Perusahaan Griz

Di meja makan

Mika memotong kue itu untuk Kevin terlebih dahulu.

"Ayo makanlah", ucap Mika.

Mika belum mencicipi buatannya itu, dia hanya melihat Kevin memakannya.

Mika memandang Kevin dengan senyuman, berharap akan mendapat penilaian yang baik.

Kevin mulai memakan satu suapan kue, lalu tidak sengaja melihat Mika yang memandangnya dengan tersenyum. Kevin tanpa sadar membalas senyuman Mika.

"Bagaimana ?", tanya Mika.

"Manis", jawab Kevin.

Hadeeuh, entah apa yang manis yang diucapkan Kevin, tanpa sadar sontak menyebut manis saja.

"Lalu ?", tanya Mika.

"Cantik", balas Kevin.

"Manis dan cantik ?", tanya Mika binggung.

"iya, itu yang terlihat oleh ku", balas Kevin yang tersenyum kepada Mika.

"Kau ini, bagaimana kau cukup melihat kue itu dan mengatakan manis? ", tanya Mika sembari tersenyum yang melihatkan gigi nya yang sangat rapi.

Kevin tersadar akan ucapannya.

"Maksudku, aku merasakan kue ini manis dengan penampilan luarnya yang cantik dan enak, iyaa enak ", ucap Kevin sembari melihat ke kue lagi.

"Oh ya ?", balas Mika dengan bahagia.

Kevin mengangguk lalu menawarkan Mika kue "Apakah kau ingin mencobanya ?", tanya Kevin sambil mengambil satu sendok kue dan memberikannya ke Mika.

"Boleh", balas Mika yang menerima suapan dari Kevin.

Mika hanya memikirkan tentang kue saja. sedangkan Kevin mungkin berbeda🤭.

"Iya enak", ucap Mika yang merasa senang dapat membuat kue se enak itu.

"Potongkan lah lagi, kita makan di piring ini saja", minta Kevin kepada Mika.

Mika mengiyakan Kevin dan memakan kue itu di satu piring bersama.

"Terima kasih ya", ucap Kevin sembari memandang sambil sedikit tersenyum.

Mika membalas senyuman Kevin karena Mika masih senang dengan kue nya itu.

"Menurut pendapatku, orang yang membuat kue ini sangat berbakat, jika yang membuat kue ini seorang laki-laki, dia pasti sangatlah pekerja keras dan menikmati setiap kehidupan dengan karya-karyanya", ucap Kevin memancing Mika.

"Bagaimana jika yang membuat ini seorang wanita?", tanya Mika.

"Rasa kue ini persis dengan buatan Ibu ku, mungkin saja seorang wanita itu sangat cantik, ceria, dan yang pasti, dia sangat mencintai suaminya", ucap Kevin yang ingin melihat ekspresi Mika.

Mika seperti sedikit canggung ketika Kevin mengatakan seseorang yang membuat kue itu mencintai suaminya.

"Bagaimana menurutmu, pasti wanita itu mencintai suaminya dan juga cantik bukan ?", tanya Kevin.

"Mungkin, bisa jadi apa yang kau ucapkan benar", jawab Mika.

Mika tidak jadi memberi tau bahwa dia lah yang membuat kue itu, sedangkan Kevin memang sudah tau dari mamanya, bahwa Mika yang membuat kue itu.

Kevin memandang Mika dengan tersenyum. Mika yang sadar Kevin memandanginya. lalu berkata..

"Ada apa kau memandangiku seperti itu ?", tanya Mika.

"Benarkah jika kau mencintaiku ?", balas Kevin.

"Apa ?, apa yang kau ucapkan, sejak kapan aku mengatakan itu ?", balas Mika.

"Bukankan kau yang membuat kue ini ?, dan kau mengatakan , mungkin, seseorang yang membuat kue ini mencintai suaminya", ujar Kevin yang masih tersenyum dan mengangkat satu alisnya.

Mika diam sejenak karena malu, dan membuang muka dari pandangan Kevin. Dan kemudian berkata..

"Pasti dari tadi kau sudah tau bahwa aku yang membuatnya kan ?, kenapa kau senang sekali menjahili aku ?, kau ingin aku merasa malu kah ?, mengapa tidak langsung minta maaf saja langsung tadi karena kau tau semua yang kulakukan hari ini", balas Mika dengan kesal dengan memandang Kevin dengan canggung.

🤣🤣🤣Kevin hanya tertawa.

"ok aku minta maaf padamu, mama tadi menelfon ku", jawab Kevin.

Mika masih kesal kepada Kevin yang menjahilinya sembari masih memakan kue itu.

"Apakah ini pertama kali kau membuat kue ?", tanya Kevin.

"yaa", balas Mika pendek.

"Oh iya, sisakan lah kue ini untuk besok aku bawa ke kantor", pinta Kevin.

Mika hanya mengangguk dan sebuah email masuk ke hp Kevin, Mika melihat wallpaper Kevin yang menggunakan foto pernikahan mereka.

"Wallpaper hp mu itu, foto...", ucap Mika.

"Oh, itu, aku melihat foto itu cukup baik, apakah kau keberatan jika wallpaper hp ku menggunakan foto itu?", ujar Kevin.

"tidak, bukan hp ku", balas Mika.

"hmm, aku tadi ingin mendengar permintaan mu, bukan? karena kau menemaniku memakan kue ini, katakanlah", ucap Kevin.

"Aku ingin bekerja, besok aku akan mencoba melamar pekerjaan", ujar Mika.

"Bekerja ?, apakah kau akan bekerja di tempat ayahmu?, oh atau kau akan melamar pekerjaan di perusahaan ku ?", tanya Kevin.

"Tidak, aku tidak akan bekerja di perusahaan ayah ataupun perusahaan keluarga mu, aku bisa bekerja di tempat lain", jawab Mika.

Kevin kembali menjahili Mika.

"Apakah kau yakin akan diterima selain perusahaan Ayahmu ?, bagaimana cara orang menerima anak manja nantinya ?", ucap Kevin .

"KAU sangat menyebalkan, kau lihat saja nanti, aku akan mendapatkan pekerjaan", balas Mika sembari meninggalkan Kevin dan menuju kamarnya.

"Semoga Berhasil", ucap Kevin sambil tertawa.

Beberapa hari kemudian

Mika pergi mencari pekerjaan, tepatnya saat ini, ia melamar pekerjaan di perusahaan ****Kwin****, Mika melamar pekerjaan di sana karena sahabatnya Tata juga bekerja di sana, perusahaan itu memang tidaklah sebesar perusahaan Tuan Chen ataupun perusahaan Griz. Mika langsung di wawancara dan langsung di terima.

"Saya diterima bekerja di sini pak ?", tanya Mika.

"Ya, dan tanda tangani kontrak ini, untuk bekerja selama 2 tahun", ucap Pak Med yang mewawancarai Mika.

Perusahaan itu tidak berada dalam baik-baik saja, mendapati Mika yang bekerja di sana, sangat menguntungkan bagi perusahaan Kwin, Mika bisa menguasai 4 bahasa negara, serta mengerti menggunakan IT.

di rumah Mika dan Kevin

Mika mengatakan jika dirinya sudah diterima bekerja dan mulai bekerja keesokan harinya kepada Kevin.

"Mengapa mereka bisa menerima kau semudah itu ?", tanya Kevin .

"iiiissshhh, kau sangat meremehkan aku, yang penting aku nggak mintak bantuan kau", balas Mika sembari meninggalkan Kevin.

(hari mulai bekerja)

Mika pergi bekerja dengan sangat bersemangat, Mika juga tidak ingin diantar oleh Kevin karena ingin merahasiakan perusahaan tempat dia bekerja.

Di sana Mika mengenal teman-teman baru, dan Mika bersyukur tidak ada yang mengenal Mika sebagai putri Tuan Chen dan istri Kevin Griz.

Mika mengenal Tata (sahabatnya), Leo, Hani, Nisa, Zaki. Itu lah teman yang berada dalam lingkup pekerjaan sama dengannya.

Hari-hari berlalu dengan baik, mereka berenam cukup kompak hingga selalu makan siang bersama, namun Leo memandang Mika dengan lain, Leo sepertinya menyukai Mika saat awal pertemuan.

Sedangkan hanya Tata lah temannya, yang mengetahui jika Mika sudah menikah.

Beberapa Minggu telah dilewati Mika saat bekerja di perusahaan Kwin, lalu Pak Med mengumpulkan semua karyawan untuk mengumumkan sesuatu.

"Apakah semua sudah berkumpul ?", ucap Pak Med.

sudah pak, teriak para karyawan.

"Baik, saat ini perusahaan sedang tidak berjalan dengan baik, karena perusaan kita memiliki kerja sama dengan perusahaan besar, maka dari itu, perusahaan tersebut ingin melihat kinerja karyawan kita atau perusahaan akan melatih kemampuan karyawan perusahaan kita", ucap Pak Med.

"Saya akan mengirim sekitar 20 orang untuk bekerja di perusahaan tersebut, saya sebutkan namanya ya,.................", lanjut Pak Med.

Dan nama mereka berenam juga ikut disebut yaitu Mika, Tata, Leo, Hani, Nisa, Zaki, yang akan ikut bekerja selama 6 bulan di perusahaan tersebut.

"Oke, itu nama-nama yang akan bekerja di perusahaan tersebut selama 6 bulan", ucap Pak Med.

"Kami akan bekerja di perusahaan apa pak", tanya Leo.

"Pusat Perusahaan Griz ", jawab pak Med.

Dimana Kevin merupakan salah satu orang yang mengurus perusahaan Griz yang sangat besar itu.

astaga, perusahaan Griz , gumam Mika yang saling bertatapan dengan Tata, mereka berdua sangat kaget, jika akan bekerja di sana.

Sedangkan Mika sudah menandatangani kontak bekerja, terpaksa Mika harus mengikuti arahan Pak Med.

.

.

.

oke, tunggu cerita selanjutnya teman-teman 😁😁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***