudah kita cari bengkel dulu saja untuk memompa ban sepedah ku ini"
"Ayo"saat Ajeng dan Ica berjalan tiba tiba ada mobil sedan berhenti tepat di depan mereka berdua dan ternyata itu Dimas dan Maya juga anak nya
cittt suara decitan rem mobil yang sengaja menghalangi jalan Ajeng dan Ica
"Dasar sialan woy buka pintunya" ucap Ica geram karna hampir saja mereka menabrak Ajeng dan Ica
"Sabar Ica"
"Sabar katamu dia hampir saja menabrak kita tapi kau menyuruhku untuk bersabar entah terbuat dari apa hati mu itu Ajeng"
di saat Ajeng dan Ica sedang mengomel keluarlah sosok yang paling Ajeng benci
"Ajeng"pekik Dimas
"Dimas"
"Kau mengenal nya Ajeng"ucap Ica kepo
"Ya tapi itu dulu"
"Maksud nya"
"Ajeng sedang apa kau disini dan mana Iki"ucap Dimas yang sedikit emosi
"Untuk apa kau menanyakan anak ku"
"Aku ini papa nya Ajeng wajar jika aku menanyakan keadaan anak ku"
"Anak katamu,setelah kejadian malam itu kau sudah bukan papa anaku lagi"
"Jaga bicara mu Ajeng walaupun aku tidak menemui dan menanyakan kabar Iki tapi aku tetap papa nya aku pun setiap bulan mengirimkan uang untuk kebutuhan Iki"
"Uang kata mu,cukup Dimas kau tidak usah membuat drama lagi lebih baik kau pergi dengan wanita murahan itu"
"Tenang ajeng"ucap Ica sambil menepuk nepuk pundak Ajeng
"Ajeng apa kurang uang bulanan yang selama ini aku kasih ke kami dan Iki sampai sampai kau tak mengurus Iki dengan baik"
"Hhhh asal kau tau saja Dimas,aku dan Iki tidak pernah menerima uang mu satu sen pun dan apa kau tau setiap hari iki hanya memakan mie instan saja karna aku tidak mampu membelikan nya nasi dan makanan yang enak"
"Kau bohong Ajeng setiap bulan Maya selalu mengirimi uang untuk iki"
"Baiklah jika sudah tidak ada yang di bicarakan aku pergi dulu,ayo Ica"
"Sudah Ajeng kau jangan menangis lagi"
"Iya Ica makasih ya"
"Apa yang tadi itu suami mu"
"Lebih tepat nya mantan"
"Kenapa kau bisa berpisah dengan nya secara dia itu kan pasti orang kaya"
"Aku berpisah dengan nya karna perempuan yang ada di dalam mobil itu,dia seorang janda tapi dia cinta pertama suami ku dulu sebelum menikah dengan ku saat dia tau wanita itu sudah berstatus janda dia pun kembali mengejar nya sampai akhir nya mereka menikah dan mempunyai anak,,tapi bodoh nya aku yang tidak mengetahui itu dari awal dan saat aku mengetahui nya itu sudah terlambat hiks hiks hiks"
"Dasar laki-laki brengsek kalo aku yang jadi kamu sudah aku bunuh mereka berdua,biarlah aku masuk penjara asak dendam ku terbalas kan"ucap Ica geram dengan kelakuan mantan suami teman barunya itu
"Aku pun sempat memikirkan hal itu tapi aku teringat dengan anak ku jika aku masuk penjara siapa yang akan menjaga anak ku nanti"
"Kau benar Ajeng aku salut pada mu kau wanita yang kuat dan tegar"
"Baiklah kalau begitu kita lanjutkan perjalanan kita ok"
"Ok"
disisi lain Dimas yang tidak percaya jika Maya tega membohongi nya langsung saja bertanya dan saling adu mulut
# dalam mobil
"Maya apa benar kau tidak pernah mengirimkan uang untuk Iki dan Ajeng"
"Pertanyaan macam apa itu"
"Jawab aku Maya"icap Dimas marah
"Jika iya kenapa"
"Kenapa kau tega sekali maya"
"Karna aku tidak mau Ajeng dan Iki hidup enak dengan uang mu itu"
"Astaga maya apa kau lupa aku bisa jadi seperti ini itu karna Ajeng dan Iki karna dia mereka dan kesetiaan mereka kepada ku"
"Kau bicara tentang kesetiaan mas kurang setia apa aku sama kamu mas"
"Diam kau Maya,untuk bulan depan jatah Iki aku yang akan memberikan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Hanna Devi
Garang juga ya ca 😁👍
2022-01-24
0
Lizaz
gaje lu maya! Gatau diri banget.
Uda ngerebut laki orang, malah ga ngirimin anaknya duit.
2022-01-22
0
Dody Ridodo R
kisah yg aneh masa sampai gak makan rumah ada laki2 brensek dan pelakor itu hidup enak
2022-01-21
0