Bagian 2

Pagi harinya Serra bangun kesiangan, matanya terbuka ketika cahaya matahari masuk dari celah gorden. Semalam setelah dari dapur, matanya tak mau tertidur, hingga jam 3 dini hari barulah matanya bisa tertidur.

‘Ceklek’ pintu kamar terbuka dari luar, muncul suami tercintanya dengan peluh menetes dari dahi ke pipi.

“Baru bangun yank?” Tanya Arka mendekati sang istri dan mencium bibirnya.

“Iya ka, maaf ya aku bangunnya kesiangan. Tadi malam aku engga bisa tidur, entahlah aku juga tidak tahu mengapa,” terang Serra menjelaskan mengapa dia bisa bangun kesiangan.

“Ada yang kamu pikirkan semalam, hingga kamu tak bisa tidur,” ujar Arka.

Serra menggeleng, “Engga ada ka,” jawabnya.

Arka mangut-mangut paham dan mengerti.

“Ka mau mandikan? Aku siapin air buat kamu mandi dulu ya.” Serra beranjak dari ranjang, melangkah masuk ke dalam kamar mandi menyiapkan air serta handuk untuk suaminya mandi.

“Mandi bareng yuk,” ajak Arka tiba-tiba sudah berada di dalam kamar mandi dan memeluk pinggangnya.

“Arka kamu ngaggetin aku aja. Kamu mandi aja duluan aku mau turun kebawah dulu siapin sarapan buat kamu,” ujar Serra menolak keinginan suaminya untuk mandi bersama. Karena yang ada bukannya mandi Arka malam mesumin dirinya. Sebenarnya baginya itu tidak masalah, hanya saja takut kebablasan.

“Please yank, mau ya,” mohon Arka.

“Tapi aku takut kita kebab-“

“Kalau kamu pikir kita akan melakukan, aku berani berjanji tidak akan menyentuhmu berlebihan. Kecuali nanti saat kita sudah lulus sekolah, seperti permintaan mama. Jadi mau ya,” ucap Arka memelas menggenggam tangan istrinya. Semua ini dilakukanan karena perintah papanya, Arka tak mau menerima hukuman sang papa. Menurutnya hukuman dari papa sangat mengerikan, apalagi papa memiliki sifat seperti kakek dan unclenya.

“Oke aku mau.” Mendengar jawaban Serra, membuat Arka sangat senang dan mengangkat istrinya membawa kedalam bathup yang sudah berisi air dan sabun.

Hampir mau siang suami istri memilih untuk berendam bersama dengan sedikit aktivitas yang dilakukan di dalam bathup. Terlalu asik sampai melupakan orang yang berada di bawah mencak-mencak karna tak melihat putranya berada di meja makan sarapan bersama.

“Mama kenapa, kok mukanya kusut gitu?” Tanya Liora sambil tertawa pelan.

“Ini loh sayang, kakak mu itu belum turun buat sarapan pagi,” ujar Devita menjawabnya.

“Biarin aja mah, Arka sudah punya istri. Biar keperluannya ada istrinya yang mengurus,” imbuh Alka meminum kopinya dengan tenang, sesekali memeriksa ipad takut ada email masuk.

“Walaupun Arka sudah punya istri, tetapi Arka tetap anak mama pah. Jadi mama akan terus memperhatikan makannya, pakaiannya. Lagian mama belum bisa menerima pernikahan mereka,” ketus Devita, mengingat pernikahan putranya yang menikah terlalu cepat. Selalu membuatnya mau marah mengingatnya.

“Iya mah, mana nikahnya sama gadis miskin dan kampungan seperti itu. Liora juga belum bisa terima kakak nikah,” sambung Liora berkata pedas.

“Liora jaga bicaramu, dia tetap kakak iparmu,” tukas Alka menegur putrinya agar menjaga ucapan. Seolah-olah merendahkan derajat seseorang, padahal Alka sendiri tidak pernah mencela siapapun. Menurutnya semua sama di mata sang maha pencipta.

Liora hanya diam ketika papanya yang sudah bicara.

“Tapi kak Serra baik kok kak Lio, mah.” Timpal Avrio yang sedari tadi diam menikmati sarapan pagi.

"Benar son, kakak iparmu orang yang baik dan sangat sopan, itulah mengapa papa menyetujui pernikahan mereka," tutur Alka, membuat senyum Avrio mengembang mendengar penuturan sang papa.

Avrio adalah adik Arka yang terakhir, Avrio paling berbeda diantara mereka karena anak itu tidak bisa berjalan sehingga hanya bisa duduk di kursi roda. Cara berpikirnya pun sangat lemah, tapi anak itu selalu strong dan tak mau menunjukkan sisi lemah pada orang lain. Devita sebagai ibu tidak terlalu memperhatikan anak terakhirnya.

“Belain aja terus, dia kan kakak kamu,” dengus Liora kesal pada sang adik.

“Sudah-sudah sebaiknya kita lanjutkan sarapan. Mah ayo sarapan, Arka biar istrinya yang mengurus,” tukas Alka menghentikan pembicaraan mereka saat di meja makan dan menghindari pertengkaran yang berlanjut.

Devita tidak berani membantah perkataan Alka. Devita memilih untuk menurut dan memakan sarapannya, ketika sarapan mereka selesai barulah kedua pasangan yang baru satu minggu menikah itu terlihat menuju meja makan.

“Jam berapa ini, kenapa baru bangun?” Ketus Devita bertanya dengan menatap marah menantunya.

Tubuh Serra seketika menegang mendengar nada ketus keluar dari mulut mama mertuanya. Serra bingung memberikan jawaban seperti apa, karna alasan apapun yang keluar dari mulutnya pasti tetap tidak diterima oleh mama mertuanya yang galak menurut gadis itu.

“Tadi malam aku engga bis-“

“Serra engga bisa tidur tadi malam ma, dia kelonin aku sampe tidur. Baru Serra bisa tidur,” sela Arka yang memberikan alasan, agar mama tak memarahi istrinya.

Serra menatap Arka bertanya, kenapa suaminya malah berbohong. Padahal tadi malam memang dirinya tak bisa tidur. Mungkin suaminya tak ingin melihat dia kena marah.

“Oh benarkah itu, tapi kalian tidak melakukannya kan?” Devita bertanya memastikan kembali.

Keduanya menggelengkan kepala bersamaan.

Devita merasa tenang sekarang, padahal dia tahu bahwa seorang pria pasti sangat susah menahan keinginan untuk menyentuh wanita yang sudah sah menjadi istri. Tapi ini Devita lakukan sebenarnya untuk mencegah agar keluarga Xander tak memiliki cucu dari perempuan kalangan bawah seperti istri putranya itu. Nanti setelah kelulusan keduanya bagaimana pun caranya keduanya harus bercerai.

“Baguslah mama lega mendengarnya... Arka mau makan apa? Biar mama ambilin,” ujar Devita menawari putranya sarapan pagi.

“Biar aku aja mah, yang menyiapkan makan untuk Arka,” kata Serra.

“Memang saya tidak boleh, menyiapkan makan untuk putra saya. Sebelum ada kamu juga saya yang menyiapkan sarapan untuk putra saya,” sahut Devita berkata pedas.

Berhubung Alka sudah meninggalkan meja makan, itulah yang membuat Devita mempunyai keberanian berbicara pedas. Jika ada Alka pasti lelaki itu akan menegurnya kembali dan menasehatinya. Jadi ini kesempatan untuknya berbicara semaunya.

“Mamah masih bolehkan sayang menyiapkan sarapan untuk kamu?” Tanya Devita pada putranya dan melirik sinis menantunya.

“Iya mah, boleh kok,” jawab Arka.

“Sayang kamu duduk disini samping aku, kamu mau makan apa biar aku ambilin,” ucap Arka.

“Aku mau roti pakai selai nutella aja ka,” sahut Serra tersenyum. Tingkah mama mertuanya memang keterlaluan, tapi dia harus sabar menghadapi mama mertuanya dan selalu berpikir positif.

“Istri mu itu masih punya kedua tangan loh ka. Biarkan dia mengambil makanan untuk dirinya sendiri,” lontar Devita.

“Engga papa ka, biar aku ambil sendiri aja," sergah Serra mengambil roti dan mengoleskan sedikit selai nutella. Sebenarnya jika dirumah kontrakan bersama ibunya, ibunya atau dia sendiri pasti akan memasak nasi goreng untuk sarapan pagi mereka.

"Sarapan orang kaya memang beda.” Batinnya.

“Oh ya Serra, nanti sore bantuin pelayan lainnya masak didapur. Malam ini papa mengadakan makan malam bersama keluarga besar Xander dan Frianka,” ujar Devita.

“Loh mah, kan banyak pelayan yang bisa masak. Kenapa Serra juga harus ikut membantu di dapur,” protes Arka tidak terima dengan perintah mamanya menyuruh istrinya juga membantu di dapur.

“Ini semua agar keluarga besar kita tahu bahwa menantu Xander bisa masak. Jadi mama hanya ingin melihat kamampuan Serra di dapur,” kata Devita ngasal, padahal hanya ingin mengerjai menantunya itu.

“Tapi mah, Serra kan memang bisa memasak. Buktinya selama satu minggu ini Serra sering bantuin memasak di dapur. Bahkan kadang Serra sendirian memasak hanya untuk makan malam kita,” ucap Arka membela istrinya.

“Iya Arka, mamah tahu itu. Tapi keluarga besar kita belum mengetahui kemampuannya berada di dapur dan belum pernah mencicipi rasa masakannya,” sahut Devita kembali.

“Aku tidak setuju mah, jika Serra harus ikut membantu di dapur. Karna istriku bukan pembantu.”

“Mamah tidak ada mengatakan bahwa istri mu pembantu ka. Mamah hanya ingin keluarga kita mengetahui bahwa istrimu bisa memasak itu saja.”

“Tetap Arka-“

“Sudah cukup ka, yang dibilang mamah benar. Keluarga Xander atau Frianka belum tahu kemampuan ku memasak dan mereka juga belum pernah mencicipi masakan ku. Jadi ijinkan aku membantu pelayan memasak di dapur,” sergah Serra menghentikan perdebatan ibu dan anak. Dia tahu bahwa suaminya ini membelanya, tapi jika tidak dihentikan sudah dipastikan perdebatan ini tidak akan selesai.

“Itu Serra saja mau ka, jadi apalagi yang mau kamu permasalahkan,” tukas Devita.

Arka mengalah dan mengijinkan Serra. Padahal dirinya tidak suka istrinya berada di dapur. Tapi hanya untuk kali ini saja dia membiarkannya.

****

Bersambung. . .

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaitu vote, like, comennt dan gifts agar author semakin semangat updatenya.

Yuk follow ig author : @dianti2609

Terpopuler

Comments

linamaulina18

linamaulina18

CK selalu Mandang dr kasta

2023-03-31

0

linamaulina18

linamaulina18

ank yg bungsu g perhatikan giliran arka sudah menikah aja d kekang ck

2023-03-31

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gila nih mah ortu,bener apa yg Alka bilang coba aja mama nya memposisi kan diri nya di tempat istrinya Arka,Apa perasaannya??!🙄🙄

2023-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58.
60 Bagian 59.
61 Bagian 60.
62 Bagian 61
63 Bagian 62.
64 Bagian 63.
65 Bagian 64.
66 Bagian 65.
67 Bagian 66.
68 Bagian 67.
69 Bagian 68.
70 Bagian 69.
71 Bagian 70.
72 Bagian 71.
73 Bagian 72
74 Bagian 73.
75 Bagian 74.
76 Bagian 75.
77 Bagian 76.
78 Bagian 77.
79 Bagian 78.
80 Bagian 79.
81 Bagian 80.
82 Bagian 81.
83 Bagian 82.
84 Bagian 83.
85 Bagian 84.
86 Bagian 85.
87 Bagian 86.
88 Bagian 87.
89 Bagian 88.
90 Bagian 89.
91 Bagian 90.
92 Bagian 91.
93 Bagian 92.
94 Bagian 93.
95 Bagian 94.
96 Bagian 95.
97 Bagian 96.
98 Bagian 97.
99 Bagian 98.
100 Bagian 99.
101 Bagian 100.
102 Bagian 101.
103 Bagian 102.
104 Bagian 103.
105 Bagian 104.
106 Bagian 105.
107 Bagian 106.
108 Bagian 107.
109 Bagian 108.
110 Bagian 109.
111 Bagian 110.
112 Bagian 111.
113 Bagian 112.
114 Bagian 113.
115 Bagian 114.
116 Bagian 115.
117 Bagian 116.
118 Bagian 117.
119 Bagian 118.
120 Bagian 119.
121 Bagian 120.
122 Bagian 121.
123 Bagian 122.
124 Bagian 123.
125 Bagian 124.
126 Bagian 125.
127 Bagian 126.
128 Bagian 127.
129 Bagian 128.
130 Bagian 129.
131 Bagian 130.
132 Bagian 131.
133 Bagian 132.
134 Bagian 133.
135 Bagian 134.
136 Bagian 135
137 Bagian 136.
138 Bagian 137.
139 Bagian 138.
140 Bagian 139.
141 Bagian 140.
142 Bagian 141.
143 Bagian 142.
144 Bagian 143.
145 Bagian 144.
146 Bagian 145.
147 Bagian 146.
148 Bagian 147.
149 Bagian 148.
150 Bagian 149.
151 Bagian 150.
152 Bagian 151.
153 Bagian 152.
154 Bagian 153.
155 Bagian 154.
156 Bagian 155.
157 Bagian 156.
158 Bagian 157.
159 Bagian 158.
160 Bagian 159
161 Bagian 160.
162 Bagian 161
163 Bagian 162
164 Bagian 163
165 Bagian 164
166 Bagian 165
167 Bagian 166
168 Bagian 167
169 Bagian 168
170 Bagian 169
171 Bagian 170
172 Bagian 171
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58.
60
Bagian 59.
61
Bagian 60.
62
Bagian 61
63
Bagian 62.
64
Bagian 63.
65
Bagian 64.
66
Bagian 65.
67
Bagian 66.
68
Bagian 67.
69
Bagian 68.
70
Bagian 69.
71
Bagian 70.
72
Bagian 71.
73
Bagian 72
74
Bagian 73.
75
Bagian 74.
76
Bagian 75.
77
Bagian 76.
78
Bagian 77.
79
Bagian 78.
80
Bagian 79.
81
Bagian 80.
82
Bagian 81.
83
Bagian 82.
84
Bagian 83.
85
Bagian 84.
86
Bagian 85.
87
Bagian 86.
88
Bagian 87.
89
Bagian 88.
90
Bagian 89.
91
Bagian 90.
92
Bagian 91.
93
Bagian 92.
94
Bagian 93.
95
Bagian 94.
96
Bagian 95.
97
Bagian 96.
98
Bagian 97.
99
Bagian 98.
100
Bagian 99.
101
Bagian 100.
102
Bagian 101.
103
Bagian 102.
104
Bagian 103.
105
Bagian 104.
106
Bagian 105.
107
Bagian 106.
108
Bagian 107.
109
Bagian 108.
110
Bagian 109.
111
Bagian 110.
112
Bagian 111.
113
Bagian 112.
114
Bagian 113.
115
Bagian 114.
116
Bagian 115.
117
Bagian 116.
118
Bagian 117.
119
Bagian 118.
120
Bagian 119.
121
Bagian 120.
122
Bagian 121.
123
Bagian 122.
124
Bagian 123.
125
Bagian 124.
126
Bagian 125.
127
Bagian 126.
128
Bagian 127.
129
Bagian 128.
130
Bagian 129.
131
Bagian 130.
132
Bagian 131.
133
Bagian 132.
134
Bagian 133.
135
Bagian 134.
136
Bagian 135
137
Bagian 136.
138
Bagian 137.
139
Bagian 138.
140
Bagian 139.
141
Bagian 140.
142
Bagian 141.
143
Bagian 142.
144
Bagian 143.
145
Bagian 144.
146
Bagian 145.
147
Bagian 146.
148
Bagian 147.
149
Bagian 148.
150
Bagian 149.
151
Bagian 150.
152
Bagian 151.
153
Bagian 152.
154
Bagian 153.
155
Bagian 154.
156
Bagian 155.
157
Bagian 156.
158
Bagian 157.
159
Bagian 158.
160
Bagian 159
161
Bagian 160.
162
Bagian 161
163
Bagian 162
164
Bagian 163
165
Bagian 164
166
Bagian 165
167
Bagian 166
168
Bagian 167
169
Bagian 168
170
Bagian 169
171
Bagian 170
172
Bagian 171

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!