Setelah Mika selesai memfotokopi beberapa dokumen itu, Mika langsung mengantarkannya kepada Kevin.
tok..tok..tok
"masuk", perintah Kevin.
"Ini dokumen yang bapak perintahkan untuk saya fotokopi tadi", ucap Mika ketus.
"Apa saja yang kau katakan tadi kepada teman-teman mu tentang aku ?" , tanya Kevin.
"Tidak ada, hanya yang kau dengar itu saja, lagi pula, apa untungnya bagi saya membicarakan anda", balas Mika.
Tidak ada hari dimana Mika dan Kevin selalu berdebat, bertengkar, atau pun saling menjahili satu sama lain.
"Apakah kau pernah membicarakan tentang kita?", tanya Kevin.
"ya enggak lah, cuma Tata yang tau, dan kau juga harus bekerja sama denganku untuk tidak mengatakan tentang apa saja hubungan ini", ujar Mika.
"Pasti, dan aku juga nggak mau orang tau tentang kehidupan aku, yasudah pergi sana keluar, saya sibuk", ujar Kevin Ketus.
Mika langsung keluar dari ruangan Kevin, karena ia sangat tidak betah, selalu bertemu dengan Kevin di mana saja, baik itu di rumah ataupun di kantor.
"Mika, kau tau tidak ?, Pak Kevin memarahi wanita itu si Tisya, karena telah memerintahkan kamu sesuka hatinya", ucap Tata kepada Mika yang telah berada di meja kerjanya.
Lalu Mika memandang ke arah Kevin yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Tidak mungkin Kevin memarahi Tisya karena aku, bagaimana mungkin dia yang menyebalkan itu membela ku", balas Mika.
"Yasudah jika kau tidak percaya" ketus Tata dan kembali ke pekerjaannya.
Jam istirahat
Leo langsung melangkah menuju meja Mika.
"Mika, ayo makan siang bersama di kantin", ujar Leo.
"Waahh, aku tidak diajak ?", ucap Tata.
"ya, denganmu juga tata", balas Leo.
"Oke, ayo makan bersama", jawab Mika.
Kevin memerintahkan tatapan Leo yang berbeda kepada Mika, berbeda terhadap teman-teman nya yang lain seperti ke Tata ataupun Nisa.
Leo, Mika, Tata, Nisa, Hani, dan Zaki berjalan bersama menuju kantin untuk sarapan. Dan Kevin mengikuti mereka dari belakang.
Ketika mereka memesan makanan, Zaki tersadar ada Kevin di belakang mereka.
"Pak Kevin", sapa Zaki yang membuat yang lainnya menoleh ke arah Kevin.
"Apakah bapak makan siang di sini juga ?", tanya Nisa.
"Tidak, saya tidak makan di sini, hanya memesan beberapa menu makanan saja", jawab Kevin agar mereka tidak curiga.
"hooo, biar pak Kevin yang memesan duluan", ucap Hani yang memberikan Kevin jalan.
Mika hanya diam tanpa menghiraukan Kevin.
Kevin memesan sangat banyak makanan hingga Kevin susah membawanya ke dalam ruangannya.
"Apakah pak Kevin perlu bantuan?" tanya Tata.
Kevin langsung memiliki ide atas pertanyaan Tata.
"Ya , aku perlu bantuan, hei kau (melihat ke arah Mika), bantu aku membawa makanan ini ke dalam ruangan ku", ujar Kevin kepada Mika.
Mika langsung menoleh menatap Kevin, Apa apaan ini? , dia mengira aku pembantunya?, gumam Mika di dalam hatinya.
"Mika, bantulah pak Kevin membawanya", ucap Tata.
"Baik pak Kevin", balas Mika dengan senyum paksaan.
Mika mengikuti langkah Kevin hingga ke dalam ruangan Kevin dan meletakkan semua makanan di atas meja.
Mika melangkah keluar ruangan Kevin, namun Kevin menghentikan langkah Mika.
"Hei kau ingin kemana?", tanya Kevin.
"Ya aku ingin keluarlah, ke kantin, mau makan Pak, aku lapar", balas Mika ketus.
"Di sini banyak makanan, makanlah di sini!", perintah Kevin.
"aku nggak mau, makan aja sendiri, siapa suruh kau memesannya banyak-banyak", balas Mika.
"Ayolah makan di sini saja, aku sudah memesannya untuk kau juga kan", ucap Kevin.
"Kau ini, bagaimana jika ada yang melihat aku makan di ruangan mu, padahal ini baru hari pertama aku bekerja", ujar Mika.
"Tidak ada orang yang tau, mereka pergi makan siang semua", balas Kevin.
Mika akhirnya makan siang bersama dengan Kevin, saat makan bersama Tomi (Abang ke 2 Mika) menelfonnya , namun Mika tidak mau mengangkatnya.
"Mengapa tidak kau angkat telfonnya", tanya Kevin.
"Biarkan saja, bang Tomi tidak memedulikan ku lagi, dia lebih peduli kepada wanita itu", ketus Mika.
Mika melanjutkan makannya, namun seseorang tidak sengaja langsung masuk ke ruangan Kevin dan melihat Kevin dan Mika sedang makan bersama.
"Ups, maaf menganggu, saya hanya mengantarkan proposal ini ", ucap Fajar sambil tersenyum.
"Tidak pak fajar, saya hanya.....", ujar Mika.
"Dia sudah tau", ucap Kevin yang memotong ucapan Mika.
"Nona Mika, jika kau perlu bantuan apapun, kau bisa mencari atau menghubungi aku, jika ada seseorang yang mencoba mengganggumu, aku akan menolong mu", ucap Fajar.
"Apa maksud kau berkata itu, kau mengejek mu kah?" tanya Kevin.
Fajar hanya tersenyum sembari mengangkat alis mata sebelah kirinya dan keluar dari ruangan Kevin.
"Aku sudah selesai makan, aku keluar dulu", ujar Mika.
"Mika", ujar Kevin.
"Apaan lagi, nanti karyawan lain keburu masuk ke kantor", balas Mika ketus.
"Aku ingin bicara nanti di rumah, masalah kita belum selesai ya", ketus Kevin.
"Terserah kau saja" ,balas Mika yang langsung meninggalkan Kevin.
Mika langsung ke meja kerjanya dan memandangi laptopnya.
Semua karyawan memasuki kantor termasuk karyawan dari perusahaan Kwin, Leo langsung menghampiri Mika.
"Mika, kenapa kau tidak kembali ke kantin tadi?", tanya Leo.
"oh teryata tadi aku bawa makanan, jadi memakannya di sini saja", jawab Mika.
"Saya kira, pak Kevin masih menyuruh mu untuk bekerja", ujar Leo.
"tidak, aku hanya makan ,,,, yasudah, ayo kita kerja lagi", ucap Mika.
Leo mengangguk dan kembali ke meja kerjanya.
Saat sepulang dari kerja, Mika dan Kevin pulang terpisah, Kevin juga tidak menawari Mika untuk pulang bersama, mereka benar-benar seperti orang asing saja di kantor.
di rumah Kevin dan Mika
Mika merasa perutnya sangat sakit dan segera pergi ke toilet di ruang tengah.
"Dia kenapa kesakitan seperti itu Bi Pae ?, apakah ada makanan yang tidak baik dimakannya?", tanya Kevin kepada Bi Pae.
"Mungkin itu hanya hal biasa bagi wanita, tadi Nyonya Mika mengatakan jika ia sedang tidak sholat", jawab Bi Pae.
"Apakah dia akan kesakitan sampai beberapa hari ke depan?", tanya Kevin
"Tidak tuan Kevin, tidak usah khawatir, sakit perut itu biasanya hanya awal datang bulanya saja, nanti dikompres pakai air hangat juga sembuh", jelas Bu Pae.
Setelah keluar dari toilet, Mika menghampiri Kevin.
"Kau ingin bicara apa padaku tadi yang kau ucapkan di kantor", tanya Mika
"oh itu, kenapa kau tidak memberi tahu aku, jika kau karyawan perusahaan Kwin yang dipindahkan ke perusahaan Griz?" ujar Kevin.
"Karena aku tidak ingin kau menganggu ku, jelas kan ?", balas Mika.
Mika langsung masuk ke kamarnya untuk tidur.
"Hei, aku belum selesai bicara padamu" , teriak Kevin.
"Sudahlah tuan, wanita jika sedang datang bulan, tidak akan bisa terkalahkan jika berdebat", jelas Bi Pae.
Kevin hanya menuruti perkataan Bi Pae.
PAGI
Alarm Mika pun berdering. Mika langsung mematikan alarm nya tanpa melihat jam berapa.
"Tidur ku terasa sangat lama sekali", ucap Mika sembari bangun dari tidurnya.
Mika tersadar cahaya matahari sangat terang di kamarnya.
"Astaga, jam berapa ini", ujar Mika
Mika kembali meraih alarm nya, alarm nya menunjukkan jam 9 ?
"Apa ?, JAM 9 ?", teriak Mika di kamarnya.
Dimana semalam Mika menyetel alarm nya jam 5 pagi .
.
.
.
okee, tunggu cerita selanjutnya teman-teman 😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments