Bercerai

Sekarang semua orang mengetahui bahwa Kevin dan Mika merupakan suami istri, Mika kesal melihat perilaku Kevin melakukan hal itu tanpa mengatakan sebelumnya kepada Mika.

Hingga acara selesai Mika tetap menahan emosinya, hingga pulang ke rumah pun Mika tetap diam kepada Kevin.

di rumah Kevin dan Mika

Mika berjalan cepat ke kamarnya tanpa menghiraukan panggilan Kevin.

"Mika, Mika tunggu, aku minta maaf", ucap Kevin.

Mika langsung masuk ke kamarnya, pikirannya begitu kacau, ntah dia bahagia Kevin memperkenalkan nya atau sedih karena Mika ingin mencoba menjauh dari Kevin setelah perkataan Anggi yang akan merebut Kevin darinya.

Kevin masuk ke kamar Mika yang tidak dikuncinya, Mika yang terduduk di kasurnya langsung berdiri dan menatap Kevin.

"Mika, aku minta maaf", ujar Kevin.

"Keluar !, aku bilang keluar dari kamar aku ", ucap Mika marah kepada Kevin.

"Tidak, kau harus memanfaatkan aku dahulu ", balas Kevin.

Mika mendorong tubuh Kevin berkali-kali agar Kevin keluar dari kamarnya "KELUAR", ucap Mika sembari meneteskan air mata.

Kevin memegang kedua pergelangan tangan Mika agar tidak mendorong nya lagi.

"Memangnya kenapa jika aku memberi tau semua orang jika kau istri ku ?", tanya Kevin sontak.

"Karena kau tidak memberi tahu ku, kau bertindak sesuka kau saja, bukan?, dan apa alasan kau harus memberi tau mereka ?", balas Mika.

Kevin tidak ingin Mika selalu berpikir untuk pergi darinya.

"Mika aku minta maaf", ucap Kevin pelan tanpa memberi tau alasan sebenarnya.

Dia tidak menyukaiku sama sekali, ucap Mika di dalam hatinya.

"Lepaskan tanganku aku", ucap Mika.

"Mika aku tidak akan kembali ke Anggi, kau harus mengerti itu", jelas Kevin.

"Tidak ada hubungannya dengan ku", balas Mika.

"Bagaimana aku bisa memastikan jika Anggi sampai bercerai dengan suaminya demi mendapatkan kau lagi, kau tidak tau bukan hal gila apa yang mungkin bisa lakukan Anggi atau Tio yang akan membalas dendam atas apa yang dilakukan Anggi padanya dan membalas dendam kepada kita ", ucap Mika sambil menangis.

"Apa maksudmu mengatakan itu?, apakah kau sebenarnya lebih takut kehilangan aku ?", tanya Mika.

"Kau bisa melepaskan aku dari ikatan pernikahan ini dan mengurus kehidupan mu sendiri", ucap Mika menatap mata Kevin.

"Berhenti berbicara seperti itu, aku tidak ingin mendengarkan kau bicara hal itu", balas Kevin marah.

"Aku akan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan S2 ku dan kau tidak usah khawatir mengenai Tio akan mencelakai ku lagi", ucap Mika.

Dada Kevin terasa sangat sesak, ketika mendengar Mika ingin berpisah dengannya dan di sisi lain, ia tidak mampu mengatakan perasaannya.

Kevin melepaskan genggaman tangannya di tangan Mika.

"Aku tidak akan melepaskan mu (bercerai) dan kau tidak akan pergi kemana pun", ucap Kevin marah.

"Kau tidak bisa melakukan hal itu padaku", balas Mika.

"Kenapa tidak ?, aku suami kau yang sah dan kau harus mematuhi ku, tidak akan ada kata perpisahan dan hari ini aku tegaskan, kau harus meminta izin kepadaku kemanapun kau akan pergi, kau mengerti ?",

Kevin keluar dari kamar Mika lalu masuk ke kamarnya.

Untuk pertama kali Kevin meneteskan air matanya, semua ucapan Mika terus terbayang di ingatannya, untuk berpisah ? dan meninggalkannya pergi ke luar negeri. Kevin sangat kecewa atas ucapan Mika dan tidak melihat sisi lain dari dirinya.

Mika masih menangis dan tidak bisa berbuat apapun, Ia tidak bisa pergi dari rumah Kevin karena larangan Kevin.

Mika memilih untuk tidur karena sudah larut malam.

Dan Kevin tertidur dengan kelelahan dan memikirkan Mika yang ingin berpisah dengannya, hingga di dalam mimpi pun, ia masih memikirkan Mika yang memilih pergi darinya.

PAGI

Mika menuju meja makan untuk sarapan pagi, hari itu adalah hari Minggu sehingga Mika tidak pergi ke kantor. Mika sarapan tanpa Kevin pagi itu.

"Bi Pae, Mengapa tidak memanggil Kevin untuk sarapan ?", tanya Mika.

"Tadi Bi Pae sudah memangil tuan Kevin ke kamarnya, tapi Tuan Kevin sepertinya marah dan menyuruh Bi Pae pergi tanpa membuka pintu", jawab Bi Pae.

Mika hanya terdiam,

"Seperti nada suaranya tadi, Tuan Kevin seperti kesakitan, mungkin dia sedang sakit nyonya Mika ", ujar Bi Pae .

"Bi Pae, tolong ambilkan sarapan untuk Kevin, biar saya yang mengantarkan nya"

"Baik nyonya Mika", balas Bi Pae sembari menyiapkan sarapan.

di kamar Kevin

Mika masuk ke kamar Kevin dengan pelan, terlihat Kevin tidur memeluk bantal guling.

Kevin sadar ada orang yang masuk ke kamarnya, "Pergilah Bi Pae, jika aku lapar, pasti aku akan memintanya padamu nanti", ucap Kevin yang masih menutup matanya.

Mika meletakkan sarapan di sebuah meja dan mendekat ke Kevin, memeriksa dahi Kevin apakah panas atau tidak dengan punggung tangannya.

Kevin membuka matanya karena ada orang yang menyentuh dahinya.

"kau, apa yang kau lakukan di sini ?", ucap Kevin ketus.

"aku hanya mengantarkan sarapan", balas Mika pelan.

"Matamu kenapa merah dan bengkak ?", tanya Mika.

"Bukan urusan kau, mata kau juga bengkak", balas Kevin.

"Kau menangis sepanjang malam kah ?", tanya Mika.

"Tidak, ini hanya efek sakit, keluarlah segera, bukankah kau juga mengusirku semalam ?", ketus Kevin.

"Tapi dahi mu tidak panas", jawab Mika.

Mungkin kah seorang Kevin bisa menangis karena kejadian dan perdebatan semalam ?, pikir Mika di dalam hatinya.

"Ya jelas tidak panas, sakitnya di hati", ucap Kevin di dalam hatinya.

"Keluarlah, aku tidak ingin melihat kau", ujar Kevin kesal.

"Yasudah, aku pergi ke rumah ayah hari ini, aku ingin mengambil beberapa dokumen ", ucap Mika.

Kevin langsung duduk dari tidurnya dan memikirkan jika Mika masih ingin mengurus perceraian

"Tidak, kau tidak boleh kemana-mana ", ucap Kevin.

Kevin langsung mengunci kamarnya.

"Apa yang kau lakukan ?, apakah aku tidak bisa hanya sekedar bebas di rumah ini saja ?", ucap Mika yang mulai kesal.

"Kau tidak mengerti apa yang aku pikirkan saat ini", balas Kevin.

"Karena aku tidak mengerti, mengapa kau tidak memberi tahu ku dengan jelas, mengapa kau seakan-akan menekan ku ?", ujar Mika.

"Tidak bukan begitu, aku hanya ingin berbicara baik-baik padamu, aku ingin kita berbicara tanpa emosi seperti semalam", ucap Kevin menenangkan Mika.

Mika dan Kevin akhirnya duduk di kasur dan memulai pembicaraan.

"Begini......hmm...", ucap Kevin yang sangat susah mengutarakan maksudnya dengan cara baik-baik.

"Apa ?", balas Mika.

"Ayo berbaikan", ucap Kevin meski dia berniat mengatakan bahwa ia tidak ingin bercerai dari Mika.

Mika hanya menatap Kevin dan terdiam.

"Kau tau ? , mungkin saat ini kita berbaikan, tapi di lain hari, kita akan bertengkar lagi dan saling menjahili satu sama lain", ucap Mika.

"Aku tau, tapi aku tidak bisa bertengkar hingga seperti malam tadi", jawab Kevin.

Mika sebenarnya senang bisa berbaikan lagi dengan Kevin, Mika merasa beruntung malam tadi, Kevin tidak mengiyakan perkataan nya, hingga Mika hampir saja kehilangan Kevin.

"Aku minta maaf", ucap Mika dan Kevin serentak.

Kevin tersenyum kepada Mika.

"Mari mulai dari awal , hmmm ...untuk berteman", jelas Kevin yang gugup.

Kevin, mengapa kau tidak mengatakan jika kau menyukainya, kau sangat pengecut, gumam Kevin di dalam hatinya.

Mika mengangguk.

Kevin langsung memeluk Mika karena terlalu senang tidak jadi bercerai dengan Mika, setidaknya masih ada kesempatan mengungkapkan perasaannya nanti.

.

.

.

Ok, tunggu cerita selanjutnya teman-teman 😁😁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!