Setelah menunggu hampir satu bulan akhir nya surat dari pengadilan keluar,,ahir nya aku dan mas dimas sudah berpisah,,ada rasa sakit disaat mengingat semua kenangan dengan mas dimas di rumah ini..
"Lihat jeng lihat,buktinya sampai surat dari pengadilan keluar mas Dimas tidak kunjung pulang bahkan untuk menanyakan kabar ank nya pun dia tidak perduli dan untuk apa kau terus menangisi orang seperti itu hiks hiks hiks"
"Mama sudah jangan menangis lagi"ucap sang anak tercinta sambil mengusap air mata Ajeng yang masih mengalir deras
"Iya sayang mama udah ga nangis kok"
"Mama apa papa udah ga sayang lagi sama Iki,kenapa papa tidak pernah pulang dan apa papa tidak rindu sama Iki mah"
"Sudah sayang mulai saat ini kita harus terbiasa hidup berdua dan mamah minta kau tetap ada bersama mama"ucap Ajeng sambil terus memeluk dan mencium putra kesayangannya
"Iya mama Iki janji Iki akan terus bersama mama"
di sisi lain Dimas yang mengetahui jika Ajeng sudah resmi berpisah dengan nya merasa bersalah karna telah menyakiti hati wanita yang pernah menemaninya disaat susah dan bersedia menemaninya dari nol sampai sukses
"Ajeng maafin mas ya"ucap Dimas lirih
"Mas kamu sedang apa disitu"
"Maya,aku sedang melihat pemandangan disekitar sini"ucap Dimas berbohong
"Oh,mas apa kau sudah membaca surat dari pengadilan tadi pagi"
"Ya sudah"
"Bagus berarti sekarang kamu cuma milik aku dan anya dan untuk keuangan kamu mulai sekarang aku yang mengatur nya"
"Tapi aku masih punya tanggung jawab terhadap Riki dia juga anak ku walaupun aku sudah resmi berpisah dengan Ajeng tapi anak tetap anak"
"Baiklah tapi jatah buat Riki aku yang mengatur dan memberikan nya"
"Kenapa seperti itu Maya"
"Karna aku ga mau kalo kamu habis kan harta kamu untuk membiayai semua keperluan Ajeng dan Riki"
"Tapi Riki itu anak ku Maya darah daging ku"
"Apa kau lupa mas kau disini juga punya Anya dia juga anak mu darah daging mu lagi pula Anya sedang masa pertumbuhan dia harus makan makanan yang sehat dan bergizi beda dengan Riki dia sudah besar dan bisa makan apa saja" ucap maya sambil melangkah pergi
"Hhh lagi-lagi aku kalah dengan maya aku sudah menuruti kemauan Maya agar tetap disini dan tidak pulang kesana hingga akhir nya Ajeng menceraikan ku dan sekarang uang jajan Riki pun Maya juga yang mengatur ya Tuhan aku harus apa sekarang"
tiga bulan berlalu tapi mas Dimas tidak mununjukan batang hidung nya bahkan nafkah untuk Riki pun dia tidak memberikan nya..
"Mah aku lapar mah"
"Sabar ya sayang mama akan memasak untuk mu"
"Iya mah"ucap sang anak yang sangat menurut
saat Ajeng membuka kulkas stok bahan masakan habis dan di sana hanya ada telur dan beberapa bungkus mie instan
"Riki sayang"
"Iya mah"
"Hiks hiks hiks"
"Mama kenapa menangis "
"Riki sayang hari ini kita hanya bisa makan dengan mie instan dan telur saja apa kau tidak keberatan nak"
"Tidak apa-apa mah,lagi pula aku bosan tiap hari makan dengan ayam dan ikan"
"Ya Allah terimakasih kau telah memberikan ku anak yang sangat baik dan perhatian,maafkan mamah nak mama janji mama akan segera mencari pekerjaan agar kau bisa hidup dengan layak "gumam Ajeng dalam hati
"Baiklah Iki tunggu di meja makan yah sayang mama mau masak mie nya dulu"
"Ok mama"sambil mencium pipi Ajeng yang basah karna air mata
"Oakasih sayang kau anak yang baik"
di saat Ajeng telah selesai membuat mie isntan dan telur mata sapi tiba-tiba pintu di ketuk dari luar.
tok tok tok
"Mah ada yang datang"
"Iki sayang biar mama aja yang melihat kau makan lah terlebih dahulu ya"
"Iya mah"
pintu kembali di ketuk dari luar tok tok tok
"Iya sebentar" klek
"Ibu"
"Assalamualaikum Ajeng"
"Waalaikum salam bu,ibu dengan siapa kesini nya bapak mana"
"Bapak lagi ada urusan di kelurahan jadi ibu dari pada bengong di rumah mending ibu kesini menengok cucu kesayangan ibu iki mana jeng"
"Iki lagi makan bu"
"Ya sudah ibu mau ke Iki dulu"
"Halo jagoan nenek"
"Nenek"ucap Iki turun dari kursi dan berlari masuk kedalam pelukan sang nenek
"Apa kabar jagoan nenek"
"Aku baik nek,nek ayo kita makan"
"Wah jagoan nenek lagi makan,hari ini Iki makan pake apa"tiba-tiba air mata sang nenek tumpah saat melihat di meja makan hanya ada semangkuk mie instan dan telur mata sapi tidak ada nasi ataupun lauk yang enak
"Ayo nek kita makan"ucap Iki sambil menarik lengan nenek nya
"Iki makan dulu saja ya nenek mau bicara dulu dengan mama mu sebentar saja ya"
"bMBaiklah nek"
"Ajeng ibu ingin bicara dengan mu bisa ikut ibu sebentar"
"Baiklah bu,ki sayang nanti kalo mau makan jangan lupa baca doa ya sayang"
"iya mah"
# ruang tamu
"Ada apa bu"
"Hiks hiks hiks,Ajeng apa kau setiap hari hanya makan dengan mie instan saja"
"I,,iya Bu karna aku tidak ada uang untuk membelikan lauk ataw nasi untuk Iki bu hiks hiks hiks"
"Gusti,apa Dimas tidak pernah memberikan nafkah untuk Riki jeng"ucap sang ibu mertua sambil menangis tak kuasa melihat cucu kesayangan nya hidup menderita
"Tidak bu semenjak kejadian di restoran itu mas Dimas tidak pernah memberikan nafkah lagi bu bahkan hanya menanyakan kabar ini pun dia tidak peduli bu"
"Ajeng maafkan anak ibu ya nak,ibu malu karna kelaukan anak ibu yang tega menelantarkan kamu dan Iki anak nya sendiri"
"Iya bu ini bukan salah ibu,mungkin allah punya rencana lain yang insyaallah lebih baik untuk aku dan Iki"
"Amin Mugi Gusti Allah selalu memberi kalain kebahagiaan yang tak terhingga"
"Amin makasih bu"
"Ajeng ini ibu ada sedikit rezeki kau pakai saja untuk membeli beras dan daging untuk makan Iki nanti"ucap sang mantan mertua sambil memberikan uang 7 lembar bergambar presiden RI yang pertama
"Tidak bu,ibu simpan saja uang ini insyaallah besok aku sudah mulai bekerja bu"
"Nak jika nanti kau bekerja siapa yang menjaga Iki dirumah"ucap sang ibu merasa khawatir dengan cucunya
"Aku akan menitipkan nya bu di tetangga nanti setiap sore aku akan datang menjemput nya"
"Ibu rasa itu tidak aman nak untuk anak sekecikl Iki"
"Lalu aku harus bagaimana bu"
"Begini saja sementara kau belum mempunyai baby sitter bagaimana jika Iki ibu saja yang menjaga nya nanti setiap akhir pekan ibu akan membawanya kemari bagaimana"
"Tapi bu apa tidak merepotkan ibu nantinya"ucap Ajeng merasa tidak enak jika harus merepotkan mantan mertuanya itu
"Merepotkan bagaimana Iki itu kan cucu ibu ada darah ibu mengalir di tubuh Iki jadi dengan senang hati ibu mengurus dan menjaga nya nak"
"Baiklah bu tapi aku harus bertanya dulu sama Iki apa dia setuju jika harus berjauhan dengan ku bu"
"Baiklah kau bicara padanya pelan-pelan,iki itu anak yang baik dan pintar pasti dia akan mengerti"
"Iya bu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Ida Blado
laki2 anjing,udah selingkuh anak di telantarin,semoga karmanya melebihi badai topan
2022-01-28
1
Erna Queena
Keterlaluan
2022-01-24
0
Mutia Kim🍑
Duhh dasar janda Mak lampir🤬😬
2022-01-23
0