"Tapi aku sudah bercerai dari Tio, kita bisa kan melanjutkan semua ini lagi", ucap Anggi.
Anggi berhasil kabur dari Tio yang mencoba menguncinya di kamar waktu itu, Anggi sudah sangat benci akan pernikahannya dengan Tio, meski harus banyak rintangan untuk bebas dari pantauan Tio, Anggi sangat nekat, hingga saat dikejar anak buah Tio, Anggi hampir ditabrak mobil, karena cinta nya kepada Kevin tidak mudah hilang, meski mengetahui Kevin sudah menikah.
"Tidak, aku tidak bisa, aku sudah menikah, Mika !, ayo pergi dari sini", balas Kevin sembari meninggalkan Anggi.
Mika yang mengikuti langkah Kevin dan saling bertatapan dengan Anggi dengan mata tajamnya.
Anggi seperti sangat tidak dihargai, bahkan perjuangannya melepaskan diri dari Tio demi Kevin pun, tidak mendapatkan hasil apapun.
"Aku akan mendapatkan kamu kembali Kevin Griz", ucap Anggi yang menunjukkan ekspresi kesal dan marah.
di dalam mobil
Makan malam mereka tidak berjalan dengan baik lagi, namun,,,, mendapatkan sebuah kenangan 😏
Kevin memberhentikan mobilnya di sebuah pasar malam,
"Bagaimana jika kita pergi ke sana?", tanya Kevin."Di sana pasti sangat seru, bukan?", lanjut Kevin.
Mika sebenarnya suka pergi ke pasar malam atau tempat sederhana lainnya, namun Mika harus menyelesaikan tugas lesnya di rumah, itu merupakan tugas terakhir dan les terakhir Mika.
Mika kemudian menolak ajakan Kevin.
"Aku tidak suka berada di tempat-tempat itu", balas Mika.
"Kau ini memang sangat manja kah?, sombong?, atau kau terlalu senang berada di tempat-tempat yang sangat mewah dan mahal ?", ketus Kevin.
"Iya memangnya kenapa ? aku tidak terbiasa dan tidak suka dekat dengan mereka-mereka itu, ayo pulang saja, ", ucap Mika sambil menyombongkan dirinya.
"Dasar sombong, bagaimana jika aku hanya orang biasa, akankah kau melihatku seperti orang spesial?", tanya Kevin.
"Oh, yaa jelas nggak lah, kau yang sekarang, mempunyai rumah, mobil, perusahaan, dan bisnis lainnya, tak bisa kulihat sebagai orang yang spesial", balas Mika.
"Hooo, aku cukup tau seperti apa kau yang sebenarnya, bahkan hanya sekedar menghargai sesuatu yang aku sukai pun, kau tidak bisa kan?", ucap Kevin yang kecewa.
Mika yang berkata manis, mengatakan mencintainya tadi hanya omong kosong.
Mika hanya diam setelah mendengar ucapan Kevin, mengerti kekecewaan Kevin, Mika hanya ingin pulang menyelesaikan tugasnya, tapi, dengan ucapannya, Kevin sangat tersinggung.
"Kita akan pulang", ujar Kevin dengan melajukan mobilnya.
di rumah Kevin dan Mika
Kevin langsung menuju kamarnya, tanpa memedulikan Mika.
Kevin dan Mika sampai lupa, bahwa mereka belum makan apapun.
Mika juga kembali ke kamarnya mengerjakan semua tugas les hingga larut malam, dan merasa lapar mencoba mencari beberapa kue kering dan kopi ke dapur.
Di sisi lain, Kevin tidak bisa tidur dengan baik, karena kejadian malam ini membuat otaknya bertabrakan, mulai masalah Mika yang dia rasa mempermainkannya, hingga ucapan-ucapan Mika.
Kemudian... perut Kevin terasa sangat sakit dan perih sekali, badannya hingga bergetar dan pucat merasakan sakit itu, Kevin menjatuhkan beberapa pena yang berada di meja.
"aaagghh", isak Kevin yang kesakitan.
Mika yang mendengarkan suara itu dari kamar Kevin langsung keluar kamar dan masuk ke kamar Kevin.
"Kau kenapa?", tanya Mika panik.
Mika melihat Kevin memegang perutnya hingga keringat dingin pun terlihat jatuh dari sela-sela rambutnya.
Kevin masih kesal dengan Mika.
"Tidak, pergilah dari sini, aku tidak butuh kau", balas Kevin.
Mika mengerti jika Kevin kesal atas perbuatannya tadi, dan Mika tersadar jika Kevin belum makan malam.
"Apakah kau belum makan apapun setelah pulang tadi?", tanya Mika.
"Bukan urusan kau", balas Kevin ketus.
Mika kembali ke kamarnya, untuk mengambil semua mangkanan dan minuman yang belum sempat dimakannya.
"Mari aku bantu duduk", ucap Mika sembari membantu Kevin duduk di kasurnya.
"Minumlah air ini dahulu, untuk mengurangi sakitnya", perintah Kevin.
Kevin bahkan tak kuasa menolak lagi, karena perutnya begitu sakit.
"Bi Pae tidak memasak malam ini, kau makanlah kue ini ya, kue-kue ini setidaknya bisa membuatmu lapar hingga pagi", ucap Mika sambil memberikan mangkanan itu.
Kevin hanya menunjukkan ekspresi kesakitan, ia tak kuasa memegang makanan itu.
"hmm,, biar ku suapi kau", ucap Mika sambil menyuapi Kevin.
Kevin merasa lebih baik dari sebelumnya, karena perutnya sudah mulai terisi, meski Kevin belum mampu bergerak dengan baik.
Namun tiba-tiba perut Mika berbunyi saat sedang menyuapi Kevin.
"kruk kruk kruk",,,........
"Kau belum makan juga ?", tanya Kevin.
"ohh, hmm, belum", jawab Mika segan.
"Kau juga harus memakan kue-kue itu", perintah Kevin.
"Tidak, kau saja", jawab Mika, meski ia tau, itu kue kering terakhir yang ia jumpai tadi.
"Makanlah, kita bisa makan kue itu berdua, setidaknya bisa mengisi perut sebelum pagi", ucap Kevin.
Mika mengiyakan dan langsung memakan kue itu sembari menyeimbangi menyuapi Kevin.
Setelah kue itu habis, Mika menyuruh Kevin tidur.
"Tidur lah", ucap Mika. sembari melangkah keluar dari kamar Kevin.
"Kau akan meninggalkan aku saat sedang sakit ?", tanya Kevin yang masih memegang perutnya.
Mika kembali menoleh memandangi Kevin, Mika mengerti jika Kevin tak sepenuhnya sembuh. Namun, tugasnya masih belum selesai.
Mika tidak menjawab pertanyaan Kevin dan langsung keluar dari kamar Kevin.
"Bahkan, hanya untuk sekedar mencoba dekat denganku saja, kau tidak mau, meski kau mengetahui aku sedang kesakitan, kau tidak menemaniku.", ucap Kevin pelan sembari memandang kepergian Mika dengan rasa kecewa.
Kevin masih memegang perutnya dan mencoba tetap kuat. Tiba-tiba Mika masuk kembali ke kamarnya sambil membawa laptopnya. Kevin yang masih termenung pun kaget karena kedatangan Mika.
"Hai, aku akan menemanimu di sini, sambil membuat tugas ku", ujar Mika dengan nada pelan.
Wajah kekecewaan itu mulai hilang dari Kevin, sedikit tersenyum dan membolehkan Mika menemaninya.
"Apakah tugasmu sangat banyak ?", tanya Kevin.
"Lumayan, karena ini tugas terakhirku, kau tidurlah dahulu", balas Mika.
"yaa", ucap Kevin.
Kevin tertidur baru bisa tertidur setelah kecemasan dan kekecewaan nya mulai hilang, Setelah menyelesaikan tugasnya, Mika kemudian tertidur di meja berukuran kecil yang berada di kamar Kevin.
PAGI
Kevin bangun lebih awal dari Mika untuk melakukan sholat subuh. Badannya jauh lebih baik dari malam tadi, ia mendapati Mika yang tertidur di meja.
"Mika, mika" , ucap Kevin yang membangunkan Mika.
Mika kemudian terbangun, "ooohhmmm, maaf ya, aku baru tidur jam 3 tadi, sampai ketiduran di sini", ujar Mika.
"hmm, ya, sholat lah dahulu, dan kau bisa menyambung tidurmu nanti" , ucap Kevin.
"iya, aku akan sholat ke kamarku, mukena aku juga di sana", balas Mika.
"Sholat lah di sini dengan ku, aku akan menunggu mu", pinta Kevin.
Mika memandang Kevin dan mengangguk.
Itu adalah kali ke 2 mereka sholat bersama, setelah selesai sholat subuh, Kevin kemudian berdoa, selesai berdoa Kevin menghadap ke belakang, berharap Mika bisa bersalaman dengan tangannya.
tapiii, Kevin mendapati Mika yang tertidur dan masih menggunakan mukena.
Kevin sedikit tersenyum, dia tau, Mika sangat mengantuk sekali. Kevin mengangkat Mika ke kasurnya dan melepaskan mukena yang masih dipakai oleh Mika, kemudian menyelimutinya.
Aku bahkan tidak mengenalmu dengan baik, meski kau selalu berada di sekitar ku, aku tidak tau apa tujuan ku kepadamu, aku tidak tau bagaimana cara memulai bersikap baik denganmu. gumam Kevin sembari memandangi Mika yang tertidur di kasurnya.
.
.
.
okee, tunggu cerita selanjutnya teman-teman 😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments