Baru kali ini misyella menangis. Terakhir iya menangis pada usia 10 tahun dan hari ini ia kembali menangis dengan pilunya.
"Ja-jangan bangunkan aku tuhan. Jangan buat aku kembali menangis dengan membuatku terbangun" Ucap misyella ditengah tengah tangisnya.
Misyella terus menangis sampai sampai ia ditidurkan oleh tangisnya.
Jam menunjukan pukul 07: 45
Matahari menunjukan sinarnya menyinari sudut sudut bumi yang gelap.
Sinar matahari memasuki sudut sudut ruang kamar Syifa membuat Misyella yang masih tertidur di lantai terbangun akibat sinar matahari yang merangsang wajah nya.
"Tuhan tidak pernah mengabulkan permintaan ku". Ucap misyella dengan lesu ,yang baru saja terbangun dari tidurnya.
"Hari ini aku kembali menjalani hidupku menjadi Syifa" ucap misyella kembali memandangi wajahnya di cermin.
"Aku akan menjalani hidup baruku dengan caraku,dengan sikap yang sama seperti aku masih berada di tubuh asliku"
"Tok. Tok" ketukan pintu membuat Misyella segera membuka pintu.
"Non,apa non mau ke sekolah ?"ucap bi Lastri yang berada di hadapan Syifa.
"Oh ternyata Syifa sekolah.gue kirain ayahnya tidak mengizinkan nya. Ternyata ayahnya masih punya 0tak". Batin Misyella.
"Sepertinya enggak deh bi soalnya kepalaku masih terasa sakit". Ucap misyella berbohong.
"Baiklah kalau begitu non istirahat aja dulu saya akan mengirimkan surat ke sekolah kalau non masih sakit". Ucap bi Lastri meninggalkan Syifa
Misyella kembali menutup pintu kamar , terlalu malas untuk bertemu dengan manusia manusia yang enggak punya hati sehingga lebih baik jika ia tidak keluar dari kamar. Misyella menghabiskan waktunya seharian di dalam kamar membuatnya mulai bosan.
"Kalau gue di tubuh asli gue .pasti sekarang gue udah ngumpul dengan anak motor ( geng motor ) kalau enggak gue akan menghabiskan waktunya berkumpul dan bermain game dengan teman temanya ". Ucap Misyella mengingat ingat masa masa ia berkumpul dengan sahabatnya sahabatnya.
"Ting..Ting. bunyi seperti notifikasi pesan dari dalam laci meja belajar
Misyella yang mendengar bunyi tersebut langsung membuka laci dan benar saja sebuah ponsel berada di dalam laci.
"Apa ini ponsel Syifa?" Ucap Syifa sambil melihat lihat ponsel yang berada di tangannya sambil menyalakan ponsel tersebut.
"Ya ini ponsel Syifa" ucap misyella yang melihat layar ponsel yang menunjukan wallpaper foto Syifa dan juga bersama dengan dua gadis yang entah misyella tidak mengetahui siapa gadis yang bersama dengan Syifa di wallpaper itu.
"Bagus ponselnya tidak diberi sandi" ucap misyella tersenyum membuka ponsel Syifa.
"Ini ponsel apa bukan sih. Kok enggak ada game-nya"ucap misyella menggeser geser aplikasi yang berada di ponsel Syifa.
"Ting" Notifikasi pesan dari aplikasi berwarna hijau masuk. Membuat Misyella membuka aplikasi berlogo telepon dengan warna hijau(WhatsApp).
"Best friend" ucap misyella membaca nama grup yang Memiliki notifikasi.
Di ponsel Syifa hanya ada grup kelas dan satu grup teman.
13 pesan yang belum terbaca.
Misyella membuka grup yang bertuliskan "best friend" yang hanya memiliki 3 anggota yaitu Syifa ,Tania dan,juga Yuna. Apa Tania Ama tari sahabat Syifa?"tanya misyella pada dirinya sendiri.
tari:{ Syifa Lo udah keluar dari rumah sakit}
Tania:{Lo udah baik baik aja kan}
Pesan dari Tania dan juga Yuna dari grup.yang terkirim pukul 20:00 kemarin. Yang artinya ini adalah pesan yang dikirim kemarin malam.
Misyella tidak membalas pesan tersebut dan malah keluar dari aplikasi WhatsApp.
"Lebih baik gue download game" ucapnya sambil membuka aplikasi bertuliskan "play store"
Misyella menghabiskan waktunya dengan bermain game hingga waktu menunjukan pukul 13:02 membuat ia menghentikan permainannya dan keluar dari kamar untuk mengisi perutnya berbunyi karena seharian belum makan sama sekali.
Syifa mengambil beberapa roti tawar lalu mengolesinya dengan selai kacang ,kemudian memakainya dengan lahap.
Misyella berjalan melihat lihat rumah syifa sambil memakan roti yang berada di tangannya .
"Ini rumah cantik juga. Tetapi lebih cantik rumah papa gue" ucap misyella duduk di dekat kolam renang memandangi rumah ayah Syifa yang besar, sambil memakan roti yang masih tersisa di tangannya.
"Papa sekarang lagi ngapain ya.pasti papa sekarang bahagia setelah kepergian ku" ucap misyella yang tiba tiba memikirkan Herman ayahnya.
"Jadi bosan" ucap misyella
Menghabiskan roti yang berada di tangannya.
"Apa gue pinjam aja ya?" Ucap misyella sambil melihat mobil yang terparkir di garasi samping rumah.
Misyella berjalan menuju garasi tempat mobil yang ia liat
"Pak apa gue boleh pinjam mobil ini sebentar?" Ucap misyella dengan sopan agar sopir tersebut membolehkan nya.
Pak Asep yang tak lain adalah sopir keluarga syifa yang berukuran sekitar 50 tahun, mengerutkan keningnya mendengan ucapan Syifa.
"Gaya bicara non Syifa kok kek gitu?" Batin pak Asep
"Boleh non tapi non Syifa mau ngapain?"
"Saya mau jalan jalan sebentar. Bosan dirumah Mulu". Ucap misyella..
"Ya udah non.mari saya antar". Ucap pak Asip hendak membuka Asep mobil untuk Syifa.
"Enggak enggak. Bapak enggak usah antar saya. Berikan aja kuncinya ke saya.saya pengen pergi sendiri". Ucap misyella Pada pak asep yang hendak membuka pintu mobil.
Seketika pak asep menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal. Mendengar ucapan Syifa barusan.
"Non mau bawa mobil sendiri?". Tanya pak asep
"Iya"
"Bukanya non enggak tau bawa mobil?". Ucap pak asep pada Syifa.
"Oh ternyata Syifa enggak tahu bawa mobil". Batin misyella mendengar ucapan pak Asep.
"Saya sekarang udah tau bahwa mobil. Saya ikut kursus belajar mengemudi" ucap misyella berbohong.
"Sini kuncinya" ucap misyella sambil mengambil kunci yang berada di tangan pak Asep.
"Oo" ucap pak Asep tetapi masih dengan kebingungan.
"Apa non sekarang udah sehat?" ucap pak Asep melihat tingkah Syifa yang berbeda.
"Pasti nih orang bingung ,Ama sikap Syifa yang berbeda. Bodo amatlah" batin misyella melihat pak Asep yang memperhatikan nya.
"I'm fine" ucap Syifa sambil memasuki mobil.
Pak Asep yang melihat tingkah Syifa,hanya menggeleng geleng tak percaya.
"Saya duluan pak". Ucap misyella sambil menancapkan gas mobil yang sekarang ia kendarai
"Ada apa dengan non Syifa" ucap pak Asep tak percaya melihat mobil melaju yang dikendarai syifa.
"Aduh Syifa Lo tuh benar benar cupu bangat?". Ucap misyella berbicara sendiri.
Mengingat bagaimana reaksi bi Lastri,dan juga keluarga Syifa yang terkejut melihat sikap misyella.
"Gue enggak mau hidup dengan sikapmu Syifa. Gue enggak mau!". Ucapnya yang masih mengendarai mobil di jalan raya.
"Gue mau kemana ya. Bahkan gue enggak tahu jalan di kota ini?". Tanya misyella pada dirinya sendiri.
"Lebih baik gue ke taman di sana aja deh " Ucap misyella yang melihat taman yang luas.
Misyella segera memarkirkan mobil di area parkiran taman.
Misyella berjalan jalan menelusuri taman sambil melihat lihat orang orang yang sedang bermain dan berpiknik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments