Tidak membela Mika

"Tata, bagaimana ini ?, bagaimana jika aku bertemu dengan Kevin di sana ?", ucap Mika kepada Tata.

"Haa, sudahlah, Kevin punya jabatan tinggi di sana, dia tidak akan punya waktu mengurusi kita, tidak mungkin juga kita bekerja berdekatan dengan dia, bukan ?", jawab Tata.

"Lagi pula, pusat perusahaan Griz itu sangatlah besar, jika pun kita melihatnya, sangat mudah udah bersembunyi", ujar Tata.

"Iya juga, kalau begitu aku minta tolong padamu, jangan beritahu Kevin jika aku bekerja di sana, dan jangan bilang ke karyawan dari perusahaan Kwin, bahwa Kevin suami aku, oke !", minta Mika.

"Aman", balas Tata.

di rumah Kevin dan Mika

meja makan

"Bagaimana hari-hari kau di tempat kerja", tanya Kevin.

"Baik, biasa aja", balas Mika dengan wajah datar.

"Huhhffh, sepertinya sangat membosankan atau apakah kau memiliki masalah di perusahaan kau ?", ujar Kevin.

"Tidak, aku baik-baik saja, di sana orang nya baik-baik padaku, tidak seperti kau, yang menyebalkan setiap harinya", balas Mika.

Mika sangat bingung, apakah dia akan memberi tahu Kevin tentang dirinya yang dipindahkan bekerja sementara ke perusahaan Griz. Dan bagaimana jika Kevin akan mengejeknya, jika Mika akan menjadi karyawan nya keesokan harinya.

Keesokan harinya

Mika melihat Kevin yang akan pergi ke kantornya, menghafal pakaian, warna apa pakaiannya serta dasi dan sepatu yang dipakai Kevin.

"Hei, mengapa kau memandangi ku dari ujung kaki sampai kepala seperti itu ?", tanya Kevin yang menyadarkan Mika.

"Tidak, biasa saja, kau saja yang ke PD an", balas Mika yang langsung membuang Muka nya.

Mika langsung pergi dahulu ke kantor sebelum Kevin sampai. Agar terhindar dari masalah, dengan kata-kata terlambat dan menjatuhkan perusahaan Kwin nantinya.

di perusahaan Griz

20 orang karyawan dari perusahaan Kwin sudah sampai di perusahaan Griz termasuk Mika, Tata, serta juga Leo untuk dipantau kinerja serta dilatih oleh atasan-atasan yang bekerja di perusahaan Griz.

Salah satu atasan mereka adalah Rere, yang merupakan manager bagian Administrasi keuangan dengan Kevin sebagai Direktur Keuangan di perusahaan Griz.

Pada saat karyawan perusahaan Kwin dikumpulkan, Mika dan Tata dan Nisa berada di barisan belakang, Mika dan Tata memilih berada pada barisan paling belakang untuk menjaga-jaga semisal Kevin ada di sana.

Namun, Kevin belum datang, dan hal itu membuat Mika mengira, bahwa Kevin tidak akan memantau kinerja mereka.

Ternyata Kevin datang dari arah belakang dan tepat berdiri di belakang Mika, Tata, dan Nisa, pada saat itu Kevin pun tidak menyadari jika Mika adalah salah satu karyawan dari perusahaan Kwin.

Rere masih memberi arahan kepada karyawan dari perusahaan Kwin dan Nisa mengobrol membawa Mika dan Tata.

"Kalian tau tidak, Putra dari perusahaan Griz ini sangatlah tampan, dan dia juga bekerja di perusahaan pusat ini ", ujar Nisa bahagia.

Mika dan Tata telah mengira yang dimaksud Nisa adalah Kevin.

"Iya, tampan sekali, orang yang memilikinya, pasti sangat beruntung bukan?", balas Tata sambil menoleh ke Mika.

"Biasa saja, dia hanya tampan, bukan ?, kita tidak tau bagaimana dia sangat menyebalkan nantinya" balas Mika.

Kevin mendengar ucapan mereka bertiga, termasuk Mika yang mengatakan jika Kevin sangat menyebalkan.

Kevin berjalan menuju ke depan mendekati Rere, Mika dan Tata sangat kaget ketika Kevin datang dari arah belakang mereka.

Kevin ???? , gumam Mika dalam hatinya panik.

Mika memilih menundukkan kepalanya saja agar Kevin tidak melihat.

"Semuanya, perkenalkan beliau adalah Direktur Keuangan dari perusahaan Griz, beliau bernama Tuan Kevin Griz yang juga merupakan putra dari Tuan Tama Griz", ucap Rere mengenalkan Kevin.

"Baik, kalian bisa memanggil saja bapak saja, disini kalian akan dipantau dalam melakukan pekerjaan sesuai bidang kalian sebelumnya, dan perlu saya ingatkan lagi, jika ada yang berbicara di depan, kalian harus memperhatikannya", ucap Kevin dengan tegas.

"Dan untuk karyawan yang paling belakang, saya ingin kalian ke depan", perintah Kevin.

Tata, Nisa, dan Mika kaget ketika semua orang memandangi mereka, mereka bertiga segera menuju ke depan mendekati Kevin, dan hanya Mika yang sangat menundukkan kepadanya.

Ketika Kevin telah memarahi Tata dan Nisa, lalu disuruh ke belakang, dan sekarang giliran Mika sendirian di depan, di hadapan Kevin.

"Dan terkhususnya kau yang telah mencemarkan nama saya tadi, kau mengatakan aku menyebalkan, bukan ?", ucap Kevin yang masih belum menyadari itu Mika.

Bisa-bisanya dia memarahi ku di depan semua orang, gumam Mika di dalam hatinya.

"Angkatlah kepalamu", ucap Rere yang memegang dagu Mika dan mengangkatnya ke atas.

Kevin dan Mika saling bertatapan, Kevin sangat kaget jika Mika juga merupakan karyawan dari perusahaan Kwin.

Kevin dan Mika cukup lama terdiam saling berpandangan.

"KAU ?", ucap Kevin sontak.

Mika masih diam dan masih membalas tatapan Kevin.

"Ada apa dengannya pak?", tanya Rere.

"oh tidak, aku hanya mengira jika perusahaan hanya kekurangan attitude pada karyawan nya, ya termasuk dia", ketus Kevin dan menatap tajam Mika.

"Maaf ya Bapak Kevin Griz, jika membuat mu tidak nyaman tadi, hanya saja kami kan belum mengenalmu tadi", balas Mika yang masih membalas tatapan Kevin.

"Hei kamu, (melihat nama di baju Mika), namu Mika kan, beraninya kau menatap tajam Pak Kevin dan membalas ucapannya", ujar Rere.

Mika tersadar jika dia sekarang karyawan Kevin dan membuang pandangannya dari Kevin.

"Maaf buk", jawab Mika

"Sekarang, semua karyawan boleh menuju tempat meja kerjanya masing-masing", ucap Rere.

Seketika Leo dan Tata menghampiri Mika.

"Ayo kita pergi dari sini Mika", ujar Leo.

Mika langsung pergi dari hadapan Kevin.

Kevin sangat kesal, ternyata orang yang mengatakan dia menyebalkan tadi adalah Mika, Mika mencemarkan nama baik suaminya sendiri di hadapan teman-temannya.

Kau lihat saja, apa yang kan aku lakukan seterusnya nyonya Mika Chen Griz. gumam Kevin sembari memandang Mika pergi bersama Tata dan seorang lelaki.

Ruang Kerja Kevin dengan pintu kaca yang transparan yang langsung tertuju ke meja bekerja Mika, begitupun Mika yang bisa saja melihat Kevin dari luar.

Fajar yang merupakan sahabat dan asisten Kevin masuk ke ruangan Kevin.

"Hei bos, kau terlihat sangat bahagia sepertinya", ujar Fajar sembari mengoda Kevin yang sering menatap ke luar ruangan.

"Kau tidak lihat kah wajah ku sangat kesal", balas Kevin ketus .

"Bukankah nona Mika bekerja di perusahaan kita sekarang?", ucap Fajar.

"Ya, tapi dia masih sangat menyebalkan seperti hari-hari biasanya, kau tau, dia tidak mengatakan apapun bahwa dia akan dipindahkan bekerja di perusahaan ini, anggap aku apa ?", balas Kevin kesal.

"Mungkin saja dengan sikap mu yang sering menjahilinya yang membuat nona Mika tidak mau memberi tahu mu", ujar Fajar.

"hah sudahlah, yang pasti dia berada di bawah arahan ku sekarang", ucap Kevin sambil tersenyum dengan kemenangan.

Seorang karyawan dari perusahaan Griz bernama Tisya menyuruh Mika untuk mefotokopi beberapa dokumen dan mengantarkannya kepada Kevin.

"Apa ?, fotokopi dokumen-dokumen ini ?, ini bukan tugas saya, maaf", ucap Mika menolak.

Kevin dan Fajar melihat kejadian sepertinya Tisya dan Mika sedang berdebat dan keluar ruang untuk lebih mendengar ucapan mereka.

"Kamu itu anak baru di sini dan kalian perlu dilatih bukan ?, ya kerjakan saja apa yang saya perintahkan" , balas Mika.

"Mika, udah jangan berdebat", ujar Tata

"Dia bukan atasan kita Ta, dan kamu nggak usah perintahi saya, sesuatu yang bukan pekerjaan saya", ketus Mika.

"Ada apa ini ?", tanya Kevin menghampiri.

"Pak, saya hanya meminta tolong kepada Mika untuk fotokopi dokumen ini saja, lalu memberikannya kepada bapak Kevin", ucap Tisya yang sok baik di depan Kevin.

"Tidak, dia memerintahkan saya sesuatu yang bukan tugas saya di sini ", balas Mika.

"lihatlah pak, dia sangat tidak sopan meski di hadapanmu", ucap Tisya.

"Kau, ...", balas Mika yang geram terhadap Tisya.

"Sudah, fotokopi lah dokumen ini dan antar kan ke meja saya secepat mungkin", ucap Kevin yang terlihat membela Tisya.

Mika langsung mengambil dokumen itu dari tangan Tisya dan langsung pergi dari hadapan Kevin dengan kesal.

Bahkan dia tidak membela ku sedikitpun, dasar, suami macam apa dia ?, gumam Mika sambil menuju fotokopi.

"terima kasih ya pak", ucap Tisya senang.

"Untuk kau, jangan pernah kau menyuruh karyawan dari perusahaan Kwin melakukan tugas yang bukan tugas mereka, jika kau berlaku semena-mena terhadap mereka termasuk Mika, kau akan saya pecat, mengerti ", ucap Kevin yang marah terhadap Tisya.

Tisya hanya terdiam atas ucapan Kevin

Kevin dan Fajar kembali ke ruangan mereka masing-masing.

Dan Mika sangat-sangat kesal atas kelakuan Kevin hari ini.

.

.

.

okee, tunggu cerita selanjutnya teman-teman 😁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!