SAH

"Apa ? 1 Minggu lagi ?", ucap Mika dan Kevin serentak.

"Iya, apakah kalian keberatan ?", tanya Tuan Chen.

"Oh tidak, lebih cepat lebih baik kan Mika ?", balas Kevin sembari memandangi Mika.

Memang pernikahan itu tetap harus secepatnya, Mika dan Kevin akan lebih cepat aman dari teror Tio.

Mika hanya bisa pasrah atas segala keputusan.

**Beberapa hari berikutnya, hingga pernikahan Tomi dan Bintang.

(di acara pernikahan Tomi dan Bintang**)

Mika tidak ingin bergabung di acara tersebut, melihat kebahagiaan Bintang adalah hal menyakitkan baginya. Mika memilih duduk di tepi kolam berenang gedung hotel itu, hanya beberapa orang di sana, karena acara pernikahan dilakukan di lantai paling atas.

Kevin yang turut diundang di pernikahan itu terlihat mencari-cari Mika, Kevin mendapati kabar untuk mencoba ukuran cincin. Sedangkan pernikahan mereka akan dilaksanakan 3 hari lagi.

Malam itu Kevin mencoba bertanya dengan Rio (Abang pertama Mika).

"Mika terlihat tidak bahagia tadi, cobalah cari dia di tepi kolam berenang", ucap Rio.

Yap, Mika akan pergi ke tepi kolam berenang untuk menenangkan hatinya. Segeralah Kevin turun menuju Kolam Berenang di hotel tersebut.

Sesampai di dekat Mika, Kevin pelan-pelan mendekatinya, mencoba mencairkan suasana.

"Apakah masalah hidup kau sangat banyak ?, hingga melihat kebahagiaan Tomi saja kau tidak bisa", ucap Kevin sembari melangkah menuju Mika.

Mika tidak tau, entah dari mana kemarahan dan ke kesal lan nya datang kepada Bintang. Bintang selalu melihatkan senyum kemenangan di hadapannya.

"Mau apa kau ke sini ?", jawab Mika tanpa memandang wajah Kevin.

"Ikutlah denganku untuk mengukur cincin", perintah Kevin.

Mika berdiri dan memandang Kevin, "Tidak, aku nggak mau, ukur saja tangan wanita lain yang ada di sana nanti", balas Mika menolak Kevin.

"Aku hanya membawamu mengukur cincin, bagaimana saat acara pernikahan cincinnya tidak pas?", ketus Kevin.

Kevin terpaksa memegang baju di bagian tangan Mika, dan menarik Mika.

"Aku nggak mau ikut, biar saja tidak pakai cincin nanti", bantah Mika.

Baju Mika yang sebelumnya dipegang Kevin, terlepaskan, sehingga Mika terjatuh ke belakang, Yap, di belakang itu adalah kolam berenang.

"Brukmmm..."

Kevin mencoba menolong Mika yang terjatuh ke dalam kolam berenang.

"Jangan sentuh aku", ucap Mika.

"Apa?, aku hanya niat menolong kau,", balas Kevin.

"Ini semua karena kau", ketus Mika.

"Heiiii, jika kau tidak bertingkah seperti anak kecil, semua tidak akan terjadi", balas Kevin.

Astaga, di dalam kolam berenang pun, mereka masih bertengkar

Mika sebenarnya bisa berenang, dan secepatnya ke tepi kolam, tapi belum bisa naik ke atas . Begitupun Kevin dan langsung naik dari kolam itu.

Kevin terlihat sangat kesal melihat Mika, sembari akan meninggalkan Mika di kolam dengan kedalaman 2 meter itu.

"Hei, Kau ingin ke mana?", panggil Mika.

"Kau tidak lihat kah ?, aku basah ?", jawab Kevin.

"Hmm, bisakah kau bantu aku untuk naik?", ucap Mika dengan canggung 🙄 tanpa melihat Kevin.

"Tidak 😐 , bukankah kau bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain ?.

"Ayolah bantu aku, bagaimana aku bisa naik menggunakan dress ini, tidak ada orang lain di sini selain kau, okee aku yang salah, kita akan pergi ke toko cincin itu", ucap Mika dengan baik menyakinkan Kevin.

Kevin sudah tau, Mika akan meminta bantuannya, segera dia menolong Mika untuk naik.

Mereka berdua terlihat basah kuyup, Kevin mengajak Mika langsung ke tempat parkiran mobilnya.

Kevin menyuruh Mika untuk menunggu di luar mobil, karena Kevin akan mengganti pakaiannya.

Setelah selesai Kevin langsung keluar dari mobil.

"Pakailah baju kaos, celana, dan Jaket ku ini, aku akan menunggu di luar dan masukkan baju basahmu ke kantong ini", perintah Kevin sambil memberikan pakaian-pakaian itu.

Mika hanya bisa menuruti perintah Kevin.

Setelah mereka berdua kering, Kevin dan Mika langsung menuju toko cincin tersebut. Memilih dan mengukur cincin ke jari tangan masing-masing.

"Sudah kan ? , ayo antar saya ke rumah sekarang", minta Mika.

Kevin langsung mengantar Mika hingga ke depan pintu rumahnya yang besar itu.

"Pulanglah sekarang", perintah Mika.

Kevin hanya heran, Mika tak menyuruhnya singgah untuk sebentar pun. Dengan wajah kesal Kevin langsung kembali ke mobilnya.

"Terima kasih, nanti pakaian mu akan aku kembalikan ya", ucap Mika.

"hmm", balas Kevin sembari menjalankan mobilnya.

(di kamar Mika)

Wangi parfum di baju Kevin yang dipakai Mika sangat wangi, Mika yang tidak pernah mengunakan parfum karena kebanyakan parfum menimbulkan aroma yang sangat menyengat, Mika sangat senang saat menghirup aroma parfum itu. Hingga ia tersadar....

Astaga, baju basahku, aduuuh, semuanya di sana lagi, termasuk pakaian dalam yang juga ikut basah tadi, Ucap Mika di kamarnya.

Mika langsung menelfon Kevin.

Mika : Halo

Kevin : iya, ada apa kau menelfon ku ?

Mika : aamm, baju basahku tertinggal di mobilmu.

Kevin : yaa, aku tau, kau sangat merepotkan ku, aku akan mencucinya nanti bersamaan dengan baju ku.

Mika : Tidak, jangan, kau suruh lah pelayan perempuanmu mencucinya.

Kevin : Baik, siapa juga yang akan mencuci bajumu sendiri, tentu aku akan menyuruh pelayan ku.

Mika : (dengan lega), baiklah, kalau begitu, aku tutup.

Kevin : tunggu, aku ingin bertanya, kau ingin mahar apa atau berapa jumlah uangnya, selain seperangkat alat sholat?

Mika : Terserah kau saja.

Kevin : Aku beri kau ikan ****** saja, hah?.

Mika : huffh, terserah kau saja, aku tidak memberatkan apapun itu, saya tutup ya.

**Mereka sama-sama belum bisa mengembalikan pakaian mereka satu sama lain, kedua keluarga melarang mereka untuk keluar dari rumah hingga hari H pernikahan.

{HARI PERNIKAHAN MIKA KEVIN }

Kevin dan Mika meminta pernikahan mereka sangat tertutup, tak banyak tamu undang, tidak boleh ada wartawan, serta tamu yang hadir dilarang memotret maupun mempublikasikan pernikahan itu. Hanya cukup satu fotografer untuk mengabadikan momen itu.

Dekorasi pernikahan itu sangat indah, karena Mika mempunyai banyak kenalan untuk mendekor itu semua. dan pernikahan mereka tidak semewah pernikahan Tomi dan Bintang. Hal itu agar karyawan Kevin serta teman-teman Mika tidak mengetahui hal itu.

Itulah sejarah dimana kedua kelurga terkaya, terpandang, dan terkenal bersatu, namun tidak diketahui orang banyak.

Saat semua telah bersiap, Kevin dan Mika masih berada di ruang berbeda untuk dipanggil masuk Ruang Utama untuk melakukan proses Ijab Kabul.

Pembawa acara memanggil Kevin untuk masuk ke ruangan untuk melangsungkan Ijab Kabul.

Kevin dengan gagah dan tampan memasuki ruangan itu, sembari duduk di kursi yang telah disediakan.

Sebelum melakukan Ijab Kabul, penghulu terlebih dahulu memberi nasehat serta tata cara saat Ijab kabul berlangsung nanti.

"Baiklah, kepada saudara Kevin Griz, silahkan menjabat tangan Bapak Muhammad Chen", perintah penghulu.

"Tapi, Mika belum ada, di mana dia ?", tanya Kevin yang tidak melihat Mika.

"Saudara Kevin, saudari Mika akan keluar dari ruangan itu setelah Ijab Kabul selesai", balas penghulu sambil menunjuk salah satu ruangan.

Lalu proses Ijab kabul pun berlangsung dan Kevin menjawab.

"Saya terima nikah dan kawinnya Mika Chen binti Muhammad Chen dengan mahar seperangkat alat sholat dan perhiasan 100 gram dibayar tunai", ucap Kevin dengan satu kali tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi, Sah ?", tanya penghulu.

serentak semua orang di ruangan mengucapkan.

"SAH".....

Kevin dan Mika resmi menjadi pasangan suami istri secara agama dan negara.

okee, tunggu cerita selanjutnya teman-teman 😁😁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!