Saat Sunny akan bersiap untuk tidur karena sudah sangat lelah seharian berjalan-jalan, tiba-tiba teringat tentang kalung pemberian nenek pengemis.
Sunny beranjak dari tempat tidurnya menuju meja belajar dan langsung merogoh tasnya untuk mengambil kalung pemberian nenek pengemis.
Diperhatikan dalam-dalam kalung yang ada didepannya itu.
"Apa maksud nenek itu?" tanyanya pada diri sendiri sambil memperhatikan dan membolak balikkan kalung.
Karena tak mau ambil pusing, Sunny langsung memakai kalung itu dan bergegas untuk tidur, karena lelah yang sangat amat dirasakannya.
Tanpa sepengetahuan Sunny yang sudah langsung terlelap tidur, kalung liontin kunci itu memancarkan cahaya berwarna ungu dan menyelimuti keseluruhan tubuh Sunny. Setelah beberapa detik cahaya itu menghilang dan kembali masuk ke dalam kalung.
****
Keesokan paginya, Sunny merasakan seluruh tubuhnya terasa segar dan ringan, seperti tidak terjadi apa-apa.
Selepas mandi dan memakai seragam sekolah, Sunny turun untuk sarapan bersama Ayah dan Ibunya.
Kali ini sarapan sandwich, dengan isi 2 lembar daging asap, 2 lembar keju slice, 4 potong irisan tomat, 4 potong irisan timun, mayonaise dan saus sambal. Sunny hanya memakan setengah potong, setengahnya lagi dia bawa untuk bekal kesekolah.
"Kamu yakin akan masuk sekolah hari ini?"
"100% yakin Ayah. Lihat mata sembab ku, sudah hilang," ucap Sunny ceria sambil memakan sandwichnya dengan lahap.
"Kau tidak apa-apa... Karena beberapa hari lagi kau akan menikah dan tinggal bersama keluarga suamimu?" tanya Frans sedikit ragu.
"Apa tidak bisa aku tetap tinggal bersama Ayah dan Ibu?"
"Sayang, bila sudah menikah, seorang istri harus tinggal bersama suami, lihat, seperti Ayah dan Ibu," jelas Chintya sambil tersenyum menatap Sunny lembut.
Sunny tidak menjawab perkataan Chintya, Sunny sibuk membayangkan bagaimana perlakuan suami dan mertuanya nanti, Sunny takut diperlakukan dengan kejam dan semena-mena oleh keluarga Tuan Rudolf, karena Tuan Rudolf terkenal kaya dan terpandang, memiliki aset kekayaan dimana-mana, ya asetnya itu juga didapat dari orang-orang yang meminta pinjaman kepada Tuan Rudolf tetapi tidak dapat mengembalikan pinjaman, dan akhirnya sesuai perjanjian aset orang itu menjadi milik Tuan Rudolf.
Kebanyakan orang menyebutnya "Raja Rentenir" karena memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi, sehingga para peminjam akan kesulitan untuk mengembalikannya. Dan sepertinya itu memang rencana Tuan Rudolf untuk menambah aset kekayaannya.
Banyak orang yang ingin masuk menjadi bagian dari keluarga Tuan Rudolf, walaupun hanya menjadi pelayan tidak masalah.Dan saling menjilat satu sama lain agar bisa menjadi orang kepercayaan Tuan Rudolf.
Sedangkan Sunny yang hanya gadis biasa dan hanya seorang anak dari pemilik pabrik akan menjadi menantu dari Tuan Rudolf. Sunny tak habis pikir kenapa Tuan Rudolf mau menjadikannya seorang menantu.
"Ayah... Mengapa Tuan Rudolf mau menikahkanku dengan putranya? Apa tidak ada gadis lain?" tanya Sunny penasaran.
"Ayah juga tidak tau, Tuan Rudolf bilang, dia sendiri yang akan menjelaskannya padamu nanti,"
"Jangan takut sayang, dari yang Ayah lihat, cara bicara dan tingkah laku Tuan Rudolf sepertinya dia orang baik, jadi kau jangan khawatir. Oke," ucap Frans meyakinkan Sunny.
Sunny hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya perlahan.
"Sudah, ayo cepat, nanti kau terlambat ke sekolah. Biar Ayah yang mengantarmu. Dan bawa ini, bagikan kepada teman-temanmu," Chintya menyodorkan paper bag berwarna cokelat yang berisi beberapa sandwich.
"Baik Bu, Sunny berangkat dulu Bu," Sunny mencium punggung tangan kanan Chintya, dan berlalu pergi bersama Frans.
****
Sunny tiba di kelas dan meletakkan paper bag ditengah-tengah kerumunan teman-temannya.
"Apaan nih?"
"Eh... Sunny! Kemana aja! Kamu sakit?!"
"Ya ampun Sunny, kamu tidak masuk sekolah kemarin, karena melakukan perawatan?"
"Iya ya, kinclong dan mulus banget tuh wajahmu,"
Dan blablabla banyak lagi pertanyaan dan pernyataan dari teman-teman satu kelasnya. Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum dan menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Sebenarnya Sunny sendiri juga bingung, saat bangun tidur tadi pagi dan bercermin, sebenarnya Sunny sungguh sangat terkejut mendapati wajahnya menjadi putih bersih dan tanpa noda sedikitpun, bahkan jerawat dan bekas jerawat yang ada di pipinya sirna seketika.
Saat ini banyak teman-teman Sunny baik yang cewek maupun yang cowok yang bertanya dimana salon kecantikan yang bisa membuat wajah mulus seperti Sunny, sedangkan orang yang ditanya hanya bengong dan bingung harus menjawab apa, karena kemarin seingatnya, dia hanya mengunjungi kakaknya, lalu berjalan-jalan ditaman, bertemu nenek pengemis dan pulang ke rumah.
Tunggu. Apa ini semua gara-gara nenek pengemis itu? Entahlah.
Bel dimulainya pelajaran pun berbunyi, Sunny merasa lega akan hal itu. Semua teman-temannya kembali ketempat duduk masing-masing sambil ada beberapa temanya yang masih mengunyah sandwich pemberian Sunny.
Sunny pun terkekeh geli memperhatikan tingkah lucu teman-temannya.
****
Di kantin sekolah, Sunny duduk menyendiri dibagian pojok kantin sambil membuka kotak bekal berisi sandwich sisa bagian setengah saat sarapan tadi.
Saat akan memasukkan sandwich ke dalam mulutnya, tiba-tiba ada tangan yang menjatuhkan sandwichnya.
"Hei... Cewek penggoda! Sudahku bilang untuk jauhin Revan! Kamu malah terus-terusan nempel sama dia, kan?!" seru cewek yang sekarang ada dihadapannya.
"Sudah berapa kali sih kak aku bilang, aku ga ada hubungan apa-apa sama Kak Revan,"
"Jangan munafik kamu, Sunny, jelas-jelas kamu dan Revan tidak masuk sekolah. Pasti kalian jalan bareng kan?!" tuduh Nissa, kakak kelasnya.
"Ter... Se... Rah... Mau percaya atau tidak... Aku tidak perduli... Kak Nissa." Sunny memajukan kepalanya mendekat pada Nissa, kemudian berlalu pergi meninggalkan Nissa dan teman-temannya yang menahan kesal.
****
Sunny sedang berjalan pulang menuju rumahnya sambil memakan ice cream favoritnya, yaitu ice cream strawberry.
Tiba-tiba dari arah belakang ada mobil yang melaju sangat kencang. Saat mobil itu akan mendekati Sunny, seketika tubuh Sunny melayang dan ice cream yang ada ditangannya tumpah mengenai bagian dadanya.
"Sial!" seru suara cewek sambil menghentikan laju mobilnya dan berbalik memandang Sunny penuh kebencian.
"Kak Nissa," lirih Sunny yang mengenali plat nomor mobil dihadapannya.
Nissa dengan cepat melajukan mobilnya meninggalkan Sunny yang berlumuran ice cream.
Sunny tak habis pikir, apakah tadi Kak Nissa, kakak kelasnya akan menabraknya?
Tapi kenapa?
Sunny berdiri tegak sambil membersihkan ice cream yang menempel di dadanya dengan tisu. Dalam kebingungan dan tanda tanya besar tentang kejadian yang baru saja dialaminya, Sunny melangkahkan kakinya pulang ke rumah.
"Apakah aku harus menceritakan kejadian ini pada Ayah dan Ibu?" tanyanya pada diri sendiri.
Disisi lain Sunny ingin bercerita agar mendapatkan perlindungan. Tapi dilain sisi, Sunny tidak ingin membuat khawatir kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Erriz M'Prima
itu pasti kalung keramat / ajaib'..& Sunny brjodoh dgn kalung itu mknya nnek ngasih k Sunny 🤗🤗🤗
2022-04-01
0
Ulfa Zahra
Jadi penasaran sama kalungnya, apakah itu kalung ajaib.
Tetap berfikir positif Sunny, semoga kamu bahagia nanti bersama dengan suamimu.
Sepertinya kalung yang sunny dapat itu kalung ajaib yang bisa merubah diri orang menjadi tambah cantik.
Sunny kamu harus lapor sama kedua orang tuamu agar kamu mendapatkan pembelaan.
2022-03-04
0